Legowo Row Planting System On The Growth Of Sweet Corn (Zea mays L.
Saccharata)
Erungan Feidy1 Rotinsulu Wiske Ch.2 Wanget Sesilia A.2 Demmasabu Langimanapa S.2
ABSTRACT
The legowo row planting system on sweet corn growth aims to determine which legowo
row cropping system is appropriate for sweet corn plants and is able to have an influence on
the growth of sweet corn plants. Implemented at the UNSRAT Experimental Garden in
Tomohon, using a randomized block design method. This research was conducted with three
treatments, namely: legowo row 2: 1, legowo row 3: 1, and conventional. With the spacing for
height and number of leaves which data are taken each week. The results of this study were the
use of legowo row 2: 1 and legowo row 3: 1 planting systems with a spacing of 50 cm x 25 cm
ABSTRAK
Sistem tanam jajar legowo pada pertumbuhan jagung manis bertujuan yaitu untuk
mengetahui sistem tanam jajar legowo mana yang tepat pada tanaman jagung manis dan
kelompok. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan, yaitu : jajar legowo 2:1, jajar legowo
3:1, dan konvensional. Dengan jarak tanam untuk jajar legowo 50 x 25 cm dan konvensional
70 x 25 cm. variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun yang diambil
datanya tiap minggu. Hasil dari penelitian ini yaitu penggunaan sistem tanam jajar legowo 2:1
dan jajar legowo 3:1 dengan jarak tanam 50 cm x 25 cm dan sistem tanam konvensional dengan
200 8
150 6
100 4
Konvensional
Konvensional 2
50 Jajar legowo 2:1
Jajar legowo 2:1
Jajar legowo 3:1 Jajar legowo 3:1
0 0
7 HST 14 21 28 35 42 49 7 HST 14 21 28 35 42 49
HST HST HST HST HST HST HST HST HST HST HST HST
Gambar 1. Grafik rata-rata tinggi tanaman Gambar 2. Grafik rata-rata jumlah daun
Berdasarkan analisis ragam, hasil Berdasarkan hasil pengamatan
perlakuan dengan sistem tanam jajar dapat dilihat pada gambar grafik rata-rata
legowo pada tanaman jagung manis tidak jumlah daun perminggu mulai dari 7 hst
menunjukkan pengaruh baik di perlakuan sampai 49 hst bahwa jumlah helai daun
jajar legowo 2:1 maupun jajar legowo 3:1, yang hampir sama. Hal ini karena
namun hasil tinggi tanaman tertinggi pada pertumbuhan yang konsisten dari jumlah
hari ke 49 adalah hasil dari perlakuan jajar daun tanaman jagung setiap bukunya,
legowo 3:1 yaitu 166.55cm. sehingga tidak ditemukan pengaruh nyata
pada pengamatan. Menurut Arafah (2008)
Jumlah Daun jumlah daun sebenarnya berpengaruh pada
proses penerimaan cahaya, pengaruh
Jumlah daun dihitung berdasarkan kanopi pada jumlah daun dapat menjaga
daun yang tidak kering dan sudah terbentuk kelembaban pada tanaman jagung tersebut.
dengan sempurna. Pengamatan jumlah
daun menunjukkan bahwa semua perlakuan Pembahasan
tidak berpengaruh. Hasil pengamatan
jumlah daun jagung manis perminggu pada Penggunaan sistem tanam jajar
umur 7hst sampai 49hst diperoleh hasil legowo pada tanaman jagung merupakan
rata-rata disajikan pada tabel 2. salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi. Jajar legowo
Tabel 2. Rata-rata jumlah daun tanaman pada jagung bisa meningkatkan populasi
7 14 21 28 35 42 49 tanaman serta bisa untuk tumpang sari. Ada
Perlakuan HST HST HST HST HST HST HST
beberapa teknologi yang digunakan untuk
Konvensional 3 4 5.57 6.62 6.62 7.47 8.65
meningkatkan pertumbuhan dan produksi
Jajar legowo juga menekan biaya produksi adalah
2:1 3 4.05 5.45 6.1 6.82 7.37 8.52 dengan manipulasi lingkungan dengan jajar
Jajar legowo legowo.
3:1 3 4.05 5.87 6.22 6.07 6.67 8.65
Penggunaan sistem tanam jajar
Ket. hasil data ini menunjukkan rata-rata legowo 3:1 (50cm x 25cm) dan 2:1 (50cm
jumlah daun tidak berpengaruh x 25cm) pada tanaman jagung manis di
6
untuk pengendalian juga sangat penting, (2009), menyatakan bahwa jajar legowo
agar dapat menggunakan cara pengendalian jagung hibrida pada tanah inceptisols dapat
yang tepat sesuai sasaran tanpa berlebihan meningkatakan produktifitas jagung
atau kurang efisien untuk mengatasi hibrida Bima 46,8% (10,55 ton ha-1), lebih
serangan hama. tinggi dibandingkan dengan pioner
27/kontrol (9,88 ton ha-1).
Walaupun tidak menunjukkan hasil
yang berpengaruh, penggunaan sistem Tidak menutup kemungkinan hasil
tanam jajar legowo bisa digunakan untuk produksi tanaman jagung manis di
memberikan ukuran jarak tertentu untuk Tomohon akan berbeda nyata disetiap
ditanami tanaman lain. Selain sebagai perlakuan namun penelitian tidak bisa
usaha untuk memaksimalkan hasil produksi dilanjutkan sampai waktu produksi karena
tanaman, jajar legowo juga sebagai metode pandemic COVID yang ada dan
untuk memaksimalkan lahan. Lahan mewajibkan masyarakat untuk dirumah
pertanaman jagung yang digunakan bisa saja, serta kota Tomohon yang sempat
ditanami dengan dua atau lebih tanaman menjadi zona merah sehingga penelitian
sebagai tumpang sari. Sistem tumpang sari diberhentikan hanya sampai pengambilan
adalah salah satu usaha sistem tanam data fase vegetatif sampai 49 hari setelah
dimana terdapat dua atau lebih jenis tanam.
tanaman yang berbeda ditanam secara
bersamaan dalam waktu relatif sama atau
berbeda dengan penanaman berselang- KESIMPULAN DAN SARAN
seling dan jarak tanam teratur pada
sebidang tanah yang sama (Warsana, Kesimpulan
2009). Sebagai contoh tanaman tumpang
Penggunaan sistem tanam jajar
sari jagung adalah kacang tanah, jagung
legowo 2:1 dan jajar legowo 3:1 dengan
dan kacang tanah memungkinkan ditanam
jarak tanam 50 cm x 25 cm dan sistem
secara tumpangsari karena kacang tanah
tanam konvensional dengan jarak tanam 70
termasuk tanaman C3 dan jagung tergolong
cm x 25 cm pada tanaman jagung manis di
tanaman C4 sehingga sangat serasi
Tomohon tidak memberikan pengaruh pada
(Indriati, 2009).
pertumbuhan vegetatif.
Pada masa fase vegetatif tanaman
cenderung memiliki tinggi dan jumlah daun Saran
yang sama karena mendapat cahaya Perlu dilakukan penelitian lanjutan
matahari atau intensitas matahari yang untuk mengetahui hasil penerapan jajar
diterima cenderung sama. Hasil penelitian legowo pada produksi tanaman jagung
Bayu (2018) menunjukkan jumlah daun manis, karena penelitian ini tidak bisa
tanaman jagung manis yang diberikan dilanjutkan melihat kondisi yang tidak
perlakuan jajar legowo tidak berpengaruh memungkinkan disebabkan oleh pandemi
namun pada hasil produksi jagung manis COVID-19.
yang diberikan perlakuan jajar legowo
menunjukkan hasil yang baik pada
perlakuan jajar legowo 2:1 dengan jarak 35
cm x 70 cm. Menurut hasil penelitian Sohel
8