LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Golongan E/ Kelompok 2b
Eko Bagus Setyawan (151510501126)
Yulia Dewi Aminatus (151510501246)
Putri Novia Sari (151510501255)
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari bagaimana teknik budidaya
tanaman padi.
1
2. Melatih ketrampilan mahasiswa dalam menentukan komponen- komponen
budidaya yang baik bagi tanaman padi.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
Menurut Ikhwani et al., (2013) pola tanam yang banyak diterapkan oleh
petani adalah dengan tegel ataupun jajar legowo. Jarak tanam merupakan hal yang
harus diperhatikan dalam sistem budidaya yang dipilih agar dapat meningkatkan
produktivitas tanaman padi. Faktor- faktor yang harus diperhatikan seperti
varietas, kesuburan tanah dan tinggi tanaman atau musim. Varietas yang dipilih
harusnya adalah varietas yang lebih adaptif pada jarak pertanaman yang rapat.
Varietas yang tidak tahan dengan jarak tanam yang rapat dapat menyebabkan
tanaman mati karena terjadi kompetisi antar tanaman yang dibudidayakan.
Menurut Pratiwi (2016) pola tanam dan perpaduan pupuk yang digunakan dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yang diperoleh dari budidaya tanaman padi
yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pola tanam
jajar legowo menunjukkan hasil lebih banyak dibandingkan dengan pola tanam
dengan SRI. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari pola tanam terhadap
produktivitas tanaman padi
4
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
1. Benih padi varietas unggul yang berumur pendek
2. bahan organik
3. Pupuk urea, SP-36, KCL
5
4 Tegel (20x20 cm) 3
6
Penyemprotan diarahkan kekiri dan kekanan dengan merata, sehingga 1 kali
jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
10. Melakukan pengairan dengan cara penggenangan terus-menerus dan berselang
11. Melakukan pemanenan sesuai diskripsi umur tanaman. Saat panen untuk
gabah kosumsi sebaiknya dilakukan pada stadia masak kuning dengan tanda-
tanda: seluruh tanaman tampak kuning kecuali buku-buku sebelah atas masih
hijau, isi gabah sudah keras tetapi mudah pecah oleh kuku.
7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tinggi Tanaman Padi
90
80
70
1-1 Jajar Legowo
60
1-4 Tegel
50
40 1-2 Jajar Legowo
30 1-5 Tegel
10 1-6 Tegel
0
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 5 6
Jumlah Anakan
35
30
1-1 Jarwo
25
1-4 Tegel
20
1-2 Jarwo
15
1-5 Tegel
10 1-3 Jarwo
5 1-6 Tegel
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
8
Volume Akar
120 1-1 Jarwo
100
1-4 Tegel
80
60 1-2 Jarwo
40 1-5 Tegel
20
1-3 Jarwo
0
Minggu 6 1-6 Tegel
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ada tiga parameter yang
diamati untuk setiap perlakuannya. Parameter tersebut meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun dan volume akar. Perlakuan yang diberikan padi ditanam dengan
sistem jajar legowo dan tegel. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
perlakuan dengan sistem jajar legowo memiliki tinggi tanaman lebih tinggi dari
pada perlakuan dengan sistem tegel. Kondisi seperti ini dapat dipengaruhi
beberapa faktor. Sesuai dengan pendapat Shelley et al., (2016) budidaya tanaman
padi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kekeringan, banjir, salinitas,
temperatur, kesuburan tanah, OPT dan cekaman lingkungan. Pada perlakuan jajar
legowo 1-2 menunjukkan hasil yang lebih rendah kemungkinan disebabkan oleh
adanya hama yang menyerang tanaman sehingga pertumbuhannya terhambat,
selain itu faktor seperti teknik budidaya dan sinar matahari yang mengenai
tanaman. Pada petak jajar legowo 1-2 ditemukan banyak serangga, telur keong
dan ulat, bekas serangan dari hama tersebut nampak pada petak lahan jajar legowo
1-2. Menurut Pratiwi (2016) pola tanam jajar legowo memberikan respon lebih
baik pada tinggi tanaman, bobot kering tanaman dan bobot gabah. Jajar legowo
dapat meningkatkan produktivtas dari tanaman.
Parameter jumlah anakan tanaman padi tertinggi ada pada perlakuan jajar
legwo 1-1, disusul dengan perlakuan tegel. Jumlah anakan pada perlakuan tegel
cenderung tinggi karena rata- rata per lubang ditanam sebanyak 3 bibit, dari bibit-
bibit inilah yang kemudian per bibitnya menghasilkan anakan tanaman padi.
9
Parameter volume akar terberat terdapat pada perlakuan tegel, hal ini bisa
disebabkan dengan jumlah anakannya yang banyak, sehingga jumlah akarnya
banyak dan daya serapnya tinggi sehingga volume akar meningkat. Pengukuran
volume akar pada praktikum kali ini kurang benar sehingga hasil perbandingan
karena pada saat pengukuran akar dari tanaman tidak dikeringkan terlebih dahulu
sehingga masih mengandung air, selain itu banyak dari akar tanaman yang
terpotong atau patah ketika dicabut dari petak lahan, sehingga hal tersebut sudah
dapat mempegaruhi berat dari akar tersebut.
10
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Budidaya tanaman padi meliputi tahapan penyemaian, pengolahan lahan,
penanaman, pemeliharaan seperti penyiangan, irigasi dan pengendalian OPT
dan panen.
2. Budidaya tanaman padi dapat berjalan dengan baik apabila syarat tumbuhnya
terpenuhi seperti iklim sesuai, media tanam sesuai dan ketinggian tempat yang
sesuai. Selain hal tersebut teknik budidaya seperti varietaas tanaman, sistem
yang diterapkan, pola tanam dan pengendalian OPT yang diterapkan.
5.2 Saran
Akan lebih baik apabila dilakukan juga praktikum pada tahap pemiliharaan
bukan hanya penyiangan dan pengarian tapi juga pengendalian OPT. Banyak
hama serangga yang menyerang dan tidak semuanya dapat dikendalikan dengan
cara fisik ataupun mekanis. Keberadaan OPT ini juga mempengaruhi hasil dari
parameter pengamatan yang diperoleh.
11
DAFTAR PUSTAKA
Miranda, M.S., M.L. Fonseca, A. Lima, T.F. Moraes, and F.A. Rodrigues. 2015.
Enviromental Impacts of Rice Cultivation. American Journal of Plant
Science, 6(1): 2009- 2018.
Omwenga, K.G., B.M. Mati, and P.G. Home. 2014. Determination of the Effect of
the System of Rice Intensification (SRI) on Rice Yields and Water Saving
in Mwea Irrigation Scheme , Kenya. Water Resource and Protection, 6(1):
895-901.
Pratiwi, S.H. 2016. Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Sawah pada
Berbagai Metode Tanam dengan Pemberian Pupuk Organik. Agrotech
Science, 2(2): 1-19.
Shelley, I.J., M.T. Nosaka, M.K. Nakata, M.S. Haque, and Y. Inukai. 2016. Rice
Cultivation in Bangladesh: Present Scenario, Problems, and Prospects. J
Int Cooper Dev, 14(1): 20-29.
Usman, Z., U. Made, dan Adranton. 2014. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi
(Oryza sativa L.) pada Berbagai Umur Semai dengan Teknik Budidaya
SRI (System of Rice Intensification). Agrotecbis, 2(1): 32-37.
12
LAMPIRAN