Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kacang Kedelai (Glycine max L)
Tanamana kedelai ( Glycine max (L) merrill ) merupakan salah satu tanaman yang
tergolong dalam famili leguminosa. ( kacang – kacangan). Tanaman kedelai berbentuk semak
pendek setinggi 30 – 100 cm. Tanaman kedelai memiliki buah berbentuk polong dan bijinya
berbentuk lonjong (Suprapti, 2003). Tanaman kedelai adalah tanaman semusim yang
penanamannya biasa pada musim kemarau karena tidak memerlukan banyak air.
Kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral seperti K, Fe, Zn, dan P.
Kadar protein kacang – kacangan berkisar antara 20% – 25%, sedangkan pada kedelai
mencapai 40% dimana dibandingkan dengan tanaman legume lainnya protein pada kedelailah
yang paling tinggi. Kadar protein pada produk olahan dengan bahan dasar kedelai berbeda –
beda, misalnya pada tepung kedelai kadar proteinnya mencapai 50%, pada konsentrat protein
kedelai mencapai 70%, dan pada isolat protein kedelai mencapai 90% (Winarsi, 2010).
Kedelai dikenal sebagai makanan sehat sejak ratusan tahun yang lalu, dimana konsumsi
kedelai tertinggi berada di Asia. Negara dengan rata – rata konsumsi kedelai harian tertinggi
adalah Korea dan Jepang yang mencapai 20 – 30 gram/Hari, diikuti Hongkong dan China
mencapai 7 – 8 gra,/hari. Nutrisi pada kedelai seperti asam amino, asam lemak, Isoflavon,
dan zat antigizi seperti asam fitat, rafinosa, dan stasiosa merupakan indikator penilaian
kualitas gizi varietas kedelai (Shao dkk , 2009).
Kandungan protein pada kedelai cukup tinggi mulai dari 36% hingga 46%. Protein yang
terkandung didalam kedelai dibagi menjadi dua yaitu protein larut air (Albumin) dan protein
larut garam (Globulin). Protein yang ada pada kedelai didominasi dengan protein larut garam
(Globulin) yang mencapai 80% dari total protein kedelai.

2.1 2 Klasifikasi Kacang Kedelai


Kedelai adalah tanaman asli cina yang sudah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500
SM.Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16 yang tepatnya berada di pulau jawa
kemudian berkembang pulau- pulau lainnya.Nama botani dan nama ilmia tanaman kedelai
telah disepakati, yaitu (Glycine max L.).
Klasifikasi tanaman kedelai menurut Acquaah (2008) adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L) Merrill
2.1.2 Morfologi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)
1. Akar
Kedelai memiliki ciri khas pada sistem perakarannya yang dimana akar pada kedelai
memiliki interaki simbiosis dengan bakteri nodul akar (Rhizobium Japanicum) yang
menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar memiliki peran yang sangat penting yaitu
untuk proses fiksasi nitrogen yang diaman nitrogen ini dibutuhkan oleh tanman kedelai untuk
pertumbuhan dan perkembangganya (Sumarno, 2016).
Kedelai memiliki akar tunggang yang terbentuk dari calon akar,bintil akar kedelai dapat
terlihat pada umur 10 hst areal perakaran kedelai terletak 15 cm dari permukaan tanah. jarak
tanam yang sempit dapat menganggu pertumbuhan akar (Adie dan Krinawati, 2016).
2. Batang
Kedelai memiliki batang tidak berkayu , berjenis perdu atau semak, berbulu, berbentuk
bulat, berwarna hijau dan memiliki panjang yang bervariasi bekisar 30-100 cm.. Tanaman
kedelai mampu membentuk 3-6 cabang. percabangan pada tanaman kedelai akan tumbuh daat
tinggi tanaman kedelai sudah mencapai 20 cm. Jumlah cabang pada tanaman kedelai
dipengaruhi oleh varietas dan kepadatan populasinya. (Rianto, 2016).
3. Daun
Tanaman kedelai memiliki dua bentuk daun yaitu oval dan lancip, bentuk daun pada
tanaman kedelai dipengaruhi oleh faktor genetik. Potensi produksi biji diperkirakan
mempunyai korelasi yang sangat erat dengan bentuk daun. Varietas kedelai yang mempunyai
bentuk daun lebar sangat cocok ditanam di Daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah
tinggi. Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320 buah/m2. Umumnya,
daunmempunyai bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bervariasi. Panjang bulu bisa
mencapai 1 mm dan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas, tetapi
biasanya antara 3- 20 buah/mm2. Jumlah bulu pada varietas berbulu lebat, dapat mencapai 3-
4 kali lipat dari varietas yang berbulu normal. Contoh varietas yang berbulu lebat yaitu IAC
100, sedangkan varietas yang berbulu jarang yaitu Wilis, Dieng, Anjasmoro, dan Mahameru.
4. Bunga
4.Bunga
Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Pada suhu tinggi dan
kelembaban rendah, jumlah sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak.
Hal ini akan merangsang pembentukan bunga. Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai
kuncup bunga dan dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak
setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20-80%. Jumlah bunga
yang rontok tidak dapat membentuk polong yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat
terjadi pada setiap posisi buku pada 1- 10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode
berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu untuk daerah subtropik dan 2-3
minggu di daerah tropik, seperti di Indonesia.
5. Buah dan Biji
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga pertama.
Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumlah polong yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai
daun sangat beragam, antara 1-10 buah dalam setiap kelompok. Pada setiap tanaman, jumlah
polong dapat mencapai lebih dari 50, bahkan ratusan. Kecepatan pembentukan polong dan
pembesaran biji akan semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Ukuran dan
bentuk polong menjadi maksimal pada saat 9 awal periode pemasakan biji. Hal ini kemudian
diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi kuning kecoklatan pada saat masak.
BAB III
METEODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di kebun percobaan pertanian Fakultas Petanian Universitas Jambi
yang berlangsung selama 3 bulan dimulai dari tanggal 20 September sampai 20 Desember
2022
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini yaitu:
 Cangkul
 Parang
 Meteran
 Gembor
 Kamera/handphone
Alat tulis Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini yaitu:
 Kapur/dolomit
 Pupuk kandang 4kg
 Benih kacang kedelai
3.3 Prosedur Kerja
1) Pengolahan lahan Pengolahan lahan dilakukan pada tanggal 20 September .
Pembukaan lahan dengan menggunakan cangkul dan parang, sebelumnya gulma-
gulma yang ada dibersihkan dengan menggunakan parang kemudian mengukur
bedengan dengan ukuran 2 m x 2 m lalu mencangkulnya. Setelah selesai mengolah
bedengan kemudian pemberian kapur dilakukan setelah 2 minggu sebelum
pemupukan. Pengapuran dilakukan dengan tujuan untuk menjaga ph tanah agar stabil.
Setelah pemberian kapur diamkan bedegengan selama kurang lebih 2 miggu, setelah
merasa kapur telah tercampur dengan baik lalu berikan pupuk kandang sebanyak
4Kg/bedengan sebelum ditanam. Kemudian pupuk tersebut diinkubasikan selama
seminggu agar tercampur rata dan pupuk yang digunakan benar-benar matang dan
siap.
2) Penanaman
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam pada kacang kedelai yaitu 40 x 20 cm.
Penanaman dilakukan dengan cara menugal menggunakan tugal dengan kedalaman 1-
2 cm.Kemudian setiap lubang tanam diisi dengan 2-3 benih.
3) Pemeliharaan
Pemeliharaan kacang kedelai meliputi: penyiraman, penyisipan, penyiangan dan
pembumbunan
A. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari tergantung pada keadaan cuaca.
Jika hujan datang maka penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman dilakukan
secara merata dengan menggunakan gembor.
B. Penyulaman atau Penyisipan
Penyulaman dilakukan untuk mendapatkan populasi yang optimal.
Penyulaman atau penyisipan dilakukan 4 hari setelah tanam, yang bertujuan untuk
menggantikan tanaman kacang hijau dan kacang kedelai yang tidak tumbuh atau
mati akibat 12 serangan hama atau kondisi yang dilakukan tidak sesuai.
Penyulaman dilakukan pada sore hari.
C. Penyiangan
Penyiangan dilakukan umtuk membuang gulma atau tanaman yang mengganggu
pertumbuhan kacang kedelai dalam mendapatkan unsur hara di dalam tanah,
kegiatan penyiangan gulma dilakukan 4 kali dalam seminggu setelah tanaman
berumur 1 MST sampai tanaman kacang kedelai berbunga. Penyiangan dilakukan
bersamaan dengan pembumbunan, agar memperkokoh tanaman kacang hijau dan
kacang kedelai. Penyiangan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut
gulma atau tanaman yang mengganggu tanaman menggunakan tangan hingga
bersih.
4.) Pengamatan hama kacang kedelai
Hama-hama yang menyerang tanaman kacang hijau dan kacang kedelai saat fase vegetatif
hingga fase generatif diidentifikasi dan gejala serangannya diamati serta didokumentasikan
dengan di foto menggunakan kamera/handphone.

Anda mungkin juga menyukai