NIM : 2005901020065
MK : budidaya tanaman perkebunan dan organic
Tugas
Sekop
Parang
Polybag
Bahan
3. Parameter pengamatan
Parameter pengamatan digunakan untuk mengamati dan menilai
pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit yang ditanam. Tanaman
sampel yang diamati berjumlah 10 tanaman per kelompok. Pengamatan
pertama dilakukan pada saat bibit berumur 4 minggu Adapun parameter
pengamatannya adalah sebagai berikut:
a. Tinggi Bibit (cm)
Tinggi bibit diukur pertama kali saat bibit berumur 4 minggu, waktu
pengukurannya setiap seminggu sekali (4,5,6,7,8,9,10,11,12). Cara
pengamatannya yaitu dengan mengukur tinggi setiap tanaman sampel
mulai dari pangkal batang hingga daun tertinggi. 1. Tabel Pengamatan
Tinggi Bibit Tanaman Kelapa Sawit (cm).
b. Jumlah Daun (Helai)
Jumlah daun diukur pada umur bibit 4,5,6,7,8,9,10,11,12 minggu. Cara
pengamatannya yaitu dengan menghitung jumlah daun yang telah terbuka
sempurna pada setiap pengamatan. Daun yang masih kuncup atau telah
gugur tidak dihitung.
c. Luas daun (cm²)
Luas daun diukur pada umur bibit 4,5,6,7,8,9,10,11,12 minggu. Cara
pengamatannya yaitu tiga helai daun setiap tanaman sampel yang telah
terbuka sempurna diukur panjang dan lebar daunnya. Perhitungan luas
daun diperoleh dengan perkalian panjang dengan lebar daun sampel. Daun
yang masih kuncup atau telah gugur tidak diamati. 3. Tabel Pengamatan
Luas Daun (cm²)
2. 2 Prosedur Pelaksanaan
1. Pengolahan Tanah
Dalam projek ini menggunakan dua perlakuan jenis media yaitu media
tanam top soil + kompos dan top soil + pupuk kandang, dengan tanah top
soil yang gembur. Perbandingan masing-masing media adalah 1:1 baik top
soil = kompos maupun top soil + pupuk kandang. Media yang digunakan
juga harus bebas dari OPT. setelah media tanam dicampur sesuai
perbandingan, Masukkan ke dalam Polibeg berwarna hitam dan tahan
lapuk. Ukuran polibeg pembibitan awal : 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm,
hitam/putih, berlubang 0,3 cm sebanyak 24 buah.Ukuran polibeg
pembibitan utama : 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam, berlubang 0,5 cm
sebanyak 24 buah (disesuaikan dengan polybag yang ada). Tanah lapisan
atas menggunakan top soil. Polibeg harus diisi tanah sampai 2 cm dari
ujung tepi polibeg dan disiram minimal setiap 2 kali sehari.
2. Persiapan Benih
Kecambah harus dalam keadaan sejuk, lembab, dan terhindar dari
matahari langsung sampai penanaman. Kecambah harus ditanam sesegera
mungkin setelah pengambilan dari PPKS dan tidak disimpan lebih dari 5
hari. Kecambah dapat disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 - 24 C.
Periksa jumlah dan jenis persilangan yang terdapat pada daftar persilangan
dengan label.
3. Pembibitan
Kantong kecambah secara cermat dikeluarkan dan ditempatkan
dalam baki dangkal berisi air agar kecambah tetap dingin (kecambah
dalam kantong tidak boleh terkena air). • Kecambah harus ditanam dalam
polibeg dengan akar (radikula) menghadap ke bawah pada kedalaman
sekitar 2 cm sehingga daun (plumula) berada 1 cm di bawah permukaan
setelah ditutup dengan tanah.
• Kecambah dengan radikula dan plumula yang sukar dibedakan
sebaiknya ditinggalkan dalam kantong dan disimpan dengan o suhu
25 C selama 5 - 6 hari.
• Kecambah abnormal, patah, busuk atau berpenyakit jangan ditanam.
• Menutup dan meratakan tanah di sekeliling kecambah (jangan
menekan terlalu kuat).
• Kecambah harus disiram segera setelah tanam.
• Setelah tanam, lakukan pemetaan pembibitan.
4. Perawatan
• Penyiraman minimal dua kali sehari = 1 liter/hari/polibeg
• Pengendalian gulma ➢ Penyiangan dalam polibeg dan
membersihkan lapisan kedap air.
➢ Pengendalian di sekitar polibeg dapat menggunakan herbisida
dengan ekstra hati-hati.
➢ Nozzle harus diatur sehingga tidak mengenai bibit, jika ada
bahaya tetesan karena angin, penyemprotan harus segera
dihentikan. (jika menggunakan handsprayer) • Pengendalian
hama dan penyakit
➢ Dapat mengaplikasikan fungisida dan pestisida seperti di PN.
➢ Gunakan fungisida dan pestisida secara bertanggung jawab
dan sasarannya hanya untuk pengendalian hama dan
penyakit.
• Pemupukan Pupuk yang digunakan dalam pembibitan kelapa sawit
adalah Urea dan Phoska. Dengan dua kali pemberian pupuk berjarak 4
minggu setelah pemberian pertama. Pupuk yang diperlukan dalam satu
polybag adalah Urea : 25 gram/polybag atau sama dengan 1125 gram/25
polybag dua kali pemupukan dan Phoska : 10 gram/polybag atau sama
dengan 500 gram/polybag dua kali pemupukan. Cara pemupukan:
Pupuk ditaburkan merata dalam lingkaran sekeliling bibit kira-
kira 5 cm dari pangkal batang bibit.
Pupuk tidak boleh mengenai bibit.
Pemupukan seharusnya dihentikan 1 bulan sebelum penanaman
lapangan.
Aplikasi pemupukan dosis kecil tapi frekuensi sering lebih baik
dibanding aplikasi pemupukan dosis besar tapi frekuensi jarang
Referensi :
Artikel 1 ;
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1291652&val=17346&title=Pertumbuhan%20Morfologi%20Bibit
%20Kelapa%20Sawit%20Pre%20Nursery%20dengan%20Penanaman
%20Secara%20Vertikultur
artikel 2 ;
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14696
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Penggunaan pupuk kandang + top-soil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh tapi tidak nyata
terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan luas daun. Penelitian
ini menggunakan dua taraf perlakuan media tanam yaitu M1 (Top Soil dan Pupuk
Kandang Sapi) dan M2 (Top Soil dan Pasir).
Secara umum, perlakuan media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap
seluruh parameter pengamatan (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan
luas daun. Menurut Gusta, dkk. (2015), topsoil sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit. Lapisan tanah topsoil memiliki kandungan
unsur hara yang sulit untuk digantikan dengan jenis tanah lainnya.
Menurut Sutanto (2002), pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang
memiliki banyak keunggulan seperti dapat menyuburkan tanah secara alami
dikarenakan memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro, dapat memperbaiki
struktur tanah menjadi lebih baik, serta meningkatkan aktivitas jasad renik tanah.