Anda di halaman 1dari 8

NAMA : AYI ISKANDAR

NIM : 2005901020065
MK : budidaya tanaman perkebunan dan organic
Tugas

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN KELPA SAWIT (PRE-NUSERY)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman primadona
perkebunan penghasil minyak nabati yang tumbuh sebagai tanaman liar,
setengah liar, dan tanaman budidaya yang tersebar di berbagai negara beriklim
tropis dan subtropics, yaitu Asia, Amerika Selatan, dan Afrika (Fauzi et al.,
2012). Ekspor minyak kelapa sawit (CPO) mencapai 22,76 juta ton pada tahun
2016, tahun 2017 terjadi peningkatan ekspor sebesar 19 %. Peningkatan
ekspor minyak kelapa sawit sejalan dengan peningkatan luas areal perkebunan
kelapa sawit. Luas perkebunan kelapa sawit di tahun 2016 seluas11,20 juta ha
dan tahun 2017 sudah mencapai 12,29 juta ha (Badan Pusat Statistik, 2017).
Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit, hal yang perlu diperhatikan
adalah teknik budidaya yang diawali dari pembibitan.
Media tanam yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bibit
memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta dapat menyediakan unsur hara
yang cukup bagi pertumbuhan bibit (Rosa, 2012). Media pembibitan kelapa
sawit yang digunakan pada perkebunan besar maupun perkebunan rakyat
menggunakan media berupa lapisan olah tanah yang diambil sampai
kedalaman 20 cm dari muka tanah mineral. Kebutuhan media tanam yang
biasa digunakan sebanyak 9 kg/polybag. Media tanam yang digunakan harus
mempunyai sifat yang ringan, murah, mudah didapat, gembur, dan subur yang
memungkinkan pertumbuhan bibit yang sesuai kriteria bibit layak tanam
(Rasyid et al., 2017).
Untuk menghasilkan bibit yang baik dan penggunaan bahan media tanam
agar lebih efisien dapat dilakukan dengan perbandingan komposisi volume
media tanam (Fikri dan Yulia, 2013). Salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam penentuan volume media tanam adalah kombinasi perbandingan
volume media tanam. Kombinasi perbandingan volume media yang tepat
dengan membuat komposisi media mampu mendukung pertumbuhan dan
perkembangan akar serta mencukupi kebutuhan tanaman akan air dan unsur
hara, sehingga dapat mempertahankan kelembaban tanah dalam waktu relatif
lebih lama (Fikri dan Yulia, 2013). Pemanfaatan bahan organik sebagai
komposisi media tanam menjadi solusi memperbaiki pertumbuhan dan
perkembangan bibit kelapa sawit (Sodiq et al., 2016). Oleh karena itu,
penambahan bahan organik berupa pupuk organik padat dan sekam padi dapat
memperbaiki struktur tanah.
Pembibitan merupakan kegiatan awal dalam budidaya tanaman kelapa
sawit. Bibit kelapa sawit yang prima memiliki kekuatan dan penampilan
tumbuh yang baik serta mampu menghadapi kondisi cekaman lingkungan
(Fauzi et al., 2012). Oleh karena itu, pemilihan benih, bibit, media tanam,
pemupukan, pemeliharaan, dan kelembapan media tanam harus diperhatikan
selama proses pembibitan (Efendi, 2014). Dengan demikian, hal yang perlu
diperhatikan dalam pembibitan kelapa sawit adalah media tanam.

1.2 Tujuan Pratikum


 Mahasiswa mampu mengetahui teknik budidya tanaman kelapa sawit.
 Mahasiswa memiliki keterampilan pada setiap langkah- langkah budidaya
tanaman kelpa sawit.
 melihat respon pertumbuhan kelapa sawit terhadap 2 perlakuan, media
tanam yang digunakan top –soil dengan kompos dan top-soil dengan
pupuk organik.
Referensi :
 Artikel 1
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1291652&val=17346&title=Pertumbuhan%20Morfologi%20Bibit
%20Kelapa%20Sawit%20Pre%20Nursery%20dengan%20Penanaman
%20Secara%20Vertikultur
 Artikel 2
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/7337
BAB II
METODE PJBL
2.1 Metode
pembibitan kelapa sawit adalah masa mempersiapkan tanaman kelapa
sawit selama kurang lebih satu tahun mulai dari kecambah sampai menjadi
tanaman muda yang lengkap. Masa pembibitan ini merupakan masa penting
dalam kehidupan tanaman kelapa sawit, karena harapan hasil dari masa ini adalah
bibit yang unggul dan bermutu. Penggunaan bibit yang unggul dan bermutu pada
areal kelapa sawit dapat menjadi penentu tingkat produktivitas pohon tersebut
pada 20 atau 30 tahun mendatang. Oleh karena itu, teknis budidaya pada masa
pembibitan perlu dilakukan dengan tepat dan efektif.
Dalam projek ini kami menggunakan dua perlakuan jenis media yaitu media
tanam top soil + kompos dan top soil + pupuk kandang, dengan tanah top soil
yang gembur. Perbandingan masing-masing media adalah 1:1 baik top soil =
kompos maupun top soil + pupuk kandang. Media yang digunakan juga harus
bebas dari OPT. setelah media tanam dicampur sesuai perbandingan, Masukkan
ke dalam Polibeg berwarna hitam dan tahan lapuk. Ukuran polibeg pembibitan
awal : 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm, hitam/putih, berlubang 0,3 cm sebanyak 24
buah.Ukuran polibeg pembibitan utama : 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam,
berlubang 0,5 cm sebanyak 24 buah (disesuaikan dengan polybag yang ada).
Tanah lapisan atas menggunakan top soil. Polibeg harus diisi tanah sampai 2 cm
dari ujung tepi polibeg dan disiram minimal setiap 2 kali sehari.
Penanaman bibit secara vertikultur menggunakan pipa dan pompa air dapat
dijadikan alternatif teknik budidaya pembibitan kelapa sawit pre nursery, karena
dapat mempermudah pengawasan, dan juga menghemat tenaga kerja. Penyiraman
menggunakan pompa juga memerlukan waktu yang singkat dan tidak
meninggalkan genangan air. Teknik penanaman secara vertikultur ini umumnya
digunakan untuk budidaya tanaman sayuran, karena memiliki keuntungan: 1)
kualitas produksi lebih baik dan bersih; 2) efisiensi lahan, pupuk, air, benih dan
tenaga kerja; 3) meningkatkan nilai estetika lahan; 4) penyiangan gulma
berkurang karena sedikit media tanam yang terbuka; dan 5) mempermudah
pemeliharaan.
1. Waktu dan Tempat
waktu dan tempat pelaksaan (PJBL) adalah di Universitas Teuku Umar
pada tanggal 13 februari 2023 yang diawawli dengan pembuatan naungan
terlebiih dahulu.
2. Bahan dan Alat
Alat
 Cangkul

 Sekop
 Parang
 Polybag

Bahan

 Bibit sawit ppks (27)


 Poscha 1000 kg + 250 gr
 Urea 5oo gr
 Top-soil + pupuk kompos
 Top-soil + pupuk organic

3. Parameter pengamatan
Parameter pengamatan digunakan untuk mengamati dan menilai
pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit yang ditanam. Tanaman
sampel yang diamati berjumlah 10 tanaman per kelompok. Pengamatan
pertama dilakukan pada saat bibit berumur 4 minggu Adapun parameter
pengamatannya adalah sebagai berikut:
a. Tinggi Bibit (cm)
Tinggi bibit diukur pertama kali saat bibit berumur 4 minggu, waktu
pengukurannya setiap seminggu sekali (4,5,6,7,8,9,10,11,12). Cara
pengamatannya yaitu dengan mengukur tinggi setiap tanaman sampel
mulai dari pangkal batang hingga daun tertinggi. 1. Tabel Pengamatan
Tinggi Bibit Tanaman Kelapa Sawit (cm).
b. Jumlah Daun (Helai)
Jumlah daun diukur pada umur bibit 4,5,6,7,8,9,10,11,12 minggu. Cara
pengamatannya yaitu dengan menghitung jumlah daun yang telah terbuka
sempurna pada setiap pengamatan. Daun yang masih kuncup atau telah
gugur tidak dihitung.
c. Luas daun (cm²)
Luas daun diukur pada umur bibit 4,5,6,7,8,9,10,11,12 minggu. Cara
pengamatannya yaitu tiga helai daun setiap tanaman sampel yang telah
terbuka sempurna diukur panjang dan lebar daunnya. Perhitungan luas
daun diperoleh dengan perkalian panjang dengan lebar daun sampel. Daun
yang masih kuncup atau telah gugur tidak diamati. 3. Tabel Pengamatan
Luas Daun (cm²)
2. 2 Prosedur Pelaksanaan
1. Pengolahan Tanah
Dalam projek ini menggunakan dua perlakuan jenis media yaitu media
tanam top soil + kompos dan top soil + pupuk kandang, dengan tanah top
soil yang gembur. Perbandingan masing-masing media adalah 1:1 baik top
soil = kompos maupun top soil + pupuk kandang. Media yang digunakan
juga harus bebas dari OPT. setelah media tanam dicampur sesuai
perbandingan, Masukkan ke dalam Polibeg berwarna hitam dan tahan
lapuk. Ukuran polibeg pembibitan awal : 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm,
hitam/putih, berlubang 0,3 cm sebanyak 24 buah.Ukuran polibeg
pembibitan utama : 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam, berlubang 0,5 cm
sebanyak 24 buah (disesuaikan dengan polybag yang ada). Tanah lapisan
atas menggunakan top soil. Polibeg harus diisi tanah sampai 2 cm dari
ujung tepi polibeg dan disiram minimal setiap 2 kali sehari.
2. Persiapan Benih
Kecambah harus dalam keadaan sejuk, lembab, dan terhindar dari
matahari langsung sampai penanaman. Kecambah harus ditanam sesegera
mungkin setelah pengambilan dari PPKS dan tidak disimpan lebih dari 5
hari. Kecambah dapat disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 - 24 C.
Periksa jumlah dan jenis persilangan yang terdapat pada daftar persilangan
dengan label.
3. Pembibitan
Kantong kecambah secara cermat dikeluarkan dan ditempatkan
dalam baki dangkal berisi air agar kecambah tetap dingin (kecambah
dalam kantong tidak boleh terkena air). • Kecambah harus ditanam dalam
polibeg dengan akar (radikula) menghadap ke bawah pada kedalaman
sekitar 2 cm sehingga daun (plumula) berada 1 cm di bawah permukaan
setelah ditutup dengan tanah.
• Kecambah dengan radikula dan plumula yang sukar dibedakan
sebaiknya ditinggalkan dalam kantong dan disimpan dengan o suhu
25 C selama 5 - 6 hari.
• Kecambah abnormal, patah, busuk atau berpenyakit jangan ditanam.
• Menutup dan meratakan tanah di sekeliling kecambah (jangan
menekan terlalu kuat).
• Kecambah harus disiram segera setelah tanam.
• Setelah tanam, lakukan pemetaan pembibitan.
4. Perawatan
• Penyiraman minimal dua kali sehari = 1 liter/hari/polibeg
• Pengendalian gulma ➢ Penyiangan dalam polibeg dan
membersihkan lapisan kedap air.
➢ Pengendalian di sekitar polibeg dapat menggunakan herbisida
dengan ekstra hati-hati.
➢ Nozzle harus diatur sehingga tidak mengenai bibit, jika ada
bahaya tetesan karena angin, penyemprotan harus segera
dihentikan. (jika menggunakan handsprayer) • Pengendalian
hama dan penyakit
➢ Dapat mengaplikasikan fungisida dan pestisida seperti di PN.
➢ Gunakan fungisida dan pestisida secara bertanggung jawab
dan sasarannya hanya untuk pengendalian hama dan
penyakit.
• Pemupukan Pupuk yang digunakan dalam pembibitan kelapa sawit
adalah Urea dan Phoska. Dengan dua kali pemberian pupuk berjarak 4
minggu setelah pemberian pertama. Pupuk yang diperlukan dalam satu
polybag adalah Urea : 25 gram/polybag atau sama dengan 1125 gram/25
polybag dua kali pemupukan dan Phoska : 10 gram/polybag atau sama
dengan 500 gram/polybag dua kali pemupukan. Cara pemupukan:
 Pupuk ditaburkan merata dalam lingkaran sekeliling bibit kira-
kira 5 cm dari pangkal batang bibit.
 Pupuk tidak boleh mengenai bibit.
 Pemupukan seharusnya dihentikan 1 bulan sebelum penanaman
lapangan.
 Aplikasi pemupukan dosis kecil tapi frekuensi sering lebih baik
dibanding aplikasi pemupukan dosis besar tapi frekuensi jarang
Referensi :
Artikel 1 ;
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1291652&val=17346&title=Pertumbuhan%20Morfologi%20Bibit
%20Kelapa%20Sawit%20Pre%20Nursery%20dengan%20Penanaman
%20Secara%20Vertikultur
artikel 2 ;
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14696
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Penggunaan pupuk kandang + top-soil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh tapi tidak nyata
terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan luas daun. Penelitian
ini menggunakan dua taraf perlakuan media tanam yaitu M1 (Top Soil dan Pupuk
Kandang Sapi) dan M2 (Top Soil dan Pasir).
Secara umum, perlakuan media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap
seluruh parameter pengamatan (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan
luas daun. Menurut Gusta, dkk. (2015), topsoil sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit. Lapisan tanah topsoil memiliki kandungan
unsur hara yang sulit untuk digantikan dengan jenis tanah lainnya.
Menurut Sutanto (2002), pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang
memiliki banyak keunggulan seperti dapat menyuburkan tanah secara alami
dikarenakan memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro, dapat memperbaiki
struktur tanah menjadi lebih baik, serta meningkatkan aktivitas jasad renik tanah.

Penggunaan top- soil + kompos


Perlakuan ini menggunakan top-soil + kompos lebih berpengaruh nyata
dibandingkan menggunakan topsoil dengan pupuk kadang, perbedaan diantara
keduanya adalah masa pertumbuhannya.
Artikel 1 :
https://journal.utnd.ac.id/index.php/agri/article/view/574/309
artikel 2 :
-

Anda mungkin juga menyukai