PENANAMAN
A. Pola Tanam
2
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
Sebagai contoh tanaman tumpang sari sama umur adalah
jagung dan kedele
sedangkan contoh tanaman tumang sari beda umur adalah
jagung, ketela pohon dan padi gogo
3
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
4) Tanaman Bersisipan (Relay Cropping)
4
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
5) Tanaman Bergiliran (Sequential Planting)
5
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
6) Tanaman Campuran (Mixed Cropping)
6
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
B. Membuat Lubang Tanam
1) Memilih benih
Benih dipilih berdasarkan kriteria secara genetic, fisiologis dan
fisik. Pemilihan benih/bibit yang tepat akan menentukan
keberhasilan budidaya/produksi. Pemilihan secara genetic
tidak bisa dilakukan dengan melihat fisik benih karena potensi
genetic tidak terlihat. Cara memilih benih secara genetic yaitu
kita harus tahu jenis/varietas
Pemilihan benih berdasarkan kriteria secara fisik meliputi:
kebersihan benih, ukuran dan kesegaran benih
a) Tingkat kebersihan benih
Salah satu ketentuan benih sesuai dengan standar yang
ditentukan adalah tingkat kebersihan dan segala kotoran
dari sisa-sisa bagian tanaman maupun kotoran lain (biji-biji
lain gulma butiran-butiran tanah pasir.
8
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
b) Ukuran dan kesegaran
Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya setiap
butiran benih yang berukuran seragam memiliki struktur
embrio dan cadangan makanan yang cukup.
9
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
Gambar Bibit yang Baik
11
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
Dalam menghitung kebutuhan bibit selain factor luas lahan dan
jarak tanam, ada factor lain yang harus diacu yaitu pola tanam
yang diterapkan. Pola tanam ini berpengaruh pada jumlah lubang
tanam/jumlah tanaman. Jumlah lubang tanam pola segitiga
jumlahnya berbeda dengan pola segiempat begitu pula dengan
pola tanam yang akan, jumlah lubang tanamnya berbeda-beda
Perhitungan kebutuhan bibit pola lahan segi empat
Jumlah kebutuhan bibit luas areal penanaman (m)
Jarak tanam (m)
Perhitungan kebutuhan bibit untuk pola tanam segi tiga
Jumlah kebutuhan bibit luas areal penanaman (m)
P * L (m)
Nilai p dapat di hitung dengan cara sebagai berikut
Keterangan
P = Panjang proyeksi garis miring r pada pola jarak tanam segitiga
L = Lebar jarak mendatar pada pola jarak tanam segitiga
r = Panjang garis miring pada pola tanam segitiga
D. Teknik Menanam
1) Jarak tanam
Jarak tanam setiap jenis/varietas tanaman berbeda, hal ini
dipengaruhi oleh lebar tajuk tanaman/perkembangan
tanaman, kesuburan tanah, keadaan kandungan air tanah.
Secara umum jarak cabai keriting adalah: 60 cm x 70 cm,
jagung: 75 cm x 25 cm.
3) Kedalaman menanam
Dalam menanam benih atau bibit, kedalaman tanam harus
tepat tidak boleh terlalu dalam atau terlalu dangkal. Apabila
terlalu dalam atau terlalu dangkal menyebabkan pertumbuhan
tanaman kurang baik penanaman yang telalu dalam dapat
menyebabkan batang mudah membusuk sehingga
mengganggu kesehatan tanaman, sedangkan bibit yang
ditanam terlalu dangkal berakibat sistim perakarannya kurang
kuat sehingga tanaman mudah rebah.
Penanaman benih yang terlalu dalam benih sukar tumbuh dan
apabila ada air menggenang benih akan busuk dan sebaliknya
benih ditanam terlalu dangkal akan mengakibatkan benih
dimakan binatang atau hama penggagu tanaman dan tanaman
sudah tumbuh akan rebah.
13
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
Cara menanam benih:
a) Penanaman dilakukan bersamaan dengan pembuatan
lubang tanam, yaitu lubang tanam dibuat dengan tugal yang
biasanya terbuat dari kayu dengan diameter + 5 cm,
panjang 150 cm dan salah satu ujungnya runcing
E. Penyulaman
Cara penyulaman
Pada dasarnya cara penyulaman sama dengan cara menanam
tanaman terdahulu yang pelaksanaannya dilakukan dengan
cara:
1. Menentukan tempat-tempat mana yang perlu dilakukan
penyulaman yaitu tempat dimana benih tidak tumbuh,
tumbuh tetapi tidak normal dan rusak karena
dimakan/diserang hama.
2. Pada tempat-tempat yang telah di tentukan di buat lubang
tanam dengan kedalaman sesuai dengan kebutuhan
3. Benih/bibit yang telah disiapkan dimasukkan kedalam
lubang tanam ditambah dengan insektisida butiran
(furadan 36) sebanyak 5-7 butir perlubang tanaman
4. Lubang tanam di tutup dengan tanah/pupuk kandang
sampai permukaan merata .
5. Dengan mengunakan cara penyulaman yang benar dan
dilaksanakan pada waktu yang tepat maka akan
memperoleh pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan
seragam.
15
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P
16
Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Pangan – Kelas X – SMK
Dharma Utama – Nety Daniyanti, S.P