Anda di halaman 1dari 12

Modul Agribisnis tanaman buah

Kelas XI ATPH

Guru Mapel : V. Limbong

Kegiatan Pembelajaran 5. Melaksanakan Penanaman Tanaman Buah Semusim

A. Deskripsi
Kompetensi Dasar (KD) Melaksanakan Penanaman Tanaman Buahberisikan uraian
pokok materi; pemilihan bibit, pengangkutan dan penempatan bibit, pengaturan jarak tanam,
waktu tanam, pembuatan lubang tanam, cara menanam bibit, penyulaman, dan pemberian
jerami/seresah

B. Kegiatan Belajar

1. TujuanPembelajaran
Setelah mempelajari mata pelajaran ini dan disediakan alat dan bahan penanaman
tanaman buah semusim peserta didik mampu melaksanakanpenanaman tanaman buah semusim
sesuai standar industri tanaman buah

2. Uraian Materi
Pertumbuhan tanaman dalam budidaya tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor teknis. Faktor teknis ini dapat memberikan pengaruh lebih besar
khususnya dalam hal menanam bibit. Menanam bibit merupakan salah satu kegiatan yang harus
direncanakan dengan matang. Apabila menanam bibit di lapangan direncanakan dengan matang,
maka akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan dalam budidaya. Keberhasilan tersebut
akan terlihat dalam laju pertumbuhan tanaman, keseragaman tanaman, dan pemanenan.
Menanam bibit di lapangan dapat dilakukan apabila, lahan yang akan ditanami sudah siap tanam,
pemilihan bahan tanamnya harus selektif, untuk itu dibutuhkan kecermatan dan ketepatan dalam
memilih bahan tanam.

a. Pemilihan Bibit
Keberhasilan dalam budidaya tanaman salah satunya ditentukan oleh mutu bibit yang
digunakan. Untuk mengelola agribisnis buah semusim diperlukan bibit yang benar-benar baik
dan bermutu yaitu: bibit segar dan daun tidak rontok, batang utuh,serta bebas hama penyakit.
Untuk memperoleh tanaman tersebut, maka sebelum melakukan penanaman
perlu dilakukan pemilihan bibit terlebih dahulu.

Pemilihan bibit dilakukan seminggu sebelum bibit ditanam di lapangan.


Bibit yang mempunyai pertumbuhan sama dikumpulkan menjadi satu.Bibit yang
pertumbuhannya merana disingkirkan untuk tidak ditanam.Hanya bibit yang memiliki
pertumbuhan kekar dan subur yang dipilih untuk ditanam.
Adapun kriteria bibit yang baik dan siap dipindahkan antara lain :
1) Pertumbuhannya sehat
2) Calon batangnya lurus, tidak patah
3) Berdaun antara 2-3 helai
4) Struktur perakarannya baik
5) Umur bibit antara 10-14 hari sesudah semai (HSS)
b. Pengangkutandan PenempatanBibit
Pengangkutan bibit seringkali menjadi kendala yang utama, untuk menjaga agar bibit
tetap dalam kondisi baik dan siap tanam, maka pengangkutan bibit dari lahan pesemaian ke areal
pertanaman memerlukan alat dan cara angkut yang baik dan benar agar bibit tetap segar. Metode
pengangkutan bibit yang sering dilakukan petani pada umumnya adalah dengan cara dipikul atau
digotong, pengangkutan cara ini hanya cocok untuk jarak angkut dekat, apabila jarak angkut
cukup jauh maka diperlukan alat transportasi dan biaya yang besar dan waktu yang lama.

c. Pengaturan Jarak Tanam


Jarak tanam yang umumnya digunakan adalah sistem tunggal 80-100 cm x 300 cm (1
baris tanaman) untuk sistem ganda 80-100 x 6-7 m ( 2 baris tanaman). Untuk penanaman dengan
turus/para-para jarak antar lubang tanam 65-70 cm apabila penanaman satu baris di tengah dan
75-80 cm apabila penanaman dua baris secara sigzag. Pola tanam pada tanamana semangka
sebaiknya dilakukan dengan sistem monokultur sehingga fungsi
mulsa plastik perak hitam dapat berfungsi maksimal.
Pengaturan jarak tanam penting sekali dalam penanaman, karena akan menentukan
penanaman yang teratur pada jarak antar tanaman dan antar baris tanamannya. Penanaman yang
teratur akan memberikan kemudahan dalam pemeliharaan tanaman seperti penyiangan,
pemberian pupuk, pengendalian hama dan penyakit dan sebagainya.

Pemilihan dan penggunaan jarak tanam yang tepat akan memberikan hasil yang optimal.
Dalam pemilihan dan penggunaan jarak tanam dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1) Jenis tanaman yang akan ditanam
2) Tujuan produksi
3) Kesuburan tanah
4) Musim tanam

d. Waktu tanam
Waktu penanaman ditentukan berdasarkan keadaan cuaca, waktu penanaman yang baik
adalah pagi dan sore.Apabila penanamandilakukan pada pagi hari, bibit di beri penutup dari
pelepah pisang. Hal ini dilakukan untuk menjaga tanaman tidak terlalu panas terkena sinar
matahari.Ketersedian air dan keadan cuaca sangat menentukan waktu tanam yang tepat.Karena
hal ini akan menentukan mati hidupnya suatu tanaman setelah ditanam.Dengan laju transpirasi
yang rendah akan mempercepat pemulihan kerusakandan stres tanaman pada saat dipindahkan.
Keadaan tersebut akan tercapai padakeadaan cuaca seperti suhu rendah, intensitas cahaya rendah,
udara sejuk,tidak berangin dan kelembaban tinggi. Atas pertimbangan diatas dan
untukmemperoleh kondisi tersebut, maka disarankan sebaiknya penanaman dilakukan pada sore
hari.Sebelum bibit ditanam harus disiram terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
plasmolisa. Selain itu juga akan lebih memudahkan dalam melepaskan media dari pot/polybag
dan akar tanaman tidakmenjadi rusak/stres.

e. Pembuatan Lubang Tanam


Lubang tanam harus dibuat sebelum bibit dipindahkan ke lapangan, mengingat tempat
tanaman yang digunakan terletak pada suatu tempat yang tertutup mulsa plastik, sehingga ada
kemungkinan timbul gas-gas akibat penguraian pupuk yang dapat meracuni tanaman bila lubang
tanam dibuat bersamaan dengan waktu penanaman.

Untuk pembuatan lubang tanam tanpa MPHP dilakukan setelah bedengan terbentuk,
dibuat lubang tanam. Jarak antar lubang tanam sama dengan yang menggunakan MPHP 80-100
cm. Lubang tanam berupa koakan dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 30 cm.
Pada saat lubang tanam terbentuk, segera diberi kapur pertanian sebanyak 50 g per lubang atau
175 kg per hektar (semangka non-biji dan berbiji). Campur secara merata, kemudian sirami
dengan 2 gayung air agar kapur segera bereaksi.

f. Cara Menanam Bibit


1) Menanam Bibit Semangka
Bibit yang akan ditanam diseleksi terlebih dahulu agar Bibit yang dihasilkan benar-benar Bibit
yang sehat bebas dari hama dan penyakit langsung bibit dibawa kelahan. Cara penanamannya
adalah media tanah dipadatkan lebih dulu agar tidak pecah, batang bibit dijepit antara jari
telunjuk dan jari tengah. dibalik, kemudian plastik polibag ditarik sehingga lepas dari media
tanah. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan di lapangan. Kedalaman
pembenaman bibit dalam lubang tanam sebatas leher akar media semai. Jangan terlalu dalam
terkubur Kemudian celah-celah lubang tanam yang tersisa ditutup dengan tanah sambil ditekan
condong ke arah akar, sehingga akar dapat berhubungan langsung dengan tanah. Agar tanah
disekitar akar tanaman menjadi kompak, sebaiknya media tanam segera disiram air setelah
selesai penanaman.
Cara penanaman bibit yang baik dan benar akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan
bibit yang tumbuh dan berkembang di lapangan.
Untuk mengurangi kerusakan akar-akar bibit pada waktu dipindahkan sebaiknya bibit sebelum
ditanam disiram air terlebih dahulu.

g. Penyulaman
Penyulaman pada bibit yang ditanam di lapangan sebaiknya dilakukan seawal mungkin.
Jika di lapangan tanaman memperlihatkan tanda-tanda tidak normal atau mati secepatnya
tanaman diganti dengan bibit yang sengaja dipersiapkan bersamaan pada waktu melakukan
pembibitan. Adapun perlunya dilakukan penyulaman untuk memenuhi jumlah tanaman di
lapangan sesuai dengan harapan. Tiga hari setelah penanaman, bibit mulai beradaptasi dengan
lingkungan baru.Identifikasi dan catat jumlah bibit yang mengalami kelainan atau mati karena
serangan hama , penyakit, maupun terbakar karena menempel di MPHP.Kemudian, siapkan bibit
sulaman yang siap ditanam.Musnahkan bibit yang terserang penyakit rebah batang disebabkan
oleh penyakit (Pythium sp).agar tidak menular ke tanaman lainnya. Buanglah permukaan tanah
bekas bibit yang terserang penyakit dan gantilah dengan tanah yang baru, kemudian tanamlah
bibit sulaman.Perbedaan masa tanam antara tanaman sulaman dengan tanaman penanaman
pertama sebaiknya tidak lebih dari 10 hari.Tujuannya agar pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan terlihat seragam.

h. PemberianJerami/seresah
Sebelum percabangan tanaman tumbuh melebar dan memanjang sesegera lahan
hamparan calon cabang dan calon tempat buah di beri alas jerami/serasah. Apabila terlambat
memberikan jerami dibawah calon perjabangan akan mempersulit menempatkan jerami tersebut.
Test Formatif
a. Kapan sebaiknya bibit ditanam dilapangan? Jelaskan jawaban Anda!
b. Dalam memilih bibit harus memenuhi kriteria bibit yang baik. Sebutkan kriteria tersebut dan
jelaskan!
c. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam menetukan jarak tanam? sebutkan dan
jelaskan!
d. Bagaimana langkah-langkah penanaman bibit semangka dan stroberi yang benar?
e. Setelah penanaman kenapa dilakukan penyulaman, kapan dan bagaimana melakukan
penyulaman?
Kegiatan Pembelajaran 6.Melaksanakan PengairanTanaman Buah Semusim.

A. Deskripsi
Kompetensi Dasar (KD) Melaksanakan Pengairan Tanaman Buah berisikan uraian pokok
materi;Ketersediaan air tanah, Kebutuhan air bagi tanaman (KAT), Fungsi air bagi tanaman,
Tanda-tanda kekurangan air pada tanah dan tanaman, Pengukuran kelembaban tanah dengan
tensiometer, Perhitungan kebutuhan air untuk tanaman, dan Pengairan tanaman semangka dan
stroberi.

B. Kegiatan Belajar

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mata pelajaran ini dan disediakan alat dan bahan Pengairan tanaman
buah, peserta didik mampu melaksanakan pengairan tanaman buah semusim sesuai standar
industri tanaman buah.

2. Uraian Materi

a. Ketersediaan air tanah


Ketersediaan air akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman
serta mempengaruhi hidup jasad renik dalam tanah. Struktur, porositas, kandungan bahan
organik akan menentukan jumlah air di dalam tanah. Menurut Hansen et al. (1979) dalam usaha
pemberian air irigasi perlu diperhatikan kemampuan tanah dalam menyerap air. Air tersedia bagi
tanaman merupakan air yang terdapat diantara kapasitas
lapang dan titik layu permanen. Kramer 1979 (dalam Rahadi Bambang dkk, 1999) berpendapat
bahwa tingkat kelembababan tanah berpengaruh pada ketersediaan air. Air yang tersedia bagi
tanaman antara 15-20 atmosfer, yaitu antara kapasitas lapang dan titik layu permanen.

b. Kebutuhan air bagi tanaman (KAT)


Kebutuhan air tanaman didefinisikan sebagai jumlah (kedalaman) air yang diperlukan
untuk menggantikan air yang hilang melalui evapotranspirasi (ET).
Jadi :
Kebutuhan air = ET tanaman

1) Kebutuhan air tanaman selalu merujuk pada satu tanaman yang tumbuh pada kondisi optimal,
yaitu;
a) Tanaman yang seragam
b) Sedang aktif tumbuh,
c) Tajuknya menutupi tanah,
d) Bebas hama penyakit, dan pada kondisi tanah yang baik (termasuk hara dan air). tanaman
tersebut akan mampu mencapai potensi produksinya.

2) Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman (KAT)


a) Iklim : pada iklim kering dan panas tanaman akan memerlukan air harian lebih banyak
dibandingkan pada iklim sejuk dan berawan.
b) Jenis tanaman: tanaman jagung atau tebu akan memerlukan air yang lebih banyak
dibandingkan sorgum dan kedele.
c) Fase pertumbuhan tanaman: tanaman yang tumbuh penuh akan memerlukan air yang lebih
banyak dibandingkan yang baru ditanam.

c. Fungsi air bagi tanaman


Air memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh tanaman.
2) Mempertinggi reaktivitas persenyawaan yang sederhana/kompleks.
3) Berperan dalam proses fotosintesis.
4) Penyangga tekanan di dalam sel yang penting dalam aktivitas sel tersebut.
5) Mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman.
6) Menciptakan situasi temperatur yang konstan.

d. Tanda-tanda kekurangan air pada tanah dan tanaman


Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian
tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah
(Pairunan et al, 1985). Sistem yang menggambarkan tingkah laku air dan pergerakan air dalam
tanah dan tubuh tanaman didasarkan atas suatu hubungan energi potensial. Air mempunyai
kapasitas untuk melakukan kerja, yaitu akan bergerak dari daerah dengan energi potensial tinggi
ke daerah dengan energi potensial rendah (Gardner et al, 1991).

e. Pengairan tanaman semangka


Air merupakan faktor penting bagi tanaman semangka yang buahnya mengandung > 90%
air .Tanaman semangka memerlukan air yang banyak untuk pertumbuhan dan produksinya,
tetapi tidak menyukai air yang tergenang.
Pada fase pembibitan, tanaman semangka memerlukan air yang cukup, kemudian kebutuhan air
mulai meningkat pada fase pertumbuhan vegetatif (pembentukan akar, batang, dan daun).
Memasuki fase generatif (ditandai dengan munculnya bunga) pengairan dikurangi agar
pembungaan berlangsung serempak. Pengairan ditingkatkan lagi ketika memasuki fase
pembesaran buah. Pengairan dikurangi lagi pada saat tanaman memasuki fase pemasakan buah
(50-65 HST).
Cara pengairan di lahan bekas sawah dilakukan penggenangan, tinggi airnya cukup
sebatas mulsa terendah penutup bedengan, kemudian dibantu dengan penyiraman secara di cebor
pada lubang tanam.
Cara pengairan di lahan tegalan, buatlah sobekan pada mulsa PHP dengan pisau silet,
kemudian bedengan dicebori air secukupnya, jangan sampai tanah pada lubang tanam longsor.
Bila terjadi longsor, tutup kembali dengan tanah sehingga akar
tanaman tidak rusak. Untuk mengetahui saat yang tepat dilakukan pengairan dengan
memasukkan tangan ke dalam tanah bedenganapabila tanah sudah kering segera lakukan
pengairan jangan sampai menunggu tanaman layu.Cara pengairinya bisa sistem cebor pakai
gayung atau yang lebih efektif dengan sistem mengalir atau leb.
Test Formatif
a. Apa pengaruhnya ketersediaan air bagi tanaman?
b. Kenapa unsur iklim, jenis tanaman dan fase pertumbuhan tanaman mempengaruhi kebutuhan
air tanaman?
c. Salah satu fungsi air adalah seebagai daya larut unsur-unsur yang diambil oleh tanaman.
Jelaskan pernyataan tersebut!
d. Bagaimana kondisi tanah dan tanaman apabila kekurangan air?
e. Bagaimana urutan penggunaan alat tensiometer dan apa kegunaannya
f. Baigaman menghitung kebtuhan air untuk tanaman?
Kegiatan Pembelajaran 7. Melaksanakan Pemeliharaan Kesuburan Tanah pada
Tanaman Buah Semusim

A. Deskripsi
Kompetensi Dasar (KD) Melaksanakan pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman
buahsemusim berisikan uraian pokok materi; kondisi kesuburan tanah, topografi lahan,
mengidentifikasi defisiensi unsur hara, menentukan bahan pemeliharaan kesuburan, perhitungan
kebutuhan pupuk, waktu pemupukan, cara pemupukan, dan pemupukan tanaman stroberi

B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mata pelajaran ini dengan disediakan alat dan bahan pemeliharaan
kesuburan tanah peserta didik mampu melaksanakan pemeliharaan kesuburan tanah
padatanaman buah semusim sesuai standar industri tanaman buah

2. Uraian Materi
Seperti pembelajaran sebelumnya untuk memulai materi melaksanakan pemeliharaan
kesuburan tanah pada tanaman buah semusim marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan YME karena atas karunianya kita diberi amanah untuk memelihara tanaman melalui
peningkatan kesuburan tanah agar tanamannya dapat tumbuh dengan subur dan sehat.
Selanjutnya Atas keagungannya dalam penyuburkan tanaman, Tuhan juga telah menyediakan
pupuk alam yang berlimpah agar tanaman dijaga melalui penambahan unsur hara tersebut
sehingga tanaman hidup lebih subur, selain itu umat manusia juga di beri ilmu untuk
mengembangkan pembuatan pupuk anorganik untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tersebut
dalam rangka menyuburkan tanaman.

a. Kondisi kesuburan tanah


Tanah yang subur adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara
dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia dan
biologi tanah Tanah merupakan faktor terpenting untuk tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem
pertanaman.Pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah
tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai media
tumbuh tanaman berfungsi pula sebagai pemasok unsur hara, dan tanah secara alami memiliki
tingkat ketahanan yang sangat beragam sebagai media tumbuh tanaman.

b. Mengidentifikasi defisiensi unsur hara


Pemupukan yang tepat dan benar akan mempercepat dan memperkuat tanaman,
menambah daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit tertentu, meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil pertanian. Tanaman tidak ubahnya seperti manusia yang jika tidak mendapat
cukup makanan akan menjadi lapar dan pertumbuhannya menjadi kurang baik. Demikian juga
halnya tanaman,sebaiknya adanya kondisi yang memenuhi persyaratan tumbuhnya tanaman agar
dapat berkembang lebih baik. Salah satu hal yang memepengaruhi kondisi tersebut adalah
keadaan unsur hara, untuk itulah kita harus mengetahui unsur hara yang di butuhkan tanaman
dan kegunaannya.
Ada enam belas (16) unsur hara yang di butuhkan tanaman yang di peroleh dari udara,
air, tanah, dan garam-garam mineral atau bahan organik. Unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O), di ambil tanaman dari udara, Sedangkan Unsur Nitrogen (N), Fospor (P), dan
Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (mg), Sulfur (S), Besi (Fe),
Mangan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron(B), Molibdenum (Mo), Klorin (Cl), diambil dari
dalam tanah.
Nitrogen, Fospor dan Kalium merupakan unsur makanan yang utama dan dibutuhkan
dalam jumlah yang besar, Kalsium, Magnesium dan Sulfur yang disebut bahan unsur sekunder
dibutuhkan dalam jumlah yang sedang atau sedikit saja tetapi tetep memegang peranan penting
dalam perkembangan dan pembentukan jaringan-jeringan tanaman. Unsur lainnya dibutuhkan
dalam jumlah yang sangat kecil dan di sebut sebagai unsur makanan mikro.
1) Kegunaan unsur hara N, P, K, dan S bagi tanaman sebagai berikut :

a) Unsur hara Nitrogen (N) : Membuat tanaman menjadi lebih hijau, segar banyak
mengandung butir-butir hijau daun yang penting dalam proses potosintesis,
memepercepat pertumbuhan tanaman (tinggi), jumlah anakan, cabang, menambah
kandungan protein makanan.

b) Unsur hara Fospor (P) : Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
sehingga dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi
sehat dan kuat, meningkatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titk
tumbuh tanaman, memacu pertumbuhan tanaman generatif yaitu memepercepat bunga
dan masaknya buah dan biji.

c) Unsur hara Kalium (K) : Memepercepat proses fotosintesis, memacu pertumbuhan


tanaman pada tingkat permulaan, memperkuat ketegakan batang.

d) Unsur hara Belerang (S) : Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun
lebih hijau, menembah kandungan protein dan vitamin, berperan dalam sintesis minyak
yang berguna dalam pembuatan gula dan memacu pertumbuhan tunas produktif.

2) Bila tidak ada faktor lain yang memepengaruhi maka tanda-tanda kekurangan unsur hara
sebagai berikut :
a) Kekurangan Unsur Hara Nitrogen : Seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-
kuningan, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil, daun tua berwarna kekuning-kuningan,
perkembangna buah tidak sempurna atau tidak baik seringkali masak sebelum waktunya dan
dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, mulai dari daun bagian bawah
terus kebagian atas.

b) Kekurangan Unsur Hara Fospor : Sistem perakaran tanaman tanaman miskin dan tidak
berkembang, dalam keadaan kekurangan yang parah, daun, cabang, dan batang berwarna ungu
dan hasil tanaman yang berupa bunga, buah, dan biji merosot.
c) Kekurangan Unsur Kalium : Daun mula-mula mengkerut dan mengkilap, selanjutnya
pada bagian ujang dan tepi dun mulai terlihat warna kekuning-kuningan yang menjalar di antara
tulang daun kemudian tampak bercak-bercak coklat dan mengakibatkan mati, pada tanaman
buah-buahan buah mudah gugur, tanaman mudah rebah dan patah, pertumbuhan tanaman lambat
dan kerdil dan daun sebelah bawah seperti terbakar pada tepi dan ujungnya, kemudian berjatuhan
sebelum waktunya.
d) Kekurangan Unsur Hara Belerang : Daun hijau kekuning-kuningan dan
pertumbuhannya lambat, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil dan jumlah
anakan terbatas.
e) Kekurangan Unsur Hara Kalsium : Kecuali perubahan warna, tenunan tenunan di
beberapa tempat mati, pada ujung dan tepi daun muda terjadi warna kekuning-kuningan, kuncup
yang tumbuh kembali, akan mati dan pada umumnya tanaman menjadi lemah.
f) Kekurangan Unsur Hara Magnesium : Gejala terlihat pada daun-daun yang tua, daun-
daun pada umumnya menjadi lemah, pembakaran oleh sinar mata hari mudah terjadi karena daun
tidak memepunyai lapisan lilin dan pada tanaman biki-bijian, daya tumbuh biji kurang.
g) Kekurangan Unsur Hara Mangan : Gejala terlihat pada daun muda, kecuali perubahan
warna dan pembentukan biji kurang baik.
h) Kekurangan Unsur Hara Besi : Gejala terlihat pada daun muda, tenunan tadak mati,
tulang daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih,
i) Kekurangan Unsur Hara Molibdenum : Pertumbuhan tanaman tidak normal,
terutamapada tanaman melon, dan mati pucuk yang mati dapat menyebabkan kematian tanaman.
j) Kekurangan Unsur Hara Seng : Adanya pemutihan pada bagian tengah daun, daun-
daun muda menunjukan garis kuning dan terus menguning dan tanaman kerdil.
k) Kekurangan Unsur Hara Tembaga : Daun berukuran besar dan berwarna hijau gelap,
ranting berwarna coklat dan mati dan buah kecil dan berwarna coklat.
l) Kekurangan Unsur Hara Boron : Pertumbuhan kerdil, pertumbuhan tidak sempurna dan
tangkai daun membentuk celah dan garis-garis tidak teratur.

c. MenentukanBahan Pemeliharaan Kesuburan


Dalam pengertian kehidupan sehari-hari pupuk adalah bahan yang di gunakan untuk
memelihara kesuburan tanah sedangkan pemupukan adalah penambahan bahan ketanah agar
tanah menjadi subur. Pemupukan di artikan sebagai penambahan zat hara atau bahan tanaman
kedalam tanah.

Jenis pupuk yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi khususnya
tanaman buah semusim/semangka yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
1) Pupuk organik
Pupuk organik yang dapat digunakan pada tanaman buah semusim/semangka antara lain:
pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

a) Pupuk Hijau :
Pupuk hijau ialah tanaman atau bagian tanaman muda yang di benam kedalam tanah
untuk menambah bahan organik dan unsur hara tanaman terutama unsur hara Nitrogen. Beberapa
fungsi unsur hara nitrogen antara lain : Menambah unsur hara Nitrogen, Fospor, Belerang, dan
unsur hara makro, memberi pengaruh yang
baik bagi kehidupan organisme dalam tanah, memperkaya tanah dengan humus atau bahan
organik tanah dan memperbaiki struktur tanah. Pupuk hijau ini dapat dilakukan pemberiannya
pada saat melakukan penyiangan pada budidaya tanpa mulsa karena hasil
penyiangan hijauan tersebut bisa dibenamkan lagi ketanah sebagai pupuk hijau.

b) Pupuk kandang :
Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak baik dalam bentuk
padat atau cair. Beberapa fungsi pupuk kandang antara lain : Menambah unsur hara tanaman,
memperbiki struktur tanah, menambah kandungan humus atau
bahan organik tanah dan memperbaiki kehidupan jasad renik. Jenis pupuk ini sering di berikan
pada tanaman buah semusim/ semangka tetapi harus diingat pemberian pupuk ini jangan dalam
kondisi masih mentah karena dapat membahayakan perakaran.

c) Pupuk Kompos :
Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami proses pematangan
sedemikain rupa sehingga mengalami perubahan menjadi bahan yang mempunyai perbandingan
C/N yang rendah C.N tanah, yang di maksud dengan perbandingan C/N adalah perbandingan
unsur C dan perbandingan unsur N.

2) Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk kimia yang di buat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur
hara yang sengaja di tambahkan pada pupuk tersebut dalam jumlah tertentu. Pupuk anorganik
dapat di bedakan menjadi pupuk majemuk yang mengandung unsurhara lebih dari satu jenis
unsur hara (NP, NK, dan NPK) dan pupuk tunggal yang hanya mengandung unsur hara (N, P,
dan K). Pupuk anorganik partikelnya terdiri dari beberapa macam ukuran
warna dan bentuk, ada beberapa gelintir, kristal, cair, butiran. Kalau dibandingkan dengan pupuk
alam, pupuk buatan memepunayi beberapa kelebihan antara lain : dapat di berikan pada saat
yang tepat, unsur hara dapat di berikan dalam jumlah dan perbandingan yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing jenis tanaman, unsur hara dapat di berikan dalam bentuk mudah
tersedia dan pemakaian, pengangkutan, penyimpanan lebih mudah, lebih murah karena karena
konsentrasinya tinggi.

Pupuk anorganik dapat digolongkan berdasarkan kandungan unsur hara kelarutan dan
sifat kemasamannya.
a) Berdasarkan kandungannya :
 Pupuk Tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara pokok N, P, atau
K. Contoh :Pupuk Nitrogen seperti ZA,Urea, dan Kalium Nitrat, Pupuk Fospor seperti SP 36 dan
pupuk Kalium seperti KCl dan ZK.
 Pupuk Majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara pokok N, K, P.
contoh : DAP, NPK, Kalium Anium Nitrat.

b) Berdasarkan kelarutan :
 Kelarutan cepat misalnya ZA, Urea,
 Kelarutan sedang misalnya DAP, NPK, ZK,
 Kelarutan lambat miasalnya TSP, DSP, ESP.

c) Berdasarkan sifat keasaman :


 Pupuk masam yaitu pupuk yang dapat memasamkan tanah bila di gunakan terus menerus
misalnya ZA,
 Pupuk netral yaitu pupuk yang tidak mengubah keasaman tanah misalnya Urea, NPK, dan
DAP,
 Pupuk basa pupuk yang dapat mengurangi kemasaman tanah misalnya Magnesium Fospat
d. Perhitungan Kebutuhan pupuk
Untuk menentukan kebutuhan pupuk perlu memperhatikan beberapa hal antara lain :
1) Jenis tanaman : Masing-masing tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda dalam jenis
dan jumlah, untuk dapat tumbuh subur dan menghasilkan.
2) Kesuburan tanah : Masing-masing tanah mempunyai nilai kesuburan yang berbeda. Tanah
dengan kesuburan rendah akan memerlukan pupuk lebih banyak di bandingkan dengan tanah
yang memepunyai nilai kesuburan tinggi.
3) Jenis pupuk : Kandungan unsur hara masing-masing jenis pupuk berbeda. Dengan demikian
dalam menentukan jumlah pupuk yang di perlukan dalam memenuhi ke butuhan bahan makan
untuk setiap jenis tanaman, perlu di perhatikan persentase kandungan unsur
hara dari setiap pupuk buatan yang akan digunakan.
4) Faktor Ekonomis : Pemberian pupuk di harapkan akan menaikan hasil tanaman, namun tidak
berarti semakin banyak ketungan yang di peroleh. Karena bila jumlah pemberian pupuk telah
mencapai titk maksimum, maka tiap pemberian pupuk berikutnya tidak akan di ikuti dengan
kenaikan hasil seperti pemberian pupuk sebelumnya. Karena itu di anjurkan untuk memeberikan
pupuk dengan jumlah yang optimal agar tercapai keuntunagn yang maksimal. Dengan kata lain
perlu pertimbangan ratio biaya dan pendapatan pada setiap pemberian pupuk.

Pemupukan dasar: Pupuk kandang dapat berasal dari kotoran kerbau, sapi, kambing,
ayam,dan lain-lain. Dosis pupuk kandang yang dipergunakan pada pemupukan dasar sangat
bervariasi dari satu tempatpenanaman ke tempat lain, namun yang banyak dilakukan berkisar 1-3
kg/tanaman.
Contoh pemberian pupuk kandang adalah sebagai berikut; Untuk semangka yang
menggunakan MPHP bila panjang b edeng an 15 m, dipe r kir akan a kan te r dapat 17 -18
tanaman dengan jarak tanam 85 cm sehingga pupuk kandang yang diberikan sebanyak 1,5 kg x
18 = 27 kg atau setiap 1 m2 diperlukan 1,8 kg pupuk kandang.

Test Formatif
a. Bagaimana prosedur untuk menentukan kebutuhan pemupukan tanaman?
Jelaskan!
b. Jelaskan tanda-tanda tanaman kekurangan unsur hara N, P, dan K!
c. Apa yang anda ketahui tentang jenis pupuk? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai