2. Memilih bibit
Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropika basah, khususnya di
Indonesia, Malaysia dan Thailand. Di Indonesia pusat keragaman genetik terutama berada
di Kalimantan (27 species) dan Sumatera (11 species) varietas yang dibudidayakan
umumnya berasal dari species Durio zibethinus, misalnya Matahari, Sunan, Sitokong,
Sukun, Petruk, Hepe, Otong dan Kani. Durian adalah salah satu jenis buah yang mempunyai
nilai ekonomi dan peluang pasar yang tinggi untuk dikemba ngkan. Dalam upaya
pengembangan usaha agribisnis durian dukungan ketersediaan benih bermutu
dari varietas unggul sangat menentukan keberhasilannya. Kenyataan di
lapangan menunjukan bahwa ketersediaan benih bermutu masih menjadi
kendala, sehingga masih banyak petani menggunakan benih asalan. Daerah
pengembangan dan penyebarannya hampir keseluruh pelosok Indonesia, Sentra
produksinya terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dll. Benih bermutu diperoleh melalui
perbanyakan vegetatif yang berasal dari pohon induk yang sudah dilepas / di
daftar oleh Menteri Pertanian. Produksi benih dalam jumlah besar, dapat
dilakukan secara bertingkat melalui Blok Fondasi (BF), Blok Penggandaan Mata
Tempel (BPMT) dan Blok Perbanyakan Benih (BPB). Agar mutu benih terjamin,
dalam proses produksinya harus mendapat pengawasan dari petugas Institusi
Pengawasan dan Sertifi kasi Benih setempat yang ditandai dengan pemasangan
label. Perbanyakan benih durian dilakukan secara vegetatif (okulasi, dan
sambung pucuk).
Transplanting Tanaman
Pengertian Transplanting
tanaman individu dalam suatu wadah hingga tanaman individu dalam suatu wadah
Tujuan Transplanting
sangat penting dalam teknik budidaya jenis-jenis tanaman sayur dan buah.
(pemindahan tanam).
pembibitan ke pot-pot yang telah disiapkan dengan tanah dan campuran pupuk.
1. Tumbuh sehat tidak terserang hama dan penyakit, subur dan seragam
1. Ember
2. Gembor
3. Tongkat kayu
4. Sekop/pengungkit bambu/kayu
Teknilk Transplanting Bibit
Media tumbuh untuk transplanting bibit tergantung dari jenis/varietas tanaman dan umur
transplanting. Media tumbuh dapat berupa komposisi yang sama dengan media semai.
Media tumbuh untuk transplanting bila perlu ditambahkan dengan pestisida seperti
2. Memilih Bibit
Bibit yang ditransplanting sebaiknya dipilih yang sehat, subur, seragam, cukup umur
dan tidak cacat. Umur bibit yang ditransplanting bervariasi tergantung dari varietas
kemungkinan akan terinfeksi jamur atau bakteri sangat tinggi. Batang yang dipegang
2. Pegang daun bibit perlahan-lahan, cungkil media tempat tumbuh secara hati-hati
3. Pindahkan bibit dan tanam bibit bersama media semai yang masih menempel pada
akar
penanaman
2. Melakukan penanaman bibit dengan memperhatikan aspek teknis dan ekonomis
kerusakan terutama pada sistem perakarannya. Hal ini erat kaitannya dengan proses
pemindahan, tanaman akan berhenti mengabsorbsi air sementara di lain pihak proses
transpirasi tetap berlangsung. Dengan demikian akan terjadi reduksi air di dalam bibit
tanaman. Untuk mengembalikan pada keadaan awal, diperlukan adanya daya bangun
(recovery) atau daya sembuh dari tanaman-tanaman itu sendiri. Pada dasarnya daya
tergantung dari : (a) ukuran dan umur tanaman (size and age of plant), (b) jenis
Pada saat transplanting dilakukan, umur tanaman berbanding terbalik dengan jumlah
akar rambut yang tertinggal. Artinya semakin panjang umur tanaman, akan
mengakibatkan lebih sedikitnya akar rambut yang tertinggal. Hal ini tentunya
dan unsur hara. Pada umumnya tanaman/bibit sudah dapat dipindahkan setelah terlihat
pemunculan daun sebenarnya (true leaves) sebanyak 2–3 helai. Ukuran dan umur
tanaman hias mengadakan pemindahan tanaman saat tanaman tersebut masih kecil
(Tjionger, 2008).