Tanaman Perkebunan
Pokok-Pokok Materi
Uraian Materi
b. Tanaman Semak
Tanaman bentuk semak yang bisa di pakai seperti Crotalaria
usaramoensis, C. junce, C . anagyroides, Tephrosi acandida , d an T. vogelii .
Gambar 3. Tanaman semak cytisus scoparius (Sumber: www.wikipedia.org )
c. Tanaman Pohon
Golongan tanaman pohon yang biasa dipakai adalah petaicina
(Leucaena glauca), Gliricidia sepium.
b. Jarak Tanam
Untuk memperoleh tata letak sesuai dengan sistem jarak tanaman yang
telah ditetapkan, maka sebelum membuat lubang tanam terlebih dahulu dilakukan
pemancangan ajir. Pemancangan dimaksudkan untuk memberikan tanda-tanda
guna pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah
direncanakan. Selain itu, pemancangan juga digunakan sebagai pedoman untuk
pembuatan jalan, parit, teras/tapak kuda, dan penanaman kacang-kacangan
penutup tanah. Pemancangan pada lahan yang datar dan luas pemasangan ajir
tidak terlalu sukar. Pemancangan pada daerah yang topografinya berbukit-bukit
atau miring, pemasangan ajir cukup sukar dan perlu membuat teras-teras. Berikut
contoh pemancangan pada lahan kelapa sawit dengan po la tanam segitiga sa
ma sisi.
1) Pancangan pada lahan datar
Pancangan dimulai dari luasan 1 hektar terlebih dahulu.
a) Tentukan garis pancang utama. Garis pancang utama ini biasanya
merupakan kelanjutan dari pemancangan sebelumnya.
b) Areal yang akan dipancang dibagi menjadi blo k-blok dan diberi tanda
sementara pancang sudut.
c) Tentukan jalur pancang kepala dengan sudut yang tepat (90 0 ) terhadap
garis pancang utama. Garis pancang kepala blok harus sejajar dengan jalan
produksi.
d) Beri tanda titik tanam sepanjang garis pancang kepala.
e) Tali ditarik dengan membentuk sudut 600 antara titik-titik pada garis
pancang kepala blok dengan titik-titik pada garis pancang kepala utama.
Titik-titik diantaranya diberi tanda dengan pancang.
f) Sekali satu bagian areal telah dipancang, selanjutnya bagian ini dijadikan
acuan untuk pemancangan pada blok tersebut. Tentukan titik tanam
dengan menggunakan kawat yang telah diberi tanda jarak tanam.
g) Beri tanda tengah-tengah calon jalan produksi dengan pancang merah.
Jalan produksi ini mengo rbankan satu titik tanam setiap 2 baris tanam.
yang miring ke dinding teras dengan sudut miring 10-15 0 dan tepat pada pancang
tanaman dengan lebar teras berkisar 3-4 m. Pada saat pembuatan teras, per
mukaan tanah dibersihkan dari humus, tunggul-tunggul, dan kayu. Tanah galian
disusun untuk tanah bagian yang ditimbun. Setelah terbentuk, diadakan
pengerasan hingga padat. Tanah timbunan harus membentuk sudut kemiringan
10-150 ke dinding teras. Dengan penggunaan bulldozer, proses pemadatan
dilakukan secara alamiah karena tekanan track link bulldozer sehingga tidak perlu
dikeraskan lagi.
d. Lubang Tanam
Tata urutan penanaman bibit mencakup pekerjaan membuat lubang
tanam, pemberian pupuk dasar, dan menanam bibit ke dalam lubang yang telah
disiapkan. Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan secara manual dan
mekanis dengan menggunakan alat post hole digger. Sistem tanam yang
dianjurkan yaitu membuat lubang tanam 1 bulan sebelum tanam. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi kemasaman tanah dan mengontrol ukuran lubang yang dibuat.
Pengontro lan ukuran ini perlu dilakukan karena ukuran lubang tanam merupakan
salah satu aspek penting dalam perkebunan tanaman tahunan. Selain untuk
tempat meletakkan bibit di lapangan, pembuatan lubang tanam juga bertujuan
untuk menggemburkan struktur tanah sehingga penyerapan unsur hara yang
diberikan menjadi lebih cepat dan mudah tersedia bagi tanaman. Besarnya
lubang tanam yang dibuat disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam
dan kesuburan tanahnya .
Sebelum membuat lubang tanam, seluruh sampah, akar-akar, atau
tunggul yang ada di permukaan tanah di mana lubang tanam akan dibu at
harus dibersihkan terlebih dahulu. Lapisan tanah atas (top soil) dan lapisan tanah
bawah (sub soil) sebaiknya dipisahkan dan ditumpuk dengan arah yang
seragam.
Segera setelah selesai pembuatan lubang tanam, pancang dikembalikan
tepat pada posisi semula (di tengah lubang). Untuk menjamin ketepatan ukuran
lubang, sebaiknya setiap pekerja yang membuat lubang dilengkapi dengan
tongkat yang mempunyai ukuran yang telah ditentukan.
Tindakan yang tergesa-gesa dengan membuat lubang langsung diikuti
penanaman tidak dianjurkan. Selain kondisi tanah yang belum matang dan
mempersulit pengontrolan ukuran lubang tanam, hal ini juga dikarenakan kualitas
tanam tidak dapat diawasi dengan baik.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat lubang tanam berupa cangkul,
alat pengukur/tongkat (mal). Teknis pekerjaan lubang tanam secara manual
dilakukan dengan tata urutan sebagai berikut.
1) Lubang tanaman telah dipersiapkan 1 (satu) bulan sebelum tanam.
2) Pancang tidak boleh diangkat sebelum diberi tanda untuk pembuatan lubang
di ata s per mukaan tanah sehingga pancang tepat berada di tengah-tengah
po la tersebut.
3) Ukuran lubang disesuaikan dengan jenis tanaman.
4) Tanah hasil galian dipisahkan antara to p soil dan sub soil. Top soil diletakkan
di sebelah sela tan dan sub soil di sebelah utara secara teratur dan seragam.
5) Untuk menjamin keseragaman ukuran Iubang tanam, setia p pekerja
dilengkapi dengan mal sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan.
6) Dinding lubang tanaman harus tegak lurus dan tidak boleh berbentuk lain.
7) Setelah selesai membuat lubang tanam, pancang titik tanam dikembalikan ke
tempat semula.
8) Pada saat penanaman, hal yang terlebih dahulu ditimbunkan yaitu top soil
dengan kedalaman sekitar 25 cm dari dasar lubang, kemudian sub soil pada
kedalaman sisanya .
e. Menanam Bibit
Pekerjaan menanam tanaman perkebunan tahunan dapat meliputi:
persiapan di pembibitan, transportasi, pengangkatan bibit setelah di lapangan
(ecer bibit), penanaman di lapangan, serta penyisipan jika bibit yang ditanam ma
ti karena diserang hama dan penyakit.
1) Persiapan di pembibitan
Satu bulan sebelum pemindahan bibit ke lapangan dan diulangi lagi dua
2) Transportasi
Kecepatan pengangkutan bibit ke lapangan harus disesuaikan dengan
laju penanaman dan jumlah populasi areal yang akan ditanami. Kalau areal
penanaman jauh dari pembibitan maka pengangkutan harus dilakukan dengan
kendaraan.
Setelah bibit sampai di tempat tujuan, segera dilakukan pengeceran bibit
dari lokasi pembo ngkaran ke titik tanan. Pengangkatan harus dilakukan pada
bola tanahnya secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan bibit. Pengangkatan
sebaiknya tidak dilakukan pada leher akarnya karena bisa menyebabkan bibit
patah. Bibit harus diangkat dalam keadaan berdiri dan bagian bawah ditopang
dengan bahu. Saat meletakkan bibit di sisi lubang, harus dilakukan dengan hati -
hati dan jangan dibanting.
3) Penanaman
Sebelum penanaman dilakukan, dasar lubang terlebih dahulu
dipupuk dan lubang tanam diisi tanah atas secukupnya sampai mencapai
kedalaman lubang setinggi polybag pembibitan. Agar kondisi tanah bagian atas
benar-benar subur, sebaiknya tanah ini diberi pupuk terlebih dahulu. Pupuk yang
diberikan adalah pupuk organik, misalnya pupuk kandang 10 kg per lubang
tanam. Pupuk tersebut dicampur rata dengan tanah, dan bila perlu ditambah
dengan kapur bergantung dengan kemasaman tanahnya.
Supaya penanaman bibit jangan terlalu dalam (terbenam), maka
ketinggian tanah sewaktu penimbunan pertama ini harus dikontrol agar
kedalamannya masih tersisa sekita r setinggi polybag bibit. Setelah lubang tanam
ditimbun kemudian kanto ng plastik disayat dengan pisau, kemudian diletakkan
dengan hati-hati ke dalam lubang. Sebelum ditimbun, posisi bibit harus
diatur sehingga posisinya berada di tengah-tengan lubang. Penimbunan dilakukan
dengan lapisan tanah bawah dan dipadatkan sehingga timbunan tanah tersebut
persis sejajar dengan leher akar dan tanaman dapat tegak b erdiri.
Perawatan yang perlu dilakukan pada tanaman yang baru ditanam di
lapangan adalah menegakkan tanaman yang miring dan penyulaman.
Penyulaman merupakan suatu pekerjaan penting di perkebunan supaya semua
titik tanam hidup dan menghasilkan produksi per hektar yang maksimal serta
menekan pertumbuhan gulma. Penyulaman harus dilakukan sedini mungkin.
Penyulaman yang terlambat akan menjadi sia-sia karena tanaman sulaman
tersebut tidak dapat mengejar pertumbuhan tanaman awal Pekerjaan awal
penyulaman yang terpenting yaitu sen sus dan identifikasi tanaman.
a) Kelapa Sawit
Selain mempersiapkan bibit kelapa sawit yang akan ditanam, lahan yang
akan menjadi tempat menanam bibit juga harus diperhatikan. Area lahan yang
baru dibuka atau dibuka ulang harus dipancang dengan sistem pemancangan ke
segala arah untuk lahan rata. Untuk lahan yang berkontur, pemancangan tidak
perlu terlalu tepat ke segala arah.
Peletakan bibit kelapa sawit tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar
bagian-bagian bakal pohon tidak rusak. Setelah dicek kembali apakah peletakan
sudah sesuai dengan barisan tanaman. Apabila sudah dirasa lurus sebaris, kita
bisa menimbun sisa tanah mengelilingi bibit kelapa sawit tersebut. Perlu diingat
pula bahwa jika kondisi lahan miring atau berkontur tidak rata sehingga berpotensi
terganggu oleh angin maupun hujan, penyokong tanaman dari kayu atau bambo
bisa ditambahkan. Model penyangga yang direkomendasikan adalah penyangga
tiga kaki. Tidak hanya itu, bibit yang ditanam pada lahan miring juga harus lebih
sering dikontrol karena mungkin saja alat penyangga bergeser atau patah di waktu
tertentu. Ada satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan saat melakukan proses
penanaman kelapa sawit, yaitu pengaturan arah daun. Sebelum ditimbun, selain
memeriksa barisan, arah pertumbuhan daun juga harus diperhatikan sehingga
saat besar tidak mengganggu atau terhambat oleh pohon kelapa sawit di
sekitarnya.
Jadi, posisi daun harus menghadap ke tiga arah. Poin ini harus
diperhatikan jika Anda menggunakan teknik pemancangan matalima. Selain
bagian daun, perhatikan pula bagian bola tanah. Jika bagian tersebut terinjak atau
pecah, batang kelapa sawit tidak akan tumbuh normal. Untuk jelasnya dapat dilihat
dilaman http://kelapasawit.ptnasa.net/penanaman-kelapa-sawit/ atau
http://kelapasawit.ptnasa.net/cara-tanam-sawit/ atau
https://www.facebook.com/PtpnXiiiPerseroKebunParindu/posts/14605311556787
8:0. Video cara budidaya kelapa sawit yang tepat dapat dilihat pada Video 2
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=rvjDi7UJ6hk)
b) Karet
Sebelum dilakukan penanaman karet, maka penentuan bibit memegang
peranan penting. Ada beberapa cara pembibitan yang bisa dilakukan untuk
mendapatkan bibit karet dengan sifat unggul.
Pembibitan karet bisa dilakukan dengan melalui beberapa tahap. Tahap
yang pertama adalah tahap persemaian perkecambahan, sedangkan tahap
pembibitan selanjutnya adalah persemaian bibit.
Waktu yang tepat untuk menanam karet adalah saat musim penghujan
sehingga intensitas penyiraman bisa dikurangi. Bibit yang sudah siap ditanam
adalah bibit yang mempunyai payung daun terakhir yang sudah tua. Kantong
polybag harus dibuka sebelum bibit diletakkan di bagian tengan lubang tanam dan
ditimbun dengan tanah. Setiap 1-2 minggu, pemeriksaan bibit perlu dilakukan
sehingga bibit yang mati bisa segera diganti untuk mempertahankan populasi
tanaman karet (http://1001budidaya.com/budidaya-pohon-karet/). atau
https://www.caramenanam.net/cara-menanam-karet/.
Dengan jarak tanam 7 m x 3 m (untuk tanah landai), diperlukan bibit
tanaman karet untuk penanaman sebanyak 476 bibit, dan cadangan untuk
penyulaman sebanyak 47 (10%) sehingga untuk setiap hektar kebun diperlukan
sebanyak 523 batang bibit karet. Pada umumnya penanaman karet di lapangan
dilaksanakan pada musim penghujan yakni antara bulan September sampai
Desember dimana curah hujan sudah cukup banyak, dan hari hujan telah lebih
dari 100 hari. Pada saat penanaman, tanah penutup lubang dipergunakan top soil
yang telah dicampur dengan pupuk RP 100 g per lubang, disamping pemupukan
dengan urea 50 gram dan SP - 36 sebesar 100 g sebagai pupuk dasar
(http://jangdenny.blogspot.co.id/2014/12/cara-penanaman-pohon-karet-yang-
baik-dan-benar.html) . Video budidaya tanaman karet dapat dilihat pada Video 3
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ZLs9hNI_y0Q)
c) Kakao
Setelah lahan kakao siap untuk ditanami, maka langkah selanjutnya adalah
penentuan bibit. Ciri bibit kakao yang baik yaitu, bibit sehat tidak dimakan tungau,
bebas dari penyakit, mempunyai daun, dan akar batang yang tidak cacat. Bibit
kakao bisa didapatkan dengan memanfaatkan biji kakao yang ada lalu disemai di
ladang yang akan ditanam.
Biji diambil dari buah yang telah matang, namun pulpnya belum kering. Biji
yang diambil yang berada pada 2/3 bagian tengah dari buah (biji ari pangkal dan
ujung dibuang). Berat biji berikut pulpnya ± 2,5 gr/butir. Biji terpilih dibersihkan dari
pulpnya dengan jalan menggosok biji dengan abu dapur, atau direndam dalam air
kapur (25 g/L) selama 20 menit lalu digosok dengan tangan. Biji yang telah bersih
dilumuri dengan Dithane M-45, lalu dijemur sebentar. Pengecambahan bisa
dilakukan pada bedengan atau bak pengecambahan berisi pasir. Bedengan
pengecambahan berukuran tinggi (tebal pasir) 20 cm, lebar 1,5 m, dan panjang
sesuai kebutuhan. Bedengan dibuat arah utana-selatan dan diberi atap miring
terbuat dari pelepah kelapa atau alang-alang dengan tinggi atap 2 m (sebelah
timur) dan 1,2 m (sebelah barat).
Biji ditanam tegak dengan jarak 3 x 5 cm, dibenamkan 2/3 bagian dengan
bakal akar berada di bagian bawah. Biji yang telah ditanam ditutupi dengan karung
goni, dan penyiraman dilakukan di atas karung goni. Setelah 4-5 hari, biji telah
berkecambah dan karung penutup bisa dibuka.
d) Kelapa
Dalam budidaya kelapa, hal yang sangat penting adalah penentuan bibit.
Untuk dijadikan bibit, maka dipilih buah yang bagus dan tua, rendam dengan
larutan air + hormonik dengan dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu,
kemudian semaikan bibit di bedengan dan kedalaman sama dengan buah kelapa
, timbun buah kelapa dengan letak horizontal dengan tebal timbunan 2/3 buah.
Jarak antar bibit 25cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah setelah 12-16 minggu,
jika lebih dari 5 bulan tidak berkecambah dianggap mati/bibit jelek. Rawat bibit di
bedengan hingga umur 30 minggu atau berdaun 3 lembar. Lakukan penyiraman
bila tanah kurang air. Teknik penanaman sistem tanam kelapa terdiri atas
segiempat, segitiga sama sisi, bujur sangkar dan sistem pagar. Sistem tanam yang
baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar
matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan pola ini jumlah
tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar. Jarak tanam diukur
menurut bidang horizontal bukan menurut topografi tanah.Arah barisan dibuat
Utara-Selatan sehingga pemanfaatan cahaya matahari optimal.
Video cara budidaya kelapa hibrida dapat dilihat pada Video 5 (Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=aGb6RqOiVnk)
e) Kopi
Setelah memutuskan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya
adalah mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh.
Sementara itu, pohon peneduh harus sudah disiapkan setidaknya 2 tahun sebelum
budidaya kopi dilaksanakan. Karena tanaman kopi merupakan tanaman yang
membutuhkan keadaan sejuk dan tidak terpapar cahaya matahari langsung maka
dibutuhkan tanaman untk dijadikan peneduhnya. Untuk memilih pohon peneduh
yang baik, sebaiknya dipilih pohon yang cepat tumbuh dengan intensitas daun
yang tidak terlalu rimbun. Varietas tanaman yang cocok untuk dijadikan peneduh
ialah lamtoro dan sengon. Lamtoro atau sengon kemudian tanam di lahan dengan
rapi dan membentuk alur. Tunggu hingga ukurannya tumbuh tinggi dan mulai
membuat suasana teduh pada lahan tanam. Biasanya ini memerlukan waktu 2
tahun (https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-kopi).
Saat ini bibit kopi siap ditanam dalam lubang tanam. Sebelumnya papas
daun yang terdapat pada bibit hingga tersisa ⅓ bagian untuk mengurangi
penguapan. Keluarkan bibit kopi dari polybag, kemudian gali sedikit lubang tanam
yang telah dipersiapkan. Kedalaman galian menyesuaikan dengan panjang akar.
Bagi bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tanaman tegak lurus.
Tutup lubang tanam agar tanaman berdiri kokoh, bila diperlukan beri ajir untuk
menopang tanaman agar tidak roboh. Untuk jelasnya dapat dilaman
https://alamtani.com/budidaya-kopi/ atau https://ilmubudidaya.com/cara-
menanam-kopi Video cara budidaya perkebunan tanaman kopi dapat dilihat pada
Video 6 (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=5OfqhWDokzM)
Rangkuman
Agribisnis tanaman perkebunan tahunan adalah penanaman investasi dalam
jangka waktu yang panjang yaitu antara 20-30 tahun, dimana tanaman sudah
dapat berproduksi antara 4-6 tahun tergantung jenis tanamannya. Untuk menahan
dan mencegah terjadinya erosi di lahan perebunan, dilakukan penanaman
tanaman penutup tanah. Jenis tanaman penutup tanah dibedakan atas tiga
golongan, yaitu tanaman merayap, tanaman semak, dan tanaman pohon.
Adapun tanaman penutup tanah bertujuan menekan pertumbuhan gulma, dan
memiliki tujuan atau manfaat lain, yaitu
Menghemat dan meningkatkan unsur hara tanah, melalui fiksasi Nitrogen
Menambah bahan organik tanah
Memperbaiki keadaan fisik tanah (struktur tanah, permeabilitas, aerasi, dan
lain-lain)
Meningkatkan perkembangan perakaran kelapa sawit
Mencegah erosi
Memperbaiki kondisi lingkungan
Pemilihan varietas atau klon merupakan hal yang sangat penting yang akan
menentukan dimasa produksi. Kesalahan pemilihan varietas atau klon tersebut
akan menimbulkan penyesalan selama masa produksi tanaman tersebut, karena
ada kemungkinan produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan, baik
kualitas hasil maupun kuantitasnya. Dalam pemilihan varietas atau klon yang
akan ditanam harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu keunggulannya,
syarat tumbuhnya, dan tujuan penanaman. Mutu bibit terdiri dari mutu genetik dan
mutu didasarkan atas morfologinya. Mutu morfologi dapat dinilai berdasarkan
atas: tinggi bibit, diameter bibit,, k ekokohan, k elurusan batang bibit, d ormansi
pucuk, dan batang telah berkayu
Ada beberapa aspek menguntungkan yang harus diperhitungkan dalam
memutuskan pembuatan teras, yaitu sebagai berikut. pembuatan teras akan
mengurangi bahaya erosi , sekaligus juga mengawetkan air sehingga relatif
tersedia bagi tanaman. Teknis pekerjaan lubang tanam secara manual dilakukan
dengan tata urutan sebagai berikut.: Lubang tanaman telah dipersiapkan 1 (satu)
bulan sebelum tanam., Pancang tidak boleh diangkat sebelum diberi tanda untuk
pembuatan lubang di atas per mukaan tanah sehingga pancang tepat berada di
tengah-tengah pola tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jenis tanaman.
Perawatan yang perlu dilakukan pada tanaman yang baru ditanam di
lapangan adalah menegakkan tanaman yang miring dan penyulaman.
Penyulaman merupakan suatu pekerjaan penting di perkebunan supaya semua
titik tanam hidup dan menghasilkan produksi per hektar yang maksimal serta
menekan pertumbuhan gulma. Penyulaman harus dilakukan sedini mungkin.
Penyulaman yang terlambat akan menjadi sia-sia karena tanaman sulaman
tersebut tidak dapat mengejar pertumbuhan tanaman awal Pekerjaan awal
penyulaman yang terpenting yaitu sen sus dan identifikasi tanaman.