Hasil Penelitian
“Melayani dengan hati karena anda begitu berharga” dengan visi visi untuk
masyarakat;
kesehatan;
Sipoholon ialah:
37
38
Tabel 7
10 Jenis Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Puskesmas Sitada-tada
Distribusi gambaran faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah pada
Tabel 8
yang tidak dapat diubah berdasarkan umur, lebih banyak responden berada pada
rentang umur 18-30 tahun yakni sebanyak 47 orang (53,4%) daripada responden
yang berada pada rentang umur 31-45 tahun yakni sebanyak 41 orang (46,6%).
yakni sebanyak 45 orang (51,1%) daripada responden yang berjenis kelamin laki-
menderita hipertensi, lebih banyak responden yang tidak memiliki keluarga yang
37 orang (42%).
Distribusi gambaran faktor risiko yang dapat diubah pada kelompok umur
Tabel 9
Tabel 10
hipertensi yang dapat diubah berdasarkan obesitas, lebih banyak responden yang
merokok, lebih banyak responden yang menjadi perokok pasif yakni sebanyak 41
orang (46,6%) daripada responden yang menjadi perokok aktif yakni sebanyak 33
orang (37,5%) dan responden yang tidak merokok yakni hanya sebanyak 14 orang
makanan asin dalam kategori rendah yakni sebanyak 55 orang (62,5%) daripada
(43,2%).
Tabel 11
Adapun faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah yang dianalisis
dalam penelitian ini ialah umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga yang
Tabel 12
Hubungan Umur dengan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Umur 18-45 Tahun
di Wilayah Kerja Puskesmas Sitada-tada
Kejadian Hipertensi
Jumlah Nilai p
Kategori Umur Hipertensi Tidak Hipertensi
n % n % n %
18-30 tahun 22 46,8 25 53,2 47 100,0
0,002
31-45 tahun 32 78,0 9 22,0 41 100,0
berada pada rentang umur 18-30 tahun, ada 22 orang responden (46,8%) yang
hipertensi. Kemudian dari 41 orang responden yang berada pada rentang umur
31-45 tahun, ada 32 orang responden (78%) yang mengalami hipertensi dan 9
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan umur
dengan kejadian hipertensi pada kelompok umur 18-45 tahun di wilayah kerja
Responden yang berada pada rentang usia 31-45 tahun lebih banyak yang
usia 18-30 tahun, dalam artian bahwa semakin tua umur responden semakin
Tabel 13
Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Umur 18-
45 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sitada-tada
Kejadian Hipertensi
Kategori Jenis Jumlah Nilai p
Hipertensi Tidak Hipertensi
Kelamin
n % n % n %
Laki-laki 34 79,1 9 16,6 43 100,0
0,001
Perempuan 20 44,4 25 55,6 45 100,0
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan jenis
kelamin dengan kejadian hipertensi pada pada kelompok umur 18-45 tahun di
Utara. Responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang mengalami
dalam artian bahwa pada kelompok umur 18-45 tahun laki-laki lebih berisiko
Tabel 14
Kejadian Hipertensi
Kategori Riwayat Jumlah Nilai p
Hipertensi Tidak Hipertensi
Keluarga
n % n % n %
Ada riwayat 30 81,1 7 14,3 37 100,0
0,001
Tidak ada riwayat 24 47,1 27 52,9 51 100,0
hipertensi.
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat
dalam artian bahwa responden yang memiliki riwayat keluarga yang menderita
45
Adapun faktor risiko hipertensi yang dapat diubah yang dianalisis dalam
alkohol, tingkat konsumsi makanan asin dan tingkat konsumsi makanan berlemak
yang dinilai berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kelompok umur 18-45
Tapanuli Utara.
Tabel 15
Kejadian Hipertensi
Jumlah Nilai p
Kategori Obesitas Hipertensi Tidak Hipertensi
n % n % n %
Obesitas 21 91,3 2 8,7 23 100,0
0,000
Tidak obesitas 33 50,8 32 49,2 65 100,0
obesitas, ada 21 orang responden (91,3%) yang mengalami hipertensi dan hanya 2
responden yang tidak obesitas, ada 33 orang responden (50,8%) yang mengalami
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan ada hubungan obesitas dengan
kejadian hipertensi pada pada kelompok umur 18-45 tahun di wilayah kerja
dengan responden yang tidak obesitas, dalam artian bahwa responden yang
Tabel 16
Kejadian Hipertensi
Kategori Perilaku Jumlah Nilai p
Hipertensi Tidak Hipertensi
Merokok
n % n % n %
Perokok aktif 24 72,7 9 27,3 33 100,0
Perokok pasif 28 68,3 13 31,7 41 100,0 0,001
Tidak merokok 2 14,3 12 85,7 14 100,0
Kemudian dari 41 orang responden yang menjadi perokok pasif, ada 28 orang
tidak mengalami hipertensi, serta dari 14 orang responden yang tidak merokok,
47
hanya ada 2 orang responden (14,3%) yang mengalami hipertensi dan 12 orang
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan perilaku
merokok dengan kejadian hipertensi pada pada kelompok umur 18-45 tahun di
Utara. Responden yang menjadi perokok aktif dan perokok pasif lebih banyak
dalam artian bahwa responden yang menjadi perokok lebih berisiko untuk
Tabel 17
Kejadian Hipertensi
Kategori Konsumsi Jumlah Nilai p
Hipertensi Tidak Hipertensi
Alkohol
n % n % n %
Tinggi 21 80,8 5 19,2 26 100,0
0,010
Rendah 33 53,2 29 24,0 62 100,0
alkohol dengan kategori rendah, ada 33 orang responden (53,2%) yang mengalami
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan konsumsi
alkohol dengan kejadian hipertensi pada pada kelompok umur 18-45 tahun di
Utara. Responden yang mengonsumsi alkohol dengan kategori tinggi lebih banyak
kategori rendah.
Tabel 18
Kejadian Hipertensi
Kategori Konsumsi Jumlah Nilai p
Hipertensi Tidak Hipertensi
Makanan Asin
n % n % n %
Tinggi 29 87,9 4 12,1 33 100,0
0,000
Rendah 25 45,5 30 54,5 55 100,0
(87,9%) yang mengalami hipertensi dan hanya 4 orang responden (12,1%) tidak
makanan asin dengan kategori rendah, ada 25 orang responden (45,5%) yang
hipertensi.
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan konsumsi
makanan asin dengan kejadian hipertensi pada pada kelompok umur 18-45 tahun
yang mengonsumsi makanan asin dengan kategori rendah, dalam artian bahwa
responden yang mengonsumsi makanan asin dengan kategori tinggi lebih berisiko
berikut:
50
Tabel 19
Kejadian Hipertensi
Kategori Konsumsi Jumlah Nilai p
Hipertensi Tidak Hipertensi
Makanan Berlemak
n % n % n %
Tinggi 38 76,0 12 24,0 50 100,0
0,001
Rendah 16 42,1 22 57,9 38 100,0
(76%) yang mengalami hipertensi dan hanya 12 orang responden (24%) tidak
makanan berlemak dengan kategori rendah, ada 16 orang responden (42,1%) yang
hipertensi.
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan konsumsi
makanan berlemak dengan kejadian hipertensi pada pada kelompok umur 18-45