Jenis Penelitian
dimaksudkan bahwa pengambilan dan analisis data antara variabel bebas atau
variabel independen yakni faktor risiko kejadian hipertensi dengan variabel terikat
atau variabel dependen yakni kejadian hipertensi pada kelompok umur 18-45
Kecamatan Sipoholon Kabupten Tapanuli Utara yang berdasarkan data dari profil
Sampel. Sampel pada penelitian ini masyarakat yang berusia 18-45 tahun
27
28
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n = 87,9
n = 88 Responden
desa dari 7 (tujuh) desa yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Sitada-sitada
memilih desa yang letaknya paling dekat dengan Puskesmas Sitada-tada guna
inklusi dan ekslusi dari responden penelitian dalam penelitian ini ialah:
1. Kriteria inklusi
penelitian
2. Kriteria eksklusi
penelitian ini ialah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah yang meliputi
umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga menderita hipertensi, serta faktor
berlemak, sedangkan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini
kejadian hipertensi pada kelompok umur 18-45 tahun di wilayah kerja Puskesmas
dilakukan pada setiap variabel penelitian. Cara ukur, alat ukur, skala ukur, dan
Tabel 3
Definisi Operasional, Kategori, Cara Pengukuran dan Skala
Cara
Variabel Defenisi Operasional Kategori Skala
Pengukuran
Umur Umur responden saat Disesuaikan Ditanyakan Ordinal
ini, terhitung dari dengan hasil pada saat
tanggl terkhir penelitian wawancara
responden berulang dengan
tahun responden
Jenis Identitas gender dari 1) Laki-laki Observasi pada Nominal
kelamin responden penelitian 2) Perempuan saat wawancara
Riwayat Riwayat keluarga 1) Ada Ditanyakan Nominal
keluarga responden yang riwayat pada saat
menderita pernah menderita 2) Tidak ada wawancara
hipertensi hipertensi riwayat dengan
responden
Kegemuk Suatu keadaan dimana 1) Obesitas, Tinggi badan Ordinal
an/ terjadi penimbunan jika IMT Diukur dengan
obesitas lemak yang berlebihan > 25 kg/m2 Menggunakan
didalam jaringan 2) Tidak alat ukur
tubuh, yang obesitas, microtoise
diketahui dari jika IMT sedangkan
pengukuran tinggi ≤25 kg/m2 berat badan
badan dan berat (Depkes RI, menggunakan
badan. Hasil 2006) timbangan
penghitungan berat digital.
badan dalam kilogram
dibagi kuadrat dari
tinggi badan dalam
meter; IMT = BB
(kg) / TB (m2).
31
Tabel 4
Definisi Operasional, Kategori, Cara Pengukuran dan Skala
Defenisi Cara
Variabel Kategori Skala
Operasional Pengukuran
Perilaku Kebiasaan 1) Perokok aktif, Ditanyakan Ordinal
merokok responden yaitu pada saat
dalam responden wawancara
menghisap yang merokok dengan
rokok. dengan responden,
langsung ditekankan
menghisap pada saat
asap dari sebelum
batang rokok, terdiagnosis
dengan kriteria hipertensi.
perokok ringan
(1-10 batang/
hari), perokok
sedang (11-20
batang/hari),
dan perokok
berat (>20
batang/har)
(WHO, 2013).
2) Perokok pasif,
jika responden
menghirup
asap rokok
namun tidak
langsung dari
batang rokok,
tertapi karena
ada orang lain
yang merokok
disekitarnya
3) Tidak
merokok, yaitu
responden
tidak memiliki
kebiasaan
merokok dan
32
tidak ada
orang lain
yang merokok
disekitarnya
(WHO, 2013)
Tabel 5
Definisi Operasional, Kategori, Cara Pengukuran dan Skala
Defenisi Cara
Variabel Kategori Skala
Operasional Pengukuran
Kebiasaan 1) Tinggi, jika Ditanyakan
responden mengonsumi pada
dalam >10 gram responden
mengonsumsi alkohol (hasil menggunakan
minuman yang konversi dari formulir food
mengandng ml) setiap recall 24 jam
alkohol yang hari. & food
Konsumsi dinilai 2) Rendah, jika frequency
Ordinal
alkohol berdasarkan mengonsumi serta
pola konsumsi <10 gram dianalisis
responden alkohol (hasil menggunakan
konversi dari aplikasi
ml) setiap nutrisurvey.
hari.
(Kemenkes
RI, 2012).
Kebiasaan 3) Tinggi, jika Ditanyakan
responden mengonsumi pada
dalam >5 gram responden
mengonsumsi natrium setiap menggunakan
makanan asin hari. formulir food
Konsumsi yang dinilai 4) Rendah, jika recall 24 jam
makanan berdasarkan mengonsumsi & food Ordinal
asin pola makan <5 gram frequency
responden natrium setiap serta
terhadap hari dianalisis
makanan yang (Kemenkes menggunakan
mengandung RI, 2012). aplikasi
natrium nutrisurvey.
Konsumsi Kebiasaan 1) Tinggi, jika Ditanyakan Ordinal
makanan responden mengonsumi pada
berlemak dalam >67 gram responden
mengonsumsi lemak setiap menggunakan
makanan asin hari. formulir food
yang dinilai 2) Rendah, jika recall 24 jam
berdasarkan mengonsumsi & food
33
berat badan dan microtoise untuk mengukur tinggi badan responden. Pengukuran
menjelaskan serta mempunyai hubungan yang erat dengan bahan primer. Data
sekunder dalam penelitian ini berasal dari data tertulis meliputi : buku-buku, arsip,
jurnal ilmiah dan kepustakaan, dokumentasi serta buku-buku atau karya tulis yang
memiliki hubungan yang rekevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Data
sekunder diperoleh dari profil kesehatan Provinsi Sumtera Utara, profil kesehatan
Kecamatan Sipoholon yang memuat situasi kependudukan dsera data lainnya yang
pertanyaan yang diajukan. Apabila terdapat jawaban yang belum lengkap atau
terdapat keluhan maka data harus dilengkapi dengan cara wawancara atau
Scoring atau pemberian skors ialah pemberian nilai yang dilakukan oleh
peneliti terhadap isian kuisinoner yang diisi oleh responden, pemberian skors
35
pertanyaan yang diajukan pada responden dalam bentuk “kode” (angka atau
Dalam penelitian ini program statisitik komputer yang dipakai ialah program
Cleaning atau pembersihan data yang artinya semua data dari setiap sumber
data yang telah selesai dimasukkan, perlu diperiksa kembali untuk melihat
Metode analisis data. Metode analisis data yang digunkan dalam penelitian
ini yaitu:
2. Analisa bivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya
Square pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi bahwa data yang
a. Jika nilai p<0,05 maka hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada
b. Jika nilai p>0,05 maka hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada