Anda di halaman 1dari 42

Membibitkan tanaman

perkebunan dan penanaman


tanaman perkebunan

Di susun oleh: supriyono,SP


Pembibitan
Dalam pembibitan tanaman perkebunan dikenal ada 2
sistem yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan
dua tahap.

Kedua sistem pembibitan tersebut memiliki keuntungan


dan kerugian. Misalnya, sistem pembibitan satu tahap
akan memberikan penghematan waktu penanaman
kecambah yang sekaligus, tetapi tidak efisien dalam
perawatan. Sebaliknya pembibitan sistem dua tahap
akan berdampak pada peningkatan jumlah hari kerja
dan polibag (wadah bibit).
Mengapa diperlukan pembibitan
tanaman perkebunan?
Tujuan utama pembangunan pembibitan adalah
untuk menghasilkan bibit tanaman
perkebunan bermutu tinggi dan tersedia
untuk keperluan penanaman di lapangan.
Pembibitan merupakan awal dari kegiatan teknis
produksi tanaman perkebunan. Pembibitan
tanaman memberikan pengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pembibitan tanaman perkebunan diperlukan
karena antara lain kecambah dari benih kopi,
kakao, karet, dan kelapa sawit atau bibit bahan
vegetatif memerlukan perhatian dan perawatan
intensif sampai umur 8-12 bulan. Proses
pertumbuhan dan perkembangan bibit selama
periode hampir satu tahun adalah masa kritis
sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
akan datang.
Untuk membangun kebun pembibitan antara
lain diperlukan beberapa tahap pekerjaan
yaitu:
• Penyiapan lokasi pembibitan
• Penyiapan sarana dan prasarana
• Melakukan pembibitan
• Melakukan pemeliharaan bibit Kegiatan
tersebut akan dibahas secara bertahap yaitu
sebagai berikut:
Lokasi Pembibitan
Tanaman Perkebunan
Agribisnis di bidang tanaman perkebunan
merupakan jenis usaha jangka panjang. Bibit
tanaman yang ditanam sekarang, baru
beberapa tahun yang akan datang dapat
dipanen. Bibit tanaman tahunan, merupakan
salah satu faktor produksi yang sangat penting
dalam mempengaruhi produk akhir tanaman.
Hal ini disebabkan bibit tanaman tahunan,
baru dapat diketahui hasilnya setelah lima
atau enam tahun yang akan datang.
Bibit palsu
penggunaan bibit palsu tersebut menimbulkan
kerugian dari segala aspek yaitu biaya, tenaga,
dan waktu. Dari aspek biaya, mulai dari kegiatan
penanaman, pemeliharaan sampai dengan panen
yaitu selama 5 tahun telah dikeluarkan biaya yang
sangat besar. Ternyata ketika waktu panen tiba,
hasilnya hampa tidak seperti yang diharapkan
oleh pemiliknya. Dari aspek tenagakerja yaitu
mulai dari kegiatan penanaman, pemeliharaan
sampai dengan panen telah dikeluarkan tenaga
yang sangat besar.
• Demikian juga waktu yang telah dipergunakan
selama 5 tahun adalah sia-sia belaka, karena
bibit yang dipergunakan ternyata palsu.
Memperhatikan kasus di atas maka
untuk kegiatan produksi tanaman, khususnya
tanaman perkebunan tahunan harus
dipersiapkan bibit yang berkualitas tinggi.
Arti Penting Lokasi
Pembibitan Tanaman
Lokasi pembibitan hampir sama dengan lokasi
areal pertanaman komoditas perkebunan.
Keduanya harus dipersiapkan secara baik.
Lokasi pembibitan harus dipersiapkan sesuai
dengan persyaratan yang ada sehingga proses
pembibitan berlangsung lancar dan akhirnya
diperoleh bibit bermutu tinggi.
Sebaliknya bila kita melakukan kegiatan pembibitan
pada lokasi yang tidak sesuai persyaratan, maka
dapat berakibat bibit yang dihasilkan tidak
bermutu. Bila bibit yang diperoleh tidak bermutu
maka setelah ditanam di lapangan akan diperoleh
hasil tidak bermutu pula. Bila hasil perkebunan
tidak bermutu maka nilai/harga jualnya sangat
rendah, sehingga diperoleh kerugian yang besar.
Bila diperoleh kerugian terus menerus maka
dapat berakibat buruk bagi pengusaha, misalnya
gangguan kesehatan jiwa atau stress.
Karena itu, kita harus menyediakan okasi
pembibitan sesuai persyaratan agar diperoleh
bibit bermutu dan hasil perkebunan bermutu
serta keuntungan yang besar.
Bagaimana menyiapkan lokasi
pembibitan tanaman?
Setelah diperoleh bahan tanam dari pohon
induk terpilih, baik berupa biji/benih atau
bahan vegetatif lainnya maka kita harus
menentukan lokasi pembibitan. Berikut ini
akan dibahas tentang bagaimana memilih
lokasi pembibitan tanaman perkebunan.
Kriteria Lokasi Pembibitan
Ada beberapa kriteria lokasi pembibitan yaitu:
- Dekat dengan sumber air dan air tersedia
cukup banyak, artinya tempat pembibitan
mudah memperoleh air untuk kebutuhan
penyiraman, terutama pada musim kemarau.
- Tempat pembibitan memiliki topografi datar,
artinya tempat hamparan bibit berada pada
areal yang datar. Sehingga mengurangi erosi
akibat hujan lebat.
- Lokasi pembibitan strategis, artinya berada
pada posisi yang mudah dijangkau dari segala
penjuru. Sedapat mungkin di tengah-tengah
kebun.
- Terlindung dari angin dan sinar Matahari
- Jauh dari dari sumber hama dan penyakit,
sanitasinya baik dan terbuka serta tidak
terhalang oleh pohon pohon besar atau
bangunan.
Memilih lokasi pembibitan
Pemilihan lokasi pembibitan bertujuan untuk
menempatkan pembibitan pada lokasi yang
sesuai agar dapat diperoleh/dihasilkan bibit
yang berkualitas tinggi.
Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan lokasi
pembibitan yaitu sebagai berikut:
1. Ketersediaan air
Bibit tanaman sangat sensitif terhadap kebutuhan air,
karena itu, jika Anda terlambat memberikan air
penyiraman/ pengairan akan direspon secara langsung
oleh bibit tanaman. Akibatnya bibit tanaman akan layu
dan lama kelamaan mengering dan mati.
Kebutuhan air (jumlah dan mutu) harus ditentukan
sebelum memulai penyiapan lokasi, sehingga sumber
air yang ada harus dapat memenuhi kebutuhan yang
diperlukan. Jika kualitas air diragukan maka contoh
air sebaiknya dianalisis untuk menentukan kandungan
sedimendan polutan atau bahan kontaminan.
2. Tempat
Pemilihan tempat pembibitan adalah
hal penting untuk menyediakan
kondisi optimal sehinggamenghasilkan bibit
berkualitas tinggi. Pada perkebunan baru, sangat
penting untuk memetakan rencana pengembangan
perkebunan dan kemudian meletakkan pembibitan
di tengah lokasi tersebut untuk meminimalkan jarak
dan waktu transportasi.
Lokasi pembibitan sebaiknya datar, atau memiliki
kemiringan tidak melebihi 15 %, hal ini agar
mempunyai drainase yang baik.
3. Jalan
Lokasi pembibitan dipilih tempatyang tidak
terisolasi, dan mempunyai jalan yang cukup
lebar dan kuat agar kendaran dapat lewat pada
periode penanaman. Jarak antara jalan angkut
ke bedeng pembibitan tidak terlalu jauh
maksimal 50 meter.
4. Drainase
Lokasi pembibitan sebaiknya tidak terkena banjir
karena akan merusak pembibitan dan
bangunan, atau adanya air yang tergenang
merupakan awal stres pada bibit dan ketidak
seimbangan nutrisi. Pilih lokasi yang agak tinggi
dari aliran air utama, atau pastikan bahwa ada
saluran air keluar yang membantu sistem
drainase.
5. Tanah
Tanah pada lokasi pengisian polybag harus
berkualitas baik. Sifat-sifat tanah untuk pembibitan
adalah tidak kedap air, gembur dengan kadar pasir
tidak lebih 60%, dan bebas kontaminasi.
Tanah untuk pengisian polybag harus disaring untuk
menghilangkan kotoran, batu, ranting tanaman dan
gumpalan besar.
Tanah yang berpasir sebaiknya tidak dipergunakan
karena tidak terbentuk perakaran yang baik dan bila
polibagdiangkat tanah akan berjatuhan.
GB.Tanah lokasi pembibitan
6. Areal
Areal pembibitan harus cukup luas untuk
menampung rencana penanaman dan
sisipan/sulaman.
Rumus mencari populasi tanaman

Populasi tanaman = Luas lahan M2


Jarak tanam

Contoh: luas lahan yang akan ditanami adalah 10000 M2


dengan jarak tanam 8X9 M berapa populasi tanaman pada
lahan tersebut.
Jawab :
Diket. Luas lahan : 10000M2
Jarak tanam : 8X9 M2
Ditanya: Populasi tanaman
Jawab : populasi = luas lahan/ jarak tanam
= 10000M2/72M2
= 138 batang
Menyiapkan lokasi pembibitan
tujuan = untuk menyiapkan dan memelihara
lokasi pembibitanagar dapat mendukung
petumbuhan dan perkembangan bibit secara
maksimal sehingga dapat diperoleh bibit
berkualitas baik.
Bagaimana menyiapkan lokasi
pembibitan yang baik?
PEMBIBITAN AWAL
• Pembersihan semak-semak dan tunggul sehingga
lokasi bersih, datar, dan berdrainase baik.
• Ukuran bedengan Lebar 1,2 M dengan panjang 10
M.
• Dasar bedengan sebaiknya ditinggikan sekitar 5
cm.
• Sekeliling bedengan di beri kayu penyangga agar
polybag bisa tegak.
Pembibitan utama
• Lokasi pembibitan utama dibersihkan dari
bekas tanaman, sampah,tanah gundukan.
• Pembuatan saluran drainase
• Pemancangan pada pembibitan
Cara pemancangan pada lokasi
pembibitan
• Beri tanda pada garis dasar pada sudut yang tepat terhadap
garis penyiraman melintang. Garis dasar sebaiknya
sebaiknya dekat dengan jalan utama
• Beri tanda garis baris polybag pertama 0,6 m dari garis
penyiraman melintang pada kedua sisi” kotak”.
• Beri tanda garis baris polybag tengah
• Isi ruang garis dasar menggunakan kawat/ tali dengaan
garis 60° terhadap garis
• Beri tanda setiap polibag dengan pancang
• Buatlah galian cekungan untuk polybag
• Kegiatan pemancangan dilakukan 2 minggu sebelum
penempatan polybag
Lembar kerja
pembuatan tempat pembibitan
1. Bahan dan alat
- Kayu
- Papan/ bambu yang dibelah
- Martil
- Paku
- Atap/ paranet/ijuk
2. Keselamatan kerja
dalam kegiatan praktek peserta didik diharuskan mengikuti prosedur dalam keselamatan
kerja.
3. Ukuran tempat pembibitan
ukuran yang digunakan dalam tempat pembibitan ini adalah Lebar bedengan 1,2 m panjang
bedengan 5 m. dengan tinggi naungan 2 m.

4. Langkah kerja dalam pembuatan tempat pembibitan awal


a. Menentukan lokasi pembibitan sesuai dengan kriteria tempat pembibitan
b. Melakukan kegiatan pembersihan , mendatarkan tanah, pembuatan drainase
c. Pembuatan naungan
d. Pembuatan pembatas disekitar bedengan.

Anda mungkin juga menyukai