Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

TEBU

Nama: Rey Renald Pippa

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

SEKOLAH TINGGI PERTANIAN KEWIRAUSAHAAN (STPK)

BANAU

HALMAHERA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tua Yang Maha Esa Atas Berkat Dan Rahmatnya Sehingga
Penulisan Laporan Budidaya Tanaman Pangan Tebu Dapat Diselesaikan Dengan Pada
Waktunya.

Penulis Juga Mengucapkan Banyak Terima Kasih Kepada Ibu Injilia Apriani
Thenu, Sp. M.Si Yang Telah Memberikan Saran Dan Petunjuk Dalam Penulisan Laporan
Ini.

Penulis Menyadari Bahwa Isi Laporan Ini Masih Ditemui Beberapa Kekurangan, Oleh
Karena Itu Segala Kritik Dan Saran Yang Bersifat Membangun Sangat Diharapkan Guna
Perbaikan Dari Hasil Laporan Dikemudian Hari

Semoga Apa Yang Tersaji Dalam Laporan Budidaya Tanaman Pangan Tebu Ini Dapat
Bermanfaat Bagi Kita Semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... I

DATAR ISI............................................................................... II

1. SEJARAH SINGKAT........................................................ 1

2. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TEBU........................ 1

3. SYARAT TUMBUH........................................................... 3

4. CARA MENANAM TEBU................................................. 3

5. PEMELIHARAAN TANAMAN TEBU............................. 4

6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT................... 4

7. PANEN TEBU..................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA................................................................ 5
1. SEJARAH SINGKAT

Tanaman tebu (saccharum officinarum) merupakan tanaman asli tropika basah.


Penanaman tebu di Indonesia di mulai pada saat system tanam paksa (tahun 1870) yang
memberikan keuntungan besar untuk khas Negara permintaan colonial belanda. Setelah
sistem tanam paksa dihentikan, usaha perkebunan tebu dilakukan oleh pengusaha-
pengusaha swasta. Perluasan perkebunan tebu tidak pernah melampaui pulau jawa karena
jenis tanaman dan pola pertanian di pulau jawa lebih sesuai untuk penanamn tebu. Daerah
jantung perkebunan yang tumbuh sejak tahun 1940-an dan berkembang sampai sekarang
adalah daerah pesisir utara Cirebon hingga semarang di sebelah gunung muria hingga
medium. Kediri, di sepanjang probolinggo hingga kemalang melalui pesusuran. Pusat
penelitian dan perkembangan gula Indonesia(P3GI) pesussuran telah berperan melakukan
penelitian-penelitian untuk menghasilkan varietas unggul dan berbagai produk
turunannya seperti fermentasi pembuatan etanol dari tetes, pembuatan ragi roti, pakan
ternak, gula pasir, karton dll.

2. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TEBU

Dalam membudidayakan tanaman tebu, mempunyai teknik membudidayakan


tanaman tebu agar dapat tumbuh subur dan sehat dengan memulai langkah-langkah
berikut ini :

 Persiapan lahan budidaya tanaman tebu

Langkah yang harus dilakukan dalam budidaya tebu adalah menyiapkan


lahan tanam, berikut ini cara mempersiapkan lahan budidaya tanaman tebu :

a. Pembersihan lahan

Pembersihan lahan dari gulma, bebatuan, sampah, dan benda-benda


lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan tanaman
tebu nantinya. Pembersihan gulma perlu dilakukan agar tanaman tebu tidak
bersaing untuk mendapat sumber daya dan nutrisi, sehingga penting untuk
dilakukan pembersihan sebelum penanaman.

Untuk lahan tanam lama atau pemakain ulang, harus membersihkan sisa
tanaman tebu dari priode tanam sebelumnya. Sebab, jika dibiarkan hal ini
akan menjadi sumber infeksi penyakit pada akar atau batang tanaman tebu itu
sendiri. Pembersihan ini dilakaukan 2 bulan sebelum proses penanaman tebu.
b. Pengolahan tanah

Selain proses pembersihan, juga harus melakukan proses pengolahan


tanah. Dalam proses ini harus melewati 2 langkah, yakni pembajakan dan
penggeburan.

 Pembajakan
Pembajakan merupakan langkah pembongkaran tanah untuk
memperdalam batas olahan tanah budidaya, tujuannya untuk
membuat sirkulasi udara ditanah lebih baik.
 Penggeburan
Lakukan penggeburan tanah dengan menggunakan alat seperti bajak
atau cangkul, kemudian gunakan pupuk organik atau pukuk khusus
untuk memperbaiki kesuburan tanah.

 Persiapan bibit tanaman tebu

Berkaitan dengan budidaya, pembibitan merupakan salah satu langkah penting dalam
persiapan bibit tanaman tebu.

a. Pemilihan bibit unggul

Pembibitan merupakan salah satu langkah yang penting agar dapat


menghasilkan rendemen yang tinggi, kualitas bibit tebu haruslah baik. Beberapa
kriteria bibit tersebut memiliki daya tumbuh 90%, mempunyai tingkat kemurnian
95%, batang normal sesuai varietas tebu yang dipilih, dan dalam kondisi sehat
(tidak kering, keriput, ataupun berjamur).

b. Macam-macam bibit tebu

berikut macam-macam jenis tebu berdasarkan pemerolehannya :

1. Rayungan

Merupakan bibit tebu yang mata tunasnya telah tumbuh, bibit ini cocok
untuk lahan dengan perairan yang cukup.

2. Bagal
Merupakan bibit tabu yang mata tunasnya belum tumbuh, jenis bibit ini
cocok untuk budidaya dilahan sawah maupun tegalan.

3. Lonjoran

Jenis bibit tebu yang belum di potong menjadi stek.

4. Beberan

Merupakan bibit bagal yang melewati proses semai terlebih dahuluh


sampai keluar tunasnya.

5. Bibit tebu pucuk.

Diperoleh dari ujung batang tebu dengan panjang 2-3 ruas.

3. SYARAT TUMBUH

Tanaman tebuh memiliki beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi agar dapat
tumbuh dengan bik. Selain itu, syarat tumbuh juga mampu meningkatkan hasil
produksi dengan optimal. Adapun syarat tumbuh tanaman tebuh sebagai berikut :

 Iklim
 Pencahayaan
 Tanah
 Ketinggian tempat
 Kelembaban
 Drainase

4. CARA MENANAM TEBU

Setelah persiapan lahan selesai, langkah selanjutnya yaitu proses penanaman. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses penanaman tebu, seperti :

 Jarak tanam
 Pola penanaman
 Lubang tanam
 Kedalaman tanam
5. PEMELIHARAAN TANAMAN TEBU

Pemeliharaan budidaya tanaman tebu sangat penting untuk memastikan pertumbuhan


tanaman yang sehat dan mengoptimalkan hasil panen. Berikut dapat melakukan
pemeliharaan tebu dengan berbagai cara seperti :

 Penyulaman
 Pemberian air
 Pemeliharaan got
 Pembubumbuhan
 Penyiangan
 Pemupukan
6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Pengendalian hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam pemeliharaan


tebu. Lakukan pengamatan rutin terhadap tanaman tebu untuk mengidentifikasi adanya
tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Perhatikan adanya perubahan pada daun,
batang, atau buah, seperti bercak, kerusakan, atau defformasi. Selanjutnya, lakukan
langkah-langkah pencegahan masuknya hama dan penyakit kelahan tanaman tebu.

Hal ini dapat meliputi penggunaan benih yang sehat, penggunaan yang bebas
penyakit, dan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman tebu. Lakukan senitasi untuk
menjaga kebersihan lahan, termasuk membuang sisa-sisa tanaman yang terinfeksi,
serangan mati, dan gulma yang dapat menjadi tempat berkembang hama dan penyakit.
Gunakan pestisida jika serangan hama atau penyakit terdeteksi dalam jumlah besar dan
mengancam tanaman tebu. Gunakan pestisidan seuai dengan petunjuk dan penggunaan
secara hati-hati untuk menghindari overdosis atau kerusakan pada tanaman dan
lingkungan.

7. PANEN TEBU

Panen tebu dilakukan ketika tanaman telah mencapai tingkat kematangan yang optimal
untuk diambil nira atau tebu untuk pengolahan menjadi gula. Proses panen tebu bisa
dilakukan pada saat tanaman telah mencapai tingkat kematangan yang tepat, tingkat
kematangan dapat ditentukan berdasarkan umur tanaman, tinggi tanaaman, dan
kandungan gula dalam nira. Biasanya, panen dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 9-
12 bulansetelah penanaman.
DAFTAR PUSTAKA

 Adinugraha, I, Agung, N, Karuniawan, P.W. 016. Pengaruh Asal Bibit But Chip
Terhadap Fase Vegetatif Tiga Farietas Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L)
Jurnal Produksi Tanaman. Volume 4 No 6.

 Andiani, N. 2012. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Konsentrasi Ga. Terhadap
inisiasi dan pertumbuhan yunas sansevieria trifaciata prain ‘laurenti’. Skripsi.
Fakultas pertanian. Insitut pertanian bogor.

Anda mungkin juga menyukai