Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
TAHUN 20201
1
KATA PENGANTAR
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harap kanguna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih
kepada Dosen Pengampuh dan Kepada pihak yang sudah menolong turut dan
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan
banyakterima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Tanaman Ubi
Kayu.........................................................................................................5
2.2 Pengolahan Lahan Tanaman Ubi Kayu…………...
…………………..........................................................5
2.3 Persiapan Benih dan Penanaman Tanaman Ubi
Kayu..........................................................................................................6
2.4 Pemupukan Tanaman Ubi
Kayu..........................................................................................................7
2.5 Hama dan Penyakit Tanaman Ubi
Kayu..........................................................................................................8
2.6 Pemeliharaan Tanaman Ubi
Kayu..........................................................................................................9
2.7 Panen Tanaman Ubi
Kayu..........................................................................................................9
2.8 Pasca PanenTanaman Ubi
Kayu..........................................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Klasifikasi tanaman ubi kayu
2. Mengetahui pengolahan tanaman ubi kayu
3. Mengetahui persiapan benih dan penanaman tanaman ubi kayu
4. Mengetahui pemupukan tanaman ubi kayu
5. Mengetahui hama dan penyakit tanaman ubi kayu
6. Mengetahui pemeliharaan tanaman ubi kayu
7. Mengetahui panen tanaman ubi kayu
8. Mengetahui pasca panen tanaman ubi kayu
1.4 Manfaat
Agar bisa mengetahui tentang teknik budidaya tanaman pangan ubi kayu
ke pembaca.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Tanah ringan atau gembur : tanah cukup dibajak atau dicangkul satu kali,
kemudian diratakan dan dapat langsung ditanami.
2. Tanah agak berat : tanah dibajak atau dicangkul 1-2 kali, kemudian
diratakan dan dibuat bedengan atau guludan, untuk selanjutnya ditanami.
3. Tanah berat dan berair: tanah dibajak atau dicangkul sebanyak dua kali atau
lebih, kemudian dibuat bedengan atau guludan sekaligus sebagai saluran drainase.
Penanaman dilakukan di atas guludan (Wargiono, 1979).
5
Pengolahan Lahan :
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini, pengukuran pH tanah akan dilakukan menggunakan kertas
lakmus, pH meter dan cairan pH tester. Setelah itu, dalam menganalisis
jenis tanah pada contoh tanah yang akan ditanami yang berguna untuk
mengetahui seberapa besar tersedianya unsur hara dan kandungan bahan
organik di dalamnya. Selanjutnya untuk menetapkan waktu yang cocok
untuk bertanam memiliki kaitan erat dengan waktu panen. Hal tersebut
perlu untuk diperhitungkan berdasarkan asumsi waktu menanam yang
bersamaan dengan penanaman tanaman lain (tumpang sari).
Dengan begitu sekaligus dapat menghasilkan variasi tanaman yang sejenis.
Untuk luas daerah penanaman akan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing, dan pengaturan volume produksi juga penting untuk
diperhitungkan, karena akan berkaitan dengan perkiraan harga yang akan
ditetapkan bersamaan saat panen.
2. Pembukaan dan pembersihan lahan
Pada tahap ini, pembukaan lahan merupakan tahap untuk membersihkan
lahan dari segala gangguan baik gulma maupun rumput atau akar tanaman
sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk memudahkan perakaran tanaman
yang berkembang dan membasmi tumbuhan inang untuk hama dan
penyakit yang kemungkinan akan datang.
3. Pembedengan
Untuk menanam ubi kayu, diperlukan bedengan di lahan yang sudah
sekitar 70% selesai dari tahap penyelesaian. Bedengan ini dibuat untuk
memudahkan dalam menanam yang sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Selain itu, bedengan ini juga berfungsi untuk memudahkan
dalam pemeliharaan tanaman, misalnya pembersihan dari tanaman liar.
4. Pengapuran
Tahap pengapuran dilakukan untuk menaikkan pH tanah, terutama
dilakukan pada lahan yang memiliki sifat asam atau tanah yang gambut.
Untuk pengapuran, jenis kapur yang cocok untuk digunakan yaitu
Kalsit/Kaptan (CaCO3). Pengapuran ini lebih baik dilakukan pada saat
pembajakan maupun saat pembedengan kasar, yang bersamaan dengan
pemberian pupuk
A. Persiapan Benih
Bibit yang digunakan lebih baik bibit yang memiliki varietas yang
unggul dan memiliki potensi hasil yang tinggi. Selain itu, dapat juga
6
menggunakan ubi kayu yang berasal dari tanaman induk dengan umur 10-
12 bulan dan cukup tua, serta ubi kayu tersebut harus memiliki
pertumbuhan yang normal dan sehat. Batang ubi kayu yang akan ditanam
telah berkayu dan memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm dan lurus, serta
belum tumbuh tunas yang baru.
B. Penanaman
Bibit ubi kayu ditancapkan pada tanah. Bagian yang ditancapkan adalah
bagian yang telah diruncingkan terlebih dahulu.Setelah beberapa hari, bibit
ubi kayu yang telah ditanam akan tumbuh dengan daun-daun kecilnya
sebagai tanaman ubi kayu yang baru yang akan terus meninggi.
7
- Urea : 150 – 200 Kg/ha
Tehnik pemberian dosis pupuk untuk tanaman ubi kayu adalah, berikan pupuk
organik + 1/3 Urea + 1/3 KCl sebagai pupuk dasar pada saat pembuatan guludan.
Lalu sisa dosis diberikan pada bulan ketiga atau keempat.
A. Hama
a) Uret (Xylenthropus)
Gejala : tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi
dirusak. Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam
dan atau mencampur sevin pada saat pengolahan lahan.
B. Penyakit
Gejala : daun mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang,
dan umbi langsung membusuk. Pengendalian : melakukan pergiliran
tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan
Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.
8
penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta
melakukan sanitasi kebun.
Gejala : adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda.
Pengendalian: memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan
memangkas bagian tanaman yang sakit.
1. Penyulaman
2. Penyiangan
3. Pembumbunan
Ubi kayu dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai
berkurang, warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen
tanaman ubi kayu adalah 6-8 bulan untuk varietas genjah dan 9-12 bulan untuk
varietas dalam. Ubi kayu dipanen dengan cara menggunakan pengungkit atau
mencabut batangnya secara langsung. Umbi yang tertinggal diambil dengan
cangkul atau garpu tanah.
1. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah
dijangkau oleh angkutan.
9
2. Penyortiran dan Penggolongan
3. Penyimpanan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah
pohon tahunan tropika dan subtropika. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Merupakan umbi atau
akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan
panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan
meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan
keluarnya cairan berwarna biru gelap yang bersifat racun bagi manusia.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Penerbit Swadaya, Jakarta.
Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit
Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta.
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/budidaya-ubi-kayu/
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknologi-budidaya-ubikayu-1499 Diakses
pada tanggal 12 september 2012
12