KACANG TANAH
OLEH KELOMPOK : 6
1. MULIA PARIANI
2. DEA LULU SASMITA
3. WIWIN SUSILA LESTARI
4. SAKAR WADITINA
5. DODIK HIYANTARA
6. LINTANG JAUHARI
SMAN 1 KERUAK
RAHUN AJARAN 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat-Nya
sehongga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“KACANG TANAH”
Selama melakukan penyusunan dan penulisan makalah ini penulis banyak
menghadapi tantangan dan hambatan. Kesemuanya itu dapat teratasi berkat
bantuan dan dukungan kedua orang tua , bapak dan ibu dosen , teman – teman dan
terutama ridho Allah SWT. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah turut
memberikan andil dan membantu penulis hingga selesianya penyusunan dan
penulisan karya tulis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
menampilkan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak bagi perbaikan makalah ini dan menjadi masukan yang sangat
berguna dalam penyusunan makalah berikutnya.
Dan akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat menjadi sumber informasi yang berguna.
Montong Renggi, 9 September 2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kacang Tanah
B. Penyiapan Lahan Untuk Kacang Tanah
C. Pemilihan Benih Kacang Tanah
D. Pengolahan Tanah Dalam Budidaya Kacang Tanah Organik
E. Hama dan Penyakit pada Kacang Tanah
F. Perawatan dan Pemupukan Kacang Tanah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTARPUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman
polong-polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini
mengandung zat-zat yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang
tanah juga merupakan kacang-kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah
kaya akan lemak; protein yang tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada
daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E; vitamin B kompleks; vitamin
A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia,
namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau
subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan
karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu
melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun
1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864
Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan
India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Di Indonesia, kacang tanah merupakan tanaman yang paling banyak
ditanam setelah padi, jagung dan kacang kedelai. Budidaya kacang tanah (Arachis
hypogaea) biasanya diaplikasikan sebagai tanaman sela ataupun tumpang sari.
Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan curah hujan sedang. Curah
hujan yang terlalu tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan zona perakaran
terlalu lembab sehingga menyuburkan pertumbuhan jamur dan penyakit yang
menyerang buah. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan saat perkembangan daun
dan pembesaran buah. Budidaya kacang tanah idealnya berada di ketinggian 50-
500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini bisa beradaptasi hingga
ketinggian 1500 meter.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyiapan lahan untuk kacang tanah?
2. Bagaimana pemilihan benih kacang tanah?
3. Bagaimana pengolahan tanah dalam budidaya kacang tanah organik
4. Apa saja hama dan penyakit pada kacang tanah?
5. Bagaimana perawatan dan pemupukan kacang tanah?
6. Bagaimana panen budidaya kacang tanah?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Penyiapan Lahan Untuk Kacang Tanah
Penyiapan lahan merupakan cara untuk menyiapkan lahan yang akan
digunakan dalam proses budidaya tanaman yang meliputi kegiatan seperti
pembukaan lahan, pembuatan bedengan untuk tanaman dan pembersihan dari
gulma. Tujuan dari penyiapan lahan ini adalah untuk membuka dan
membersihkan lahan dari berbagai tanaman yang tidak diinginkan sehingga dapat
digunakan dalam proses budidaya tanaman.
Penyiapan lahan yang harus diperhatikan adalah dari tanamannya karena
jika tanaman yang akan dibudidayakan jika terdapat gulma disekitar tanaman
maka akan dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan tanaman. Sedangkan
dari aspek tanah yang diperhatiakan merupakan penggunaan lahan sebulum
tanaman kacang tanah dibudidayakan karena jika lahan tersebut digunakan oleh
tanaman legume lainnya maka sebaiknya dilakukan penamban bahan organic
karena kacang tanah ini juga dapat berasosiasi dengan mikroorganisme terutama
rhizobium sp. sehingga jika tanaman sebelumnya adalah kedelai maka perlu
penambahan bahan organic yang dapat menyediakan tanaman berbagai unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman karena kebutuhan unsur hara bagi tanaman
memiliki perbedaan.
Teknik persiapan lahan untuk tanaman kacang tanah dilakukan dengan
cara pembersihan area yang akan ditanami oleh kacang tanah, pencangkulan yang
dilakukan dapat mencabut akar tanaman yang tidak diinginkan (gulma) yang
berada disekitar areal lahan sehingga lahan bersih dari berbagai tanaman yang
tidak diinginkan dan juga pengukuran lahan yang akan digunakan karena dapat
menghitung jumlah populasi kacang tanah yang akan digunakan sehingga dapat
menghemat biaya dan juga dapat menghemat penggunaan benih kacang tanah.
7
Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka
cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang paling baik untuk
ditanam adalah benih yang baru.
Adapun Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
1. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
2. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
3. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
4. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
5. Kadar air benih berkisar 9-12 %.
D. Pengolahan Tanah Dalam Budidaya Kacang Tanah Organik
Dalam budidaya kacang tanah organik,untuk mendapat hasil maksimal,
tanah tempat budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan
dibajak hingga menjadi butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton
per hektar. Campurkan secara merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan
selama 2 hari.
Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai
pupuk dasar. Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran
ayam dengan kotoran kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata.
Budidaya kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan atau tanpa bedengan.
Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan rawan tergenang air. Drainase
yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.
Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak
tanam 25×25 cm. Isi setiap lubang dengan satu butir benih. Diperlukan sekitar 50
kg benih untuk satu hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi
dan sore. Kacang tanah akan berkecambah setelah 4-7 hari.
8
pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan
intensif, Penggunaan Pestona dengan cara disiramkan ke tanah, jika
tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
2. Ulat Penggulung Daun
Gejala daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian:
penyemprotan menggunakan Pestona.
3. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Gejala ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran
tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
4. Ulat Jengkal (Plusia sp)
Gejala menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan
menggunakan Pestona.
5. Kumbang Daun
Gejala daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk
bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan
menggunakan Pestona.
Penyakit pada tanaman kacang tanah yaitu:
1. Penyakit layu atau “Omo Wedang”
Penyebab bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun
terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak
noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir
kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman,
gunakan varietas yang tahan. Penting melakukan pencegahan
menggunakan Natural GLIO.
2. Penyakit sapu setan
Penyebab Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis
Aphis. Gejala bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas
batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun.
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua
tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yang
tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.
9
3. Penyakit Bercak Daun
Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola.
Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan
hitam pada daun dan batang. Pengendalian: dengan menggunakan Natural
GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
4. Penyakit Gapong
Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, juga bisa busuk.
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.
5. Penyakit Sclerotium
Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu.
Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai
menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan. Pencegahan:
gunakan Natural GLIO pada awal tanam
6. Penyakit Karat
Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pada daun terdapat
bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur
sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, tanaman
yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan: gunakan Natural GLIO
pada awal tanam.
10
BAB 1II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea L) hal-hal yang harus
diperhatikan adalah : Memperhatikan syarat utama pertumbuhan atau faktor yang
menunjang pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah, baik iklim, cuara
hujan, media tanam (jenis tanah, kandungan Unsur pH, kadar air serta unsur hara
didalamnya) maupun ketinggian tempat.
Adapun Teknik atau pedoman dalam budidaya Kacang tanah, (Arachis
hypogaea L) adalah :
1. Pembibitan (persyaratan benih atau memilih bibit yang berkualitas)
2. Pengolahan Media Tanam (persiapan dan pembukaan lahan, pembentukan
bedengan pengapuran, dan pemberian pupuk)
3. Teknik Penanaman (penentuan pola tanam, pembuatan lubang tanam,
Perendaman Benih, serta cara penanaman)
4. Pemeliharaan Tanaman (Penyulaman, Penyiangan dan Pembumbunan,
Pengairan dan Penyiraman, Pemeliharaan Lain)
5. Pemberatasan Hama dan Penyakit dan
6. Panen
B. Saran
Penulis menyadari bahwa pada makalah ini memiliki banyak kekurangan,
sehingga untuk menambah wawasan pembaca disarankan agar menambah
referensi dari sumber lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
12