Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pola tanam adalah menempatkan bahan tanam berubah benih atau bibit

pada media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam.

Di indonesia sering kali petani menggunakan pola tanam monokultur

dibandingkan pola polikultur. Pola tanam sangat tergantung pada iklim,

topografi, ketersediaan air, jenis tanah dan kondisi ekonomi petani. Selain itu

penggunaan mulsa jugs sering digunakan untuk menyesuaikan kondisi

tanamanya. Antara tanam dan pola tanaman hubungananya sangat eratkarna

tanaman yang akan di tanam dan pola tanam yang akan digunakan harus

mempunyai kesesuaian. Sehingga nantinya akan didapatkan hasil produksi

yang maksimal baik secara kualitas maupun kuantitas. Jika kurang

memperhatikan faktor pola tanam yang digunakan maka akan mempengaruhi

hasil produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalh ini adalah :

apa yang dimaksud dengan tanam dan pola tanam dan Bagaimana pola

pertanaman dengan kondisi lahan.

1.3 Tujuan penulisan

- Mengetahui pengertian dari tanam

- Mengetahui pengertiaan dan kegunaan jarak tanam

- Mengetahui pengertian dan macam pola tanam

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pola Tanam

1. Pola tanam atau (cropping patten) ialah salah satu urutan pertanaman pada

sebidang tanah selama satu priode. Lahan yang dimaksud bisa berupa lahan

kosong atau lahan yang sudah terdapat tanaman yang mampu dilakukan

tumpang sirih. (Semeru,1995)

2. Pola tanam adalah merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan

dalam satu tahun, termasuk di dalamnya masa pengolahan tanah. Pola tanam

merupakan suatu urutan tanam bagian atau sub sistem dari sistem budididaya

tanaman, maka dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu

atau lebih sistem pola tanam. Pola tanam ini diterapakan dengan tujuan

memanfaatkaan sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko

kegagalan. Namun yang penting persyarataan tumbuh antara kedua tanaman

atau lebih terhadap lahan hendaklah mendekati kesamaan. Pola tanam

didaerah tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan

curah hujan, terutama pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung

pada hujan. Maka pemilihan jenis/varietas yang di tanam pun perlu

disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan.

2
2.2 Pola Tanam Berdasar Kondisi Lahan

1. Lahan kering (tengalan)

Dilahan kering, palwija dapat ditanam secara monokutur atau tumpang

sari. Ada dua alternatif pelaksanaanya. Alternatif pertama, awal musim hujan

lahan dapat ditanami palawija berumur pendek selama satu kali. Penanaman

dilakukan secara monokultur atau tumpang sari dengan saat tanam yang

bersmaan. Saat akhir atau pertengahan musim hujan, lahan dapat ditanami

palawija berumur pendek atau berumur panjang sebanyak satu kali tanam.

Pelaksanaannya dilakukan secara monokultur atau tumpang sari dengan

waktu tanam yang bersamaan.Alternatif kedua, pada awal musim hujan, lahan

ditanami jagung. Kurang lebih 3 sampai 4 minggu sebelum panenn, singkong

ditanami di antara tanaman jagung.

2. Lahan sawah tadah hujan

Dilahan tadah hujan, palawija bisa ditanam secara monokultur atau

tumpangsari. Ada dua alternatif untuk pelaksanannya. Alternatif pertama,

pada awal musim hujan sampai pertengahan musim hujan, lahan di tanami

padi sebanyak satu kali. Pada akhir atau pertengahan musim hujan, lahan

ditnami palawija secara monokulltur sebanyak satu kali. Sedangkan alternatif

kedua pada awal musim hujan, lahan ditanami padi sebanyak satu kali. Pada

akhir atau pertengahan musim hujan sampai musim kemarau lahan dapat

ditanamipalawija secara tumpangsari. Tumpangsari dapat dilakukan dengan

dua cara. Cara pertama adalah tumpangsari dua tanaman berumur pendek.

Misalnya, jagung dengan kacang kedelai, kacang tanah atau kacang

3
hijau.Pada metode ini waktu tanam dilakukan bersamaan. Demikian pula

waktu panennya.Karna terdapat tanaman lain, maka jarak tanaman jagung

harus lebih lebar. Cara kedua dilakukan antara dua tanaman dengan umur

berbeda.

3. Lahan sawah beririgasi

Di lahan sawah, palawija umunya ditanami secara monokultur dengan

pola tanam sebagai berikut. Pada awal musim hujan sampai akhir musim

hujan, lahan ditanami padi sebanyak dua kali tanam. Pada musim kemarau,

lahan ditanami palawija berumur pendek sebanyak satu kali. Kerugian pola

lahan sawah beririgasi tanam ini adalah pola pergiliran tanaman pada setiap

daerah berbeda sebab masing-masing daaerah mempunyai kondisi iklim,

tanah dan kecocokan tanaman untuk pengiliran yang berbeda pula sehingga

tidak bisa di samaratakan.

4. Lahan rawa pasang surut

Sebelum ditanam palawija, lahan rawa harus diolah dengan sistem

sarjan. Pada sistem ini, sebagian lahan ditinggalkan untuk ditanami palawija

atau tanaman lain yang tidak tahan genangan air. Bagian yang lebih tinggi ini

disebut guludan. Bagian yang lain, dibuat lebih rendah untuk ditanami padi.

Bagian yang rendah ini disebut tabukan. Perbandingan luas tabukan dan

guludan pasang tertinggi. Bagian guludan tidak boleh dlampaui air.

4
2.3 Pengertian monokultur

Monokultur adalah penanaman satu jenis satu jenis tanaman pada lahan

dan waktu penanaman yang sama. Monokultur menjadikan penggunaan lahan

efesien karna memungkinkan perawataan dan pemanenan secara cepat

dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karna wajah

lahan menjadi seragam. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar

mempercepat penyebaran organisme penggangu tanaman (OPT seprti hama

dan penyakit tanaman) (wirosoedarmo,1985)

Monokultur merupakan pola tanam dengan memubudidayakan hanya sattu

jenis tanaman dalam satu lahan pertanian selama satu tahun. Misalnya pada

suatu lahan pertanian selama satu tahun. Misalnya pada suatu lahan hanya

ditanami padi, dan penanaman tersebut dilakukan sampai tiga musim

tanam(satu tahun). (wirosoedarmo, 1985)

2.4 Tata Pergiliran Tanam

Pemilihan jenis tanaman budidaya umumnya disesuaikan dengan

kebutuhan pasar. Diketahuinya ketersediaan air disuatu daerah dengan adanya

neraca air maka penentuan pola tanam dalam satu tahun dapat diatur sehingga

lahan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pnentuan pola tanam sangat

dipengaruhi ketersediaan air. Maka dari itu, ketika waktu deficit air

penentuan pola tanam akan berbeda jika air dapat ditambahkan ataupun tidak

dapat diberikan penambahan air. Berikut akan diberikan lima contoh model

pergiliran tanam:

5
1.padi-padi-padi

Jika air saat terjadi defisit dapat disediakan maka dapat dilakukan

penanaman padi sepanjang tahun. Namun jika air sulit tersedia ketika defisit

air maka masih memungkinkan dilakukan penanaman padi sepanjang tahun

namun dengan beberapa kritreria. Jika dalam satu tahun akan ditanam padi

sebanyak tiga kali maka varietas padi yang digunakan adalah varietas genjah

agar umurnya lebih pendek sehingga saat surplus air dapat dimanfaatkan

penanaman hingga panen.

Awal bulan nopember merupakan awal musim hujan namun pada

dekade pertama masih terjadi defisit air. Maka penanaman padi kesatu dapat

mulai. Jika persiapan hingga panen memerlukan waktu empat bulan maka

saat penanaman padi kedua yaitu pada bulan maret masih terdapat air namun

bulan april hingga juni terjadi defisit air. Maka varites padi yang ditanam

menggunakan padi lahan kering. Penanaman padi ketiga pada bulan juli jika

tetap tidak dapat diusahakan pengairan maka padi yang ditanam

menggunakan varietas lahan kering.

2.padi-padi-palawija

Penanaman dengan pola tanam padi-padi-palawija dapat dimulai

dengan penanaman padi pertama saat awal musim yaitu awal nopember

persiapan dimulai.

Penanaman dengan pola tanam padi-padi—palawija dapat dimulai dengan

penanaman padi pertama saat awal musim yaitu awal nopember. Persiapan

dimulai bulan oktober sehingga pada awal musim penanaman telah siap.

6
Pada bulan febuari penanaman padi kedua dapat dilaksanakan sehingga pada

waktu defisit air yaitu pada bulan juni hingga oktober dapat digunakan untuk

penanaman palawija dan pengolahan tanah.

3. padi-padi-bero

Untuk memperbaiki keadaan tanah maka disamamping dilakukan

penanaman juga dapat dilakukan pemberoan.Jika padi ditanam dua kali

seperti pola tanam padi-padi-palawija maka waktu penanaman palawija dapat

digunakan untuk pemberoan dan pengolahan tanah. Waktu penanaman padi

dapat disamakan dengan pola tersebut.

4. padi-palawija-bero

Menurut rekomendasi oldeman, pola tanam yang sesuai untuk iklim ini

yaitu hanya mungkin satu kali palawija setahun tergantung pada adanya

persediaan air irigasi. Pola tanam ini sesuai dengan rekomendasai oldeman

maka penanaman padi dilakukan saatterjadi surplus air yaitu pada bulan

november hingga maret. Dengan waktu lima bulan ini maka pertumbuhan

padi dapat dioptimalkan. Sedangkan penanaman palawija ini dapat

disesuaikan dengan jenis palawija dengan kebutuhanya terhadap air. Jika

palawija yang ditanam tidak terlalu tahan kekeringan maka penanamanya

dapat dilakukan bulan maretdisesuaikan saat surplus air sehingga waktu untuk

penanaman padi lebih dimajukan dan untuk sisanya palawija.

Jika palawija yang ditanam tahan terhadap kekeringan maka

penanamanya dapat dilakukan bulan april kemudian dilakukan pemberoan.

Padi-padi jika penanaman padi akan dilaksanakan dua kali dalam satu tahun

7
tanpa kegiatan lagi. Maka penanaman padi pertama dilakukan saat surplus air

yaitu bulan nopember hingga maret. Sedangkan penanaman padi kedua dapat

digumakan lahan padi kering yang ditanam setelah padi kedua. Varietas

berumur panjang karna dalam satu tahun hanya dilakukan dua kali

penanaman.

2.5 Pembagian jenis Tanaman Berdasar Siklus Hidup

Tanaman Annual atau disebut tanaman setahun merupakan jenis

tanaman yang menyelesaikan satu kali siklus hidupnya dalam rentang waktu

setahunan (bisa kurang atau lebih sedikit). Siklus hidup yang dimaksud

adalah dari mulai proses perkecambahan, berbung dan memproduksi benih,

sampai tanaman itu mati. Tanaman annual biasanya herbaceus. Contoh

tanaman annual penghasil biji-bijian dan polong-polongan seperti padi,

kacang hijau, jagung, paprika, ubi jalar.

Tanaman bienial merupakan tanaman yang menyelesaikan satu kali

sirklus hidupnya dalam rentang waktu dua tahun (biasanya kurang dari dua

tahun). Setelah menyelesaikan satu kali hidupnya (yaitu mulai dari

tumbuh,anakan,berkembangbiak, dewasa) tanaman jenis ini akan mati.

Tanaman perennial atau disebut juga tanaman tahunan merupakan

tanaman yang mampu hidup beberapa tahun. Tanaman ini meliputi tanaman

berbatang basah (herbaceus) maupun berkayu. Termasuk diantaranya adalah

pohon, perdu, dan beberapa rumput-rumputan. Contoh tanaman perennial

adalah katus,rambutan.bunga mawar.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pola tanam adalah usaha yang dilakukan dengan melaksanakan

penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dari

tanaman dan tata urutan tanaman selama priode waktu trtentu, termasuk masa

pengolahan tanah dan masa bera. Dalam penerapaanya pada bidang pertanian

pola tanam tertentu harus dilaksanakan dengan sistem yang benar dan sesuai

dengan kondisi lahan yang akan dijadikan sebagai media tanam. Salah satu

faktor yang harus diperhatikan dalam penyusuan pola tanam(usaha tani)

adalah ketersediaan air yang menyakup waktu dan lamanya ketersedian yang

tergantung pada kinerja air irigasi serta pola distribusi dan jumblah hujan.

Pola penanaman dapat engan dua sistem monokultur dan polikultur.

Monokulur adalah penanaman satu jenis tanaman pada lahan dan waktu

penanaman yang sama.Sedangkan polikultur adalah penanaman lebih dari

satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama.

3.2 Saran

Pertanian diindonesia menghasilkan beberapa kemajuan yang cukup

pesat bagi bangsa ini. Tapi pada beberapa persoalan terdapat hal-hal yang

mengalami kekurangan yang mengakibatkan pertanian berjalan tidak

seimbang. Pertanian pada daerah yang masih lebih tertinggal dari daerah

lainnya hendaklah meningkatkan penyuluh pertanian untuk memberikan

penyuluhan bagi pertanian.

Anda mungkin juga menyukai