Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MK.

TANAMAN BUAH
PENANAMAN DAN PEMUMPUKAN BUAH

Oleh
Kelompok 1 Tanaman Buah
Erland Yohanes Adi N.
Rizki Amalia
Eka Yulyana
Faisal Radjab Munawar
Anis Khairunisah
Usamah Jaisyurahman
Mirza Ramadhana Putra
Rahmatika Alfi
M. Fahmi Amarulloh
Ieda Savitri
Rendra Pratama Yusuf

A24110004
A24110013
A24110038
A24110046
A24110082
A24110111
A24110119
A24110132
A24110134
A24110156
A24110168

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis.
Pusat penyebaran tanaman diduga berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan dan
Nikaragua. Masyarakat di Kepulauan Hawai dan Amerika Serikat sangat menggemari
buah pepaya. Buah pepaya. Buah pepaya telah menjadi bagian pentingdalam menu
makan pagi atau menu yang disebut continental breakfeast. Banyak bangsa Amerika
menganggap buah pepaya adalah buah asli dari Kepulauan Hawai. Buah pepaya
tergolong buah yang populer dan digemari oleh hampir seluruh penduduk penghuni bumi
ini. Daging buahnya lunak dengan warna merah atau kuning. Rasanya manis dan
menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai giji buah ini cukup tinggi karena
mengandung banyak provitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium. Selain itu,
dengan mengonsumsi buah ini akan memudahkan buang air besar. Oleh karena
teksturnya yang lunak dan nilai gizi yang tinggi maka buah ini sangat baik diberikan
untuk anak-anak dan orang berusia lanjut.
Pemanfaatan tanaman pepaya cukup beragam. Daun pepaya muda, bunga, dan
buah yang masih mentah dapat dibuat bahan berbagai sayuran. Dalam pengobatan
tradisional, bagian-bagian tanaman pepaya banyak yang digunakan . Pada masa
pendudukan jepang dulu, ketika obat sukar diperoleh, penderita penyakit malaria selalu
diobati dengan minuman perasan daun pepaya. (Kalie MB 2007).
Selain buah, bagian tanaman pepaya lainnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan mulai sebagai bahan makanan dan minuman, obat tradisional, pakan ternak,
industri penyamakan kulit, kosmetik, dan sebagainya. Bahkan bijinyapun dapat diolah
lebih lanjut menjadi minyak dan tepung. Minyak biji pepaya berwarna kuning dan
mengandung asam oleat (71,60%), asam palmitat (15,13%), asam linoleat (7,68%), asam
strearat (3,60%), dan asam-asam leamk lainnya dalam prosentase yang relatif kecil
(Rukmana, 1995). Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri adalah
papain yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun pepaya.
Pepaya Calina termasuk jenis unggul dan berumur genjah, batangnya lebih
pendek dibanding jenis pepaya lain, tinggi tanaman sekitar 2 meter dan sudah bisa
dipanen saat berumur 7 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun.
Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali panen, setiap pohon pepaya
Calina dapat menghasilkan 10 hingga 20 buah. Dengan sekali panen setiap minggu bisa
mencapai 2 ton per hektar.
Peluang pasar masih terbuka, dan permintaan pasar akan pasokan pepaya
california belum terpenuhi, khususnya untuk memenuhi permintaan kota- kota besar dan
supermarket. Sementara itu, ketersediaan buah relatif terbatas, karena pepaya unggulan
yang mungil ini belum banyak dikenal dan dikembangkan secara luas oleh petani (BPTP
Jawa Tengah 2011).
Tujuan Praktikum
1. Dapat menyiapkan lubang tanam yang benar dalam dalam hubunganya dengan
budidaya suatu tanaman buah buahan yang baik.
2. Terampil dalam memasukan bibit tanaman buah buahan dalam lubang tanam
dengan benar/melakukan penanaman tanaman buah buahan dengan baik.
3. Terampil melakukan pemupukan tanaman buah buahan secara baik sehingga
hasil yang diharapkan dapat tercapai.

TINJAUAN PUSTAKA
Pepaya
Pepaya (Carica papaya L) merupakan tanaman buah, berupa herba dari famili
caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat, bahkan kawasan sekitar
Meksiko dan Costa Rica. Tanaman papaya banyak ditanam baik di daerah tropis maupun
subtropis, di daerah basah dan kering, atau di daerah dataran rendah dan pegunungan
(Soedarya, 2009). Komoditas yang menggiurkan ini kemudian banyak dikembangkan
oleh para petani buah di daerah tropis termasuk di Indonesia.
Teknik Penanaman
Pembuatan Lubang Tanam Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanam,
terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40
cm, yang digali secara berbaris. Selama lubang lubang dibiarkan kosong agar
memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang
telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan
tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru
lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan sebelum
penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman
harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai 5
bulan sebelum musim hujan (Kemenristek 2010).
Pemupukan
Salah satu kunci utama keberhasilan budidaya tanaman pepaya ialah pemupukan.
Pemupukan dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik dan anorganik. Pupuk
organik seperti bokashi merupakan hasil fermentasi dari sisa-sisa tanaman maupun
kotoran hewan oleh Effective Microorganism-4 (EM-4) dengan proses pelapukannya
lebih cepat dibanding kompos. Walaupun kandungan unsur haranya rendah, namun
bokashi dapat memperbaiki kondisi fisik dan biologi tanah. Anshar (2002), menyatakan
bahwa pemberian bokhasi berperan baik dalam memperbaiki kondisi tanah sehingga
dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penggunaan pupuk
anorganik terutama memperbaiki sifat kimia tanah, yakni menambah kandungan hara
yang seimbang dalam tanah terutama nitrogen, fosfor dan kalium yang penting bagi
tanaman (Mengel and Kirckby, 1987).
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik,
memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Warisno (2003) dan Kalie (2007) menyatakan bahwa, pupuk organik yang dianjurkan
untuk tanaman papaya adalah 40 ton sampai 60 ton hektar-1 tahun-1 atau sekitar 20 kg
sampai 40 kg tanaman-1. Cara pemberian pupuk menurut Standar Operasional Prosedur
yang dikeluarkan Kemenristek Republik Indonesia, ialah sebagai berikut:
a. Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50
gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b. Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA,
35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
c. Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA,
50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
d. Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA,
60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl (Kemenristek 2010).

METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum pengajiran pepaya ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir
Kuda Bogor, Jawa Barat. Praktikum dilakukan pada hari Rabu, 8 Oktober 2014 mulai jam
07.30 hingga pukul 09.00 WIB.
Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pupuk kandang sebanyak 10
kg/lubang dan bibit pepaya caliso. Sementara itu, peralatan yang digunakan adalah
cangkul, kored dan gembor.
Prosedur Pelaksanaan
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah aplikasi pupuk kandng pada lubang tanam
sebanyak 10 kg/lubang. Setelah dilakukan pemupukan, lubang tanam tersebut ditutup
kembali dengan tanah sambil mencampur pupuk kandang dengan tanah tersebut. Lubang
tanam yang telah sebagian tertutup ditanami oleh bibit pepaya caliso per lubangnya. Bibit
pepaya yang telah ditanam disiram dengan air.
HASIL
Pemupukan dimulai pukul 07.30 hingga 08.30 atau berdurasi selama satu jam.
Praktikan yang bekerja sebanyak 11 orang. Lubang tanam yang berhasil dikerjakan
sebanyak 24 lubang. Dengan jarak tanam 2.5 x 2.5 seharusnya bisa didapatkan 4 000
lubang tanam per hektarnya.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Hari Kerja (HK) dalam praktikum sebesar
15.2727 lubang tanam/HK. Sementara itu, Prestasi Kerja (PK) didapatkan sebesar
0.00381818 Ha/HK.
Perhitungannya:
Hari Kerja (HK)

Pokok yang dikerjakan 24 lubang tanam, maka

Prestasi Kerja

Selain pemupukan dilakukan pula kegiatan penanaman pepaya pada lubang tanam
yang telah diberi pupuk. Penanaman dilakukan pukul 08.30 hingga 09.00 pada 12 lubang
tanam. Jumlah praktikan, jarak tanam hingga populasi pohon sama dengan saat
pemupukan lubang tanam.
Dari data tersebut diketahui bahwa Hari Kerja (HK) dalam praktikum sebesar
15.2727 lubang tanam/HK. Sementara itu, Prestasi Kerja (PK) didapatkan sebesar
0.00381818 Ha/HK.
Perhitungannya:
Hari Kerja (HK)

Pokok yang dikerjakan 12 lubang tanam, maka

Prestasi Kerja

PEMBAHASAN
Kegiatan pemupukan pada praktikum ini terdiri dari Lubang tanam yang dibuat
berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm sebanyak 24 lubang. Pembuatan lubang tanam
merupakan salah satu usaha dalam mempersiapkan lahan. Dalam salah satu literatur yang
didapat, dalam pembuatan lubang tanam pepaya dibutuhkan enam tenaga kerja laki-laki
dan dikerjakan sebanyak 10 HOK.
Pemupukan pada praktikum kali ini dengan menggunakan pupuk kandang yang
berisikan kotoran kambing yang telah matang dengan tanah bagian atas. Dosis pupuk

sebanyak 10 kg per lubang tanam. Kemudian masukkan terlebih dahulu tanah bagian
bawah kedalam lubang tanam, selanjutnya masukkan tanah bagian atas. Biarkan kembali
lubang tanam yang telah tertutup selama 1-2 minggu.
Sebagai catatan, untuk tanah yang memiliki pH dibawah 5 netralkan dengan kapur
atau dolomit. Dosis pemberian kapur sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang
tanam. Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam.
Peningkatan kandugan bahan organik tanah pada tanah sangat bermanfaat,
disamping menyediakan unsur nitrogen juga menyediakan unsur-unsur lainnya. Bahan
organik dalam tanah juga bermanfaat untuk menetralisir akibat buruh dari pengaruh
kemasaman, yaitu menekan keracunan aluminium, meningkatnya ketersediaan unsur hara
utamanya fosfat, dan juga memperbaiki struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan
perakaran. Indikator respon peningkatan bahan organik tanah pada tanah masam tertinggi
adalah terhadap produksi bahan kering hijauan diikuti serapan nitrogen dan tinggi
tanaman. Kandungan protein kasar hijauan dan kandungan khlorofil juga menunjukkan
indikasi nilai rata-rata tertinggi dibanding perlakuan lainnya. Pemupukan yang kurang
dari keperluan tanaman akan menjadikan tidak optimalnya produksi. Kelebihan
pemupukan juga berarti pemborosan, yang dapat menyebabkan tanaman rentan terhadap
serangan hama penyakit, dan dalam jangka lama dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan, seperti populasi nitrat dalam air minum yang tercemar. Pupuk
kandang dan sumber organik lainnya digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah,
meningkatkan kadar bahan organik tanah, menyediakan hara mikro, dan memperbaiki
struktur tanah. Penggunaan bahan-bahan ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan
mikroba dan perputaran hara dalam tanah.
Pemberian bahan organik pupuk kandang selain menyumbangkan unsur hara yang
dikandungnya, tetapi juga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara lain dalam tanah.
Pemberian pupuk kandang dapat menghemat pupuk N, tetapi juga dapat mengurangi
penggunaan pupuk P dan K Pemberian pupuk kandang dapat memperbaiki kondisi
lingkungan pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mampu meningkatkan hasil
produksi suatu tanaman.
Setelah pemupukan siap, pindahkan bibit dari polybag semai ke lubang tanam.
Umur bibit yang siap dipindahkan minimal 2-2,5 bulan setelah semai. Lakukan
penyiraman pagi atau sore hari setidaknya hingga tanaman berumur 1,5 bulan sejak
dipindahkan.
Terdapat dua kebiasaan petani dalam budidaya pepaya, yaitu menanam satu bibit
dalam satu lubang tanam atau dua bibit dalam satu lubang semai. Tujuan penanaman dua
bibit untuk menghindari tumbuhnya pepaya jantan dan pepaya betina serta memudahkan
penyulaman.
Pada bulan ke-4, ketika pepaya berbunga pertama kali, dilakukan seleksi untuk
mencabut pepaya yang tidak dikehendaki. Pada akhirnya hanya satu pepaya sempurna per
lubang tanam yang dibiarkan tumbuh hingga berbuah.
Dari kegiatan pemupukan yang dilakukan, diperoleh Prestasi Kerja (PK) sebesar
15.2727 lubang tanam/HK. Artinya satu orang tenaga kerja, dalam satu hari dapat
membuat sebanyak 15.27 lubang. Kemudian Prestasi Kerja per orang per hektar diperoleh
sebesar 0.00381818 Ha/HK. Artinya, dalam satu hari kerja luasan pemupukan yang
berhasil dijangkau ialah 0.00381818 Ha.

KESIMPULAN
Pemberian pupuk bertujuan untuk meningkatkan kandungan bahan organik dalam
tanah untuk dapat mencukupi unsur hara bagi tanaman yang dibutuhkan dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan. Bahan organik dalam tanah juga bermanfaat untuk
menetralisir akibat buruh dari pengaruh kemasaman, yaitu menekan keracunan
aluminium, meningkatnya ketersediaan unsur hara fosfat, dan juga memperbaiki struktur
tanah yang baik untuk pertumbuhan perakaran. Dalam kegiatan pemupukan, prestasi
kerja (PK) yang didapatkan oleh satu orang sebesar 15.27 lubang tanam/HK, sehingga
prestasi kerja per hektar yang didapatkan sebesar 0.00382 Ha/HK.

DAFTAR PUSTAKA
[Anonim].2010.BudidayaPepaya.http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/pepay
a.pdf. Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Anshar, M., 2002. Respon Tanaman Jagung Manis yang Ditanam pada Lahan
Kering terhadap Pupuk Bokashi Limbah Kulit Buah Kakao dan NPK-plus. J. Agroland
Vol.9 (1): 39-44.
Mengel, K., and E,. A.Kirckby. 1987. Principles of Plant Nutrition. International
Potash Institut Switzerland.
Moehd Baga Kalie. 2007. Pepaya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Balai Pengkajian teknologi Pertanian. 2011. Budidaya Pepaya California.
Ungaran.
Soedarya, A.P. 2009. Agribisnis Pepaya. Pustaka Grafika.Bandung.

Anda mungkin juga menyukai