Anda di halaman 1dari 74

Ind gunta Group

Departemen Training

ASPEK MORFOLOGI & BOTANI


TANAMAN KELAPA SAWIT

Sandi Purnama
2018
KLASIFIKASI KELAPA SAWIT
BERDASARKAN TAKSONOMI
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledoneae
Famili : Arecacea (dahulu; Palmae)
Sub Famili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Species : E. guineensis Jack.
E. oleifera (H.B.K) Cortes
E. odora
VARITAS KELAPA SAWIT
BERDASARKAN WARNA KULIT BUAH

Nigrescens : Buah muda berwarna violet sampai hitam dan


menjadi Merah kuning sesudah matang
VARITAS KELAPA SAWIT
BERDASARKAN WARNA KULIT BUAH
Virescens : Buah muda berwarna hijau dan menjadi merah
kuning sesudah matang.
VARITAS KELAPA SAWIT
BERDASARKAN WARNA KULIT BUAH

Albescens : Berwarna keputih-putihan, sedangkan


setelah matang berubah menjadi kekuning-kuningan dan
ujungnya berwarna ungu kehitam-hitaman.
VARITAS KELAPA SAWIT
BERDASARKAN TEBAL TIPISNYA
CANGKANG DAN DAGING BUAH

1. Dura, Buah dgn cangkang cukup tebal dan daging buah


relatif tipis.
2. Pisifera, Buah dgn cangkang tipis dan daging buah tebal.
Varitas ini tdk dapat diperbanyak tanpa penyilangan
dengan jenis yang lain.
3. Tenera, Buah hasil persilangan Dura dan Pisifera.
4. Macrocarya, Buah dgn cangkang sangat tebal dan daging
buah tipis.
5. Diwakka-Wakka, Buah memiliki dua lapisan daging buah.
Ketebalan daging buah tergantung hasil persilangan.
VARIETAS DURA

Buah dengan cangkang cukup tebal


antara 2,0 – 5,0 mm dan tidak terdapat
lingkaran pada bagian luar cangkang.
Daging buah relatif tipis dengan
perbandingan daging buah terhadap
buah antara 20% - 50%. Sedangkan
kernel berukuran besar tetapi kandungan
minyaknya rendah.
VARIETAS PISIFERA

Buah dengan cangkang tipis (bahkan hampir tidak ada) sedangkan daging
buahnya tebal. Perbandingan daging buah terhadap buah cukup tinggi.
Kernel berukuran kecil dengan kandungan minyak yang rendah. Jenis
Pisifera tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis yang lain.
Varitas ini dikenal sebagai tanaman betina yang steril sebab bunga betina
gugur pada fase dini
VARIETAS TENERA

Buah yang memiliki sifat-sifat yang berasal dari Dura dan Pisifera.
Cangkang tipis dengan ketebalan antara 1,0 – 2,5 mm dan terdapat
lingkaran sabut disekelilingnya. Perbandingan daging buah terhadap buah
cukup tinggi antara 60% - 90%. Tandan buah yang dihasilkan varitas
Tenera lebih banyak daripada varitas Dura dan Pisifera tetapi ukuran
tandanya relatif lebih kecil
JENIS BIJI BUAH BERDASARKAN
JUMLAH (DIWAKA-WAKA)

1. Single Tone : Dalam 1 buah terdapat 1 biji


2. Double Tone : Dalam 1 buah terdapat 2 biji
3. Triple Tone : Dalam 1 buah terdapat 3 biji
HIBRIDA PERSILANGAN KELAPA SAWIT
FEMALE MALE

DURA PISIFERA

HYBRID

TENERA
X

DxP

DURA PISIFERA

TENERA
 Dura X Dura ===== 100% Dura
 Dura x Pesifera === 100% Tenera
 Dura x Tenera ==== 50% Dura, 50% Tenera
 Tenera x Pesifera == 50% Tenera, 50% Pisifera
 Tenera x Tenera === 25% Dura, 50% Tenera
 25% Pisifera
Saat ini pemulia tanaman sedang mengembangkan Elaeis melonococoa
atau Elais Olifera terdapat di Suriname, Brasil dan Columbia yang bisa
disilangkan dengan Elaeis guineensis dengan hasil persilangan :
1. Pertumbuhan melambat 20 cm/thn dibandingkan E.guineensis 45cm/th
2. Sex ratio tinggi sedikit sekali bunga jantan
3. Mengandung Asalam lemak yang tidak jenuh lebih tinggi
4. Lebih tahan terhadap genangan air dibandingkan dengan E.guineensis

Kekurangan : banyak kegagalan tandan matang, aborsi, rendemen rendah


Kematangan tandan dalam satu janjang tidak serentak
MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT
t.

Bunga (Flos)
Buah ( Fructus)
Biji
1- AKAR (RADIX)
Akar mempunyai fungsi utama

untuk menyangga bagian batang


dan tajuk agar tetap tegak dan
menyerap hara makanan, sebagai
salah satu alat respirasi akar
tanaman kelapa sawit tumbuh ke
bawah sedalam 50 – 60 cm dan
menyebar kesamping sejauh 3
hingga 4 meter dari batang. Akar
melekat dengan kuat dalam tanah
agar batang tetap tegak. Akar
tanaman kelapa sawit sangat kuat,
elastis dan tetap dalam keadaan
baik walaupun pohonnya telah
lama mati.
TAHAP PERTUMBUHAN
AKAR
Akar pertama yang muncul dari kecambah
adalah radikula yang panjangnya  15 cm,
mampu bertahan hingga 6 bulan. Dari
radikula akan muncul akar lainnya yang
bertugas mengambil air dan hara. Akar ini
kemudian fungsinya diambil alih oleh akar
primer yang keluar dari bagian bawah
batang beberapa bulan kemudian. Akar
primer tersebut berfungsi mengambil air
dan unsur hara. Dari akar primer tumbuh
akar sekunder yang tumbuh horisontal dan
dari akar sekunder tumbuh juga akar
tertier dan kuarter yang berada dekat pada
permukaan tanah.
Akar primer tumbuh ke bawah di dalam tanah sampai batas permukaan air
tanah. Akar sekunder, tertier dan kuarter tumbuh sejajar dengan
permukaan air tanah atau menuju ke lapisan atas atau ke tempat yang
banyak mengandung unsur hara. Akar kuarter berfungsi sebagai penyerap
air dan unsur hara. (berdiameter 6-10 mm)
• Akar sekunder, yang berdiameter
2-4 mm.
• Akar tersier, berdiameter 0.7-1.2
mm dan umumnya bercabang lagi
membentuk;
• Akar kuartener, yang tidak
mengandung lignin dengan
panjang 1-4 mm dan berdiameter
0.1-0.3 mm.

Akar kuartener biasanya diasumsikan


sebagai feeding root (absorbsi utama).

Dari akar tersier, keluar cabang akar


yang panjangnya 2 cm, dengan
diameter 0.2-0.8 mm, yang dinamakan
cabang akar primer, karena
mengandung lignin
Tanaman kelapa sawit mempunyai sistem perakaran serabut. Akar akan
tumbuh ke bawah dan ke samping membentuk akar primer, akar sekunder,
akar tertier dan akar kuarter.
Sebagian besar akar kelapa sawit
berada dekat dengan permukaan tanah
Sistem perakaran yang aktif, berada
di kedalaman 5-35 cm, akar tersier
berada di kedalaman 10 cm.
Akar sekunder biasanya berada pada
kedalaman 1.5 m.
Dalam keadaan tertentu, akar
tanaman ini dapat menjelajah sampai
ke dalam
Walaupun akar absorpsi berada di
permukaan tanah pada gawangan,
namun pemberian pupuk tetap
dilakukan di piringan untuk
memudahkan mengontrol dosis dan
aplikasi
Penyebaran akar tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh permukaan air
tanah, aerasi dan tekstur tanah. Pada tanah yang beraerasi baik dengan
tekstur tanah yang ringan serta permukaan air tanah yang dalam akan
memberikan pertumbuhan serta penyebaran akar yang baik. Tanaman
kelapa sawit tidak menghendaki tanah dengan drainase yang kurang baik.
Selain itu, akan tumbuh juga akar napas yang berfungsi terutama
untuk mengambil oksigen dalam tanah.
BAGIAN TANAMAN SAWIT
2- BATANG (CAULIS)

Batang pokok tunggal, tidak berdahan


dan mempunyai pelepah di ujungnya.

Peranan Batang Bagi Tanaman :

 Mendukung Bagian-bagian tubuh


yang berada diatas tanah yaitu : Daun,
Bunga dan Buah.

 Sebagai jalan pengangkutan air &


garam-garam (zat makanan) dari
bawah sampai keatas dan jalan
pengangkutan hasil asimilasi dari atas
kebagian yang membutuhkanya.

Menjadi tempat penimbunan zat-zat


makanan
Tabel Perkembangan tinggi batang kelapa
sawit yang normal
Contoh pertambahan tinggi tanaman per tahun dari varitas D x P Marihat
BAGIAN TANAMAN SAWIT
3- DAUN (FOLIUM)

 Daun memerlukan waktu berkembang dari inisiasi sampai


dewasa selama 2 tahun.

 Dapat aktif melakukan fotosintesis sampai 2 tahun lagi

 Proses inisiasi daun sampai layu (senescence) 4 tahun.

 Kumpulan anak daun (leaflets) yang mempunyai helaian


(lamina) dan tulang anak daun (midrip)

 Rachis yang merupakan tempat anak daun melekat

 Tangkai daun (petiole) yang merupakan bagian antara daun dan


batang

 Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai perlindungan


dari kuncup dan memberi kekuatan pada batang
Peranan Daun Bagi Tanaman :

 Pengambilan zat makanan (resorbsi)


terutama CO2

 Pengolahan Zat Makanan (asimilasi)

 Penguapan Air (Transpirasi)

Pernafasan (respirasi)
Daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip membentuk satu pelepah
yang panjangnya antara 7,0--9,0 m, dimana jumlah anak daun setiap
pelepah berkisar antara 250--400 helai.  Pada pohon kelapa sawit yang
dipelihara, dalam satu batangnya terdapat 40--50 pelepah daun, sedangkan
untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa mencapai 60 pelepah.
 Luas daun meningkat secara progresif
pada umur 8-10 th setelah tanam.

 Pada umur yang sama, beragam dari


daerah yang satu ke daerah yang lain,
tergantung
◦ Kesuburan dan kelembaban tanah
◦ Tingkat stres air/penutupan stomata
◦ Aplikasi N & K (pengaruh positif)

 Bertambahnya luas sesuai umur,


dipengaruhi oleh jumlah anak daun dan
rata-rata ukurannya
Perkembangan Daun
 Daun dihasilkan dengan urutan yang teratur
 Daun muda yang sudah berkembang secara
sempurna disebut daun nomor 1
 Daun yang masih terbungkus pupus (spear
leaf) dinamakan daun nomor nol
 Penomoran ini berfungsi untuk
memprediksikan daun yang bernomor sama,
kurang lebih memiliki umur fisiologis yang
sana, dan senescense yang sama
 Perkembangan dan menuanya daun secara
individual, terjadi dalam arah basipetal (dari
atas ke bawah)

 Daun nomor nol, rachis sudah memanjang


secara lengkap sedangkan daun nomor
satu, anak daun sudah mekar secara
sempurna

 Penomoran ini sebagai dasar penentuan


daun contoh dalam proses analisa daun
(LSU)
Dipakai untuk perhitungan luas
permukaan daun, jarak tanam,
pemupukan dan pengamatan serangan
hama.

4
6 7
3 2
5
8
Produksi Daun
 Dipengaruhi oleh Musim
 Pada musim kering, proses pembukaan
tertunda, tetapi daun tetap tumbuh dan
terakumulasi pada fase pupus
 Pada musim hujan, membuka secara
sempurna dan pertumbuhan normal kembali
 Hal ini dibuktikan bahwa produksi daun di
Afrika (kering) tidak berbeda dengan di Asia
(basah)
Produksi Daun
 Rata-rata produksi daun adalah 20 - 24 daun
per tahun
 Tanaman dengan genetik yang sama, tetapi
ditanam di lingkungan yang berbeda, maka
laju produksi daunnya dapat berbeda
 Perbedaan ini disebabkan oleh :
◦ curah hujan
◦ kesuburan tanah
◦ lingkungan yang lebih favorable, seperti di
PN, yaitu 24 daun per tahun
Jumlah
Umur Lingkar
pelepah/p Rotasi/tahun
tanaman pelepah
okok
3-4 7 56 1.0
5- 8 6 48 - 52 1.0
9 - 12 5 40 - 44 1.3
> 12 4 32 - 36 1.3
Umur Daun
 Total jumlah daun dipengaruhi oleh metode
panen dan tunasan (pruning)
 Selain itu, dipengaruhi oleh intensitas cahaya
yang sampai ke canopy tanaman (jarak tanam
juga berpengaruh terhadap hal ini)
 Pada kerapatan tanaman normal (140-
150)pohon/ha, dan tanpa penunasan daun,
senescens (penuaan) umumnya mulai terjadi
pada daun 48-50, tetapi pada tanaman tinggi
dimulai daun no 35
Filotaksis
 Adalah pola susunan daun-daun pada
batang dan pada tanaman kelapa sawit
memiliki pola yang sangat menarik

 Dapat diamati dari bekas (rumpang) daun


yang dapat bertahan lama di batang

 Primordia daun dihasilkan dalam pola


spiral, mulai dari titik tumbuh (apex)
Pokok sawit spiral kiri Pokok sawit spiral kanan

Arah spiral adalah:


 Turner (1988) adalah ke kanan
 Gillbanks (1988) adalah ke kiri
 Corley & Gray (1982) adalah sama antara yang memutar ke kanan dan ke kiri
BAGIAN TANAMAN SAWIT
4- BUNGA (FLOS)

Bunga Pada Tanaman Kelapa Sawit


Termasuk bunga monoceous; artinya
bunga jantan dan bunga betina terdapat
pada satu pohon, tetapi tidak pada tandan
yang sama
 Kadang-kadang dijumpai bunga jantan dan
betina pada satu tandan, yang disebut sebagai
bunga hermafrodit/ inflouresen biseksual)
 Bunga muncul di ketiak daun, dan setiap ketiak
daun hanya dapat mengasilkan 1 inflouresen
(bunga majemuk)
 Beberapa inflouresen biasanya gugur pada fase
perkembangannya, sehingga sering dijumpai
ketiak yang tidak ada bunganya.

Hemaprodit
 Perkembangan inflouresen dari inisiasi
sampai membentuk inflouresen lengkap
membutuhkan waktu 2.5-3 tahun.

 Bunga akan muncul di ketiak daun,


beberapa saat menjelang anthesis
 Setiap bract dapat menghasilkan bunga
trifloral, yaitu 1 bunga betina dengan 2
bunga jantan.

 Akan tetapi bunga jantan ini tidak


berkembang / tidak dapat menghasilkan
tepungsari.
BUNGA JANTAN
• Seludang bunga jantan mempunyai tangkai dengan
spikelet-spikelet (jari-jari) berukuran 12–20 cm.
• Sebanyak lebih kurang 200 spikelet dapat dijumpai
pada satu seludang bunga jantan.
• Pada tiap spikelet terdapat bunga yang kuning
keputihan & timbul dari pangkal ke ujung spikelet.
• Tiap tandan bunga jantan memiliki 100 – 250
spikelet yang berdiameter 1–1,5 cm.
• Setiap spikelet berisi 500 – 1.500 bunga kecil yang
akan meng-hasilkan tepung sari.
• Tandan bunga yang sedang anthesis berbau tajam
• Tiap tandan bunga jantan akan dapat menghasilkan
tepung sari sebanyak 40 – 60 gram.
DETAIL BUNGA JANTAN
P = 15-20
cm
500-1,500
Bunga yang
hasilkan 40-
60 gram
tepung sari

100-250
spikelet
dalam satu
tandan

Ø = 1-1,5
cm
PERKEMBANGAN BUNGA JANTAN

Hari pertama:
Seludang terbuka, tepung sari keluar dari bagian
ujung tandan bunga.
Hari kedua:
Tepung sari keluar dari bagian tengah tandan
bunga.
Hari ketiga:
Tepung sari keluar dari bagian bawah tandan
bunga dan mengeluarkan bau yang khas
(spesifik). Kondisi ini menandakan bunga jantan
sedang aktif dan tepung sari dapat diper-
gunakan/diambil untuk penyerbukan buatan.
BUNGA JANTAN
BUNGA BETINA
BAGIAN TANAMAN SAWIT
5- BUAH (FRUCTUS)

ANGIN

dan atau

SERANGGA
BUNGA BETINA BUNGA JANTAN

PROSES TERJADI PEMBUAHAN


 Bunga hermaprodit / inflouresen
biseksual / andromorphous, adalah
bunga dimana organ jantan berkembang
bersama-sama organ betina

 Gejala ini biasanya hanya terjadi selama


perubahan siklus pembungaan dari fase
betina ke fase jantan, biasanya pasca
pokok istirahat dsb.

 Waktu terjadinya inflouresen campuran


ini dapat di akhir fase jantan maupun
akhir fase betina
Inisiasi Daun Pematangan Buah

-38 -33 -30 -23 -15 -11 -10 -6 -5 0

-39

Inisiasi Penentuan Kelamin Tahapan Keguguran Penyerbukan


Pembungaan (Bunga Jantan/Betina) Pertengahan Bunga / Pembuahan
kuncup
BJR
Landak, P’carphy
JUMLAH
 Pengurangan tajuk/daun yang JANJANG
serius dapat menurunkan jumlah 1. Stres Air
spiklet, jumlah bunga dan BJR. 2. Asupan Karbohidrat
1. Stres Air
 Pemangkasan yang berlebihan (± (Pemupukan)
2. Asupan Karbohidrat
16 pelepah/pokok) akan 3. Pengurangan Tajuk/Daun
(Pemupukan)
mengurangi jumlah janjang (51%) 4. Kelebihan Pangkas
dan berat janjang (26%). 3. Pengurangan
5. Kelebihan Produksi
Tajuk/Daun
Peningkatan asupan asimilasi
6. Ketidak Cukupan
melalui penjarangan akan 4. Kelebihan Pangkas Penyerbukan
meningkatkan jumlah dan berat 5. Naungan
janjang. 7. Penyakit Jamur
Buah
 Buah kelapa sawit, termasuk buah “Drupe”
 Buah kelapa sawit terdiri dari :
 Pericarp, yang terbungkus exocarp (kulit)
 Mesocarp, sering salah kaprah disebut pericarp.
Bagian ini yang menghasilkan CPO
 Endocarp (cangkang)
 Nut, terdiri dari testa (kulit) dan endosperm dengan
sebuah cadangan embrio
 Sifat ekonomis buah, ditentukan oleh
ketebalan cangkang, karena cangkang
mempengaruhi ketebalan mesocarp.
Tabel Perkembangan jumlah dan berat tandan
BAGIAN TANAMAN SAWIT
6- BIJI

Merupakan
bagian buah
yang telah
terpisah dari
daging buah.
Perkembangan buah
 Dari anthesis hingga 60-70 hsa, masih
berbentuk cairan
 Mulai mengental pada umur 100 hsa
 Produksi minyak terjadi dan meningkat tetap

70-140 has
 Minyak akan menjadi konstan pada umur

lebih dari 110 has


 Kenapa kematangan menjadi sesuatu yang

harus diperhatikan ?
KEMATANGAN BUAH
POIN PENTING UNTUK PEKEBUN

1.Mempertimbangkan distribusi akar ketika memilih strategi aplikasi pupuk.


2. Pengolahan tanah sebelum penanaman untuk mencegah tanaman
tumbang akibat elongasi.
3. Pastikan mempertimbangkan pertumbuhan meninggi pada saat memilih
sumber benih.
4. Buat rancangan untuk staff lapang yang telah terlatih untuk menyeleksi
daun #17 sebagai sampel.
5. Monitor populasi kumbang penyerbuk (Elaedobius kamerunicus).
6. Aleviasi faktor stress berdampak pada panen hingga 40 bulan.
7. Lengkapi kehilangan hasil panen untuk memaksimalkan produksi
minyak.
8. Pastikan bahwa bahan material keturunan D x P digunakan untuk
produksi benih.
KESIMPULAN
 Kelapa sawit adalah tanaman yang unik, dan secara botani, morfologi, dan
karakter anatomi yang membantu untuk menjelaskan posisi tanaman
penghasil minyak nabati yang paling produktif. Penelitian oleh agronomis
dan pekebun berkontribusi untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit
di masa depan.
 Kelapa sawit adalah tanaman sejenis palma berakar serabut atau monokotil.
 Bagian tanaman yang bernilai ekonomis adalah buah.
 Buah tersusun dalam sebuah tandan dan disebut TBS (Tandan Buah Segar)
 Satu tandan tanaman dewasa beratnya mencapai 20–35 kg,bahkan ada yang
mencapai diatas 40 kg,tergantung pada perawatan dan pemupukan
tanaman .
 Tandan tersusun dari 200 – 600 buah @ 20–35 gram.
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di
daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500
m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim
dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak
tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan
tahunan memperngaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai