Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MK.

ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341)


KELAPA

KELOMPOK 2
Gazevati Putri Adelis A24140013
Muhammad Fikri Hafizh A34130033
Mufika Haryu Suci Fitriana G24140029
Levia Fres Ika Tysno H34140062
Fathan Robbiansyah I34140143

Asisten :
Rozy Nur Badriyah A24130054
Haris Adelani Siregar A24130084
Musfiar A24130100
Moh. Rofiuddin Wijaya A24130137

Dosen :
Dr. Ir. Suwarto M. Si
Dr. Ir. Supijatno M. Si
Dr. Ir. Ade Wachjar MS
Dr. Ir. Sudrajat MS

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman perkebunana atau


perindustrian dengan bentuk batang lurus menjulang ke atas. Ada dua pedapat
mengenai asal usul kelapa sawit yaitu dari Amerika Selatan dan Asia. Kelapa
memiliki nilai ekonomi tinggi, segala bagian tumbuhan kelapa sawit dapat
digunakan oleh manusia. Manfaatnya yang banyak menjadikan kelapa dikenal
sebagai tanaman sosial kedua setelah padi. Jenis kelapa yang banyak dibudidayakan
di Indonesia tebagi menjadi 3 jenis yaitu 1) kelapa dalam dengan varietas Viridis
(kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina
(kelapa manis, (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas
Regia (kelapa raja), Pumila (kelapa puyuh), Pretiosa (kelapa raja malabar), dan (3)
Kelapa hibrida.
Pembibitan kelapa merupakan salah satu upaya untuk menjaga
kelangsungan dan kelestarian kelapa. Syarat pohon indukan yang dijadikan benih
adalah berumur 20-40 tahun, produksi tinggi (80-120 butir/pohon/tahun) terus
menerus dengan kadar kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun), batangnya kuat dan lurus
dengan mahkota berbentuk sperical (berbentuk bola) atau semisperical, daun dan
tangkainya kuat, bebas dari gangguna hama dan penyakit. Sedangkan ciri buah yang
matang untuk benih, yaitu umur kurang lebih 12 bulan, 4/5 bagian kulit berwarna
coklat, bentuk bulat dan agak lonjong, sabut tidak luka, tidak mengandung hama
penyakit, panjang buah 22-25 cm, lebar buah 17-22 cm, buah licin dan mulus, air
buah cukup apabila digoncangkan terdengar suara nyaring.
Pre nursery merupakan tahap pertama pada pembibitan. Tujuan dari pre
nursery adalah untuk menumbuhkan benih sebelum dipindahkan ke main nursery
sehingga dapat di seleksi benih yang berpotensi untuk tumbuh. Letak prenurery
harus dekat dengan main nursery, tempat penanaman, dan sumber air agar kegiatan
budidaya dapat efisien dilaksanakan. Kegiatan prenursery dimulai dari pemilihan
buah kelapa, penyayatan buah kelapa dan perendaman pada larutan dithae,
pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharan. Pada saat pemeliharan bagian yang
terpenting adalah penyiraman. Pre nursery dilaksanakan kurang lebih dua sampai
tiga minggu sejak penanaman, kemudian dipindahkan ke tahap main nursery.
Main nursery dapat dilakakan dengan dua cara yaitu secara tradisional
dengan sistem pesemaian tanah dan dengan menggunakan polybag. Pada pre
nursery menggunakan polybag digunakan plastik polybag berukuran 40 cm x 50
cm dengan sekitar 48 lubang porforasi.tanah yang digunakan adalah tanah gembur
hasil ayakan. Bibit disusun dengan jarak segitiga sama sisi 1 m arah barisan Utara-
Selatan. Tiap ukuran lahan 26 m x 10 m dibuat jalan dan parit keliling. Seleksi benih
dapat dilakukan setelah 4 bulan dan selanjutnya 2 bulan. Penyeleksian dilakukan
dengan membuang bibit yang afkir, yaitu bibit yang mati, off type, dan rusak. Ciri
bibit yang siap tanam adalah telah terjadi pemisah anak daun.
Tujuan

Kegiatan praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat :


1. Menilai kriteria benih kelapa bermutu
2. Melaksanakan pembibitan pendahuluan (pre-nursery) di tanah
3. Menilai bibit kelapa yang siap salur
4. Menentukan lahan, kebutuhan tenaga kerja dan waktu untuk pembibitan
pendahuluan dan utama pada kelapa
TIJAUAN PUSATAKA

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang memiliki


batang lurus dan termasuk pada famili Palmae. Tanaman kelapa banyak
dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi yaitu setiap bagian
tubuhnya dapat dimanfaatkan. Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae
dibagi tiga yaitu kelapa dalam (varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa
merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis)), Kelapa genjah
(varietas Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa
puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar)), dan Kelapa hibrida (Djoehana 1986).
Bibit kelapa diambil dari tanaman yang dipilih berdasarkan kriteria visual.
Tanaman yang dipilih umumnya yang sedang berbuah banyak, daunnya segar dan
banyak, serta tidak menunjukkan gejala penyakit Kriswiyanti (2013). Syarat lokasi
persemaian meliputi topografi datar, drainase baik, dekat sumber air dengan jumlah
cukup banyak, serta dekat dengan lokasi penanaman. Syarat pohon induk adalah
pohon yang berumur 20-40 tahun, dan berproduksi tinggi yaitu 80-120
butir/pohon/tahun secara terus menerus dengan kadar kopra tinggi, berbatang kuat
dan lurus serta mahkota yang berbentuk sperical (seperti bola) atau semisperical.
Daun dan tangkai pohon induk harus kuat dan bebas dari serangan hama.
Ciri-ciri buah kelapa yang dapat digunakan sebagai benih adalah benih
berumur kurang lebih 12 bulan, 5/5 bagian kulit berwarna cokelat, memiliki bentuk
bulat agak lonjong, sabut tidak luka, buah mulus dan memiliki cadangan air yang
cukup(Warisno 1998). Proses pembibitan kelapa terdiri atas dua tahap yaaitu tahap
pre nursery dan tahap main nursery. Pembibitan taham pre nursery dilakukan
dengan membuat bedengan atau pada lahan secara langsung. Sebelum penanaman
bibit di bedengan bibit disayat pada bagian dekat tangkai buah agar mempermudah
peresapan air dan pertumbujhan plumula.Tahapan pembenihan berikutnya adalah
main nursery di mana bibit dari pre nursery dipindahkan ke polybagselama 6-12
bulan atau dengan ciri-ciri telah muncul kurang lebih 6 buah daun dan tinggi bibit
mencapai 90-100 cm (Suhardiono 1998).
Fase pembibitan kelapa merupakan fase yang cukup rentan karena waktu
yang sangat kritis untuk tanaman muda ialah sejak mulai ditanam sampai umur 3
4 tahun. Selama waktu itu, tanaman harus diberi perhatian sebesar-besarnya agar
dapat tumbuh menjadi tanaman yang sehat, suburdan cepat berproduksi. Tanaman
muda sebaiknya dihindarkan dari gangguan hewan, saingan dari rerumputan dan
tanaman liar lainnya, serangan rayap, dan kemungkinan tergenang air atau lumpur
(Djoehana, 1984).
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum pembibitan kelapa dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan,


Institut Pertanian Bogor pada Hari Jumat tanggal 21 April 2017.

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih kelapa dan
fungisida. Alat yang digunakan yaitu cangkul, koret, rafia, meteran dan ember.

Prosedur

Metode pre-nursery kelapa dilakukan dengan cara sebagai berikut:


1. Setiap kelompok mendapatkan 5 butir benih kelapa.
2. Buatlan bedengan untuk pembibitan pre-nursery, bersihkan dari gulma dan
lakukan penggemburan tanah/di sekeliling bedengan dibuat parit.
3. Buah kelapa disayat pada bagian dekat tangkai buah yaitu pada tonjolan yang
berhadapan dengan sisi buah terlebar. Cara untuk mengetahui bagian terlebar
yaitu dengan menggelindingkan buah.
4. Benih kelapa yang sudah disayat kemudian dicelup dalam larutan fungisida.
5. Susunlah benih kelapa tersebut dengan rapat dalam bedengan pre-nursery.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pre nursery merupakan tahap pertama pada pembibitan. Tujuan dari pre
nursery adalah untuk menumbuhkan benih sebelum dipindahkan ke main nursery
sehingga dapat di seleksi benih yang berpotensi untuk tumbuh. Benih yang akan
didederkan terlebih dahulu dilakukan penyanyatan sabut. Penyanyatan sabut
dilakukan dimaksud untuk mempermudah peresapan air kedalam benih dan
memperlancar pertumbuhan tunas. Dengan menekan bidang sayatan juga dapat
dikontrol banyaknya air yang telah diberikan.
Caranya ialah dengan menyanyat rata dengan pisau tajam pada bagian
tonjol sabut yang berhadapan dengan sisi yang terlebar kira-kira 5 cm. Penyayatan
tidak boleh terlalu dalam apalagi terkena tempurungnya, dan jangan melewati
kelopak karena bila melewati kelopak sabut yang tersisa menjadi tipis dan tunas
tumbuh menjadi kurang tahan terhadap goncangan pada waktu pengangkutan.
Tempat pre nursery yang baik ialah tanah gembur sedalam 30 -40 cm, bentuk
bedengan dengan lebar 2 cm,tinggi 25 cm dan panjang tergantung lahan dengan
jarak antar bedengan 60 x 80cm. Barisan benih disusun dengan cara zig zag dengan
arah sayatan harus ke satu arah.
Benih unggul dan bermutu berperan dalam peningkatan produksi. Benih
yang kurang baik akan menghasilkan kuantitas dan kualitas produksi yang kurang
baik pula. Benih yang baik diperoleh dari pohon induk yang berproduksi tinggi,
pemetikannya sekali sebulan agar biaya pemetikan dapat ditekan (biasanya
pemetikan dilakukan dua kali sebulan). Setelah dipanen, buah untuk bibit perlu
diseleksi.
Penyeleksian buah harus memperhatikan beberapa hal berikut:1) Bentuk
buah bulat atau lonjong. Untuk kelapa dalam, minimal panjang 22 cm dan lebar 17
cm, sedangkan untuk kelapa hibrida minimal panjang 15 cm dan lebar 14 cm. 2)
Buah harus sudah berumur 12-14 bulan, 3) Bobot buah harus berat, minimal untuk
kelapa dalam 1,5 kg dan untuk kelapa hibrida 1,3 kg, 4) Keadaan kulit buahnya baik
dan tidak ada tanda-tanda serangan hama penyakit.
Diakhir tahap pre nursery, bibit normal ditunjukkan dengan munculnya
helai daun sebanyak tiga hingga - empat lembar. Masing masing helai daun
memiliki ukuran yang berbeda dan yang lebih dulu muncul akan selalu lebih besar
dari yang terakhir muncul.Tinggi bibit dengan daun yang sudah membuka secara
penuh adalah sekitar 20 25 cm. Bibit inilah yang siap di pindah/salur ke main
nursery.
Menurut perhitungan, waktu yang diperlukan kelompok untuk pembuatan
bedeng pre nursery dan pngolahan benih kelapa dengan lima orang anggota
kelompok adalah 41 menit atau setara dengan 0,68 jam. Berdasarkan data tersebut
dapat diperoleh HOK sebesar 0,486 HOK. Apabila 2 tanaman membutuhkan 0,486
HOK dengan 5 pekerja, maka untuk luasan satu hektar membutuhkan 34,32 HOK
(jika populasi tanaman per hektar sebesar 143 tanaman).
Banyaknya tanaman kelapa yang ditanam kelompok kami adalah 2
tanaman.
Waktu pelaksanaan : 41 menit = 0,68 jam
Perhitungan HOK* = 0,68 jam x 5 orang x 1 HOK/ 7 jam= 0,486 HOK
*catatan 1 HOK = 1 orang dengan 7 jam kerja
PENUTUP

Simpulan

Teknik penanaman yang dilakukan meliputi perendaman benih dengan


pestisida, dan penyayatan. Penyayatan digunakan untuk mengontrol banyaknya air
yang diberikan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pre-nursery.

Saran

Perlu adanya perhatian terhadap aplikasi pestisida. Penggunaan APD sangat


penting karena pada praktikum ini praktikan tidak dibekali APD pada saat aplikasi
pestisida.
DAFTAR PUSTAKA

Djoehana S. 1986. Bertanam Kelapa Hibrida. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.


Djoehana. 1984. Bertanam Kelapa. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.
Kanisius Media.1984. Bertanam Kelapa. Yogyakarta (ID) : Kanisius
Kriswiyanti E. Keanekaragaman karakter tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) yang
digunakan sebagai bahan upacara Padudusan Agung. Jurnal Biologi. 17(1):
15-19/
Suhardiono L. 1993. Tanaman Kelapa. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.
Warisno. 1998. Budidaya Kelapa Kopyor. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai