OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan bundelan ini. Semoga bundelan ini dapat
memberikan manfaat bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 3
E. Hipotesis............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 4
BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 8
A. Waktu dan Tempat............................................................................. 8
B. Pelaksanaan Penelitian....................................................................... 8
C. Pengamatan Penelitian....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11
LAMPIRAN.............................................................................................. 13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu bahan pangan yang penting di
Indonesia. Menurut Mulyono (2011),jagung memiliki peranan sebagai bahan
pangan (food ) dan pakan (feed) dan juga digunakan untuk bahan baku
energi (fuel) serta bahan baku industry. Jagung juga merupakan salah satu
tanaman palawija yang paling utama di Indonesia, komoditas ini adalah
bahan pangan alternative yang paling baik selain beras. Karena jagung
adalah sumber karbohidrat setelah beras. Seiring dengan peningkatan
pendapatan dan pertambahan jumlah penduduk menyebabkan permintaan
jagung meningkat, sementara itu produktivitas yang dicapai petani masih sangat
rendah.
kesuburan tanah karena terkandung satu atau lebih unsur hara yang dapat diserap
tanaman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh dosis unsur N terhadap pertumbuhan tanaman jagung ?
2. Bagaimana respon tanaman jagung terhadap cekaman N ?
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis unsur N yang tepat
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi pedoman dan sumber informasi dalam
mengefektifkan budidaya jagung agar berproduksi tinggi dan stabil, serta sumber
informasi ilmiah bagi pengembangan ilmu dan teknologi.
E. Hipotesis
Terdapat perbedaan pengaruh dosis cekaman unsur N terhadap tanaman
jagung
4
Biji jagung tunggal berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung
atau cekung dan dasar runcing. Bijinya terdiri atas tiga bagian, yaitu pericarp,
endosperma, dan embrio. Pericarp atau kulit merupakan bagian paling luar
sebagai lapisan pembungkus. Endosperma merupakan bagian atau lapisan kedua
sebagai cadangan makanan biji (Paeru dan Dewi, 2017).
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60-250 cm (Paeru dan Dewi, 2017).
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki
petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang
berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung
batang. Adapun bunga betina terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga
jantan (Paeru dan Dewi, 2017).
Tanaman jagung tumbuh optimal pada tanah yang gembur, drainase baik,
dengan kelembaban tanah cukup, dan akan layu bila kelembaban tanah kurang
dari 40 % kapasitas lapang atau jika batangnya terendam air. Pada daerah dataran
rendah umurjagung berkisar antara 3 – 4 bulan, tetapi untuk daerah dataran tinggi
diatas 1000 m dpl berumur 4 – 5 bulan (Panut, 2010).
Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi .
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Unsur
nitrogen di dalam pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Manfaat lainnya antara lain pupuk urea membuat daun
tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga membantu tanaman
sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan adanya zat hijau
daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis, pupuk
urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan
lain-lain). Serta, pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam
tanaman (Suhartono, 2012).
Menurut Zhang dkk (2012) nitrogen adalah salah satu elemen penting untuk
pertumbuhan tanaman, yang tidak hanya digunakan untuk pertumbuhan tanaman
tapi juga perperan sebagai bagian pembangun protein.Nitrogen merupakan salah
satu unsur hara utama yang diperlukan tanaman jagung dalam jumlah relatif besar.
Apabila unsur N yang tersedia tinggi, klorofil yang terbentuk akan meningkat.
Klorofil memiliki fungsi untuk esensial dalam proses fotosintesis yaitu berfungsi
menyerap energi sinar matahari dan kemudian mentraslokasikan keseluruh bagian
tanaman. Peningkatan tinggi tanaman dan jumlah daun dapat menyebabkan
pembentukan biomassa tanaman meningkat sehingga menghasilkan berat kering
tanaman jagung yang tinggi (Handayunik dalam Zakariah, 2012).
C. Rancangan
Percbaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan 1 faktor yaitu dengan pemberian unsur N yang terdiri atas 4 taraf
perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 15 satuan percobaan.
Denah percobaan terdapat pada lampiran 3. Data hasil pengamatan dianalisis
dengan uji F pada taraf 5%. Jika pada hasil yang didapatkan berpengaruh nyata
maka aka dianalisis dengan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test
(DNMRT) pada taraf 5%.
Perlakuan yang akan diteliti yaitu
Tanpa pupuk N : P0
0.25 gram/polybag : P1
0.5 gram/polybag : P2
0.75 gram/polybag : P3
1 gram/polybag : P4
D. Pelaksanaan
Pada penelitian ini menggunakan tanah sebagai media tanam yang di masukan
kedalam Polybag ukuran 5 kg. Pemasukan tanah dalam polybag ini dilakukan
dengan menggunakan cangkul atau alat lainnya yg bisa digunakan.
2. Pemasangan label
Setelah semua tanah siap dimasukan kedalam polybag maka pada setiap
polybag kita beri label sesuai dengan perlakuan dan ulanganya.
3. Penanaman Tanaman
Penanaman dilakukan setelah media tanam nya telah siap untuk ditanam,
dengan menanam 2 benih tanaman jagung per polybag
4. Pemupukan
Pemupukan diberikan di hari ke 7 HST dengan cara ditugal. Perlakuan
diberikan dengan 3 ulangan. Pengaplikasian perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali.
Pemupukan pertama dilakukan 7 HST, pemupukan kedua dilakukan 21 HST dan
pemupukan 42 HST.
5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman jagung ini disesuaikan dengan kondisi tanah pada tanaman,
apabila terlalu lembab maka tanaman jangan disiram terlebih dahulu namun
pengecekan untuk tanaman disiram atau tidak dicek 1x2 hari
b. Penyiangan
dilakukan dengan secara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh di
sekitar tanaman yang kita tanam.
c. Pengendalian hama dan penyakit
tanaman yang terserang hama maka dikendalikan dengan cara manual saja
yaitu membuang hama dari tanaman, dan jika tanaman terkena penyakit maka
bagian yang terserang penyakit tersebut dibuang.
6. Panen
Apabila jagung yang kita tanam sudah berusia lebih kurang 70 hari, maka
jagung siap di panen.
10
E. Pengamatan Penelitian
Pengamatan dilakukan 1x1 minggu, dengan variable yang akan diamati adalah
sebagai berikut :
1. Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan meteran yaitu
dari permukaan tanah sampai daun paling tinggi yang diluruskan.
2. Jumlah daun
Pengamatan jumlah daun dilakukan secara manual dengan menghitung jumlah
daun yang sudah membuka dengan sempurna
3. lebar daun
Lebar daun terlebar pada jagung diukur dari ujung kanan ke kiri pada bagian
tengah daun tanaman sampel dengan menggunakan penggaris.
4. Panjang daun
Pengukuran panjang daun terpanjang dengan mengukur dari pangkal daun
sampel sampai ujung daun sampel dengan menggunakan penggaris.
5. Umur Berbunga
Pengamtan dilakukan saat tasel jagung sudah muncul
11
DAFTAR PUSTAKA
Erlita,dkk. 2014. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemangkasan Terhadap Silase Dua
Varietas Jagung (Zea mays L.). Agripet. Vol. 9, No. 1:17 – 25.
Iriany. R.N. dan B.T.R. Erawati 2014. Asal, sejarah, evolusi, dan taksonomi.
Nuridayanti, Eka Fitri Testa. 2011. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air Rambut
Jagung (Zea mays L.) Ditinjau dari Nilai LD50 dan Pengaruhnya terhadap
Fungsi Hati dan Ginjal pada Mencit” (Skripsi S-1 Progdi Ekstensi).
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Indonesia.
Paeru, RH., dan Dewi, TQ. 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung. Jakarta :
Penebar Swadaya. Cetak 1.
Patola, E .2008. Analisis Pengaruh Dosis pupuk Urea dan jarak tanam terhadap
produktivitas jagung hibrida P21(Zea mays L.). Jurnal Inovasi Pertanian
Vol. 7, No. 1, 2008 (51 - 65).
Purwadi, E. 2011. Batas Kritis Suatu Unsur Hara (N) dan Pengukuran Kandungan
Klorofil pada Tanaman. http://www.masbied.com/2011/05/19/bataskritis-
suatu-unsur-hara-dan-pengukuran-kandungan- klorofil/. [12 Maret 2012].
Subedi dan Ma, 2009. Kesuburan tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah.
Gava Media, Yogyakarta.
12
Zhang, Jin. Zhao- Hua Li. Kun-Li. Wei-Huang dan Lian-hai Sang. 2012. Nitrogen
Use Efficiency under Different Field Treatments on Maize Fields in
Central China: A Lysimeter and N Study. Journal of Water Resource and
Protection, 12 (4): 590-596
13
LAMPIRAN
Percobaan ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei dengan jadwal
sebagai berikut
No Minggu ke-
Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7
Persiapan
1 Media
Tanam
2 Penanaman
3 Pemupukan
Pemeliharaa
4
n
5 Pengamatan
6 Panen
14
Varietas yang dipakai pada percobaan ini adalah jagung Bonanza F1.
Jagung ini merupakan jagung manis hibrida, tanaman seragam, tinggi sedang,
tongkol seragam, warna bulir kuning tua, rasa manis dan lembut, bobot tongkol
270 - 300 gram, untuk konsumsi segar, dipanen pada umur 63 HSS, dengan hasil
segar 13 - 15 ton per hektar.
Baby corn : kernel bulat-putih tidak pecah, potensi hingga 400 kg/1 kg
benih