Oleh :
LINDA
174110213
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2019
PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna
radiata L.)
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Nama : Linda
Npm : 174110213
Menyetujui
Asisten dosen
Gunawan Santoso
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
kepada Ibu Dr. Siti Zahra, MP dan Sri Mulyani, Sp.M.si selaku pembimbing yang
laporan ini. Ucapakan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu
Pertanian Universitas Islam Riau. Terima kasih kepada orang tua dan rekan-rekan
yang telah mendukung dan berapartisipasi membantu baik moril maupun materil.
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan proposal ini. Karena pada
kritikan dan saran yang mendukung sangat membantu penulis dalam memperbaiki
dan menyempurnakan penulisan proposal ini. Penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 4
C. Manfaat ............................................................................................. 4
C. Pelaksanaan praktikum...................................................................... 14
V. PENUTUP ...............................................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................................
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau berasal dari India, menyebar ke
berbagai Negara Asia Tropis, termasuk ke Indonesia di awal abad ke-17 (Purwono
dan Purnawati, 2007). Tanaman kacang hijau merupakan salah satu tanaman
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
kacang hijau dan isi onde-onde. Kecambahnya dikenal sebagai tauge. Tanaman ini
mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi, belerang, kalsium,
minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain
dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan menambah
daerah produksi kacang hijau di Indonesia adalah: NAD, Sumatera Barat dan
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan, NTB dan NTT. Total kontribusi daerah tersebut adalah 90%
terhadap produksi kacang hijau nasional dan 70% berasal dari lahan sawah.
tersebut. Keterbatasan modal, garapan lahan kering yang relatif luas, anggapan
petani terhadap kacang hijau sebagai tanaman kedua, dan infrastruktur yang
kurang memadai merupakan faktor biofisik dan sosial ekonomi yang menghambat
hasil tanaman ini mempunyai nilai gizi yang tinggi dan harga yang baik. Untuk
Indonesia harus mengimpor kacang hijau sejumlah 30.900 - 73.191 ton per-tahun.
negeri. Hasil rata-rata kacang hijau di Indonesia 0,71 ton per hektare, sedangkan
potensi hasil kacang hijau unggul rata-rata 1,20-1,75 ton per hektare (Anonim,
2012)
Dalam cara budidaya, terutama dalam hal pengaturan jarak tanam dan
jumlah polong, bobot 100 biji, hasil biji per satuan luas, serta indeks panen karena
faktor cahaya dan air merupakan faktor pembatas yang perlu dipertimbangkan
untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. Faktor cahaya dan air ini pula yang
mempengaruhi laju deteriorasi benih karena berkaitan erat dengan daya tumbuh
dan vigor yang menjadi faktor internal yang mempengaruhi laju deteriorasi. Hal
3
ini dapat diatur melalui pengaturan waktu tanam dan populasi tanaman (Guritno,
1980).
Jenis Tanaman
2011 2012 2013 2014 2015
Crops
1. Padi Sawah 481 911 453 294 387 849 337 233 345 441
Wet Land
Paddy
2. Padi Ladang 53 877 58 858 46 295 48 242 48 476
Dry Land
Paddy
3. Jagung 33 197 31 433 28 052 28 651 30 870
Maize
4. Ubi Kayu 79 480 88 577 103 070 117 287 103 599
Cassava
5. Kacang tanah 1 692 1 622 1 243 1 134 1 036
Peanuts
6. Ubi Jalar 9 912 9 424 8 462 8 038 6 562
Sweet Potatoes
Kacang
7.
Kedelai 7 100 4 182 2 211 2 332 2 145
Soy beans
8. Kacang Hijau 995 920 619 645 598
Green beans
tingkat kesuburan tanah tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
Pupuk adalah semua bahan yang diberikan ke dalam tanah dengan tujuan untuk
teratur dan terus menerus. Terutama pada tanah yang kurang subur. Unsur hara
utama yang dibutuhkan, yaitu Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Selain itu, dalam
jumlah yang relative kecil dibutuhkan pula Kalsium, Magnesium, Sulfur, dan
beberapa unsur hara mikro yang lain.pupuk yang diberikan pada tanaman kacang
hijau (Vigna radiata) dapat berupa pupuk organik, (misalnya pupuk kandang) dan
pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk kandang terutama diberikan pada waktu
B. Tujuan Praktikum
kacang hijau.
C. Manfaat
ditanam.
5
leguminosae yang cukup penting di Indonesia setelah tanaman kedelai dan kacang
tanah. Dalam setiap 100 gram biji kacang hijau mengandung 345 kal kalori, 22
gram protein, 1,2 g lemak, 62,9 g karbohidrat, 125 mg kalsium, 320 mg fosfor 6,7
(Evita, 2007).
Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean,
green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama
daerah, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang candi
Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat
tani di Indonesia. Asal usul tanaman kacang hijau diduga dari kawasan India.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India
merupakan daerah asal sejumlah besar suku Leguminosae. Salah satu bukti yang
jenis Phaseolus mungo di India atau disebut kacang hijau India (Rukmana, 1997:
15).
Asia seperti: Taiwan, Thailand, dan Filipina. Data AVRDC menunjukkan bahwa
produksi kacang hijau di beberapa negara Asia pada tahun 1972-1973 amat
bervariasi. India mencapai 392.000 ton, Thailand hanya 191.000 ton, Filipina
Kacang hijau (Vigna radiata L.) dibawa masuk ke wilayah Indonesia pada
awal abad ke-17 oleh pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran kacang hijau
pada mulanya di Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an mulai
Daerah sentrum produksi kacang hijau adalah provinsi Sulawesi Selatan, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah,
kacang hijau nasional diramalkan sebesar 7,6% per tahun dari tahun 1987 hingga
tahun 2000 sehingga pada akhir abad ini produksi kacang hijau di Indonesia
setelah padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah. Komoditas ini biasanya ditanam
Umumnya ditanam di lahan sawah sesudah panen padi, ketika diperkirakan air
tidak cukup lagi untuk menanam padi atau palawija lain. Hal ini dilakukan karena
kacang hijau dikenal sebagai jenis tanaman yang relatif toleran terhadap
Kacang Hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman legum
yang berumur pendek lebih kurang 60 hari. Tanaman ini dapat diklasifikasikan
tubuh, juga bermanfaat sebagai obat – obat tradisional. Bubur kacang hijau amat
baik untuk penderita penyakit beri – beri, sedangkan touge kacang hijau
bahwa tiap 100 g touge kacang hijau mengandung 4,2 g protein, 3,4 g karbohidrat,
1,0 g lemak, 47 kalori, 9,2 g air, dan 15 g vitamin C. Touge kacang hijau
berfungsi memperlancar air kencing, menghaluskan kulit wajah, dan baik bagi
kegemukan. Atman (2007), menyatakan bahwa kacang hijau ini mengandung zat
– zat gizi, antara lain: minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A,
dan E). Manfaat dari kacang hijau ini adalah dapat melancarkan buang air besar
dan menambah semangat hidup. Selain itu juga dapat digunakan sebagai
B. Klasifikasi
dikotil), Sub Kelas: Rosidae, Ordo: Fabales, Famili: Fabaceae (suku polong-
substansi yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya
membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi
dengan cabang menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu
warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu . Batang tanaman
batangnya kecil, berbulu, bewarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku
batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa
tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 30 cm-
(Andrianto dan Indarto, 2004) Daunnya terdiri dari tiga helaian trifolia dan
biasanya berbunga antara 30-70 hari. Bunganya besar berdiameter 1-2 cm,
kehijau-hijauan sampai kuning cerah, steril sendiri, terletak pada tandan ketiak
yang tersusun atas 5-25 kuntum bunga panjang tandan bunga 2-20 cm. (Purwono
dan Hartono, 2005) Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan
hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari sudah layu.
silinder panjangya mencapai 15 cm, sering kali lurus, berbulu atau tanpa bulu
berwarna hitam atau coklat soga (tawny brown) berisi sampai 20 butir biji yang
bundar sampai lonjong. Polong menjadi tua sampai 60-120 hari setelah tanam.
Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang
hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul.
Polong muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau
Perkecambahanya epigeal.
D. Syarat Tumbuh
Tanah
Tekstur tanah yang cocok untuk tanaman kacang hijau adalah tanah liat
berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik.
Struktur tanah gembur, dengan tingakt keasaman (pH) 5,8 - 7,0 optimal 6,7
Iklim
Syarat Ketinggian
Tanaman ini dapat ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 700 m
(500 -700 m dpl), jika lebih dari itu akan menyebabkan produksi kacang hijau
menurun.
berbunga. Karna pupuk NPK memiliki tiga unsur hara yang mutlak harus ada dan
pupuk NPK yang cukup akan bermanfaat untuk pertumbuhan vegetatif tanaman
(16:16:16) memberikan hasil terbaik pada tanaman melon terlihat dari berat buah
pertanaman dan kadar gula yang tinggi. Pupuk NPK mempunyai peran untuk
11
aplikasinya tidak boleh berlebihan agar mendapat hasil yang optimal. (Sudjianto
dan Krestiani, 2009). Pupuk NPK Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16%
P2O5 (Phospate), 16% K2O (Kalium), 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO
(Kalsium). Karena kandungan tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah
pupuk NPK 16-16-16. Pupuk ini memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk
NPK lainnya seperti pupuk NPK Phonska dan pupuk NPK Pelangi.
1. Untuk menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah
2. Mengandung unsur hara NPK serta unsur hara mikro seperti CaO dan
pada tanaman.
Menurut Shinta Sari dkk dalam jurnalnya hasil pengamatan pupuk NPK
tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap umur berbunga, tetapi pemberian
pupuk NPK secara tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap umur
berbunga.
membantu dalam munculnya pembungaan bunga yang baik akan dihasilkan untuk
pembungaan Bunga yang baik akan dihasilkan untuk proses penyerbukan dan
memberikan hasil terbaik. Hal ini sesuai dengan pendapat Setyati (1993) bahwa
maupun hasil tanaman dalam aplikasinya tidak boleh berlebihan, karena hanya
pada dosis tertentu saja penggunaan pupuk tersebut akan dapat memberikan hasil
yang optimal.
13
selama 3 bulan terhitung dari bulan September sampai dengan bulan November
2019.
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu biji/benih kacang hijau,
pupuk NPK, kompos, dan kapur. Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
plastik gula, cangkul, gembor, penggaris, alat tulis, kamera dan tali rapiah.
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Pembukaan Lahan
2. Penanaman Benih
3. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman ini dilakukan maksimal dua kali dan minimal satu kali
perharinya apabila hari tidak hujan yaitu pada sore dan pagi hari.
b. Penyulaman
c. Penyiangan
d. Pemupukan
D. Parameter Pengamatan
tabel.
Setiap satu batang kacang hijau terdapat 5 helai daun pada umur
Tanaman kacang hijau mulai berbunga pada umur kurang lebih 50-60
ditanam.
berbunga hingga muncul polong. pada setiap satu tanaman kacang hijau
Jumlah polong per plot pada tanaman kacang hijau yang kami
Berat biji kacang hijau yang kami budidayakan ini adalah 3-5gram
perbiji.
Berat biji tanaman kacang hijau per plot kurang lebih 50 gram.
Jumlah bintil akar pada tanaman kacang hijau kurang lebih 5 bintil
IV. PEMBAHASAN
Daun adalah salah satu organ terpenting pada tanaman. Fungsi utama daun
perbedaan pada jumlah daun yang tumbuh pada pengamatan minggu pertama
sampai dengan minggu keenam. Namun ketika memasuki minggu ketujuh dan
Hal ini ditunjukkan dengan jumlah daun yang lebih banyak daripada
pertumbuhan tanaman kacang hijau, khususnya jumlah daun yang tumbuh dengan
dosis pupuk 50 lebih baik daripada dosis 100 dan 150, yaitu gulma yang lebih
banyak tumbuh pada petak dengan dosis 100 dan 150, hal ini menyebabkan
kompetisi antara tanaman kacang hijau dengan gulma menjadi semakin tinggi