Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu komoditas tanaman hortikultura yang penting dan strategis untuk

dikembangkan di Provinsi Riau khususnya Kupaten indragiri hilir kecamatan tebilahan

karena buah nenas ini perannya cukup besar dalam mendorong perekonomian rakyat

setempat. Hasil produksi usahatani nenas yang cukup melimpah di daerah tembilahan

ini dapat meningkatkan pendapatan petani dengan memasarkan hasil produk nenas

kepada konsumen ataupun pedagang secara langsung. Kondisi buah nenas yang

dipasarkan petani dalam bentuk setengah matang, ini bertujuan agar masa tahan buah

lebih lama, karena salah satu ciri produk pertanian adalah tidak tahan lama atau mudah

busuk.

Pemasaran suatu produk nenas dalam penelitian ini dapat dilihat dari struktur,

perilaku dan penampilan pasar yang ada. Adapun struktur pasar merupakan keadaan

yang dianggap penting yang harus ada di pasar untuk melihat pola terbentuknya rantai

pemasaran. Adapun unsur-unsur tersebut meliputi jumlah (produsen) yang

menghasilkan produk nenas, keseragaman produk antara petani lainnya, kemudahan

keluar masuk pasar, dan bentuk persaingan yang terbentuk. Perilaku pasar

mencerminkan perilaku individu-individu yang ada didalam suatu kelompok tertentu

yaitu pedagang.

Dimana pola perilaku individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor

personal (usia, kedudukan/jabatan, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri), faktor

psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap). Kedua faktor di atas

akan menentukan perilaku individu-individu di dalam mengambil keputusan pembelian


yaitu produk nenas dalam bentuk buah segar. Penampilan pasar menyajikan hasil

ekonomi dari struktur dan prilaku, khusunya dalam hubungan antara distribusi marjin

dan biaya produksi dari pelayanan pemasaran. Penampilan pasar atau kinerja pasar juga

dapat dikatakan penilaian terhadap sumber daya ekonomi. Artinya sampai seberapa jauh

tindakan atau tingkah laku industri di pasar memberikan sumbangan terbaik yang dapat

dicapai sesuai dengan tujuan sosial ekonomi masyarakat yang relevan.

Menurut Tohir (1991) menyatakan bahwa suatu usahatani dapat dikatakan

berhasil dari segi finansial, apabila usahatani tersebut: a) telah menghasilkan

penerimaan yang dapat menutupi semua biaya atau pengeluarannya; b) telah

menghasilkan penerimaan tambahan untuk membayar bunga modal yang dipakai, baik

modal sendiri maupun modal yang dipinjam; dan c) telah memberikan balas jasa

pengelolaan yang wajar kepada petani. Kenyataannya di lapangan bahkan berbanding

terbalik dengan yang dirasakan petani, harga di tingkat petani relatif rendah jika

dibandingkan dengan harga di tingkat pedagang pengumpul dan pedagang

besar/eksportir.

Hal ini mengakibatkan pendapatan petani relatif rendah dan kemampuan

investasi juga rendah sehingga petani sulit untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang

seharusnya diharapkan petani.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik pengolahan buah nenas yang dilakukan oleh pedang kaki

lima tersebut?

2. Bagaimana alokasi faktor produksi dari pemasaran buah nenas?

3. Bagaimana analisis pemasaran buah nenas?


C. Tujuan dan manfaat

1. Dapat mengetahui dan mengerti bagaimana teknik pengolahan buah nenas

yang dilakukan oleh pedagang kaki lima.

2. Dapat mengetahui alokasi faktor produksi dari pemasaran buah nenas yang

dilakukan oleh pedagang kaki lima.

3. Dapat mengetahui, mengerti dan memahami analisis pemasaran buah nenas

yang diterapkan oleh pedagang kaki lima tersebut.


II. METODA PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di jalan patimura, desa cinta raja pekan baru, .

Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena berbagai alasan, diantaranya adalah

sebagai berikut : didesa tersebut banyak yang menjual nenas khususnya pedagang kaki

lima, untuk mengetahui bagaimana pedang di jalan tersebut dapat memasarkan buah

kepada konsumen,untuk mengetahui bagaimana teknik pengolahan terhadap buah

nenas. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2019.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Praktek lapang ini dilakukan melalui pengumpulan data, pengumpulan data yang

dilakukan ada 2 yaitu data primer dan data sekunder:

a. Data primer adalah: data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada

pedagang nanas dan keluarganya, dengan mengisi kuisioner yang telah

diberikan.

b. Data sekunder adalah: data yang diperoleh dari artikel google

C. Analisis Data

Analisis data yang diteliti dan parameter pengamatan berupa:

a. Total Biaya

TC  VC  FC

Dimana: TC = Total cost

VC = Variable cost (Rp/LG/MT atau Rp/ha/MT)


FC = Fixed cost (depresiasi) (Rp/th/MT)

b. Analisis Pendapatan

 Pendapatan Bersih

  TR - TC

Dimana: π = Pendapatan bersih (Rp/LG/MT atau Rp/ha/MT)

TR = Total penerimaan (Rp/LG/MT atau Rp/ha/MT)

TC = Total cost (Rp/LG/MT atau Rp/ha/MT)

 Pendapatan Kerja Keluarga

Pkk = TR-BT

=Y.Py-BT

Dimana: TR = Total penerimaan (Rp/LG/MT atau Rp/ha/MT)

BT= Biaya Tunai

Y= Jumlah produksi (kg/LG/MT atau kg/ha/MT)

Py = Harga produksi (Rp/kg)

 Analisis Efisiensi

TR
RCR 
TC

Dimana: RCR = Return Cost Ratio

TR = Total Revenue (Rp/LG/MT atau Rp/Ha/MT)

TC = Total Cost (Rp/LG/MT atau Rp/Ha/MT)


c. Analisis Saluran Pemasaran

Untuk mengetahui gambaran mengenai saluran pemasaran nenas di desa

Rimbo Panjang yaitu dengan menelusuri orang pemasaran yang terlibat

dalam proses pemasaran nenas mulai dari tingkat produsen sampai pada

konsumen akhir.

d. Marjin Pemasaran

Analsisi marjin pemasaran digunakan untuk menganalisis system

pemasaran secara ekonomi, yaitu menganalisis pemasaran produk mulai dari

petani produsen sampai di tangan konsumen akhir. Marjin pemasaran juga dapat

digunakan untuk mengkaji sebaran harga yang dibayarkan konsumen akhir

sampai kepada petani. Konsep marjin pemasaran digunakan untuk menganalisis

efisiensi pemasaran baik efisiensi operasional maupun efisiensi harga, Hanafiah

dan Saefudin (2006) menyatakan bahwa marjin merupakan kumpulan balas jasa

yang terjadi di dalam suatu saluran pemasaran.

M = Hk-Hp

Dimana m = margin pemasaran

Hk = harga di tingkat konsumen

Hp = harga di tingkat petani


D. Konsep operasional

Konsep operasional yang digunakan untuk mengetahui batasan-batasan dan

untuk mempersamakan persepsi. Konsep operasional yang digunakan adalah:

1. Responden yaitu penjual yang menjual nenas kepada konsumen

2. Umur responden yaitu usia dihitung sejak lahir sampai saat penelitian

dilaksanakan (tahun).

3. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang pernah diikuti atau dilalui

responden (tahun).

4. Jumlah tanggungan keluarga adalah semua orang yang berada di dalam rumah

atau di luar rumah tetapi kehidupannya di biayai oleh responden (jiwa)

5. Pengalaman mengolah usaha adalah lama responden melakukan kegiatan

usahanya (tahun).

6. Harga adalah besarnya nilai tukar uang terhadap produksi pemasaran nenas pada

saat penelitian (Rp/kg).

7. Nilai tambah adalah kenaikan nilai nenas yang diolah atau pemasaran nenas

8. Rasio nilai tambah adalah nilai tambah dibagi nilai produksi (%).

9. Penerimaan adalah hasil dari perkalian antara jumlah produk yang dihasilkan

dengan harga produk (Rp).

10. Keuntungan adalah selisih antara total penerimaan dengan semua biaya yang

digunakan dalam pemasaran buah nenas (Rp).


III. PROFIL SAMPEL

Profil sampel adalah spesifikasi atau ciri yang dimiliki oleh sampel dalam

hubungannya dengan usaha yang dilakukannya. Profil sampel meliputi umur, tingkat

pendidikan, pengalaman berusaha, jumlah tanggungan keluarga. Profil atau ciri yang

dimiliki sampel tersebut berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung di

lapangan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Umur Sampel

Umur sampel penjual buah nenas berpengaruh terhadap kinerja dalam produksi.

Sampel yang memiliki umur lebih muda biasanya memiliki fisik yang lebih kuat dalam

bekerja.Umur sampel 29 tahun.

B. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh cara berpikir seseorang dalam

melakukan suatu kegiatan. Secara teoritis seseorang yang berpendidikan tinggi akan

lebih terbuka dalam menerima pembaharuan, serta cara berpikir atau pandangan yang

lebih luas dan lebih dinamis dalam mengadopsi inovasi baru, dibandingkan dengan

mereka yang berpendidikan rendah atau yang tidak berpendidikan.Tingkat pendidikan

sampel adalah lulusan serjana

C. Jumlah Tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang turut mendukung

dalam pengolahan usaha apabila dimanfaatkan secara optimal. Jumlah tanggungan


keluarga ditentukan oleh banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab

kepala keluarga atau sampel.

Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin tinggi pula interaksi di

dalam keluarga, sehingga semakin banyak sumbangan pemikiran dalam memecahkan

suatu masalah termasuk pengambilan keputusan dalam persoalan usahataninya. Akan

tetapi di sisi lain semakin banyak tanggungan keluarga, semakin besar pula pengeluaran

atau biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga

tersebut. Jumlah anggota tiga, yaitu suami dan satu anak.

D. Pengalaman Berusaha

Salah satu faktor yang berperan dalam keberhasilan suatu usaha adalah

pengalaman. Pengalaman yang dimiliki pengusaha dapat meminimalisasi hal-hal yang

dapat menghambat usaha, asalkan pengalaman tersebut benar-benar diaplikasikan dalam

pengelolaan usahanya. Semakin lama seorang penguasaha mengelola suatu usaha, maka

pengalaman yang dimiliki pengusaha tersebut juga relatif banyak, sehingga akan

mengetahui faktor apa saja yang akan menjadi penghambat usahanya serta akan dapat

menerapkan input-input teknologi yang tepat bagi kelancaran usahanya. Pengalaman

usaha sampel adalah salama 3 tahun.

Identitas pedagang

Nama : Rita

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 29 tahun
Lama pendidikan : 16 tahun

Pengalaman usaha : 3 tahun

Pekerjaan utama/sampingan : utama

Lokasi berjualan : jl. patimura

Tempat berjualan : di samping man 2 pekan baru

Jumlah anggota keluarga : 3 orang


IV. PEMBAHASAN

A. Teknik pengolahan

Pengolahan penjualan buah nenas yaitu dengan cara pengupasan buah nenas

dengan pisau lalu di bersihkan tanpa menggunakan air, lalu diberi garam tergantung

permintaan pembeli dan pemakain penjual buah nenas, dengan pengemasan buah nenas

dalam plastik, buah nenas bisa dipotong-potong untuk menghindari dari kerugian apa

bila terdapat buah yang busuk atau rusak sedikit jika di buang akan menimbulkan

kerugian karena sebagian buah nanas masih layak untuk dijual dan pengemasan buah

nenas dalam utuh tanpa di potong-potong menjadi daya tarik sendiri dalam pengolahan

penjualan buah nenas.

Bahan dan alat pengolahan nenas :

 Buah nenas matang

 Pisau

 Plastik

 Baskom

 Sarung tangan

 Tempat sampah

Cara pengolahan buah nanas

1. Pertama-tama gunakan sarung tangan lalu ambil buah nenas yang sudah matang

dan kupas buah nenas sampai bersih


2. Lalu bersihkan mata buah nenas sampai bersih, lalu beri buah nenas dengan

garam secukupnya bila diperlukan,namun kebanyakan tidak memakai

garam,karena garam di pakai sesuai permintaan konsumen.

3. Selanjutnya potong-potong buah nenas dan masukan buah nenas pada plastik

yang sudah disiapkan sebagian buah nenas dijual secara utuh tanpa di potong

tergantung permintaan konsumen

Alat Pengolahan

1. Pisau

Pisau adalah alat pembantu yang digunakan untuk melakukan pengupasan buah

nenas dan alat pemotong buah nenas.

2. Baskom

Adalah alat yang digunakan untuk wadah buah nenas yang sudah dikupas

sebelum buah nenas di kemas dalam plastik.

3. Plastik

Adalah alat yang digunakan untuk pengemas atau pembungkus buah nanas yang

sudah bersih dan siap untuk dijual

4. Sarung tangan

Adalah alat yang digunakam untuk melindungi tangan dari duri buah nenas

rersebut

5. Tempat sampah

Yaitu alat yang digunakan untuk tempat sampah kulit buah nanas dan bahan

yang tidak terpakai lagi.


6. Kursi

Yaitu alat yang di gunakan untuk tempat duduk penjual nanas

7. Meja

Yaitu alat yang di gunakan untuk tempat buah yang sudah di kupas,namun jika

belum di kupas maka di letakan di bawah

8. Becak

Yaitu alat yang di gunakan untuk membawa nanas dan peralatannya

9. Payung

Yaitu alat yang di gunakan untuk berteduh biar tidak terkena panas dan terkena

hujan.

B. Alokasi Faktor Produksi

Faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah buah nenas, pisau,

plastik, tenaga kerja.

Biaya Bahan Baku / Hari

Bahan baku Jumlah Harga (Rp)/ Biji Biaya (Rp)

Buah Nenas 500 Biji 3000 1.500 000

Biaya Bahan Lainnya / Hari

No Urian Satuan Jumlah Harga(Rp) nilai/hari


A biaya total
1 biaya variable
A Buah nenas Buah 500 3.000 1.500.000
B Plastik Kg 1 10.000 10.000
C Pisau Kg 1 6.000 6.000
D Baskom Butir 1 7.000 7.000
E Kaus tangan pasang 1 10.000 10.000
F Tenaga kerja Orang 2 - -
Total 36.000 1.533.000
2 Biaya tetap
A Sewa - - - -
B Penyusutan 1.492.308,33
Biaya total 3.033.000
B Penjualan 50 10.000 500.000
C Keuntungan 1.540.691,67

C. Analisis pendapatan

Jenis Alat & Jumlah Harga Nilai UE NS Penyusutan


Mesin (Rp) (Rp/Th)
Meja 1 100000 100000 4 25000 93.350
Kursi 2 40000 80000 2 40000 60.000
Pisau 1 6000 6000 4 1500 5.625
Payung 1 150000 150000 3 50000 133.333,33
Baskom 1 7000 7000 1 7000 0
Total Penyusutan 1.492.308,33
(Rp/Th)
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pedagang mengambil buah nanas berasal dari tembilahan,karena buah nanas di

sana manis-manis,banyak mengandung air dan tidak gatal-gatal saat memakannya selain

itu buah nanas di tembilahan juga besar-besar.

Dalam penentuan harga buah nanas di lihat dari faktor besar atau kecilnya buah

nanas,kebanyakan konsumen lebih banyak memilih buah nanas yang ukurannya besar.

Dalam survey yang di lalukan buah nanas yang paling mahal harga satu (1) buah nanas

berkisaran 13.000.00.

Alat-alat yang di gunakan dalam penjualan buah nanas adalah :

1. Sarung tangan

2. Pisau

3. Baskom

4. Kursi

5. Meja

6. Payung

7. Tempat sampah

8. Plastik

9. Becak motor

Dari paparan di atas ada juga kendala yang di alami oleh pedang buah nanas

salahnya tempat berjualan karena belum memiliki tempat yang menetap, masih sering di

kejar-kejar satpol pp.


Dengan pendapatan rata-rata perhari adalah sebesar Rp 500.000 dan Keuntungan dari

penjualan buah nenas adalah sekitar Rp 1.540.691,67

B. Saran

Kepada penjual buah nenas agar dapat lebih meningkatkan usahanya untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih besar, serta tetap mengolah dan memanajemen

usaha tersebut agar tetap berjalan dengan baik dan juga agar meningkatkan jumlah

konsumennya.

Kepada pemerintah untuk dapat lebih memperhatikan penjual-penjual kecil seperti itu

untuk dapat membantu perekonomian bangsa, dengan memberikan jaminan harga atau

membantu dalam penyediaan grobak dan juga yang lainnya. Seharusnya tempat

berjualan buah nanas harus tempat yang resmi.

Anda mungkin juga menyukai