OLEH :
LINDA
174110213
Laporan Pratikum Ini Dibuat Sebagai Syarat Mendapatkan Nilai Mata Kuliah
Ekologi Tanaman
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2019
PENGARUH PUPUK NPK 16:16:16 DAN PUPUK ORGANIK
CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN KACANG HIJAU
(Vigna radiata) SECARA TUMPANG SARI DENGAN
PERLAKUAN N1H2a
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Nama : LINDA
NPM : 174110213
Kelas : V/C
Prodi : Agroteknologi
Menyetujui,
Asisten Dosen
Maruli Tua.SP
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dankarunia-Nya laporan praktikum Ekologi Tanaman ini dapat selesai tepat pada
SAW.Yang telah Membawa kita ke dunia yang penuh ilmu pengetahuan seperti
dari mata kuliah Ekologi Tanaman. Ucapan terima kasih kepada ibu Ir Hj
Ernita.MP dan bapak Prof.Dr. Sudirman Yahya, MSc selaku dosen mata kuliah
ekologi tanaman, dan juga mengucapkan terima kasih kepada maruli tua SP
selaku asisten dosen (asdos), seluruh pihak yang telah membantu dalam
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga kami senantiasa
menerima kritik dan saran agar kedepanya supaya lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 6
C. Manfaat............................................................................................... 6
C. Rancangan Pratikum........................................................................... 16
D. Pelaksanaan Praktikum....................................................................... 17
A. Tinggi Tanaman............................................................................... 21
B. Rancangan percobaan....................................................................... 23
A. Kesimpulan......................................................................................... 25
B. Saran .................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 27
DOKUMENTASI............................................................................................ 28
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kombinasi Perlakuan Pupuk Organic Cair Dan Pupuk NPK ................... 17
2. Timggi tanaman jagung dengan perlakuan aplikasi pemberian pupuk poc dan
A. Latar Belakang
sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum,
niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat
Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, NTB dan NTT. Total
luas, anggapan petani terhadap kacang hijau sebagai tanaman kedua, dan
(Kasno, 2007).
meskipun hasil tanaman ini mempunyai nilai gizi yang tinggi dan harga
yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan kacang hijau dalam negeri, setiap
Indonesia 0,71 ton per hektare, sedangkan potensi hasil kacang hijau
beberapa komponen hasil seperti jumlah polong, bobot 100 biji, hasil biji
per satuan luas, serta indeks panen karena faktor cahaya dan air
hasil yang lebih tinggi. Faktor cahaya dan air ini pula yang mempengaruhi
laju deteriorasi benih karena berkaitan erat dengan daya tumbuh dan vigor
yang menjadi faktor internal yang mempengaruhi laju deteriorasi. Hal ini
(Guritno, 1980).
3
rendah, baik di tanah tegalan, sawah tadah hujan serta ditanam di dataran
bermutu tinggi menjadi salah satu upaya yang terus dikaji dan
nasional 2018 sebesar 33,9 juta ton, kebutuhan jagung untuk industri
pakan sebesar 32% dari total produksi sedangkan untuk kebutuhan pangan
sebesar 14% dari total produksi. Yang perlu dicermati adalah kebutuhan
yang cukup pesat dibandingkan tahun 2017. Industri pati jagung dan
Corn Grits dan tepung jagung serta Industri Snack yang di tahun
sebelumnya belum ada tapi di tahun 2018 mampu menyerap 4.000.000 ton
berikut: (1) Industri Pakan sebesar 8.300.000 ton, (2) Industri Pati Jagung
dan sweetener sebesar 760.000 ton, (3) Industri Corn Grits dan tepung
ton.
tanaman pada lahan dalam waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa
pada dua atau lebih jenis tanaman yang relatif seumur, misalnya jagung
dan bawang merah atau bisa juga pada beberapa jenis tanaman yang
sinar matahari dan hama penyakit. Penentuan jenis tanaman yang akan
bawang merah para petani harus mengetahui pola tanam, Pola tanam
rotasi tanaman. Ketiga pola tanam tersebut memiliki nilai plus dan minus
dari satu jenis tanaman dalam satuan waktu tertentu, dan tumpangsari ini
maksimum.
dua atau lebih spesies tanaman memerlukan kebutuhan hidup yang sama.
vegetatif yang lebih cepat dan dominan menguasai ruang maka akan lebih
mempengaruhi produksi.
menghindarkan persaingan unsur hara dan air yang berasal dari dalam
perakaran yang dangkal karena berasal dari akar seminal dan akar buku,
B. Tujuan
1. Sebagai salah satu untuk syarat dalam pemenuhan nilai mata kuliah
Ekologi Tanaman
C. Manfaat
secara tumpangsari.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean,
green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama
daerah, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang candi
setelah tanaman kedelai dan kacang tanah. Dalam setiap 100 gram biji
kacang hijau mengandung 345 kal kalori, 22 gram protein, 1,2 g lemak,
2007).
Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat
tani di Indonesia. Asal usul tanaman kacang hijau diduga dari kawasan India.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India
merupakan daerah asal sejumlah besar suku Leguminosae. Salah satu bukti yang
jenis Phaseolus mungo di India atau disebut kacang hijau India (Rukmana, 1997:
15).
Asia seperti: Taiwan, Thailand, dan Filipina. Data AVRDC menunjukkan bahwa
produksi kacang hijau di beberapa negara Asia pada tahun 1972-1973 amat
bervariasi. India mencapai 392.000 ton, Thailand hanya 191.000 ton, Filipina
Kacang hijau (Vigna radiata L.) dibawa masuk ke wilayah Indonesia pada
awal abad ke-17 oleh pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran kacang hijau
pada mulanya di Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an mulai
Daerah sentrum produksi kacang hijau adalah provinsi Sulawesi Selatan, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah,
yaitu akar,batang, daun, bunga, buah dan biji. Bawang merah memiliki akar
kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah dengan diameter akar 2-5 mm (AAK,
2004).
setelah padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah. Komoditas ini biasanya ditanam
Umumnya ditanam di lahan sawah sesudah panen padi, ketika diperkirakan air
tidak cukup lagi untuk menanam padi atau palawija lain. Hal ini dilakukan karena
kacang hijau dikenal sebagai jenis tanaman yang relatif toleran terhadap
tubuh, juga bermanfaat sebagai obat – obat tradisional. Bubur kacang hijau amat
baik untuk penderita penyakit beri – beri, sedangkan touge kacang hijau
bahwa tiap 100 g touge kacang hijau mengandung 4,2 g protein, 3,4 g karbohidrat,
makanan pokok setelah beras dan jagung juga memiliki atau mempunyai arti yang
tanaman jagung adalah 67% untuk bahan pakan, 25% untuk bahan pangan,
terus menyebar ke Asia dan Afrika.Baru sekitar abad ke-16 tanaman jagung ini
Asia(Sudarsana, 2000).
pada awal tahun 1980, diusahakan secara komersial dalam skala kecil untuk
permintaan akan jagung manis. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
(dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan
furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
Timur dan Jawa Tengah masing-masing 5 juta ton tahun-1, setelah itu menyusun
beberapa di daerah Sumatera antara lain Medan dan Lampung, sehingga produksi
jagung Indonesia mencapai 16 juta ton tahun-1 (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Morfologi dari tanaman jagung yaitu berakar serabut terdiri dari akar
bawah dan ke samping dengan panjang akar kurang lebih 2 m. Akar utama keluar
dari pangkal batang berjumlah antara 20 sampai dengan 30 buah, sedangkan akar
lateral tumbuh dari akar utama dengan jumlah 20-25 buah. Dari akar lateral
tumbuh akar rambut dengan jumlah yang tidak terhitung. Fungsi akar pada
tanaman jagung digunakan untuk menghisap air dan garam-garam dari dalam
Batang tanaman jagung terdiri dari ruas-ruas dengan jumlah ruas antara 8-
21 ruas dengan rata-rata 14 ruas. Tinggi batang tanaman bagian luar merupakan
jaringan kulit yang keras dan tipis, yang berfungsi agar batang kuat dan kaku.
Dengan diameter batang antara 3-4 cm. Pada setiap buku terdapat satu daun
Daun terdapat pada setiap batang yang terdiri dari tiga bagian yaitu
kelopak daun, lidah daun, dan helai daun. Letak atau posisi daun berselang-seling
dalam dua barisan pada batang. Jumlah daun tanaman jagung rata-rata 12-18 helai
dalam tiap batang. Tanaman jagung yang berumur genjah memiliki jumlah daun
yang lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman jagung yang berumur panjang.
(yuliasma, 2015).
jantan dan bunga betina terletak dalam satu tanaman. Bunga jantan terletak pada
ujung tanaman dan bunga betina terletak pada tongkol pada ketiak daun. Bunga
jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan bunga betina yang bersatu dengan
tongkol membentuk benang sari yang akan muncul keluar dari tongkol jika sudah
kurang 95% dari bakal biji terjadi karena perkawinan sendiri. Biji tersusun rapi
pada tongkol. Pada setiap tanaman jagung ada sebuah tongkol, kadang-kadang ada
yang dua. Biji berkeping tunggal berderet pada tongkol. Setiap tongkol terdiri atas
10-14 deret, sedang setiap tongkol terdiri kurang lebih 200-400 butir (Syafruddin,
2013).
Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada
bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang
terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 1016 baris biji yang
mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu
mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang
pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.
khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi
optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih
hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha.
Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam (dosis 2-4 cc/lt air semalam)
(iskandar, 2010). Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar
supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis
tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung
jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan
untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik
dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi
membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah
Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki
ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian antara 0-600 m dpl
(suriyadianti, 2010).
tanam yang rapat akan meningkatkan daya saing tanaman terhadap gulma karena
pertumbuhan gulma terhambat, disamping juga laju evaporasi dapat ditekan (Dad
Resiworo, 1992).
Namun pada jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman budidaya
akan memberikan hasil yang relatif kurang karena adanya kompetisi antar
tanaman itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam optimum untuk
diserap melalui tanah. Hara N, P, dan K diperlukan dalam jum- lah lebih banyak
dan sering kekurangan, se- hingga disebut hara primer. Hara Ca, Mg, dan S
diperlukan dalam jumlah sedang dan disebut hara sekunder. Hara primer dan
sekunder lazim disebut hara makro. Hara Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl
diperlukan tanaman dalam jum- lah sedikit, disebut hara mikro. Sedangkan 3
unsur lainnya yaitu C, H, dan O diperoleh dari air dan udara (Patrick dan Reddy,
1976).
Tidak semua pupuk yang diberikan ke dalam tanah dapat diserap oleh
tanaman. nitrogen yang dapat diserap tanaman jagung hanya se- kitar 55-60%, P
terhadap pupuk yang diberikan bergantung pada jenis pupuk dan tingkat
kesuburan tanah. Karena itu, takaran pupuk berbeda untuk setiap lokasi. Hara
tumbuh dan berproduksi, dimana untuk setiap ton biji yang dihasilkan, tanaman
jagung me- merlukan 27,4 kg N, 4,8 kg P dan 18,4 kg K (Patrick dan Reddy,
1976).
aktivitas biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan
dalam bentuk padat dan cair. Kelebihan pupuk organik cair adalah unsur hara
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
14
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cair
mungkin. Selain itu, pupuk cair juga dapat dimanfaatkan sebagai aktivator
Tanaman perlu diberi tambahan unsur hara terutama pupuk Nitrogen (N),
Fosfor (F), dan Kalium (K) yang masing-masing terdapat dalam Urea, TSP dan
KCl. Bawang merah memerlukan N 205 kg/ha, P 125 kg/ha, dan K 155 kg/ha
(Sumadi, 2003).
mungkin didapat diantaranya dengan tumpang sari dengan bawang merah, akan
ini, hama serangga tidak lagi bergairah dan menurunnya nafsu makan yang
tanaman atau dapat saling mendukung untuk pertumbuhan dan produksi dan
dari pola tumpangsari jagung manis dan bawang merah, maka dapat dilakukan
dengan mengatur waktu tanam yang tepat. dalam menyusun sistem tumpangsari
hidupnya. Tanaman pada periode tertentu jelas sangat sensitif dan cekaman pada
(bonanza now F1), benih bawang merah, dithane, NPK 16:16:16, insektisida
(curacron), kayu. Sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, garu, gembor,
C. Rancangan Praktikum
Lengkap (RAL) factorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu H
(Dosis pupuk organic cair) yang terdiri dari 3 taraf dan faktor kedua adalah N
(dosis pupuk NPK) yang terdiri dari 3 taraf sehingga diperoleh 9 kombinasi
diperoleh 36 plot, dimana dari satu plot terdapat 8 tanaman dan 4 tanaman
H2 : POC 3 cc / air
17
secara statistik, apabilah F Hitung lebih besar dari F Tabel maka dilakukan dengan
D. Pelaksanaan Praktikum
serasah kemudian di bakar dan ada juga ditimbun didalam tanah di jadikan
18
kompos. Setelah lahan bersih dari rumput atau gulma lalu dilakukan dengan
membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur
2. Pembuatan plot
cm. pembuatan plot dilakukan dengan menggunakan cangkul dan tali raffia untuk
3. Penanaman
lubang tanam ditugal dengan kedalaman lubang tanam 3 – 5 cm dan jarak tanam
benih ke dalam lubang tanam yang telah di buat, penanaman dilakukan dengan
meletakkan satu biji pada satu lubang tanam. Setelah jagung berumur 30 hst,
4. Pemberian Perlakuan
tanamam (hst) mengunakan pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 15 gram per plot.
jagung. Setelah pemberian pupuk tutup larian yang telah diberikan pupuk dengan
tanah sekitar nya. Penutupan larian ini agar pupuk yang di berikan tidak terjadi
penguapan keudara setelah itu di siram dengan air agar pupuk larut dan biasa
5. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman
b. Penyisipan
c. Penyiangan
berumur 15 hari.
d. Pembubunan
memperkokoh batang jagung, agar tidak mudah rebah dan menutup akar
20
pada saat tanaman berumur 4 minggu, tanah di sebelah kanan dan kiri
A. Tinggi Tanaman
Dari Hasil analisis praktikum tinggi tanaman pada tanaman jagung dapat
cair dan pupuk NPK memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap tinggi
tanaman jagung (Zea mays L.). Dimana rerata H3 menunjukkan tinggi tanaman
tertinggi yaitu 164,53 dan berbeda nyata dengan perlakuan H1 dan H2. Hal ini
dikarenakan sifat dari pupuk organik yang lambat tersedia bagi tanaman dan juga
Pupuk organik cair (POCA) adalah larutan hasil dari pembusukan bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari 1 unsur. POCA selain berfungsi sebagai
1. Mudah, murah
murah
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
phosphatenya
7. Rendah debu
B. Rancangan Percobaan
Faktor H / Faktor N
Ulangan TOTAL
(r) N1 N2 N3 FK 1107072
H1 / A 193 118 187,5 498,5 JKT 30732,35
B 168 192 175 535 JKP 5629,945
C 199 117,5 167 483,5 JKH 1974,403
D 181 168 188 537 JKN 1366,565
TOTAL 1 741 595,5 717,5 2054 JKE 25102,4
H2 / A 166 202 161 529 JKH*N 2288,977
24
KT(JK/db F table
SK JK Db Fhit
) 5% 1%
P 5629,945 (N.H)-1 = 8 703,743 0,756942 2,31 3,26
H 1974,403 H-1 = 2 987,201 1,061828 3,35 5,49
N 1366,565 N-1 = 2 683,282 0,734935 3,35 5,49
N*H 2288,977 (H-1)(N-1) = 4 572,244 0,615503 2,73 4,11
E 25102,4 HN (R-1) = 27 929,718
TOTAL 30732,35 (N.H.R)-1 = 35
KTK
FK = 6313,052/3X3X4 BNJN =
√ h Xr
x f tabel
KTK
JKT = (1932+1182+....1572)-FK BNJN =
√ nXr
x f tabel
KTK
JKP = {(7412+595,52+....6752))/r}-FK BNJNH =
√ r
x f tabel
KTE
JKH = {(20542+2229,252+2029,82)/NXr}-FK KK = √ X 100 %
Y ..
JKN ={(2166,82+2000,52+2145,752)/HXr}-FK
A. Kesimpulan
jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan
untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik
dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi
membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah
Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat
tani di Indonesia. Asal usul tanaman kacang hijau diduga dari kawasan India.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India
merupakan daerah asal sejumlah besar suku Leguminosae. Salah satu bukti yang
jenis Phaseolus mungo di India atau disebut kacang hijau India (Rukmana, 1997:
15).
Kacang hijau (Vigna radiata L.) dibawa masuk ke wilayah Indonesia pada
awal abad ke-17 oleh pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran kacang hijau
pada mulanya di Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an mulai
B. Saran
pupuk kandang dan dibiarkan selama kurang lebih 7 (tujuh) hari agar
mikroorganisme yang ada pada pupuk kandang tersebut dapat tercampur dengan
unsur hara yang ada pada tanah. Dan melakukan perawatan yang baik pada
tanaman jagung agar tidak terserang oleh hama penggerak batang yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Dhalika, T., Mansyur., H.K Mustafa dan H. Supratman. 2006. Imbangan Rumput
Afrika (Cynodon Plectostachyus) dan Leguminosa Sentro
(CentrosemaPubescans) dalam Sistem Pastura Campuran terhadap
Produksi danKualitas Hijauan. Jurnal Ilmu Ternak. (Diakses pada tanggal
18 Desember 2019)
Fanindi, A. Yohaeni S. Sutedi E. dan Oyo. 2009. Produksi Hijauan dan Biji
Legiuminosa Arachis pintoi Pada Berbagai Dosis Pemupukan. Balai
Penelitian Tanah, Bogor. (Diakses pada tanggal 18 Desember 2019)
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB press. Bogor.
(Diakses pada tanggal 18 Desember 2019)
DOKUMENTASI
Pengamatan tanaman