LAPORAN
OLEH:
LAPORAN
OLEH:
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memenuhi Komponen Penilaian di
Laboratorium Budidaya Tanaman Pangan B: Gandum, Sorgum dan Umbi-Umbian
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh
NIP. 196901102005022003
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
Kacang Hijau Dengan Pemberian Pupuk NPK dan Bahan Organik” yang
mata kuliah yaitu, Dr. Ir Jonatan Ginting, MS., Dr. Ir. Yaya Hasanah M.Si.,
Dr. Nini Rahmawati SP., M.Si., serta kepada abang dan kakak asisten
Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................................1
Tujuan Percobaan .........................................................................................3
Kegunaan Penulisan ....................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) .....................................4
Syarat Tumbuh .............................................................................................6
Iklim .................................................................................................6
Tanah ................................................................................................7
Fase-Fase Pertumbuhan Kacang Hijau……………………………………7
Pupuk NPK...................................................................................................8
Kompos……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
Tabel 1 Hari Berkecambah Tanaman Kacang Hijau (HST)
Tabel 2 Sidik Ragam Hari Berkecambah Tanaman Kacang Hijau
Tabel 3 Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm)
Tabel 4 Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kacang Hijau
Tabel 5 Jumlah Cabang Primer Tanaman Kacang Hijau
Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer Tanaman Kacang
Tabel 6
Hijau
Tabel 7 Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau (helai)
Tabel 8 Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau
Tabel 9 Jumlah Polong Tanaman Kacang Hijau
Tabel 10 Sidik Ragam Jumlah Polong Tanaman Kacang Hijau
Tabel 11 Hari Berbunga Tanaman Kacang Hijau (HST)
Tabel 12 Sidik Ragam Hari Berbunga Tanaman Kacang Hijau
Tabel 13 Jumlah Biji/Polong Tanaman Kacang Hijau (biji)
Sidik Ragam Jumlah Biji/Polong Tanaman Kacang
Tabel 14
Hijau
Tabel 15 Jumlah Biji / Tanaman Kacang Hijau (biji)
Tabel 16 Sidik Ragam Jumlah Biji / Tanaman Kacang Hijau
Tabel 17 Bobot Biji / Tanaman Kacang Hijau (gram)
Tabel 18 Sidik Ragam Bobot Biji / Tanaman Kacang Hijau
Tabel 19 Nilai Indeks Panen Tanaman Kacang Hijau
Tabel 20 Sidik Ragam Nilai Indeks Panen Tanaman Kacang Hijau
Tabel 21 Produksi Per Hektar Tanaman Kacang Hijau
Sidik Ragam Produksi Per Hektar Tanaman Kacang
Tabel 22
Hijau
i
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
Lampiran 1 Persiapan Lahan
Lampiran 2 Pembuatan Plot Tanaman
Lampiran 3 Pencampuran Pupuk Kandang
Lampiran 4 Perendaman Biji
Lampiran 5 Penanaman
Lampiran 6 Pemupukan NPK
Lampiran 7 Penyiraman
Lampiran 8 Penyiangan Gulma
Lampiran 9 Pemasangan Plang
Lampiran 10 Pengamatan Tinggi Tanaman
Lampiran 11 Pengamatan Jumlah Daun
Lampiran 12 Pengamatan Jumlah Cabang Primer
Lampiran 13 Pemanenan
Lampiran 14 Penimbangan Bobot Biji
i
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan sumber protein
nabati. Kandungan protein kacang hijau sebesar 22% menempati urutan ketiga
setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau mengandung asam amino cukup
tinggi dan beberapa vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yakni asam
amino, tryptofan dan lysin. Dalam 100 gram biji kacang hijau mengandung
tryptofan 96 mg, lysine 197 mg, asam amino glutamat 297 mg juga mengandung
beberapa vitamin seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B12, D, E dan vitamin K. Atas
dasar indikator tersebut maka mengonsumsi kacang hijau sangat baik untuk
nabati. Kandungan protein kacang hijau sebesar 22% menempati urutan ketiga
setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau berumur genjah (55-65 hari),
tahan kekeringan, variasi jenis penyakit relatif sedikit, dapat ditanam pada lahan
tanah rendah, alih fungsi lahan, faktor iklim tidak mendukung, dan praktik
dapat mensuplai kebutuhan hara bagi tanaman kacang hijau. Ada berbagai
jenis pupuk yang beredar di pasaran, akan tetapi pemilihan jenis pupuk
yang tepat baik jenisnya, dosisnya dan waktu aplikasinya sangat mempengaruhi
bisa dilakukan dengan pemberian pupuk buatan dan pupuk alam atau pupuk
organik. Selanjutnya dikatakan bahwa Pemupukan yang sesuai dengan unsur hara
dan pupuk alami atau pupuk organik. Pupuk buatan dapat dibagi kedalam pupuk
tunggal dan pupuk majemuk. Pada waktu ini pupuk-pupuk majemuk lengkap yang
ditawarkan mempunyai jumlah kadar total yang jauh lebih tinggi, yaitu antara 30-
lebih dari satu macam unsur hara tanaman (makro maupun mikro) terutama N, P,
dan K Dengan satu kali pemberian pupuk majemuk dapat mencakup beberapa
unsur sehingga lebih efisien dalam penggunaan bila dibandingkan dengan pupuk
diperkaya dengan nutrisi dari belerang dan mudah larut dalam air, sehingga cepat
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan
dan produksi kacang hijau dengan pemberian pupuk NPK dan bahan organik.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari- hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
kedelai dan kacang tanah. Kandungan proteinnya yang tinggi membuat biji
sekitar 15-20 cm. Karena tanaman kacang hijau ada di keluarga Leguminosae
cabang pada tanaman kacang hijau banyak yang menyebar di dekat permukaan
pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada
yang hijau dan ada yang cokelat muda. Bentuk batang bulat, berbulu dan berbuku
– buku. Setiap.buku batang menghasilkan .satu tangkai daun, kecuali pada daun
5
pertama, yakni sepasang daun yang saling berhadapan dan masing-masing daun
Daun kacang hijau tumbuh majemuk (banyak), terdiri dari tiga helai anak
daun pada setiap tangkai. Helaian daun berbentuk oval dengan bagian ujung
lancip. serta berwarna hijau muda dan hijau tua, letak daun terselip. Tangkai daun
Pembentukan bunga pada tanaman kacang hijau dimulai pada minggu ke-
kacang hijau muncul di ujung percabangan pada umur 30 hari setelah tanam.
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu berwarna kuning pucat atau
kehijauan tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat
sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingg pada pagi harinya
bunga akan mekar dan pada sore harinya sudah layu (Herman, 2015).
5-16 cm. Setiap polong berisi.10-15 biji. Berbentuk bulat silindris atau pipih
dengan ujung agak.runcing atau tumpul. Pada saat polong masih muda berwarna
hijau, setelah polong menua warnanya akan berubah menjadi kecoklatan atau
Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai, yaitu bobotnya hanya
sekitar 0,5-0,8 mg. kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya sering dibuat kecambah
atau taoge. Tipe perkecambahan biji kacang hijau adalah epigeal dan termasuk biji
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki
suasana panas selama hidupnya, tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah
didaerah sentra produsen tersebut keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacang
hijau adalah daerah yang bersuhu 250C-270C dengan kelembaban udara 50-80%,
curah hujan antar 50-200 mm/bulan dan cukup untuk mendapat sinar matahari
(tempat terbuka). Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau.
Tanaman ini cocok ditanaman pada musim kering (kemarau) yang rataan curah
Kacang Hijau merupakan tanaman tropis yang cocok pada suasana panas
selama hidupnya. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian
500 meter di atas permukaan laut. Daerah Jawa, tanaman ini banyak ditanam di
ini tidak menghendaki radiasi dan suhu yang terlalu tinggi. Fotosintesis tanaman
kacang hijau akan mencapai maksimum pada sekitar pukul 10.00. Radiasi yang
terlalu terik tidak diinginkan oleh tanaman kacang hijau. Panjang hari yang
tergantung pada jenisnya. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman kacang
hijau yaitu 50 – 80 %. Keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacang hijau
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh baik dan produksinya akan tinggi
mm/bulan. Jika curah hujan terlalu tinggi tanaman kacang hijau akan mudah
rebah, terserang penyakit dan terserang hama. Keadaan iklim yang ideal untuk
tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu 25-270C dengan kelembaban
Tanah
Tanah yang menunjang kesuburan tanaman adalah tanah yang
mengandung zat organik, anorganik, air, dan udara dalam keadaan cukup dan
tersedia sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Zat organik merupakan zat yang
terbentuk dari hasil pelapukan atau pembusukan sisa-sisa tanaman dan hewan.
Biasanya zat organik terdapat pada lapisan tanah paling atas (top soil) hingga
yang berasal dari hancuran bebatuan dan mineral, biasanya tersebar pada lapisan
tanah bawah pada kedalaman lebih dari 15 cm. Tanah dikatakan subur apabila
Kacang hijau dapat tumbuh baik pada tanah dengan tekstur liat
berlempung yang mengandung banyak bahan organik, aerasi dan drainase yang
kurang dari 5,0 atau lebih dari 7,0 pertumbuhan kacang hijau akan kerdil,
Tekstur tanah yang cocok untuk tanaman kacang hijau adalah tanah liat
berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik.
lebih rendah dan lebih tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah yang
banyak mengandung bahan organik, dengan drainase yang baik. Namun demikian,
tanah yang paling cocok bagi tanaman kacang hijau ialah tanah liat berlempung
atau tanah lempung, misalnya Podsolik Merah Kuning (PMK) dan latosol.
Tanah gembur, merupakan jenis tanah yang paling baik bagi tanaman
karena memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan unsur hara, air dan
udara serta sesuai bagi kehidupan mikroorganisme. Tanah liat, tidak sesuai bagi
tanaman karena partikel-partikel tanah terlalu rapat sehingga sirkulasi air dan
udara tidak berlangsung lancar dan perakaran tanaman juga sulit menembusnya.
Tanah pasir, juga kurang baik bagi tanaman karena partikel-partikel tanah terlalu
berongga sehingga sulit untuk menyimpan air dan unsur hara (Salmiah, 2015).
vegetatif dan generatif. Fase pertumbuhan vegetatif terdiri atas tiga fase yaitu fase
dihitung semenjak tanaman muncul dari dalam tanah hingga awal pembungaan.
Fase pertumbuhan generatif terdiri dari empat fase yaitu fase mulai berbunga, fase
9
penandaan stadia pertumbuhan vegetatif dihitung dari jumlah buku yang terbentuk
pada batang utama. Stadia vegetatif umumnya dimulai pada buku ketiga. Fase
terjadi saat umur 3 sampai 7 hari setelah tanam. Kotiledon telah terangkat di atas
hari setelah tanam. Kotiledon telah berkembang sempurna. Fase munculnya daun
ialah fase akhir dari pertumbuhan vegetatif. Fase ini terjadi bersamaan dengan
berkembangnya kotiledon secara sempurna. Fase ini terdiri dari beberapa tahap
tanaman saat fase ini berlangsung ialah antara 22 sampai 30 hari setelah
pemasakan biji. Pada fase ini tanaman memerlukan unsur P dan K dalam jumlah
yang lebih banyak. Fase pembungaan berlangsung mulai umur 30 hari setelah
tanam. Pembungaan dimulai dari percabangan ketiga hingga keenam. Pada fase
tetapi maksimal hanya sampai akhir masa berbunga atau mulai pembentukan biji.
pembentukan polong berlangsung saat umur 40 hari setelah tanam. Polong mulai
10
terbentuk pada satu dari empat percabangan paling atas. Pembentukan polong
akan terjadi pada batang utama yang daunnya telah berkembang sempurna.
biji. Fase pembentukan biji mulai berlangsung saat umur 40 sampai 45 hari
daun pada fase ini, hasil panen dapat menurun hingga 75%. Hal ini dikarena
Fase pemasakan terdiri atas fase pengisian polong dan pemasakan biji.
Fase ini berlangsung secara bersamaan dengan menguningnya daun secara cepat.
pemasakan biji terjadi ketika penambahan berat kering tanaman telah terhenti.
Selain daun, polong juga mulai menguning. Biji yang telah masak fisiologis rata-
rata memiliki kelembaban 60% dan telah berisi bagian-bagian penting dari
polongnya telah mencapai kemasakan 95%. Polong yang telah masak sempurna
memerlukan waktu pengeringan lebih lanjut selama 5 sampai 10 hari. Hal ini
Pupuk NPK
Unsur N, P, dan K merupakan faktor penting dan harus tersedia bagi
tanaman karena berfungsi sebagai proses metabolisme dan biokimia sel tanaman.
bioenzim, protein, senyawa metabolic yang merupakan bagian dari ATP penting
lebih dari satu macam unsur hara tanaman (makro maupun mikro) terutama N, P,
dan K Dengan satu kali pemberian pupuk majemuk dapat mencakup beberapa
unsur sehingga lebih efisien dalam penggunaan bila dibandingkan dengan pupuk
Pupuk majemuk NPK merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat
(N,P, dan K) menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang
Phonska (15:15:15) merupakan salah satu produk pupuk NPK yang telah beredar
di pasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15%, fosfor (P2O5) 15%, kalium (K2O)
15%, sulfur (S) 10% dan kadar air maksimal 2%. Pupuk majemuk ini hampir
Pupuk majemuk banyak dipilih petani karena lebih praktis dan dapat
NPK kompleks yang mengandung 3 unsur hara utama yaitu nitrogen (N), fosfat
(P), kalium (K) dan belerang (S). Nitrogen (N) = 15%, Fosfat (P2O5) = 15%,
12
Kalium (K2O) = 15% dan Sulfur (S) = 10%. Keuntungan menggunakan pupuk
phonska adalah granular, lebih mudah digunakan (Kasanopa dan Sumihar, 2018).
diperkaya dengan nutrisi dari belerang dan mudah larut dalam air, sehingga cepat
Kompos
Masih rendahnya produksi dan produktivitas yang dicapai petani dalam
belum optimal, pemupukan dan persediaan air kurang memadai, adanya serangan
hama dan penyakit, serta adanya gangguan gulma yang merupakan persaing bagi
vegetatif dan generatif tanaman yang mengarah pada produksi yang tinggi dan
buatan yang harganya relatif mahal dan terkadang sulit diperoleh. Pupuk organik
mengandung unsur nitrogen, asam fosfat, kalium dan hampir semua unsur hara
makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara
meningkat dan hasil akhirnya melepaskan unsur hara yang tersedia dapat diserap
hijau adalah dengan penggunaan mulsa. Mulsa adalah bahan yang dipakai pada
penguapan dan menekan pertumbuhan gulma. Mulsa dapat berupa sisa tanaman
yang masih basah atau kering dan mulsa yang berasal dari bahan sintetis seperti
jerami padi pada tanaman kedelai menghasilkan produksi biji 1,55 ton/ha.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
Adapun praktikum dilaksanakan di Lahan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan pada hari Senin, 2 Oktober 2023 s/d selesai pukul 14.20-
alat untuk mengolah tanah, wadah perendaman sebagai tempat untuk merendam
sebagai alat untuk menyiram tanaman, meteran/penggaris sebagai alat ukur tinggi
tanaman, buku data sebagai alat untuk tempat data dituliskan, buku logbook
sebagai alat untuk tempat dokumentasi kegiatan pengamatan dan perawatan, dan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) varietas Vima 1 sebagai objek yang diteliti, Pupuk
Kandang untuk dicampur kedalam plot tanaman, pupuk NPK untuk mensuplai
Prosedur Praktikum
Disiapkan lahan dengan ukuran 3 x 16 meter.
selama 15 menit
perbandingan 4 : 1
dengan jarak 20 x 40 cm
15
larikan
Disiapkan plang untuk tanaman Kacang hijau (Vigna radiata L.) dan
Peubah Amatan
Hari Berkecambah (HST)
Pengamatan hari berkecambah dimulai pada saat awal tanam dengan
batang sampai titik tumbuh. Waktu pengukuran dimulai umur tanaman 2 minggu
setelah tanam sampai memasuki masa generatif yang ditandai dengan keluarnya
masa generatif yang ditandai dengan keluarnya bunga dengan interval 1 minggu.
Jumlah Polong
Pengamatan jumlah polong per tanaman dilakukan dengan menghitung
semua polong yang berisi per tanaman setiap polibag. Pengamatan ini dilakukan
saat panen dengan satuan polong. Pengamatan ini dilakukan pada umur 57, 60 dan
63 HST.
Indeks Panen
Indeks panen merupakan rasio persentase antara hasil ekonomi dan total
HI = sy / (sy + py)
17
luas lahan dalam satuan hektar. Produksi per polibag diperoleh dengan
menghitung seluruh tanaman pada media percobaan. Produksi per hektar dapat
diketahui dengan cara mengkonversikan bobot biji kering per polibag, yaitu :
Pembahasan
19
Adhadiyanto 2015. Uji Pupuk Sulfur Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.). Skripsi. Universitas Trunojoyo Madura.
Atika, R. 2018. Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) dengan Pemberian Giberelin di Lahan Salin.
Skripsi. program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian.Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Badan Pusat Statistik, [BPS]. 2015. Produksi Kacang Hijau Menurut Provinsi
(ton), 1993- 2015. Retrieved September 8, 2018, from
https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/ 09/877/produksi-kacang-
hijau-menurutprovinsi-ton-1993-2015.html
Deden. 2015. Pengaruh Jarak Tanam dan Aplikasi Pupuk NPK terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.Merril)
Varietas Kaba.Jurnal Agrikultura.Vol 26 (2): 90-98.ISSN 0853-2885
Fachruddin, L. 2012. Budidaya Kacang-kacangan Yogyakarta.118 hal.
Fahlefi, R. 2019. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Pemberian POC Kulit Pisang dan
PupukTSP. Skripsi. http://repository.umsu.ac.id. (Diakses, Desember
2022).
Firmansyah, I., Syakir, M., & Lukman, L. 2017. Pengaruh Kombinasi Dosis
Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung
(Solanum melongena L .), 27(1), 69–78
Fitriani, A, 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Organik terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.).
Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Bengkulu.
Hadisuwito, S. 2015. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia. Jakarta.
Herman, D., & Roslim, D. I. 2015. Karakteristik Ggronomi Delapan Galur
Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Kampar Generasi
Kedua. Prosiding SEMIRATA, 4(1). 154 – 165
Hidayat, N. 2018. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah
(Arachis hypogea L.) Varietas Lokal Madura Pada Berbagai Jarak
Tanam dan Pupuk Fosfor. Agrovivor, 1(1), 55–64.
Johan R, Charles S, Vilma L. T., dan Marlita H. M. 2020. Pengaruh Dosis Pupuk
NPK Phonska dan Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.).Jurnal Budidaya
Pertanian.Vol 16(2) : 167-172.
21
Lampiran 5. Penanaman
Lampiran 7. Penyiraman