2337- 6597
Vol.3. No.4, September 2015. (524) :1416 - 1424
Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Pada Beberapa Varietas dan Pemberian Pupuk NPK
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah pada
beberapa varietas dan pemberian pupuk NPK. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah adalah melalui varietas unggul dan pemberian
pupuk NPK. Varietas adalah suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri
berbeda yang jelas. Pemberian pupuk anorganik yang biasanya dalam bentuk pupuk tunggal, bila
digunakan pupuk majemuk akan lebih menguntungkan. Keuntungan pupuk majemuk NPK adalah
karena mengandung 3 unsur pupuk (NPK) maka dengan satu kali pemberian telah terpenuhi 3 unsur
pupuk sekaligus sehingga akan menghemat dari segi biaya aplikasi, transportasi dan penyimpanan.
Penelitian ini dilaksanakan di UPT Balai Benih Induk Padi Murni Tanjung Morawa Dinas Pertanian
Provinsi Sumatera Utara pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 Faktor perlakuan. Faktor pertama adalah
pupuk NPK dengan lima taraf yaitu 0 gr NPK/plot, 10 gr NPK/plot, 20 gr NPK/plot,
30 gr NPK/plot dan 40 gr NPK/plot. Faktor kedua adalah varietas terdiri dengan 3 taraf yaitu
Ciherang, Mekongga dan Inpari 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas
berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot kering tanaman,
bobot 1000 butir, bobot gabah berisi per rumpun dan produksi per plot.
The purpose of this study was to got growth and production of rice in some varieties and NPK
fertilizer. One effort to do to get the growth and production of rice is through improved varieties
and NPK fertilizer. Varieties is a population of plant within a species that show different
characteristics obviously. Inorganic fertilizer is usually in the form of a single fertilizer, compound
fertilizer if used would be more profitable. Profit NPK fertilizer is fertilizer that contains 3 elements
(NPK) with one provision has been met 3 elements of fertilizer at the same time thus saving the cost
in terms of applications, transportation and storage. The research was conducted at UPT Balai
Benih Induk Padi Murni Tanjung Morawa Department of Agriculture North Sumatra from October
2014 to January 2015. The design use randomized block design with 2 factors treatment. The first
factor was NPK fertilizers with 5 levels 0 gr NPK/plot, 10 gr NPK/plot, 20 gr NPK/plot, 30 gr
NPK/plot and 40 gr NPK/plot. The second factor was varieties with 3 levels Ciherang, Mekongga
and Inpari 4. The results showed that the varieties significantly effect the plant height, tillers, dry
weight of plants, 1000 grain weight, the weight of grain per clump contains and production per plot.
1416
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3. No.4, September 2015. (524) :1416 - 1424
peningkatan sebesar 2,53 % dari 3.265.834 7,0. Pada padi sawah, penggenangan akan
ton pada tahun 2012 menjadi 3.340.794 ton mengubah pH tanam menjadi netral (7,0).
pada tahun 2013. Tahun 2014, diperkirakan Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH
produksi padi Sumatera Utara akan naik, 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena
karena didukung oleh bertambahnya produksi mengalami penggenangan, tanah sawah
tanaman per hektar (BPS, 2014). memiliki lapisan reduksi yang tidak
Salah satu usaha peningkatan mengandung oksigen dan pH tanah sawah
pertumbuhan dan produksi adalah dengan biasanya mendekati netral. Untuk
intensifikasi melalui perbaikan teknologi mendapatkan tanah sawah yang memenuhi
diantarannya peningkatan mutu intensifikasi syarat diperlukan pengolahan tanah seperti
pertanian, antara lain dengan penggunaan pembajakan tanah sampai halus dan
varietas unggul dan penggunaan benih meratakan tanah hingga rata (Agus, 2014).
berlabel (Suparyono et al, 2001). Salah satu upaya yang dapat dilakukan
Varietas unggul memberikan manfaat untuk menanggulangi kurangnya unsur hara
teknis dan ekonomis yang banyak bagi tersebut adalah pemberian pupuk anorganik
perkembangan suatu usaha pertanian, yang biasanya dalam bentuk pupuk tunggal
diantaranya pertumbuhan tanaman menjadi seperti Urea, TSP/SP-36 dan KCI. Sebagai
seragam sehingga panen menjadi serempak, contoh apabila pemupukan padi hanya
rendemen lebih tinggi, mutu hasil lebih tinggi dipupuk dengan urea saja, kelihatannya
dan sesuai dengan selera konsumen, dan sangat cepat dan rimbun akan tetapi sangat
tanaman akan mempunyai ketahanan yang lemah sehingga mudah rebah dan tidak tahan,
tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit terhadap serangan hama dan penyakit.
dan beradaptasi yang tinggi terhadap Demikian pula sebaliknya apabila hanya
lingkungan sehingga dapat memperkecil dipupuk TSP/SP-36 atau KCI saja pupuk ini
penggunaan input seperti pupuk dan pestisida tidak akan berpengaruh optimal terhadap
(Suyana dan Prajogo, 1997). pertumbuhan dan produksi tanaman. Pada
Dalam suatu sistem produksi benih prinsipnya keseimbangan hara atau kesuburan
pertanian baik yang ditujukan untuk secara menyeluruh harus sedemikian rupa
memenuhi konsumsi sendiri maupun yang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
berorientasi komersial diperlukan adanya tanaman yang lebat dan normal
ketersediaan benih dengan varietas yang (Rauf et al, 2000).
berdaya hasil tinggi dan mutu yang baik. Bila digunakan pupuk majemuk akan
Daya hasil yang tinggi serta mutu yang lebih menguntungkan. Keuntungan pupuk
terjamin pada umumnya terdapat pada majemuk NPK adalah karena mengandung 3
varietas unggul. Dengan demikian, dalam unsur pupuk maka dengan satu kali
pertanian moderen, benih berperan sebagai pemberian telah terpenuhi 3 unsur pupuk
delivery mechanism yang menyalurkan sekaligus sehingga akan menghemat dari segi
keunggulan teknologi kepada clients (petani biaya aplikasi, transportasi dan penyimpanan.
dan konsumen lainnya) Oleh karena itu walaupun biaya hara per unit
(Rachman et al, 2000). tanaman terkadang lebih, tetapi karena adanya
Untuk mendapatkan produksi yang keuntungan-keuntungan tersebut, maka
maksimal, dari padi varietas unggul harus pilihan pada pada pupuk majemuk NPK ini
ditanam pada lahan yang subur, unsur hara seharusnya lebih menguntungkan
harus tersedia, pengairan yang cukup, tanah (Damanik et al, 2011).
sebaiknya mengandung bahan organik, Pupuk majemuk (NPK) merupakan
pengendalian hama terpadu, dan pengolahan salah satu pupuk anorganik yang dapat
tanaman harus dilakukan secara baik digunakan sangat efisien dalam meningkatkan
(7-12 ton/ha). ketersediaan unsur hara makro (N, P, dan K),
Padi sawah menghendaki tanah menggantikan pupuk tunggal seperti Urea,
lumpur yang subur dengan ketebalan SP-36, dan KCl yang kadang-kadang susah
18 - 22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0- diperoleh di pasaran dan sangat mahal. Pupuk
1417
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3. No.4, September 2015. (524) :1416 - 1424
NPK Phonska (15:15:15) merupakan salah ini dilakukan pada bulan Oktober 2014
satu produk pupuk NPK yang telah beredar di sampai dengan Januari 2015.
pasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15 Bahan yang digunakan dalam
%, Fosfor (P2O5) 15 %, Kalium (K2O) 15 %, penelitian ini adalah benih padi varietas
Sulfur (S) 10 %, dan kadar air maksimal 2 %. Ciherang, Mekongga dan Inpari 4, Pupuk
Pupuk majemuk ini hampir seluruhnya larut NPK Nitrophonska (15 : 15 : 15), Insektisida
dalam air, sehingga unsur hara yang Bestox 50 EC dan Hamasid 25 EC, Fungisida
dikandungnya dapat segera diserap dan Sorento dan Dennis 75 WP, dan karung goni.
digunakan oleh tanaman dengan efektif Alat yang digunakan dalam penelitian ini
(Kaya, 2013). adalah cangkul, meteran, pacak sampel, pacak
Pupuk yang diberikan merupakan perlakuan, traktor tangan, knapsack,
tambahan bagi unsur yang sudah ada dalam timbangan analitik, oven, kamera, alat tulis,
tanah, sehingga jumlah nitrogen, posfor dan serta kalkulator.
kalium yang tersedia bagi tanaman berada Penelitiaan ini menggunakan
dalam perbandingan yang tepat. Pemupukan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial,
yang biasa dilakukan adalah 250 kg Urea + dengan dua faktor dan 3 kali ulangan. Faktor
150 kg/ha SP ± 36 + 100 kg/ha KCl I: Pemberian pupuk NPK dengan lima taraf
(Pramono, 2004). dosis perlakuan, terdiri atas P0 : 0 g
Apabila pupuk ditambahkan ke dalam NPK / plot, P1 : 10 g NPK / plot, P2 : 20 g
tanah maka pupuk akan mengalami reaksi NPK / plot, P3 : 30 g NPK / plot, P4 : 40 g
atau perubahan baik dalam bentuk fisik dan NPK / plot. Faktor II : Varietas terdiri dari 3
sifat kimianya. Perubahan-perubahan ini taraf perlakuan, terdiri atas V1 : Ciherang,
mulai terjadi apabila pupuk itu bereaksi V2 : Mekongga, V3 : Inpari 4.
dengan air tanah. Setelah bereaksi dengan air Data hasil penelitian dianalisis dengan
pupuk akan melarut, sebagian pupuk akan sidik ragam dengan model linier aditif sebagai
diserap akar tanaman, sebagian ada yang berikut :
terfiksasi menjadi bentuk tidak tersedia untuk Yijk = P + Ui + Dj + Ek + (DE)jk + Hijk
tanaman, hilang melalui proses denitrifikasi dimana:
(pupuk N), tercuci (leaching), tererosi dan
penguapan (volatilisasi). Ada jenis unsur hara Yijk = Nilai pengamatan pengaruh
seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang blok ke i, varietas ke j dan
mudah hilang akibat penguapan atau terbawa pengaruh pupuk NPK ke
perkolasi (Damanik et al, 2011). k
Berdasarkan uraian diatas, maka P = Nilai rataan populasi
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Ui = Pengaruh blok ke-i
guna mengetahui pengaruh pemupukan NPK Dj = Pengaruh varietas ke-j
dan varietas terhadap pertumbuhan dan Ek = Pengaruh pupuk NPK ke-k
produksi padi sawah. (DE)jk = Pengaruh interaksi pemberian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pupuk NPK pada taraf ke- k
mendapatkan pertumbuhan dan produksi padi dan perlakuan varietas
sawah pada beberapa varietas dan pemberian ke-j
pupuk NPK.
Hijk = Pengaruh galat pada blok ke-i
yang mendapat perlakuan
BAHAN DAN METODE
pemberian pupuk NPK pada
taraf ke- k dan perlakuan
Penelitian ini dilaksanakan di UPT
varietas ke-j.
Balai Benih Induk Padi Murni Tanjung
Jika dari hasil analisis sidik ragam
Morawa Dinas Pertanian Provinsi Sumatera
menunjukkan pengaruh yang nyata maka
Utara yang berada pada ketinggian
dilanjutkan dengan uji beda rataan
± 20 meter di atas permukaan laut. Penelitian
berdasarkan Duncan Multiple Range Test
1418
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3. No.4, September 2015. (524) :1416 - 1424
Tabel 1. Tinggi tanaman padi (cm) umur 8 MST pada beberapa varietas dan pemberian pupuk NPK
Pupuk Varietas
Waktu NPK
(MST) (g/plot) V1 V2 V3 Rataan
8 P0 103.53 101.28 107.30 104.04 bc
P1 102.86 102.00 105.10 103.32 c
P2 105.38 101.98 107.73 105.03 bc
P3 106.76 102.36 106.78 105.30 b
P4 109.16 103.73 109.63 107.51 a
Rataan 105.54 b 102.27 c 107.31 a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak
nyata SDGD WDUDI . 0,05 (huruf kecil) berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan Multiple
Range Test.
3HQJJXQDDQ %DKDQ 2UJDQLN SDGD SDGL VDZDK´
Tabel 1 menunjukkan pemberian terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa
pupuk NPK nyata meningkatkan tinggi rataan tertinggi terdapat pada perlakuan B
tanaman umur 8 MST. Pupuk NPK bersiat (250 kg Urea + 150 kg/ha SP ± 36 + 100
mobile, saya menduga itu ada kaitannya kg/ha KCl + 100 kg/ha Bahan Organik).
dengan translokasi didalam tanaman, yang Dengan berbagai kelebihan dan manfaat
dimana pada umur 6 MST padi sudah pemberian NPK pada tanah, maka
memasuki fase generatif. Hal ini peningkatan komponen hasil padi sawah pada
menunjukkan bahwa unsur hara yang terdapat berbagai perlakuan pemberian pupuk NPK
pada pupuk NPK bekerja optimal pada ini, diduga karena pengaruh positif pemberian
penambahan tinggi tanaman. Pemberian pupuk NPK terhadap sifat fisik, kimia dan
pupuk NPK tertinggi pada 40 g NPK/plot biologi tanah sebagai media tumbuh tanaman,
(P4). Hal ini sejalan dengan penelitian yang selanjutnya berakibat pada perbaikan
Pramono (2004) yang menunjukkan hasil pertumbuhan dan hasil tanaman.
DQDOLVLV VWDWLVWLN SDGD SHQHOLWLDQ ³.DMLDQ
1419
Grafik perkembangan tinggi tanaman padi pada beberapa pemberian pupuk NPK dapat
dilihat pada Gambar 1.
100
Tinggi Tanaman (cm)
80
60
40 P0 (0 g NPK/plot)
P1 (10 g NPK/plot)
20 P2 (20 g NPK/plot)
P3 (30 g NPK/plot)
0
2 3 4 5 6 7 8
Umur (MST)
Gambar 1. Grafik perkembangan tinggi tanaman padi pada beberapa pemberian pupuk NPK
Grafik perkembangan tinggi tanaman padi pada beberapa varietas dapat dilihat pada Gambar 2.
120
110
100
Tinggi tanaman (cm)
90
80
70
60
50
40 V1 (Ciherang)
30 V2 (Mekongga)
20
10 V3 (Inpari 4)
0
2 3 4 5 6 7 8
Umur (MST)
1420
(V2). Tabel 2 juga menunjukkan pemberian banyak walaupun berbeda tidak nyata dengan
NPK 40 g NPK/plot (P4) cenderung perlakuan pupuk lainnya
menghasilkan jumlah anakan yang lebih
Tabel 2. Jumlah anakan padi (anakan) umur 8 MST pada beberapa varietas dan pemberian pupuk
NPK
Pupuk Varietas
Waktu NPK
(MST) (g/plot) V1 V2 V3 Rataan
8 P0 19.11 16.11 19.00 18.07
P1 18.56 16.67 19.22 18.15
P2 18.33 17.78 19.44 18.52
P3 18.56 17.44 20.11 18.70
P4 19.33 17.56 20.33 19.07
Rataan 18.78 a 17.11 b 19.62 a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak
nyata SDGD WDUDI . 0,05 (huruf kecil) berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan Multiple
Range Test.
Tabel 2 menunjukkan varietas padi batang hijau, bentuk gabah panjang ramping,
berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan. warna gabah kuning bersih.
Rataan jumlah anakan tertinggi pada terdapat Pemberian pupuk yang dilakukan
pada varietas Inpari 4. Pada deskripsi varietas dengan cara sebar menjadi salah satu faktor
menunjukkan varietas Inpari 4 memiliki pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap
jumlah anakan terbanyak dibandingkan pertumbuhan dan produksi padi sawah,
varietas ciherang dan mekongga. Hal ini kemungkinan ada ketidakmerataan
sesuai dengan literatur BPTPI (2010) yang penyebaran pupuk tersebut. Tanaman sampel
menyatakan karakteristik varietas Inpari 4 yang berada ditengah ± tengah barisan
adalah mempunyai bentuk tanaman sedang, tanaman kemungkinan kurang mendapatkan
tinggi tanaman 118 cm, anakan produktif 18 hara yang berasal dari pupuk NPK tersebut
batang, warna kaki hijau, warna daun hijau, sehingga hasil yang didapat tidak
permukaan daun kasar, posisi daun agak menunjukkan pengaruh yang nyata.
tegak, posisi daun bendera tegak, warna
.
19
Tinggi tanaman (cm)
17
15
13
P0 (0 g
11
NPK/plot)
9 P1 (10 g
7 NPK/plot)
P2 (20 g
5 NPK/plot)
3
3 4 5Umur (MST)6 7 8
Gambar 3. Grafik perkembangan jumlah anakan padi pada beberapa pemberian pupuk NPK
1421
Grafik perkembangan jumlah anakan padi pada beberapa varietas dapat dilihat pada Gambar 4.
25
20
Tinggi tanaman (cm)
15
10
V1 (Ciherang)
5 V2 (Mekongga)
V3 (Inpari 4)
0
3 4 5 6 7 8
Umur (MST)
Gambar 4. Grafik perkembangan jumlah anakan padi pada beberapa varietas
Gambar 3 menunjukkan jumlah jumlah anakan padi terbanyak pada umur 3-8
anakan padi terbanyak pada umur MST terdapat pada perlakuan varietas Inpari 4
3-8 MST terdapat pada pemberian NPK 40 g (V3).
NPK/plot (P4). Gambar 4 menunjukkan
Tabel 3. Produksi per plot padi (kg) pada beberapa varietas dan pemberian pupuk NPK
1423
Padi. Laporan hasil penelitian
Balitpa, 2001.
Suyana dan U.H. Prajogo. 1997. Subsidi
Benih dan Dampaknya Tehadap
Peningkatan Produksi Pangan.
Kebijakan Pembangunan Pertanian.
Analisis Kebijaksanaan Antisipatif dan
Re-sponsif. Pusat Penelitian Sosial
ekonomi Pertanian. Badan Litbang
Pertanian.
1424