Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR PROPOSAL

PENGARUH MACAM JARAK TANAM DAN KOMBINASI


KOMPOSISI PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN PADI ( Oryza Sativa L. )

Disusun Oleh:
RAIHAN AMIKO WARDANA ZEIN
NIM. 05091282126059

JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
INDRALAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini
merupakan makakan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Konsumsi beras masyarakat
Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS 2008) mencapai 139 kg per kapita per tahun atau
merupakan tertinggi di dunia. Kemudian BPS merilis lagi angka produksi padi 2010 sebanyak 66,4 juta
ton. Angka ini merupakan angka sementara dan diramalkan untuk tahun 2011 angka produksi bisa
mencapai 67,3 juta ton. Dengan demikian untuk mencapai angka tersebut perlu adanya usaha dalam
produksi pertanian. Penerapan teknologi yang populer saat ini adalah Teknik budidaya metode JARWO
(Jajar Legowo).

Menurut Barkelaar (2001),metode Jajar Legowo minimal menghasilkan panen 2 kali lipat
dibandingkan metode konvensional karena telah terbukti di Madagaskar di mana pada beberapa tanah
tidak subur yang produksi normalnya 2 ton/ha dapat meningkat menjadi 8 ton/ha bahkan ada yang
mencapai 20 ton/ha.

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan menggunakan varietas
unggul. Salah satu padi unggul adalah varietas Ciherang, varietas ini berdasarkan deskripsinya termasuk
tipe tegak. Keunggulan dari varietas padi ini adalah Ketika memasuki panen padi tersebut tidak mudah
rebah atau bahkan tidak mengalami rebah sehingga mengurangi resiko kehilangan hasil. Pemanfaatan
varietas unggul saja belum cukup dalam upaya meningkatkan hasil padi, tetapi harus diimbangi pula
dengan pemberian pupuk yang tepat baik sumber, jenis dosis dan waktu pemberiannya. Salah satu
komponen dalam pola Jajar legowo adalah penambahan pupuk dengan bahan organik dan bahan kimia
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penggunaan kombinasi penggunaan pupuk saat pengaplikasian
seperti Organik (PETROGANIK) : PHONSKA : UREA dengan ini betujuan untuk mengetahui potensi
yang terbaik dari ketiga jenis bahan kombinasi tersebut yang akan diujikan pada tanaman padi dengan
metode Jajar legowo.

Menurut hersal (2015) dalam blognya mengungkapkan pupuk Phonska atau dikenal pula
dengan sebutan pupuk majemuk NPK adalah pupuk yang terdiri atas lebih dari satu unsur hara utama.
Unsur hara tersebut bisa NP, NK, dan NPK. Pupuk ini dibuat dari urea, ammonium, ZA, DAP, MAP,
TSP, KCL,ZK, Phospat, zeolit, Dolomit, kieserit, TE serta tambahan zat lain. Pupuk Phonska memiliki
kekayaan kandungan zat memungkinkan pemupukan terpadu atas tanaman.
Phonska sendiri memiliki sifat mudah diserap tanaman sebab sifatnya yang higroskopis,
mengandung berbagai unsur yang dibutuhkan tanaman, kekayaan kandungannya membuat proses
pemupukan menjadi lebih mudah, kandungan unsur haranya cukup merata, sesuai untuk berbagai jenis
tanaman, karena kandungannya yang merata dan lengkap.

Menteri Pertanian Suswono(2012) menilai petani terlalu mengandalkan pupuk UREA dalam
mengolah lahan pertaniannya. Bahkan konsumsi urea yang dilakukan petani dianggap terlalu
berlebihan. Petani royal dengan urea, bahkan untuk satu hektare (ha) ada yang sekira lima hingga
delapan karung. Padahal itu tidak menambah produksi dengan urea itu.

1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kombinasi komposisi penggunakan pupuk yang
berpengaruh lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada beberapa macam jarak
tanam.

1.3. Hipotesis

Pengajuan Hipotesa sebagai awal,bahwa perlakuan jarak tanam metode Jajar legowo 2:1 dan
pemberian pupuk kombinasi 5 : 3 : 2 (PETROGANIK : UREA : PHONSKA), memberikan pengaruh
yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi Tanaman padi (Oryza sativa L)
BAB II

PELAKSANAAN PENELITIAN

2.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini di lakukan di Desa Gisting, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.


Ketinggian tempat penelitian 3 m di atas permukaan laut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
2018 – Mei 2018.

2.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang di gunakan adalah : traktor, cangkul, mulsa putih bening, sabit, meteran,
jangka sorong, sprayer, papan nama, gunting, alat tulis, dan alat penunjang lainya.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih padi varietas Ciherang, yang
menggunakan tiga pupuk granul atau padat yakni Organik (PETROGANIK), PHONSKA, dan UREA.

2.3. Metode Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level yang di ulang sebanyak 3 kali
ulangan yaitu :

Faktor 1 : Jarak Tanam (J) yaitu :

J1 : Konvensional 20x 20 cm

J2 : Jajar legowo 2 : 1 (20x20x40 cm)

J3 : Jajar legowo 4 : 1 (20x20x40 cm)

Faktor 2 : Penggunaan Pupuk ( P ) yaitu :

P1 : Kombinasi perbandingan penggunaan pupuk 5 : 3 : 2

P2 : Kombinasi perbandingan penggunaan pupuk 6 : 2 : 2

P3 : Kombinasi perbandingan penggunaan pupuk 7 : 2 : 1

Keterangan : kombinasi perbandingan dosis penggunaan pupuk secara

berurutan adalah, Organi (PETROGANIK), Phonska, Urea

2.4. Cara Kerja


DAFTAR PUSAKA

AAK. 2003. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta. 43 hal.

AAK ,tanaman padi ,aksi agraris kanisius ,yayasan kanisius Yogyakarta ,1973.

Amirullah, Andi. 2008. Budidaya Padi. http://amiere.multiply.com. Makasar (online).

Arifin, Z., Suprapto dan A. M. Fagi. 1993. Pengaruh Kalium Dan Organik Terhadap Hasil Padi Sawah.
Reflektor 6 (1-2) : 13-17. Balittan Sukamandi.

Badan pusat statistik an Derektoat Jendral Tanaman Pangan, 2011. Produksi padi di indonesia tahun
2010 – 2011.

Bantul, W. 2008. Penanaman padi dengan SRI. www.google.com.

Darwis, S. N. 1979. Agronomi Tanaman Padi. Lembaga Penelitian Tanaman Padi. Perwakilan Padang.
Jilid I.

Departemen pertanian. 2010. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. www.pustaka-


deptan.go.id/publikasi/wr276057.pdf Jakarta (on line) diakes pada tanggal 22 Agustus 2010

Departemen Pertanian Badan Pengendali Bimas. 1977. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan
Sayur – sayuran. Departemen Pertanian Badan Pengendali Bimas. Jakarta.

Dwijoseputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia. Pustaka Utama. Jakarta.

Harran, S. 1975. Fisiologi Tanaman Padi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Indriani, Y. H. 2005. Membuat kompos secara kilat. PT. Penebar swadaya, Jakarta

IRRI. 2010. Pertumbuhan dan Morfologi Tanaman Padi. http://www.knowledgebank.irri.org.

Manurung, S. O. dan Ismunadji. 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Dalam Padi buku I. Badan
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Marsi, M. Amin Diha, dan Dullah Tambas. 2001. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Pupuk N oleh
Tanaman Padi Sawah melalui Pemanfaatan Bahan Organik Limbah Panen Padi pada

Anda mungkin juga menyukai