Oleh:
Putri Emylia Agustin
NIM A1L113075
1
I. LATAR BELAKANG
anorganik tersebut dikatakan mampu memberikan hasil produksi yang optimal bagi
pertanian terjadi karena intensitas pemakaian pupuk kimia yang terus meningkat
dari waktu ke waktu. Pupuk anorganik lebih mudah didapatkan tetapi harganya
anorganik yang tak bijak mengakibatkan lahan lahan pertanian menjadi kritis.
terhadap kesuburan biologis maupun kondisi fisik tanah serta dampak pada
konsumen.
Pupuk yang beredar di pasaran ada dua jenis yaitu pupuk anorganik dan
organik. Pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik
dan atau biologis dan merupakan hasil produksi dari suatu industri atau pabrik
pembuat pupuk. Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan
yang telah melalui proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan
untuk mensuplai bahan organik, yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan
menaikan bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam
tanah, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Sedangkan pemberian pupuk
2
batang, daun, dan berperan penting dalam pembentukan hijau daun (Dewanto,
2013). Pemupukan bertujuan mengganti unsur hara yang hilang dan menambah
persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan produksi dan
mutu tanaman. Ketersediaan unsur hara yang lengkap dan berimbang yang dapat
misalnya unsur K dalam pupuk anorganik (N,P,K) merupakan salah satu unsur hara
yang mudah tercuci, sehingga tanah akan kekurangan unsur K yang dapat
sejak tahun 1984 pemakaian pupuk buatan (anorganik) oleh petani di Indonesia
sangat dominan untuk meningkatkan hasil pertanian secara nyata dan cepat.
yang lambat dalam meningkatkan hasil. Salah satu cara yang dilakukan untuk
peranan penting untuk menambah kebutuhan unsur hara tanaman. Tetapi, jika
memakai pupuk anorganik secara terus menerus akan dapat merusak kondisi tanah.
3
Oleh karena itu dibutuhkan bahan organik agar kondisi tanahnya membaik. Salah
satu pupuk alam yang mengandung bahan organik ialah biourine sapi atau kambing.
pertanian semakin lama semakin berkembang. Pupuk organik padat lebih banyak
dimanfaatkan pada usahatani, sedangkan limbah cair (urine) masih belum banyak
dimanfaatkan (Adijaya et al., 2010). Urin sapi atau kambing dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik cair melalui proses fermentasi dengan melibatkan peran
yang biasa disebut dengan Biourine (Sutari, 2010). Biourine merupakan salah satu
maksimal. Adanya bahan organik dalam Biourine mampu memperbaiki sifat fisika,
kimia, dan biologi tanah. Pemberian pupuk organik cair seperti Biourine merupakan
salah satu cara untuk mendapatkan hasil produksi tanaman organik yang sehat
dengan kandungan hara yang cukup tanpa penambahan pupuk anorganik (N,P,K).
Salah satu komoditi yang akan dilakukan sebagai subjek dalam penggunaan
Biourine yaitu bayam merah. Bayam sangat dibutuhkan bagi anak kecil, balita,
maupun orang dewasa. Cara menghidangkan bayam pun beraneka ragam, seperti
disayur ataupun sebagai campuran bubur. Zat besi yang terkandung dalam bayam
sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada tubuh balita. Bayam
pencernaan. Total luas panen bayam di Indonesia pada tahun 1994 mencapai 34.600
4
hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 sayuran komersial yang dibudidayakan
sayuran semakin meningkat. Bayam dapat menjadi sumber protein yang murah dan
baik bagi para penduduk di daerah tropis, sub tropis, dan iklim sedang.
keluarga Amaranthacea. Di Jawa, tanaman ini dinamai bayem abrit, bayem lemag
atau bayem sekul. Namun, tak dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat kita tak
banyak mengenal bayam merah. Masyarakat lebih familiar dengan bayam hijau
bernama latin Alternanthera amoena Voss ini mengandung banyak khasiat yang
dapat mengobati berbagai penyakit. Bahkan, bayam merah dipercaya juga dapat
disentri, dan mengatasi anemia (Rizky, 2013). Oleh karena itu, penggunaan bayam
5
II. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANG
bayam merah,
6
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Materi praktik kerja lapangan ini adalah mengenai aplikasi biourine pada
1. Metode yang digunakan yaitu metode observasi dan praktik lapangan untuk
wawancara dengan staff atau petugas lain yang turut serta dalam proses
3. Mencari sumber data sekunder dari arsip atau dokumen terkait dengan aplikasi
7
IV. JADWAL PELAKSANAAN
bulan Juli Agustus 2016 dengan pembagian kerja seperti pada Tabel 1.
8
DAFTAR PUSTAKA
Adijaya, I.N. dan Kertawirawan, P.A. 2010. Respon Jagung (Zea mays L.) Terhadap
Pemupukan Biourin Sapi di Lahan Kering. Laporan. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Denpasar, Bali.
Dewanto, Frobel G., J.J.M.R. Londok, R.A.V. Tuturoong, dan W.B. Kaunang.
2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik Terhadap Produksi
Tanaman Jagung Sebagai Sumber Pakan, Jurnal Zootek. 3(5):1-8.
Supadma, A.A.N. 2006. Uji Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap
Hasil Jagung Manis Serta Kepadatan Tanah Inceptisol Tabanan. Agritrop.
25(2):51-56.