Anda di halaman 1dari 35

I.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari
Amerika Selatan, Tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali
dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika
penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang
Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh
pedagang Cina dan Portugis. Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una,
suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang
Banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah Peanut atau Groundnut.
Tanaman kacang tanah (Archis hypogea, L) yang sudah tersebar luas dan
ditanam di Indonesia. Tanaman kacang tanah masuk ke Indonesia antara tahun
1521 1529. Tanaman ini dibawa oleh orang orang Spanyol yang
mengadakan pelayaraan dan perdagangan antara Meksiko dan kepuluan
Maluku. Kacang tanah pertama ditanam di Indonesia adalah varietas menjalar.
Kemudian pada tahun 1862 seseorang bernaman Hole membawa masuk salah
satu varietas kacang tanah dari Inggris. Varietas ini adalah tipe tegak dan diberi
nama kacang waspada. Satu tahun kemudian Scheffer membawa masuk varietas
tegak dari Mesir. Dengan masuknya dua varietas ini ke Indonesia mempunyai
arti yang sangat penting bagi usaha budidaya tanaman kacang tanah, disebabkan
kacang tanah menjadi tanaman palawija, setelah terjadi persilangan alami antara
varietas baru dengan varietas lama. Akhirnya, dari persilangan ini dihasilkan
varietas kacang tanah yang terkenal.(AAK, 1989)
Kacang tanah ini biasanya ditanam di sawah atau tegalan secara tuggal atau
ganda dalam sistem tumpang sari. Di Indonesia angka produksi kacang tanah, di
antara jenis kacang kacangan lainnya, menempati urutan kedua setelah
kedelai. ( Suprapto, 1993 )
Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan
dalam berbagai cara seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan
berbagai lagi tergantung selera seseorang itu mengolah makanan ini. Kacang
tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E
dan Kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, Lesitin,
Kolin dan Kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih
tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan
banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina
ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons
kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung.
Memakan segenggam kacang tanah setiap hari dapat mencegah penyakit
terutama penyakit kencing manis dan dapat membantu kekurangan zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh kita.
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh
ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns
kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah
mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level
trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang
disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari
hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.
Kacang tanah termasuk tanaman leguminose yang mampu mengikat
nitrogen dari udara. Kehidupan simbosis antara kacang kacangan dengan
bakteri bintil akar Rhizobium sangat mengutungkan bagi tanaman inang maupun
tanaman sekitar. Bintil ini sebagian besar terdapat pada bagian ujung akar
kacang kacangan. Di dalam bagian ujung akar itu hidup bergerombol family
bakteri yang menguntungkan
Efektivitas kerja bintilbintil akar tersebut dapat lebih ditingkatkan melalui
perlakuan khusus, yakni dengan cara mengadakan penularan bakteri ( inokulasi
) pada tanah. Perlakuan ini dimaksudkan untuk bisa menghasilkan populasi
bakteri Rhizobium sebanyak mungkin. Sehingga tanah menjadi subur dan kaya
akan unsur hara. ( AAK, 1989 )
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
(Dwijoseputro, 1998). Namun, tanaman kacang tanah kemampuannya mengikat
nitrogen baru dimiliki pada umur 1520 hari. Oleh karena itu, unsur N tetap
dibutuhkan, ( Suprapto. 1993 ).
2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya Proyek Usaha Mandiri ini adalah :
1. Menerapkan ilmu teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
2. Membangun jiwa kewirausahaan dan kemampuan manajemen
dibidang pertanian.
3. Melatih kreatifitas dalam melakukan suatu usaha atau kegiatan
4. Mempelajari pengaruh penggunaan inokulasi bekas tanah tanaman
kedele terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
1.3. Manfaat Ekonomi
Manfaat ekonominya yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
khususnya petani kacang tanah, karena budidaya kacang tanah ini tidak
membutuhkan biaya yang terlalu besar. Oleh karena itu jika usaha ini dikaitkan
dengan kondisi pemasaran maka dapat dikatakan kegiatan ekonomi yang cukup
prospektif, karena tersedianya lahan pertanian yang cocok dan iklim tropis
dinegara kita yang mendukung usaha tersebut dan dalam peningkatan
pembangunan bidang prekonomian di Indonesia.
1.4.Manfaat Sosial
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia maupun hewan. Untuk itu pemintaan akan kacang tanah
semakin meningkat dan para petani akan meningkatkan produksi dan hasil
kacang tanah, sehingga akan memperluas lapangan kerja dan adanya
kesempatan untuk berusaha. Kacang tanah dapat meningkatkan gizi masyarakat
karena tanaman ini memiliki kandungan lemak dan protein.

















II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Taksonomi Tanama Jagung
Dalam dunia tumbuh tumbuhan, kacang tanah diklasifikasikan seperti
berikut menurut Suprapto (1993) :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (biji tertutup)
Class : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Rosales
Familia : Fabaceae (Suku polong-polongan)
Genus : Arachis
Species : Arachis hypogea. L

Kacang tanah secara garis besar dibedakan menjadi dua tipe yaitu ; tipe tegak
( bunch type ) dan type menjalar (runner type). Namun umumnya petani hanya
suka menanam yang tipe tegak karena umurnya lebih pendek dan lebih cepat
panen.
2.2. Morfologi Kacang Tanah
Morfologi kacang tanah adalah terdiri dari daun, batang, bunga, buah,
biji, dan akar.
2.2.1. Daun
Kacang tanah berdaun majemuk besirip genap, terdiri atas empat anak
daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun berfungsi
mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Daun mulai gugur pada
akhir masa pertumbuhan dan dimulai dari bagian bawah. Selain berhubungan
dengan umur, gugur daun ada hubungannya dengan faktor penyakit.


2.2.2. Bunga
Kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga
keluar pada ketiak daun dan bentuk bunganya seperti kupu-kupu. Bunga seolah-
olah bertangkai panjang berwarna putih, ini bukan tangkai bunga melainkan
tabung kelopak. Mahkota bunganya (corolla) kuning. Bendera dari mahkota
bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunga hanya satu hari,
mekar dipagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah menyerbuk
sendiri (self pollinaton) pada malam hari. semua bunga yang tumbuh, hanya
70%-75% yang membentuk bakal polong (ginofora). Ujung tangkai bunga akan
berubah bentuk menjdi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah,
memanjang, dan masuk ke dalam tanah..

2.2.3 Buah
Buah atau polong kacang tanah terbentuk setelah terjadi pembuahan dan
kemudian bakal buah tumbuh memanjang yang disebut ginifora yang nantinya
akan menjadi tangkai polong. Ujung ginifora yang tumbuh meruncing mengarah
keatas, kemudian ginofora tersebut mengarah kebawah dan masuk kedalam
tanah. Setelah membentuk polong pertumbuhan ginofora akan terhenti, dan
panjang ginofora dapat mencapai 18 cm.
2.2.4. Akar
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar lembaga (radicula), akar
tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix latearlis), pertumbuhan akar
menyebar ke semua arah sedalam lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah.
Akar berfungsi sebagai organ penghisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan
tanaman
Akar ini dapat mati dan dapat juga menjadi akar yang permanen
/tetap.bila menjadi akar tetap akar akan berfungsi kembali sebagai penyerap
makanan. Tanaman kacang tanah tidak dapat menambah (mengambil) nitrogen
bebas (N
2
) dari udara tanpa bakteri rhizobium. sebaliknya, bakteri rhizobium
tidak dapat mengikat nitrogen tanpa bantuan tanaman kacang tanah. Pada bitil-
bintil akar terdapat unsur nitrogen yang berguna untuk pertumbuhan tanaman
dan ketersediaan unsur N dalam tanah.
2.2.5. Batang
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan
tipe pertumbuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal.
Namun, lambat-laun bercabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang
berkisar antara 30-50 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah
dan kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan tanah
merupakan tempat tumbuh tangkai daun.

2.2.6. Biji
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus, kulit
biji tipis berwarna putih, merah, dan ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embrio), dan putih telur (albumen). Ukuran biji tanah bervariasi,
mulai dari kecil sampai besar.
2.3 Faktor Klimatik
Di daerah yang memiliki musim kemarau panjang, kacang tanah memerlukan
pengairan,terutama pada fase perkecambahan , pembuahan , dan pengisian
polong. Sementara itu, di daerah yang curah hujannya tinggi, penyerapan hara
dari dalam , panen dan pengolahan hasi panen merupakan masalah. Curah
hujan waktu tanam selama dua bulan pertama yang baik sekitar 150-250
mm/bulan dan suhu udara antara 25-30
0
C Tanaman kacang tanah memerlukan
iklim yang panas untuk pertumbuhan dan produksi kacang tanah.
2.3.1. Suhu
Suhu harian kacang tanah antara 25-35
0
C, bila kurang dari 20
0
C
pertumbuhan akan lamban umur lebih lama dan hasil akan berkurang disertai
dengan penurunan kadar minyak. Suhu diatas yang diatas sesuai dengan daerah
Tanjung Pati, kemungkinan kacang tanah dapat tumbuh baik dan menghasilkan
produksi yang optimal.Dari hasil survey pada stasiun Klimatologi Tanjung Pati
bahwa kawasan LimaPuluh Kota suhu hariannya antara 23-33
0
C (Stasiun
Klimatologi Tanjung Pati, Kabupaten LimaPuluh Kota).
2.3.2 Curah Hujan
Selama priode pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah
memerlukan curah hujan sebanyak 300-500 mm terutama pada awal
pertumbuhan, perkembangan ginofor dan pengisian polong. Bila suasana pada
periode itu tidak mencukupi airnya maka mengakibatkan hasil panen menurun (
Agustamar, 1998). Pada pembentukan ginofor dan pengisian polong diperlukan
2 bulan pertama 150-250 mm/bulan sejak penanaman dan 75-100 mm pada
bulan ketiga.
2.3.3. Kelembaban Udara
Tanaman kacang tanah memerlukan sinar matahari penuh yaitu 100%, bila
terkena naungan tidak lebih dari 30 %, dan apabila naungan yang menghalangi
sinar matahari lebih dari 30% maka tanaman akan tumbuh memanjang, batang
lemah, bunga dan polong sedikit dengan demikian dapat mengurangi hasil (
Agustamar, 1998)
Kelembaban udara yang tinggi ( lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi
pertumbuhan kacang tanah, karena akan memberikan lingkungan yang
mendukung bagi pertumbuhan penyakit terutama penyakit bercak daun dan
karat daun, sebaiknya kelembaban udara tidak lebih dari 80 %. Pada tanah yang
lembab juga akan menghambat pertumbuhan tanaman disamping mendorong
perkembangan cendawan pembusuk akar (Agustamar,1998). Sedangkan
kelembaban di Tanjung Pati adalah 60-80%, di mana pada keadaan demikian
cocok untuk pertumbuhan kacang tanah.
2.4 Faktor Edafik
Tanaman kacang tanah akan tumbuh dengan baik pada jenis tanah
lempung berpasir dan kaya bahan organik. Tanah merupakan tempat tumbuh
mutlak untuk kehidupan kacang tanah. Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan
dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut. Tanaman ini tidak terlalu
memilih tanah yang khusus, kacang tanah memerlukan iklim yang lembab.
Menurut Adisarwanto (2004) kacang tanah menginginkan derajat
keasaman (pH) mendekati optimal seitar 6.5 - 7.0. Apabila pH tanah lebih dari
7.0 maka daun akan berwarna kuning akibat kekurangan unsur hara
(N,S,Fe,Mn) dan sering kali timbul bercak hitam pada polong.
1. Air
Air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah, fungsi air
antara lain membantu penyerapan unsur hara (makanan) dari tanah oleh akar
tanaman, pengangkutan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tanaman serta
melancarkan aerase dan oksigen di dalam tanah oleh karena itu air dalam tanah
harus di perlihatkan dengan mempertimbangkan lokasi tanam. Pada awal fase
pertumbuhan, tanaman kacang tanah memerlukan pengairan yang memadai,
terutama pada musim kemarau. Kebutuhan air harus di pertahankan optimal
hingga tanaman berumur 3 minggu atau fase pembungaan sampai pembentukan
ginofor.
2. Tanah
Tanaman kacang tanah yang berstruktur ringan, berdrainase baik dan
cukup unsur hara makro dan mikro, tanah berstruktur berpasir, lempung
berdebu cocok untuk ditanami kacang tanah. Tekstur tanah yang cocok untuk
kacang tanah yang telah disebutkan dapat di bagi pula menjadi 4 kelompok,
yaitu a)baik sekali, b) baik , c) sedang dan d) buruk. Pembagian kelompok ini
di tunjang oleh kedalaman lapisan olah dan drainase, walaupun demikian di
jelaskan bahwa yang baik sekali untuk kacang tanah belum tentu menjamin
hasil yang tinggi jika tidak di iringi dengan kecukupan unsur hara dan air.
3. pH Tanah
Tingkat keasaman tanah (pH) yang dikehendaki adalah 6 - 6,5 namun
pada pH 4,5 7,0 masih bisa berproduksi. Pada pH di bawah 4,0 bakteri
rhizobium akan terganggu untuk pada pH yang tidak cocok dapat di atasi
dengan pengapuran. Daerah Tanjung Pati pH tanah nya berkisar 5,0 5,6.
Sedangkan tanaman kacang tanah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik
apabila tanah gembur dengan derajat keasaman tanah 6,0 6,5 dan agak
lembab.
2.5 Faktor Biotik
Penanaman kacang tanah dapat dilakukan di lahan tegalan atau lahan bekas
sawah. Pada tanah yang sering di tanam kacang tanah, terdapat bakteri
Rhizobium. Bakteri ini merupakan mikroorganisme yang hidup bersimbiosis
dengan tanaman kacang tanah melalui bintil akar. Bakteri ini memperoleh
makanan dari tanaman kacang tanah, sedangkan kacang tanah akan memperoleh
N di udara dari hasil fiksasi yang dilakukan oleh bakteri Rhizobium.
Dalam budidaya tidak akan terlepas dari permasalahan gulma. Selain
gulma, faktor biotik lainnya adalah terdapat tikus yang berperan sebagai hama
ataupun yang bukan hama.
Hama yang mengganggu tanaman kacang tanah antara lain: Kutu daun (
Aphis craccivera), Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Wereng (Empoasca sp), . Thrips
(Thrips spp), Tungau (Tetranychus spp), Ulat penggulung daun (Lamprosema
indicata), dan Ulat gerayak (Spod penyakit Aoptera litura). Selain itu tanaman
kacang tanah juga bisa terserang berbagai pathogen antara lain: Bercak daun,
karat daun, layu bakteri, dan bercak Sclerotium.









III. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Tempat Dan Waktu
Pelaksanaan proyek usaha mandiri budidaya Kacang Tanah akan
dilaksanakan pada tanggal 2 januari 2014 dilahan praktik jurusan Budidaya
Tanaman Pangan
3.2. Data dan Sumber Data
Pengumpulan data dan informasi mengenai usaha budidaya tanaman
kacang tanah meliputi kegiatan pengolahan dan pemasaran. Sumber yang
digunakan dalam memperoleh data untuk pembuatan Proposal Proyek Usaha
Mandiri ini adalah :
Survey harga kacang tanah didaerah Kedaton, Bandar Lampung
Survey harga bahan baku pada pemasok di Kota Bandar Lampung
Studi perpustakaan yaitu dengan mempelajari teoriteori literaturatau
referensi yang berkaitan dengan usaha budidaya tanaman kacang
tanah.
Pengelompokan data terdiri dari data primer dan sekunder, dimana data
primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan pedagang,
sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang dibuat oleh Balitbang dan di
ambil dari internet
3.3. Variabel Yang Diukur
Variabelvariabel yang diukur dalam rencana Proyek Usaha Mandiri ini
adalah analisis biaya dan pendapatan yang terdiri dari :
3.3.1 Pendapatan
Menurut ilmu akuntansi pendapatan merupakan pertumbuhan atau
peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional
perusahaan. Pendapatan diperoleh dengan adanya penjualan produk, baik itu
produk utama ataupun produk sampingan. Perhitungan pendapatan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
Pendapatan = jumlah produksi (kg) x harga (Rp/kg)


1. R/C ratio
Merupakan perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang
diperoleh dalam waktu tertentu. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pemilihan keputusan terhadap layaknya suatu usaha
untuk di jalankan. Dan dengan analisis R/C rasio ini maka dapat dilihat
perbandingan antara penerimaan ( revenue ) dengan biaya ( cost ).
R/C Ratio = Pendapatan (Rp)
Biaya (Rp).


2. Harga Pokok Produksi (HPP)
HPP yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu
produk.
HPP = Total Biaya (Rp)
Jumlah Produksi yang di Hasilkan (kg)

3.3.4. Rugi/Laba
Laba atau keuntungan adalah hasil yang diperoleh dalam melakukan suatu
usaha setelah di kurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
melakukan usaha tersebut. Rugi/laba dapat dihitung dengan cara:
Laba/Rugi = Total Pendapatan (Rp) Total Biaya (Rp)



IV. ASPEK PASAR
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Jenis Produk yang Dipasarkan
Varietas yang digunakan pada budidaya kacang tanah ini adalah varietas
Gajah, yang mana jenis produk yang akan dipasarkan biji kering yang dijual per
kilogram. Sebelum dipasarkan dilakukan sortasi terlebih dahulu yaitu
pemisahan produk berkualitas baik dan produk berkualitas buruk, sehingga
kacang tanah yang dipasarkan adalah kacang tanah yang benar - benar
berkualitas baik.
4.1.2. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran berada disekitar Kota Bandar Lampung, daerah
tersebut dipilih karena masih kurangnya petani yang membudidayakan Kacang
Tanah sedangkan kebutuhan masyarakat cukup tinggi akan Kacang tanah.
4.2. Peluang pasar
4.2.1. Potensi Permintaan
Kebutuhan kacang tanah di Kota Bandar Lampung ini semakin lama semakin
meningkat dari tahun ke tahun, hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk, selain itu dengan semakin berkembangnya industri pengolahan
kacang tanah, sehingga permintaan atas kacang tanah juga meningkat.
4.2.3. Proyeksi Peluang Pasar
Peluang pasar yang dimaksud adalah selisih antara permintaan dengan
penawaran.Berdasarkan proyeksi permintaan dan penawaran kacang tanah dapat
di buat proyeksi peluang pasar di Kota Bandar Lampung.


Tabel 7. Proyeksi Peluang Pasar Kacang Tanah Kota Bandar
Lampung Kota Tahun 2011-2015
Tahun
Proyeksi
Permintaan (kg)
Proyeksi
Penawaran (kg)
Proyeksi peluang
pasar (kg)
2012 1.280.268 450.218 830.050
2013 1.293.199 500.598 792.601
2014 1.306.260 556.615 749.645
2015 1.319.454 618.900 700.554
2016 1.332.781 688.155 644.629
2017 1.346.242 765.160 570.621
4.2.4. Rencana Penjualan
Penjualan kacang tanah langsung kepada konsumen di sekitar lokasi usaha.
Kacang tanah yang dipasarkan terlebih dahulu harus di lakukan pengeringan.
Jumlah permintaan yang semakin meningkat, sementara barang yang tersedia
sedikit, menyebabkan harga jual akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan
harga jual yang lebih tinggi perlu dilakukan strategi pemasaran, yaitu dengan
cara meningkatkan mutu barang sehingga dapat di pasarkan dengan harga yang
cukup tinggi.



Tabel 8. Penjualan dan Pangsa Pasar Kacang Tanah Kabupaten
Limapuluh
Kota tahun 2012-2013
Tahun Peluang Pasar (kg) Penjualan (kg) Pangsa Pasar (%)
2012 830.050 36 0,0043
2013 792.601 36 0,0045
2014 749.645 36 0,0008
2015 700.554 36 0,0051
4.3. Strategi Pemasaraan
4.3.1. Strategi Produk
Produk yang dipasarkan, terlebih dahulu dilakukan penyeleksian dan harus
memiliki kriteria sebagai berikut :
Kacang tanah tidak hitam. tidak berbubuk dan kriput.
Polong bernas
Setelah dilakukan penyeleksian baru dipasarkan kepada konsumen yang ada
di sekitar lokasi usaha. pesaing biasanya tidak melakukan penyeleksian sebelum
di pasarkan kepada konsumen. sehingga kacang tanah yang di pasarkan
mutunya kurang baik. Sehingga konsumen kurang puas terhadap produk
pesaing.
4.3.2. Strategi Harga
Harga yang akan ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan harga yang
ada dipasaran yaitu berkisar antara Rp. 15.000/kg dalam bentuk biji kering.
4.3.3. Strategi Distribusi
Distribusi pemasaran kacang tanah yang dilakukan langsung kepada
konsumen
4.3.4. Strategi Promosi
Promosi yang dilakukan yaitu dengan cara memberikan informasi kepada
masyarakat sekitar khususnya pada rumah makan yang membutuhkan kacang
tanah. Namun tidak menutup kemungkinan promosi dilakukan kerumah-rumah
masyarakat.








V. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk

5.1.1 Ciri-ciri produk
Benih yang digunakan adalah varietas Gajah. dan produk yang akan dijual
dalam bentuk biji kering sehingga siap untuk di pasarkan
5.1.2 Kegunaan utama produk
Kegunaan utama produk yaitu untuk penggunaan tambahan bahan pangan
maupun produk makanan lainnya.

5.2. Proses Produksi
5.2.1 Skema / Alur Proses Produksi Budidaya Tanaman Kacang Tanah :
Pembuatan bedengan
Pengolahan Tanah
Pemberian pupuk kandang
Pemberian kapur
Penanaman
Pemeliharaan
Panen dan Pasca Panen


5.2.2. Pengolahan tanah
Penyiapan lahan diawali dengan pembersihan lahan dari rerumputan.
Pengolahan tanah pertama dilakukan dengan cara membalik lapisan tanah
dengan menggunakan cangkul. Setelah 1 minggu, dilakukan pengolahan
tanah ke dua dengan memecah bongkahan tanah sampai gembur kemudian
dilakukan penggaruan. Selanjutnya dilakukan pembuatan bedengan dengan
ukuran 9 x 2 m dan jarak antar bedengan 40 cm dengan jumlah 8 bedengan, dan
menebar pupuk kandang diatas bedengan dengan dosis 1200 kg/ ha, Sedangkan
untuk luasan lahan 200 m
2
adalah 48 kg, kemudian di atas bedengan ditaburkan
kapur dengan dosis 200 kg/ ha, untuk luasan lahan 200 m
2
adalah 4 kg.
5.2.3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara meletakan benih diatas pupuk kandang
yang sudah ditutupi dengan tanah halus 2 cm dengan jarak tanam 40 cm x 20
cm. setiap lobang tanam berisi 1 biji benih kacang tanah kemudian di tutup
dangan tanah halus. Benih yang akan digunakan benih varietas unggul yaitu
varietas Gajah (potensi produksi 1,6-1,8 ton/ha, umur panen 100 hari). Dan
kemurnian benih fisiknya tinggi dan (tidak tercampur dengan varietas lain).
Jumlah benih yang di butuhkan untuk budidaya kacang tanah sebanyak 2 kg
untuk luas lahan 200 m dengan kebutuhan benih untuk 1 ha adalah 80-100
kg/ha

5.2.4. Pemeliharaan
5.2.4.1. Pemupukan
Pemupukan harus memperhatikan kebutuhan unsur hara yang diperlukan
oleh tanaman karena jika unsur hara tanaman terpenuhi maka pertumbuhan
tanaman bagus dan produksi akan optimal.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah nitrogen (N), fosfor
(P),dan kalium (K). Kebutuhan pupuk urea untuk tanaman kacang tanah adalah
50 kg / ha, SP36 150 kg/ha, KCL 100 kg/ha, untuk lahan 200 m
2
membutuhkan
pupuk Urea 1kg/ 200 m
2
, SP36 3 kg/200 m
2
, KCL 2 kg/200 m
2
.
5.2.4.2. Penyulaman.
Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam yang bertujuan untuk
mempertahankan jumlah populasi optimal persatuan luas lahan dari
kemungkinan adanya benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan pada
bekas lobang tanam yang lama. Kemudian lobang ditutup dengantanah tipis.
Proses penyulaman ini dilakukan karena banyaknya benih yang tidak tumbuh
disebabkan oleh penanaman yang terlalu dalam, bibit yang terangkat oleh air
hujan.
5.2.4.3. Penyiangan.
Penyiangan pertama dilakukan pada waktu tanaman kacang tanah berumur 21
hari setelah tanam dan pada penyiangan pertama ini dilakukan pembumbunan.
Penyiangan ke dua dilakukan pada umur 37 hari setelah tanam. Pada
penyiangan kedua dilakukan juga pembumbunan, yaitu tanah digemburkan dan
kemudian di timbun didekat pangkal batang
5.2.4.4. Pembumbunan.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan ke dua, yang
bertujuan untuk memperkokoh tegaknya batang dan memberikan keleluasaan
perkembangan akar mempermudah menyerap hara.
5.2.4.5. Pengairan atau Penyiraman
Fase tanaman yang sangat kritis memerlukan air terjadi saat
perkecambahan, pembungaan, dan pengisian polong. Pada fase ini bila tidak
hujan, air irigasi sangat dibutuhkan. Kira-kira dua minggu menjelang panen,
tanah tidak perlu diairi supaya kadar air dalam biji cepat turun.
5.2.4.6. Pengendalain Hama dan Penyakit.
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh Cercospora personata. Bercak
yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun
hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari
konidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70
hari. Pengendalian dengan penyemprotan menggunakan Natural GLIO di awal
tanam sebagai tindakan pencegahan.
Hama yang menyerang tanaman kacang tanah, ulat grayak, ulat ini
memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian:
bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman, dan penyemprotan
menggunakan Natural Vitura.
5.2.5. Panen Dan Pasca Panen
Kacang tanah dapat dipanen apabila tanaman sudah memasuki ciri-ciri
kacang tanah yang siap umtuk dipanen batang mulai mengeras, daun menguning
dan sebagian mulai berguguran. Polong sudah berisi penuh dan bernas, polong
berwarna coklat kehitam-hitaman.
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 100 hari dengan cara
mencabut batang secara hati-hati agar tidak ada polong yang tertinggal, setelah
dilakukan pencabutan segera dilakukan perontokan. Potensi produksi kacang
tanah untuk luasaan lahan 200m
2
yaitu 36 kg.
Pasca panen adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah panen.
Kegiatan pasca panen meliputi perontokan, pengeringan sampai polong jika
digoyang sudah berbunyi, dan dilanjutkan dengan pengupasan.
5.2.8. Pemasaran
Pemasaran dilakukan disekitar Kota Bandar Lampung yaitu masyarakat
setempat atau langsung ke konsumen yang membutuhkan kacang tanah.
5.3. Teknologi Produksi
Sejalan dengan perkembangan peningkatan sumberdaya manusia dan
kesadaran akan kerusakan lingkungan dan munculnya berbagai penyakit yang
disebabkan penggunaan bahan kimia secara berlebihan pada makanan.
Pertanian organik muncul sebagai sebuah alternatif yang menjadi pilihan bagi
banyak orang. Pertanian organik dapat dikatakan sebagai suatu sistem bertani
selaras alam, mengembalikan siklus ekologi dalam suatu areal pertanian
membentuk suatu aliran yang siklik dan seimbang. Salah satu kegiatannya yaitu
dengan cara penggunaan bakteri penambat N berupa inokulasi Rhizobium.
Legin adalah pupuk hayati yang dibuat dari strain murni Rhizobium,
bakteri penambat N yang dapat bersimbosis dengan tanaman legum. Inokulum
ini dapat digunakan sebagai pupuk nitrogen pada lahan pertanian. Kehadiran
bakteri Rhizobium yang serasi merupakan syarat utama untuk menjamin
terbentuknya bintil akar efektif, maka kemampuan menambat nitrogennya dapat
mencukupi kebutuhan nitrogen sebesar 80-90% dari kebutuhan tanaman dan
meningkatkan produksi antara 10%-25%.
Inokulasi biji dengan bakteri rhizobium (Legin) yaitu dengan takaran
15g/kg benih. Mula-mula bii kacang tanah dibasahi dengan air secukupnya
kemudian diberi bubukan bakteri Rhizobium (Legin) sehingga bakteri tersebut
dapat menempel di biji. Bakteri tersebut kemudian dapat melakukan infeksi
pada akar sehingga terbentuk nya bintil akar.
Benih yang telah dicampurkan dengan legin sebaiknya tidak dibiarkan
atau ditunda penanamannya karena Rhizobium akan mengalami kematian, batas
waktu Rhizobium tidak lebih dari 6 jam. Oleh karena itu benih sebaiknya
langsung ditanam.










VI. ASPEK FINANSIAL
6.1. Biaya
6.1.1. Biaya Investasi ( Biaya Pembelian Alat)
Tabel 7. Biaya investasi / Biaya Alat pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan
Lahan 200 M
2

No Jenis Alat Satuan Jumlah Harga / Unit (Rp) Total (Rp)
1 Cangkul Buah 1 50.000 50.000
2 Gembor Buah 1 15.000 15.000
3 Meteran Buah 1 10.000 10.000
4 Koret Buah 1 15.000 15.000
5 Garu Buah 1 20.000 20.000
6 Ember Buah 1 7.500 7.500

117.500

6.1.2. Biaya Penyusutan / Depresiasi alat
Tabel 8. Biaya Depresiasi Alat Pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan
Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M
2

No
Jenis
Alat
Nilai
Beli
Nilai
Sisa
Umur
Ekonomis
(tahun)
Depresisai /
Tahun
Depresiasi /
Periode
1 Cangkul 50.000 2500 4 11.875 3.959
2 Gembor 15.000 750 2 7.125 2.375
3 Meteran 10.000 500 2 4.750 1.583
4 Koret 15.000 750 2 7.125 2.375
5 Garu 20.000 1000 1 19.000 6.333
6 Ember 7.500 375 1 7125 2.375

19.000

Keterangan :
Nilai sisa = 5 % x harga beli
Depresiasi / Tahun = Nilai beli Nilai sisa
Umur Ekonomis Alat
Depresiasi / Periode = Depresiasi / Tahun Umur Periode ( Bulan)
12 bulan
Satu Periode = 4 Bulan
Satu Periode = 2 Periode
6.1.3. Biaya Bahan Baku
Tabel 9. Biaya Bahan Baku Pada Produksi Kacang Tanah dengan Pemanfaatan
Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M
2

No Nama Bahan Satuan Jumlah

Harga/Satuan
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
1
Benih kacang
tanah
Kg 2 20.000 40.000
2 Pupuk Urea Kg 1 3.500 3.500
3 Pupuk SP 36 Kg 3 4.000 12.000
4 Pupuk KCL Kg 2 9.000 18.000
5 Pupuk kandang Kg 48 200 9.600
6 Kapur Kg 4 150 2.700
7 Tali rafia Gulung 1 1.000 1.000
8 Pestisida Botol 1 25.000 25.000

111.800

6.1.4. Biaya Tenaga kerja
Tabel 10. Biaya Benaga Tenaga Kerja Pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan
Lahan 200 M
2

No Jenis Kegiatan Satuan Jumlah
Upah
(Rp)
Biaya
(Rp)
1
Pengukuran dan pengolahan
lahan HKO 1 40.000 40.000
2
Pembuatan bedengan dan jarak
tanam HKO 0,5 40.000 20.000
3 Pemberian pupuk pada lahan HKO 0,28 40.000 11.200
4 Penanaman HKO 0,28 40.000 11.200
5 Penyulaman HKO 0,07 40.000 2.800
6 Penyiangan HKO 0,5 40.000 20.000
7 pemupukan HKO 0,5 40.000 20.000
8 Panen dan pasca panen HKO 1 40.000 40.000

165.200





6.1.5. Biaya Lain lain
Tabel 11. Rencana Biaya Lain-lain Pada Pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan
Lahan 200 M
2

No Jenis Biaya Perhitungan Total (Rp)
1 Sewa Lahan 4/12 x Rp.600.000 x 200/10.000 4.000
2 Biaya Transportasi 25.000 25.000
3 Biaya Tak Terduga 20.000 20.000

49.000

6.1.6. Rekapitulasi Biaya
Tabel 12. Rekapitulasi Biaya Pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan
Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M
2

NO Jenis Pembiyaan Jumlah (Rp )
1 Biaya punyusutan / Depresiasi alat 19.000
2 Biaya bahan baku 111.800
3 Biaya tenaga kerja 165.200
4 Biaya lain-lain 49.000

345.000

6.2. Produksi dan Pendapatan
Tabel 13. Produksi Kacang Tanah dengan Luas Lahan 200 m Selama Satu
Periode
NO Produksi Satuan Jumlah
1 Kacang Tanah Kg 36

36

Tabel 14. Pendapatan Pipilan Kacang Tanah dengan Luasan lahan 200 m
2
Selama
Satu Periode
No Jenis Produksi Harga / Kg ( Rp ) Pendapatan (Rp)
1 Kacang Tanah 15.000 540.000

540.000

6.3. Analisa Finansial dan Pendapatan
6.3.1. Laporan Laba/Rugi
Tabel 15. Rencana Analisis Laba-Rugi Kacang Tanah dengan Luasan lahan 200
m
2
Selama Satu Periode (4 bulan)
No Keterangan Biaya (Rp) Total (Rp)
A Pendapatan

Utama 540.000
A1 Total pendapatan

540.000
B Biaya


Biaya tetap


-Biaya Depresiasi 19.000


-Biaya Sewa Lahan 4.000


Total Biaya Tetap

23.000

Biaya Variabel


-Biaya Bahan Baku 111.800


-Biaya Tenaga Kerja 165.200


-Biaya Transportasi 25.000


-Biaya Tak Terduga 20.000


Total Biaya Variabel

322.000
B1 Total biaya

345.000
C Laba (A1 B1) 195.000
D R/C Ratio (A1/B1) 1.57

6.3.2. Analisis Finansial
1. Keuntungan atau Profitabilitas:
Keuntungan = pendapataan (Rp) biaya (Rp)
= 540.000 - 345.000 = Rp 195.000
2. Revenue/Cost ratio :
R/ratio = Pendapatan(Rp)
Biaya(Rp)
R/C ratio =
R/C ratio = 1,57 ( > 1, proyek beruntung dan layak untuk di
laksanakan)
3. BEP Produksi
BEP Produksi = Total Biaya(Rp)
Harga Jual Produk(Rp)
=
= 23 kg
4. BEP Harga :
BEP Harga = Biaya Total
Produksi
=
= Rp. 9.583 /kg

























DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1991. Kacang tanah. Kanisius. Jogyakarta
Adisarwanto. T. 2000. MeningkatkanProduksi Kacang Tanah di Lahan Sawah
dan Lahan Kering. Malang
Adisarwanto. T. 2004. Meningkatkan produksi Kacang Tanah Di Lahan Sawah
Dan Lahan Kering. Malang.
Agustamar. 1998. Penelitian penggunaan sekam padi dan kapur pada zona
perakaran untuk memperoleh hasil dan kualitas polong kacang tanah.
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh
BPS. 2009. Statistik Dalam Angka. BPS Kabupaten Lima Puluh Kota.
Buckman, H.O. dan Brandy, N.O. 1982. Ilmu Tanah ( Terjemah-an Sugiman).
Bharata Karya Angkasa. Jakarta
Hinga, T. Dan F.D. James, 1997. Effective Microorganisme ( EM-4 ).
Indonesian Kyusei Nature Farming. Jakarta
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/Budidaya-Kacang-Tanah.html. 24
juli 2011
Lingga, P., 1995. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai