Anda di halaman 1dari 21

1

PROPOSAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN (UKK)

PRODUKSI KACANG TANAH


(Archis hypogea, L)

Oleh:

Nama :
NISN :
Nomor Peserta Uji :
Kelas: :

SMK NEGERI LOSIDA SIATAS BARITA


AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
TAPANULI UTARA
SIMANAMPANG
2024

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


2

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan,
Tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli
bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari
Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh
pedagang Cina dan Portugis. Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang Banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah
adalah “Peanut” atau “Groundnut”.
Tanaman kacang tanah (Archis hypogea, L) yang sudah tersebar luas dan ditanam di Indonesia.
Tanaman kacang tanah masuk ke Indonesia antara tahun 1521 – 1529. Tanaman ini dibawa oleh
orang – orang Spanyol yang mengadakan pelayaraan dan perdagangan antara Meksiko dan kepuluan
Maluku. Kacang tanah pertama ditanam di Indonesia adalah varietas menjalar. Kemudian pada tahun
1862 seseorang bernaman Hole membawa masuk salah satu varietas kacang tanah dari Inggris.
Varietas ini adalah tipe tegak dan diberi nama kacang waspada. Satu tahun kemudian Scheffer
membawa masuk varietas tegak dari Mesir. Dengan masuknya dua varietas ini ke Indonesia
mempunyai arti yang sangat penting bagi usaha budidaya tanaman kacang tanah, disebabkan kacang
tanah menjadi tanaman palawija, setelah terjadi persilangan alami antara varietas baru dengan
varietas lama. Akhirnya, dari persilangan ini dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal.(AAK,
1989)
Kacang tanah ini biasanya ditanam di sawah atau tegalan secara tuggal atau ganda dalam sistem
tumpang sari. Di Indonesia angka produksi kacang tanah, di antara jenis kacang – kacangan lainnya,
menempati urutan kedua setelah kedelai. ( Suprapto, 1993 )
Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara
seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu
mengolah makanan ini. Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi,
vitamin E dan Kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, Lesitin, Kolin dan
Kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan
kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam
mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan
dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari dapat mencegah
penyakit terutama penyakit kencing manis dan dapat membantu kekurangan zat-zat yang dibutuhkan
oleh tubuh kita.
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9
yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan
17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar
kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang
disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
3

menjaga HDL kolesterol.


Kacang tanah termasuk tanaman leguminose yang mampu mengikat nitrogen dari udara.
Kehidupan simbosis antara kacang – kacangan dengan bakteri bintil akar Rhizobium sangat
mengutungkan bagi tanaman inang maupun tanaman sekitar. Bintil ini sebagian besar terdapat pada
bagian ujung akar kacang – kacangan. Di dalam bagian ujung akar itu hidup bergerombol family
bakteri yang menguntungkan
Efektivitas kerja bintil–bintil akar tersebut dapat lebih ditingkatkan melalui perlakuan khusus,
yakni dengan cara mengadakan penularan bakteri ( inokulasi ) pada tanah. Perlakuan ini
dimaksudkan untuk bisa menghasilkan populasi bakteri Rhizobium sebanyak mungkin. Sehingga
tanah menjadi subur dan kaya akan unsur hara. ( AAK, 1989 )
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri
dari medium yang lama ke medium yang baru (Dwijoseputro, 1998). Namun, tanaman kacang tanah
kemampuannya mengikat nitrogen baru dimiliki pada umur 15–20 hari. Oleh karena itu, unsur N
tetap dibutuhkan, ( Suprapto. 1993 ).
2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya Proyek Uji Kompetensi ini adalah :
1. Menerapkan ilmu teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
2. Membangun jiwa kewirausahaan dan kemampuan manajemen dibidang pertanian.
3. Melatih kreatifitas dalam melakukan suatu usaha atau kegiatan

1.3. Manfaat Ekonomi


Manfaat ekonominya yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani
kacang tanah, karena budidaya kacang tanah ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar. Oleh
karena itu jika usaha ini dikaitkan dengan kondisi pemasaran maka dapat dikatakan kegiatan ekonomi
yang cukup prospektif, karena tersedianya lahan pertanian yang cocok dan iklim tropis dinegara kita
yang mendukung usaha tersebut dan dalam peningkatan pembangunan bidang prekonomian di
Indonesia.

1.4.Manfaat Sosial
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia maupun hewan. Untuk itu pemintaan akan kacang tanah semakin meningkat dan para petani
akan meningkatkan produksi dan hasil kacang tanah, sehingga akan memperluas lapangan kerja dan
adanya kesempatan untuk berusaha. Kacang tanah dapat meningkatkan gizi masyarakat karena
tanaman ini memiliki kandungan lemak dan protein.

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


4

II. TINJAUAN PUSTAKA


1. Taksonomi Tanama Jagung
Dalam dunia tumbuh – tumbuhan, kacang tanah diklasifikasikan seperti berikut menurut
Suprapto (1993) :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)


Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (biji tertutup)
Class : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Rosales
Familia : Fabaceae (Suku polong-polongan)
Genus : Arachis
Species : Arachis hypogea. L

Kacang tanah secara garis besar dibedakan menjadi dua tipe yaitu ; tipe tegak ( bunch type ) dan
type menjalar (runner type). Namun umumnya petani hanya suka menanam yang tipe tegak karena
umurnya lebih pendek dan lebih cepat panen.

2.2. Morfologi Kacang Tanah


Morfologi kacang tanah adalah terdiri dari daun, batang, bunga, buah, biji, dan akar.

2.2.1. Daun
Kacang tanah berdaun majemuk besirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai
daun agak panjang. Helaian anak daun berfungsi mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
Daun mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan dan dimulai dari bagian bawah. Selain berhubungan
dengan umur, gugur daun ada hubungannya dengan faktor penyakit.

2.2.2. Bunga
Kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga keluar pada ketiak
daun dan bentuk bunganya seperti kupu-kupu. Bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih,
ini bukan tangkai bunga melainkan tabung kelopak. Mahkota bunganya (corolla) kuning. Bendera
dari mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunga hanya satu hari, mekar
dipagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah menyerbuk sendiri (self pollinaton) pada
malam hari. semua bunga yang tumbuh, hanya 70%-75% yang membentuk bakal polong (ginofora).
Ujung tangkai bunga akan berubah bentuk menjdi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah,
memanjang, dan masuk ke dalam tanah..

2.2.3 Buah
Buah atau polong kacang tanah terbentuk setelah terjadi pembuahan dan kemudian bakal buah
tumbuh memanjang yang disebut ginifora yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Ujung
ginifora yang tumbuh meruncing mengarah keatas, kemudian ginofora tersebut mengarah kebawah
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
5

dan masuk kedalam tanah. Setelah membentuk polong pertumbuhan ginofora akan terhenti, dan
panjang ginofora dapat mencapai 18 cm.

2.2.4. Akar
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix
primaria), dan akar cabang (radix latearlis), pertumbuhan akar menyebar ke semua arah sedalam
lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah. Akar berfungsi sebagai organ penghisap unsur hara dan air
untuk pertumbuhan tanaman

Akar ini dapat mati dan dapat juga menjadi akar yang permanen /tetap.bila menjadi akar tetap
akar akan berfungsi kembali sebagai penyerap makanan. Tanaman kacang tanah tidak dapat
menambah (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri rhizobium. sebaliknya, bakteri
rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa bantuan tanaman kacang tanah. Pada bitil-bintil akar
terdapat unsur nitrogen yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersediaan unsur N dalam
tanah.

2.2.5. Batang
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan tipe pertumbuhan
tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal. Namun, lambat-laun bercabang banyak
seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar antara 30-50 cm atau lebih, tergantung jenis atau
varietas kacang tanah dan kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan tanah
merupakan tempat tumbuh tangkai daun.

2.2.6. Biji
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus, kulit biji tipis berwarna
putih, merah, dan ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas lembaga (embrio), dan putih telur
(albumen). Ukuran biji tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar.

2.3 Faktor Klimatik


Di daerah yang memiliki musim kemarau panjang, kacang tanah memerlukan
pengairan,terutama pada fase perkecambahan , pembuahan , dan pengisian polong. Sementara itu, di
daerah yang curah hujannya tinggi, penyerapan hara dari dalam , panen dan pengolahan hasi panen
merupakan masalah. Curah hujan waktu tanam selama dua bulan pertama yang baik sekitar 150-250
mm/bulan dan suhu udara antara 25-300C Tanaman kacang tanah memerlukan iklim yang panas
untuk pertumbuhan dan produksi kacang tanah.

2.3.1. Suhu
Suhu harian kacang tanah antara 25-35 0C, bila kurang dari 200C pertumbuhan akan lamban
umur lebih lama dan hasil akan berkurang disertai dengan penurunan kadar minyak. Suhu diatas yang
diatas sesuai dengan daerah Tarutung, kemungkinan kacang tanah dapat tumbuh baik dan
menghasilkan produksi yang optimal.Dari hasil survey pada stasiun Klimatologi Tarutung bahwa
kawasan Tapanuli Utara suhu hariannya antara 23-330C (Stasiun Klimatologi Tarutung, Kabupaten
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
6

Tapanuli Utara).

2.3.2 Curah Hujan


Selama priode pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah memerlukan curah
hujan sebanyak 300-500 mm terutama pada awal pertumbuhan, perkembangan ginofor dan pengisian
polong. Bila suasana pada periode itu tidak mencukupi airnya maka mengakibatkan hasil panen
menurun ( Agustamar, 1998). Pada pembentukan ginofor dan pengisian polong diperlukan 2 bulan
pertama 150-250 mm/bulan sejak penanaman dan 75-100 mm pada bulan ketiga.

2.3.3. Kelembaban Udara


Tanaman kacang tanah memerlukan sinar matahari penuh yaitu 100%, bila terkena naungan
tidak lebih dari 30 %, dan apabila naungan yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30% maka
tanaman akan tumbuh memanjang, batang lemah, bunga dan polong sedikit dengan demikian dapat
mengurangi hasil ( Agustamar, 1998)

Kelembaban udara yang tinggi ( lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan
kacang tanah, karena akan memberikan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan penyakit
terutama penyakit bercak daun dan karat daun, sebaiknya kelembaban udara tidak lebih dari 80 %.
Pada tanah yang lembab juga akan menghambat pertumbuhan tanaman disamping mendorong
perkembangan cendawan pembusuk akar (Agustamar,1998). Sedangkan kelembaban di Tarutung
adalah 60-80%, di mana pada keadaan demikian cocok untuk pertumbuhan kacang tanah.

2.4 Faktor Edafik


Tanaman kacang tanah akan tumbuh dengan baik pada jenis tanah lempung berpasir dan
kaya bahan organik. Tanah merupakan tempat tumbuh mutlak untuk kehidupan kacang tanah.
Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut. Tanaman
ini tidak terlalu memilih tanah yang khusus, kacang tanah memerlukan iklim yang lembab.

Menurut Adisarwanto (2004) kacang tanah menginginkan derajat keasaman (pH) mendekati
optimal seitar 6.5 - 7.0. Apabila pH tanah lebih dari 7.0 maka daun akan berwarna kuning akibat
kekurangan unsur hara (N,S,Fe,Mn) dan sering kali timbul bercak hitam pada polong.

1. Air
Air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah, fungsi air antara lain membantu
penyerapan unsur hara (makanan) dari tanah oleh akar tanaman, pengangkutan hasil fotosintesis dari
daun keseluruh tanaman serta melancarkan aerase dan oksigen di dalam tanah oleh karena itu air
dalam tanah harus di perlihatkan dengan mempertimbangkan lokasi tanam. Pada awal fase
pertumbuhan, tanaman kacang tanah memerlukan pengairan yang memadai, terutama pada musim
kemarau. Kebutuhan air harus di pertahankan optimal hingga tanaman berumur 3 minggu atau fase
pembungaan sampai pembentukan ginofor.

2. Tanah
Tanaman kacang tanah yang berstruktur ringan, berdrainase baik dan cukup unsur hara makro
dan mikro, tanah berstruktur berpasir, lempung berdebu cocok untuk ditanami kacang tanah. Tekstur

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


7

tanah yang cocok untuk kacang tanah yang telah disebutkan dapat di bagi pula menjadi 4 kelompok,
yaitu a)baik sekali, b) baik , c) sedang dan d) buruk. Pembagian kelompok ini di tunjang oleh
kedalaman lapisan olah dan drainase, walaupun demikian di jelaskan bahwa yang baik sekali untuk
kacang tanah belum tentu menjamin hasil yang tinggi jika tidak di iringi dengan kecukupan unsur
hara dan air.

3. pH Tanah

Tingkat keasaman tanah (pH) yang dikehendaki adalah 6 - 6,5 namun pada pH 4,5 – 7,0
masih bisa berproduksi. Pada pH di bawah 4,0 bakteri rhizobium akan terganggu untuk pada pH
yang tidak cocok dapat di atasi dengan pengapuran. Daerah Tarutung pH tanah nya berkisar 5,0 –
5,6. Sedangkan tanaman kacang tanah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila tanah
gembur dengan derajat keasaman tanah 6,0 – 6,5 dan agak lembab.

2.5 Faktor Biotik

Penanaman kacang tanah dapat dilakukan di lahan tegalan atau lahan bekas sawah. Pada tanah
yang sering di tanam kacang tanah, terdapat bakteri Rhizobium. Bakteri ini merupakan
mikroorganisme yang hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang tanah melalui bintil akar. Bakteri
ini memperoleh makanan dari tanaman kacang tanah, sedangkan kacang tanah akan memperoleh N di
udara dari hasil fiksasi yang dilakukan oleh bakteri Rhizobium.

Dalam budidaya tidak akan terlepas dari permasalahan gulma. Selain gulma, faktor biotik
lainnya adalah terdapat tikus yang berperan sebagai hama ataupun yang bukan hama.

Hama yang mengganggu tanaman kacang tanah antara lain: Kutu daun ( Aphis craccivera),
Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Wereng (Empoasca sp), . Thrips (Thrips spp), Tungau (Tetranychus
spp), Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), dan Ulat gerayak (Spod penyakit Aoptera
litura). Selain itu tanaman kacang tanah juga bisa terserang berbagai pathogen antara lain: Bercak
daun, karat daun, layu bakteri, dan bercak Sclerotium.

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


8

III. METODA PELAKSANAAN

3.1 Tempat Dan Waktu


Waktu dari pelaksanaan Proyek Uji Kompetensi ini akan dimulai bulan Februari 2024 dan
berakhir April 2024. Adapun tempat yang digunakan pada Proyek Uji Kompetensi ini adalah
diperkebunan percobaan SMKN Losida Siatas Barita Tarutung.
3.2. Data dan Sumber Data
Pengumpulan data dan informasi mengenai usaha budidaya tanaman kacang tanah meliputi
kegiatan pengolahan dan pemasaran. Sumber yang digunakan dalam memperoleh data untuk
pembuatan Proposal Proyek Uji Kompetensi ini adalah :

● Survey harga pada pedagang pengumpul yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara.
● Survey harga bahan baku pada pemasok di Kabupaten Tapanuli Utara.
● Studi perpustakaan yaitu dengan mempelajari teori–teori literature atau referensi yang
berkaitan dengan usaha budidaya tanaman kacang tanah.
Pengelompokan data terdiri dari data primer dan sekunder, dimana data primer yaitu data
yang diperoleh melalui wawancara dengan pedagang, sedangkan data sekunder diperoleh dari data
yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara.

3.3. Variabel Yang Diukur


Variabel–variabel yang diukur dalam rencana Proyek Uji Kompetensi ini adalah analisis biaya
dan pendapatan yang terdiri dari :
3.3.1 Pendapatan
Menurut ilmu akuntansi pendapatan merupakan pertumbuhan atau peningkatan jumlah aktiva
yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan. Pendapatan diperoleh dengan
adanya penjualan produk, baik itu produk utama ataupun produk sampingan. Perhitungan
pendapatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Pendapatan = jumlah produksi (kg) x harga (Rp/kg)

1. R/C ratio
Merupakan perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang diperoleh dalam
waktu tertentu. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan
keputusan terhadap layaknya suatu usaha untuk di jalankan. Dan dengan analisis R/C rasio ini maka
dapat dilihat perbandingan antara penerimaan ( revenue ) dengan biaya ( cost ).

R/C Ratio = Pendapatan (Rp)


Biaya (Rp).

2. Harga Pokok Produksi (HPP)


HPP yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

HPP = Total Biaya (Rp)


Jumlah Produksi yang di Hasilkan (kg)

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


9

3.3.4. Rugi/Laba

Laba atau keuntungan adalah hasil yang diperoleh dalam melakukan suatu usaha setelah di
kurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam melakukan usaha tersebut. Rugi/laba dapat
dihitung dengan cara:
Laba/Rugi = Total Pendapatan (Rp) – Total Biaya (Rp)

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


10

IV. ASPEK PASAR


4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Jenis Produk yang Dipasarkan
Varietas yang digunakan pada budidaya kacang tanah ini adalah varietas Gajah, yang mana
jenis produk yang akan dipasarkan biji kering yang dijual per kilogram. Sebelum dipasarkan
dilakukan sortasi terlebih dahulu yaitu pemisahan produk berkualitas baik dan produk berkualitas
buruk, sehingga kacang tanah yang dipasarkan adalah kacang tanah yang benar - benar berkualitas
baik.

4.1.2. Wilayah Pemasaran


Di Kabupaten Tapanuli Utara aspek pasar untuk kacang tanah memiliki peluang besar karena
masyarakat sekitar belum begitu membudidayakan kacang tanah, hal ini terlihat dari permintaan dan
peluang pasar yang masih tinggi. Jadi untuk proses pasar dan pemasaran cukup dilakukan di
Kabupaten Tapanuli Utara melalui pedagang dan distributor yang ada di sekitar pasar Sarilamak.
4.2. Peluang pasar

4.2.1. Potensi Permintaan


Kebutuhan kacang tanah di Kabupaten Tapanuli Utara ini semakin lama semakin meningkat
dari tahun ke tahun, hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, selain itu dengan
semakin berkembangnya industri pengolahan kacang tanah, sehingga permintaan atas kacang tanah
juga meningkat.
Pada Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara dapat dilihat Tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Peningkatan Jumlah Penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara


Tahun 2006-2011

Peningkatan jumlah
Tahun Jumlah penduduk (jiwa)
penduduk (%)
2006 335.129 0
2007 339.022 1,16
2008 333.929 -1,56
2009 346.807 3,85
2010 348.555 0,50
2011* 352.075 1,00
Jumlah 2.055.517 4,95
Rata-rata 342.586 0,99

Ket : * (data proyeksi)


Sumber : BPS Tapanuli Utara (2011)
Tabel di atas memperlihatkan bahwa adanya peningkatan jumlah penduduk rata-rata 0,99%
per tahun. Berdasarkan jumlah penduduk dan peningkatan persentasi jumlah penduduk di
Kabupaten Lima Puluh Kota, maka dapat diproyeksikan jumlah penduduk pada tahun 2020-2024.
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
11

Berdasarkan data jumlah penduduk di atas dapat dilihat bahwasanya peningkatan rata rata jumlah
penduduk adalah 0,99%. Besarnya konsumsi pada kacang tanah per tahun, dilihat dari jumlah
penduduk dapat diproyeksikan kebutuhan kacang tanah pada tahun 2020-2024 di Kabupaten Tapanuli
Utara .

Tabel 3. Hasil Survei Rumah Tangga terhadap Permintaan Kacang Tanah di


Tarutung,Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2024

Komponen Survei Jumlah


Jumlah sampel keluarga 40 kk
Rata-rata jumlah anggota keluarga 6 org
Rata-rata kebutuhan per minggu 450 gr/kk
Rata-rata kebutuhan per bulan 1.800 gr/kk
Rata-rata kebutuhan per tahun 21,6 kg/kk
Kebutuhan perkapita 3,6 kg
Sumber :(Indra,2011)
Besarnya konsumsi pada kacang tanah per tahun, dilihat dari jumlah penduduk dapat
diproyeksikan kebutuhan kacang tanah

4.2.2. Potensi penawaran


Untuk memperkirakan penawaran pada kacang tanah perlu diketahui jumlah produksi di suatu
daerah yang dapat mengisi kebutuhan konsumen terhadap komoditi tersebut.

Tabel 5. Peningkatan Penawaran (Produksi) Kacang Tanah di Kabupaten


Tapanuli Utara Tahun 2018 -2011

Tahun Produksi (kg) Peningkatan produksi (%)

2018 283.160 0
2019 319.600 12.87
2020 216.600 -32.23
2021 231.750 6.99
2022 364.160 57.13
2023 404.909 11,19
Jumlah 1.820.179 55,96
Rata-rata 303.363 11.19
Ket : * (data proyeksi)
Sumber data: BPS Kabupaten Tapanuli Utara (2011)

Berdasarkan rata-rata peningkatan (penawaran) produksi kacang tanah, maka dapat


diproyeksikan jumlah produksi kacang tanah di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2020-2024.

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


12

Tabel 6.Proyeksi Penawaran Kacang Tanah di Kabupaten Tapanuli Utara

Tahun 2020-2024

Tahun Proyeksi penawaran (kg/tahun)


2018 450.218
2019 500.598
2020 556.615
2021 618.900
2022 688.155
2023 765.160
Sumber : Hasil Olahan Data BPS Kabupaten Tapanuli Utara (2009)

4.2.3. Proyeksi Peluang Pasar


Peluang pasar yang dimaksud adalah selisih antara permintaan dengan
penawaran.Berdasarkan proyeksi permintaan dan penawaran kacang tanah dapat di buat proyeksi
peluang pasar di Kabupaten Tapanuli Utara.

Tabel 7. Proyeksi Peluang Pasar Kacang Tanah Kabupaten Tapanuli Utara

Kota Tahun 2020-2024

Proyeksi Proyeksi Proyeksi peluang


Tahun
Permintaan (kg) Penawaran (kg) pasar (kg)
2018 1.280.268 450.218 830.050
2019 1.293.199 500.598 792.601
2020 1.306.260 556.615 749.645
2021 1.319.454 618.900 700.554
2022 1.332.781 688.155 644.629
2023 1.346.242 765.160 570.621

4.2.4. Rencana Penjualan

Penjualan kacang tanah langsung kepada konsumen di sekitar lokasi usaha. Kacang tanah
yang dipasarkan terlebih dahulu harus di lakukan pengeringan. Jumlah permintaan yang semakin
meningkat, sementara barang yang tersedia sedikit, menyebabkan harga jual akan semakin tinggi.
Untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi perlu dilakukan strategi pemasaran, yaitu dengan
cara meningkatkan mutu barang sehingga dapat di pasarkan dengan harga yang cukup tinggi.

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


13

Tabel 8. Penjualan dan Pangsa Pasar Kacang Tanah Kabupaten Tapanuli Utara
Kota tahun 2020-2024

Tahun Peluang Pasar (kg) Penjualan (kg) Pangsa Pasar (%)


2020 830.050 36 0,0043
2021 792.601 36 0,0045
2012 749.645 36 0,0008
2013 700.554 36 0,0051

4.3. Strategi Pemasaraan

4.3.1. Strategi Produk

Produk yang dipasarkan, terlebih dahulu dilakukan penyeleksian dan harus memiliki kriteria
sebagai berikut :

● Kacang tanah tidak hitam. tidak berbubuk dan kriput.


● Polong bernas
Setelah dilakukan penyeleksian baru dipasarkan kepada konsumen yang ada di sekitar lokasi
usaha. pesaing biasanya tidak melakukan penyeleksian sebelum di pasarkan kepada konsumen.
sehingga kacang tanah yang di pasarkan mutunya kurang baik. Sehingga konsumen kurang puas
terhadap produk pesaing.

4.3.2. Strategi Harga


Harga yang akan ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan harga yang ada dipasaran yaitu
berkisar antara Rp. 15.000/kg dalam bentuk biji kering.

4.3.3. Strategi Distribusi


Distribusi pemasaran kacang tanah yang dilakukan langsung kepada konsumen
4.3.4. Strategi Promosi
Promosi yang dilakukan yaitu dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat sekitar
khususnya pada rumah makan yang membutuhkan kacang tanah. Namun tidak menutup
kemungkinan promosi dilakukan kerumah-rumah masyarakat.

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


14

V. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
5.1.1 Ciri-ciri produk
Benih yang digunakan adalah varietas Gajah. dan produk yang akan dijual dalam bentuk biji
kering sehingga siap untuk di pasarkan

5.1.2 Kegunaan utama produk


Kegunaan utama produk yaitu untuk penggunaan tambahan bahan pangan maupun produk
makanan lainnya.

5.2. Proses Produksi


5.2.1 Skema / Alur Proses Produksi Budidaya Tanaman Kacang Tanah :
Pembuatan bedengan

Pengolahan Tanah

Pemberian pupuk kandang

Pemberian kapur

Penanaman

Pemeliharaan

Panen dan Pasca Panen

5.2.2. Pengolahan tanah

Penyiapan lahan diawali dengan pembersihan lahan dari rerumputan. Pengolahan tanah
pertama dilakukan dengan cara membalik lapisan tanah dengan menggunakan cangkul. Setelah 1
minggu, dilakukan pengolahan tanah ke dua dengan memecah bongkahan tanah sampai gembur
kemudian dilakukan penggaruan. Selanjutnya dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran 9 x 2
m dan jarak antar bedengan 40 cm dengan jumlah 8 bedengan, dan menebar pupuk kandang diatas
bedengan dengan dosis 1200 kg/ ha, Sedangkan untuk luasan lahan 200 m 2 adalah 48 kg, kemudian di
atas bedengan ditaburkan kapur dengan dosis 200 kg/ ha, untuk luasan lahan 200 m2 adalah 4 kg.

5.2.3. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara meletakan benih diatas pupuk kandang yang sudah ditutupi
dengan tanah halus 2 cm dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm. setiap lobang tanam berisi 1 biji benih
kacang tanah kemudian di tutup dangan tanah halus. Benih yang akan digunakan benih varietas
unggul yaitu varietas Gajah (potensi produksi 1,6-1,8 ton/ha, umur panen 100 hari). Dan kemurnian

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


15

benih fisiknya tinggi dan (tidak tercampur dengan varietas lain). Jumlah benih yang di butuhkan
untuk budidaya kacang tanah sebanyak 2 kg untuk luas lahan 200 m² dengan kebutuhan benih untuk
1 ha adalah 80-100 kg/ha

5.2.4. Pemeliharaan
5.2.4.1. Pemupukan
Pemupukan harus memperhatikan kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman karena
jika unsur hara tanaman terpenuhi maka pertumbuhan tanaman bagus dan produksi akan optimal.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P),dan kalium (K).
Kebutuhan pupuk urea untuk tanaman kacang tanah adalah 50 kg / ha, SP36 150 kg/ha, KCL 100
kg/ha, untuk lahan 200 m2 membutuhkan pupuk Urea 1kg/ 200 m2, SP36 3 kg/200 m2, KCL 2 kg/200
m2.
5.2.4.2. Penyulaman.
Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam yang bertujuan untuk mempertahankan
jumlah populasi optimal persatuan luas lahan dari kemungkinan adanya benih yang tidak tumbuh.
Penyulaman dilakukan pada bekas lobang tanam yang lama. Kemudian lobang ditutup dengantanah
tipis. Proses penyulaman ini dilakukan karena banyaknya benih yang tidak tumbuh disebabkan oleh
penanaman yang terlalu dalam, bibit yang terangkat oleh air hujan.
5.2.4.3. Penyiangan.
Penyiangan pertama dilakukan pada waktu tanaman kacang tanah berumur 21 hari setelah
tanam dan pada penyiangan pertama ini dilakukan pembumbunan. Penyiangan ke dua dilakukan pada
umur 37 hari setelah tanam. Pada penyiangan kedua dilakukan juga pembumbunan, yaitu tanah
digemburkan dan kemudian di timbun didekat pangkal batang

5.2.4.4. Pembumbunan.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan ke dua, yang bertujuan untuk
memperkokoh tegaknya batang dan memberikan keleluasaan perkembangan akar mempermudah
menyerap hara.

5.2.4.5. Pengairan atau Penyiraman


Fase tanaman yang sangat kritis memerlukan air terjadi saat perkecambahan, pembungaan,
dan pengisian polong. Pada fase ini bila tidak hujan, air irigasi sangat dibutuhkan. Kira-kira dua
minggu menjelang panen, tanah tidak perlu diairi supaya kadar air dalam biji cepat turun.

5.2.4.6. Pengendalain Hama dan Penyakit.


Penyakit Bercak daun disebabkan oleh Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada
daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang
terdapat bintik hitam dari konidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga
70 hari. Pengendalian dengan penyemprotan menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai
tindakan pencegahan.
Hama yang menyerang tanaman kacang tanah, ulat grayak, ulat ini memakan epidermis daun

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


16

dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran
tanaman, dan penyemprotan menggunakan Natural Vitura.

5.2.5. Panen Dan Pasca Panen


Kacang tanah dapat dipanen apabila tanaman sudah memasuki ciri-ciri kacang tanah yang
siap umtuk dipanen batang mulai mengeras, daun menguning dan sebagian mulai berguguran. Polong
sudah berisi penuh dan bernas, polong berwarna coklat kehitam-hitaman.

Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur ± 100 hari dengan cara mencabut batang
secara hati-hati agar tidak ada polong yang tertinggal, setelah dilakukan pencabutan segera dilakukan
perontokan. Potensi produksi kacang tanah untuk luasaan lahan 200m 2 yaitu 36 kg.

Pasca panen adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah panen. Kegiatan pasca panen
meliputi perontokan, pengeringan sampai polong jika digoyang sudah berbunyi, dan dilanjutkan
dengan pengupasan.

5.2.8. Pemasaran
Pemasaran dilakukan disekitar Kabupaten Tapanuli Utara yaitu masyarakat setempat atau
langsung ke konsumen yang membutuhkan kacang tanah.

5.3. Teknologi Produksi


Sejalan dengan perkembangan peningkatan sumberdaya manusia dan kesadaran akan kerusakan
lingkungan dan munculnya berbagai penyakit yang disebabkan penggunaan bahan kimia secara
berlebihan pada makanan. Pertanian organik muncul sebagai sebuah alternatif yang menjadi pilihan
bagi banyak orang. Pertanian organik dapat dikatakan sebagai suatu sistem bertani selaras alam,
mengembalikan siklus ekologi dalam suatu areal pertanian membentuk suatu aliran yang siklik dan
seimbang. Salah satu kegiatannya yaitu dengan cara penggunaan bakteri penambat N berupa
inokulasi Rhizobium.
Legin adalah pupuk hayati yang dibuat dari strain murni Rhizobium, bakteri penambat N yang
dapat bersimbosis dengan tanaman legum. Inokulum ini dapat digunakan sebagai pupuk nitrogen
pada lahan pertanian. Kehadiran bakteri Rhizobium yang serasi merupakan syarat utama untuk
menjamin terbentuknya bintil akar efektif, maka kemampuan menambat nitrogennya dapat
mencukupi kebutuhan nitrogen sebesar 80-90% dari kebutuhan tanaman dan meningkatkan produksi
antara 10%-25%.
Inokulasi biji dengan bakteri rhizobium (Legin) yaitu dengan takaran 15g/kg benih. Mula-
mula bii kacang tanah dibasahi dengan air secukupnya kemudian diberi bubukan bakteri Rhizobium
(Legin) sehingga bakteri tersebut dapat menempel di biji. Bakteri tersebut kemudian dapat melakukan
infeksi pada akar sehingga terbentuk nya bintil akar.
Benih yang telah dicampurkan dengan legin sebaiknya tidak dibiarkan atau ditunda
penanamannya karena Rhizobium akan mengalami kematian, batas waktu Rhizobium tidak lebih dari
6 jam. Oleh karena itu benih sebaiknya langsung ditanam.

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


17

VI. ASPEK FINANSIAL


6.1. Biaya
6.1.1. Biaya Investasi ( Biaya Pembelian Alat)
Tabel 7. Biaya investasi / Biaya Alat pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M 2

No Jenis Alat Satuan Jumlah Harga / Unit (Rp) Total (Rp)


1 Cangkul Buah 1 50.000 50.000
2 Gembor Buah 1 15.000 15.000
3 Meteran Buah 1 10.000 10.000
4 Koret Buah 1 15.000 15.000
5 Garu Buah 1 20.000 20.000
6 Ember Buah 1 7.500 7.500
117.500

6.1.2. Biaya Penyusutan / Depresiasi alat


Tabel 8. Biaya Depresiasi Alat Pada Produksi Kacang Tanah dengan Pemanfaatan
Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M2

Nilai Nilai Umur Ekonomis Depresisai Depresiasi


No Jenis Alat Beli Sisa (tahun) / Tahun / Periode
1 Cangkul 50.000 2500 4 11.875 3.959
2 Gembor 15.000 750 2 7.125 2.375
3 Meteran 10.000 500 2 4.750 1.583
4 Koret 15.000 750 2 7.125 2.375
5 Garu 20.000 1000 1 19.000 6.333
6 Ember 7.500 375 1 7125 2.375
19.000

Keterangan :
● Nilai sisa = 5 % x harga beli
● Depresiasi / Tahun = Nilai beli – Nilai sisa
Umur Ekonomis Alat
● Depresiasi / Periode = Depresiasi / Tahun × Umur Periode ( Bulan)
12 bulan
● Satu Periode = 4 Bulan
● Satu Periode = 2 Periode
6.1.3. Biaya Bahan Baku
Tabel 9. Biaya Bahan Baku Pada Produksi Kacang Tanah dengan Pemanfaatan

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


18

Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M2

No Nama Bahan Satuan Jumlah Harga/Satuan Total Biaya (Rp)


(Rp)

Benih kacang
Kg 2 20.000 40.000
1 tanah
2 Pupuk Urea Kg 1 3.500 3.500
3 Pupuk SP 36 Kg 3 4.000 12.000
4 Pupuk KCL Kg 2 9.000 18.000
5 Pupuk kandang Kg 48 200 9.600
6 Kapur Kg 4 150 2.700
7 Tali rafia Gulung 1 1.000 1.000
8 Pestisida Botol 1 25.000 25.000
111.800

6.1.4. Biaya Tenaga kerja


Tabel 10. Biaya Benaga Tenaga Kerja Pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan
Lahan 200 M2

Upah Biaya
No Jenis Kegiatan Satuan Jumlah (Rp) (Rp)
1 Pengukuran dan pengolahan lahan HKO 1 40.000 40.000
Pembuatan bedengan dan jarak
2 tanam HKO 0,5 40.000 20.000
3 Pemberian pupuk pada lahan HKO 0,28 40.000 11.200
4 Penanaman HKO 0,28 40.000 11.200
5 Penyulaman HKO 0,07 40.000 2.800
6 Penyiangan HKO 0,5 40.000 20.000
7 pemupukan HKO 0,5 40.000 20.000
8 Panen dan pasca panen HKO 1 40.000 40.000
165.200

6.1.5. Biaya Lain – lain


Tabel 11. Rencana Biaya Lain-lain Pada Pada Produksi Kacang Tanah dengan
Pemanfaatan Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan
Lahan 200 M2

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


19

No Jenis Biaya Perhitungan Total (Rp)


1 Sewa Lahan 4/12 x Rp.600.000 x 200/10.000 4.000
2 Biaya Transportasi 25.000 25.000
3 Biaya Tak Terduga 20.000 20.000
49.000

6.1.6. Rekapitulasi Biaya


Tabel 12. Rekapitulasi Biaya Pada Produksi Kacang Tanah dengan Pemanfaatan
Inokulasi Bekas Tanah Tanaman Kedele Untuk Luasan Lahan 200 M2
NO Jenis Pembiyaan Jumlah (Rp )
1 Biaya punyusutan / Depresiasi alat 19.000
2 Biaya bahan baku 111.800
3 Biaya tenaga kerja 165.200
4 Biaya lain-lain 49.000
345.000

6.2. Produksi dan Pendapatan


Tabel 13. Produksi Kacang Tanah dengan Luas Lahan 200 m² Selama Satu Periode
NO Produksi Satuan Jumlah
1 Kacang Tanah Kg 36
36

Tabel 14. Pendapatan Pipilan Kacang Tanah dengan Luasan lahan 200 m 2 Selama
Satu Periode
No Jenis Produksi Harga / Kg ( Rp ) Pendapatan (Rp)
1 Kacang Tanah 15.000 540.000
540.000

6.3. Analisa Finansial dan Pendapatan


6.3.1. Laporan Laba/Rugi
Tabel 15. Rencana Analisis Laba-Rugi Kacang Tanah dengan Luasan lahan 200 m2 Selama Satu
Periode (4 bulan)

No Keterangan Biaya (Rp) Total (Rp)


A Pendapatan
Utama 540.000
A1 Total pendapatan 540.000
B Biaya
Biaya tetap

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


20

-Biaya Depresiasi 19.000


-Biaya Sewa Lahan 4.000
Total Biaya Tetap 23.000
Biaya Variabel
-Biaya Bahan Baku 111.800
-Biaya Tenaga Kerja 165.200
-Biaya Transportasi 25.000
-Biaya Tak Terduga 20.000
Total Biaya Variabel 322.000
B1 Total biaya 345.000
C Laba (A1 – B1) 195.000
D R/C Ratio (A1/B1) 1.57

6.3.2. Analisis Finansial


1. Keuntungan atau Profitabilitas:
Keuntungan = pendapataan (Rp) – biaya (Rp)
= 540.000 - 345.000 = Rp 195.000
2. Revenue/Cost ratio :
R/ratio = Pendapatan(Rp)
Biaya(Rp)
R/C ratio =
R/C ratio = 1,57 ( > 1, proyek beruntung dan layak untuk di laksanakan)
3. BEP Produksi
BEP Produksi = Total Biaya(Rp)
Harga Jual Produk(Rp)
=
= 23 kg
4. BEP Harga :
BEP Harga = Biaya Total
Produksi
=
= Rp. 9.583 /kg

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura


21

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1991. Kacang tanah. Kanisius. Jogyakarta

Adisarwanto. T. 2000. MeningkatkanProduksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering.
Malang

Adisarwanto. T. 2004. Meningkatkan produksi Kacang Tanah Di Lahan Sawah Dan Lahan Kering.
Malang.

Agustamar. 1998. Penelitian penggunaan sekam padi dan kapur pada zona perakaran untuk
memperoleh hasil dan kualitas polong kacang tanah. Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. Payakumbuh

BPS. 2009. Statistik Dalam Angka. BPS Kabupaten Tapanuli Utara.

Buckman, H.O. dan Brandy, N.O. 1982. Ilmu Tanah ( Terjemah-an Sugiman). Bharata Karya
Angkasa. Jakarta

Hinga, T. Dan F.D. James, 1997. Effective Microorganisme ( EM-4 ). Indonesian Kyusei Nature
Farming. Jakarta

http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/Budidaya-Kacang-Tanah.html. 24 juli 2011

Lingga, P., 1995. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Agribinis tanaman pangan dan hortikultura

Anda mungkin juga menyukai