Oleh:
Nama :
NISN :
Nomor Peserta Uji :
Kelas: :
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan,
Tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli
bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari
Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh
pedagang Cina dan Portugis. Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang Banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah
adalah “Peanut” atau “Groundnut”.
Tanaman kacang tanah (Archis hypogea, L) yang sudah tersebar luas dan ditanam di Indonesia.
Tanaman kacang tanah masuk ke Indonesia antara tahun 1521 – 1529. Tanaman ini dibawa oleh
orang – orang Spanyol yang mengadakan pelayaraan dan perdagangan antara Meksiko dan kepuluan
Maluku. Kacang tanah pertama ditanam di Indonesia adalah varietas menjalar. Kemudian pada tahun
1862 seseorang bernaman Hole membawa masuk salah satu varietas kacang tanah dari Inggris.
Varietas ini adalah tipe tegak dan diberi nama kacang waspada. Satu tahun kemudian Scheffer
membawa masuk varietas tegak dari Mesir. Dengan masuknya dua varietas ini ke Indonesia
mempunyai arti yang sangat penting bagi usaha budidaya tanaman kacang tanah, disebabkan kacang
tanah menjadi tanaman palawija, setelah terjadi persilangan alami antara varietas baru dengan
varietas lama. Akhirnya, dari persilangan ini dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal.(AAK,
1989)
Kacang tanah ini biasanya ditanam di sawah atau tegalan secara tuggal atau ganda dalam sistem
tumpang sari. Di Indonesia angka produksi kacang tanah, di antara jenis kacang – kacangan lainnya,
menempati urutan kedua setelah kedelai. ( Suprapto, 1993 )
Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara
seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu
mengolah makanan ini. Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi,
vitamin E dan Kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, Lesitin, Kolin dan
Kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan
kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam
mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan
dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari dapat mencegah
penyakit terutama penyakit kencing manis dan dapat membantu kekurangan zat-zat yang dibutuhkan
oleh tubuh kita.
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9
yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan
17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar
kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang
disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
3
1.4.Manfaat Sosial
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia maupun hewan. Untuk itu pemintaan akan kacang tanah semakin meningkat dan para petani
akan meningkatkan produksi dan hasil kacang tanah, sehingga akan memperluas lapangan kerja dan
adanya kesempatan untuk berusaha. Kacang tanah dapat meningkatkan gizi masyarakat karena
tanaman ini memiliki kandungan lemak dan protein.
Kacang tanah secara garis besar dibedakan menjadi dua tipe yaitu ; tipe tegak ( bunch type ) dan
type menjalar (runner type). Namun umumnya petani hanya suka menanam yang tipe tegak karena
umurnya lebih pendek dan lebih cepat panen.
2.2.1. Daun
Kacang tanah berdaun majemuk besirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai
daun agak panjang. Helaian anak daun berfungsi mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
Daun mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan dan dimulai dari bagian bawah. Selain berhubungan
dengan umur, gugur daun ada hubungannya dengan faktor penyakit.
2.2.2. Bunga
Kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga keluar pada ketiak
daun dan bentuk bunganya seperti kupu-kupu. Bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih,
ini bukan tangkai bunga melainkan tabung kelopak. Mahkota bunganya (corolla) kuning. Bendera
dari mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunga hanya satu hari, mekar
dipagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah menyerbuk sendiri (self pollinaton) pada
malam hari. semua bunga yang tumbuh, hanya 70%-75% yang membentuk bakal polong (ginofora).
Ujung tangkai bunga akan berubah bentuk menjdi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah,
memanjang, dan masuk ke dalam tanah..
2.2.3 Buah
Buah atau polong kacang tanah terbentuk setelah terjadi pembuahan dan kemudian bakal buah
tumbuh memanjang yang disebut ginifora yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Ujung
ginifora yang tumbuh meruncing mengarah keatas, kemudian ginofora tersebut mengarah kebawah
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
5
dan masuk kedalam tanah. Setelah membentuk polong pertumbuhan ginofora akan terhenti, dan
panjang ginofora dapat mencapai 18 cm.
2.2.4. Akar
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix
primaria), dan akar cabang (radix latearlis), pertumbuhan akar menyebar ke semua arah sedalam
lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah. Akar berfungsi sebagai organ penghisap unsur hara dan air
untuk pertumbuhan tanaman
Akar ini dapat mati dan dapat juga menjadi akar yang permanen /tetap.bila menjadi akar tetap
akar akan berfungsi kembali sebagai penyerap makanan. Tanaman kacang tanah tidak dapat
menambah (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri rhizobium. sebaliknya, bakteri
rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa bantuan tanaman kacang tanah. Pada bitil-bintil akar
terdapat unsur nitrogen yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersediaan unsur N dalam
tanah.
2.2.5. Batang
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan tipe pertumbuhan
tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal. Namun, lambat-laun bercabang banyak
seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar antara 30-50 cm atau lebih, tergantung jenis atau
varietas kacang tanah dan kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan tanah
merupakan tempat tumbuh tangkai daun.
2.2.6. Biji
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus, kulit biji tipis berwarna
putih, merah, dan ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas lembaga (embrio), dan putih telur
(albumen). Ukuran biji tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar.
2.3.1. Suhu
Suhu harian kacang tanah antara 25-35 0C, bila kurang dari 200C pertumbuhan akan lamban
umur lebih lama dan hasil akan berkurang disertai dengan penurunan kadar minyak. Suhu diatas yang
diatas sesuai dengan daerah Tarutung, kemungkinan kacang tanah dapat tumbuh baik dan
menghasilkan produksi yang optimal.Dari hasil survey pada stasiun Klimatologi Tarutung bahwa
kawasan Tapanuli Utara suhu hariannya antara 23-330C (Stasiun Klimatologi Tarutung, Kabupaten
Agribinis tanaman pangan dan hortikultura
6
Tapanuli Utara).
Kelembaban udara yang tinggi ( lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan
kacang tanah, karena akan memberikan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan penyakit
terutama penyakit bercak daun dan karat daun, sebaiknya kelembaban udara tidak lebih dari 80 %.
Pada tanah yang lembab juga akan menghambat pertumbuhan tanaman disamping mendorong
perkembangan cendawan pembusuk akar (Agustamar,1998). Sedangkan kelembaban di Tarutung
adalah 60-80%, di mana pada keadaan demikian cocok untuk pertumbuhan kacang tanah.
Menurut Adisarwanto (2004) kacang tanah menginginkan derajat keasaman (pH) mendekati
optimal seitar 6.5 - 7.0. Apabila pH tanah lebih dari 7.0 maka daun akan berwarna kuning akibat
kekurangan unsur hara (N,S,Fe,Mn) dan sering kali timbul bercak hitam pada polong.
1. Air
Air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah, fungsi air antara lain membantu
penyerapan unsur hara (makanan) dari tanah oleh akar tanaman, pengangkutan hasil fotosintesis dari
daun keseluruh tanaman serta melancarkan aerase dan oksigen di dalam tanah oleh karena itu air
dalam tanah harus di perlihatkan dengan mempertimbangkan lokasi tanam. Pada awal fase
pertumbuhan, tanaman kacang tanah memerlukan pengairan yang memadai, terutama pada musim
kemarau. Kebutuhan air harus di pertahankan optimal hingga tanaman berumur 3 minggu atau fase
pembungaan sampai pembentukan ginofor.
2. Tanah
Tanaman kacang tanah yang berstruktur ringan, berdrainase baik dan cukup unsur hara makro
dan mikro, tanah berstruktur berpasir, lempung berdebu cocok untuk ditanami kacang tanah. Tekstur
tanah yang cocok untuk kacang tanah yang telah disebutkan dapat di bagi pula menjadi 4 kelompok,
yaitu a)baik sekali, b) baik , c) sedang dan d) buruk. Pembagian kelompok ini di tunjang oleh
kedalaman lapisan olah dan drainase, walaupun demikian di jelaskan bahwa yang baik sekali untuk
kacang tanah belum tentu menjamin hasil yang tinggi jika tidak di iringi dengan kecukupan unsur
hara dan air.
3. pH Tanah
Tingkat keasaman tanah (pH) yang dikehendaki adalah 6 - 6,5 namun pada pH 4,5 – 7,0
masih bisa berproduksi. Pada pH di bawah 4,0 bakteri rhizobium akan terganggu untuk pada pH
yang tidak cocok dapat di atasi dengan pengapuran. Daerah Tarutung pH tanah nya berkisar 5,0 –
5,6. Sedangkan tanaman kacang tanah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila tanah
gembur dengan derajat keasaman tanah 6,0 – 6,5 dan agak lembab.
Penanaman kacang tanah dapat dilakukan di lahan tegalan atau lahan bekas sawah. Pada tanah
yang sering di tanam kacang tanah, terdapat bakteri Rhizobium. Bakteri ini merupakan
mikroorganisme yang hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang tanah melalui bintil akar. Bakteri
ini memperoleh makanan dari tanaman kacang tanah, sedangkan kacang tanah akan memperoleh N di
udara dari hasil fiksasi yang dilakukan oleh bakteri Rhizobium.
Dalam budidaya tidak akan terlepas dari permasalahan gulma. Selain gulma, faktor biotik
lainnya adalah terdapat tikus yang berperan sebagai hama ataupun yang bukan hama.
Hama yang mengganggu tanaman kacang tanah antara lain: Kutu daun ( Aphis craccivera),
Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Wereng (Empoasca sp), . Thrips (Thrips spp), Tungau (Tetranychus
spp), Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), dan Ulat gerayak (Spod penyakit Aoptera
litura). Selain itu tanaman kacang tanah juga bisa terserang berbagai pathogen antara lain: Bercak
daun, karat daun, layu bakteri, dan bercak Sclerotium.
● Survey harga pada pedagang pengumpul yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara.
● Survey harga bahan baku pada pemasok di Kabupaten Tapanuli Utara.
● Studi perpustakaan yaitu dengan mempelajari teori–teori literature atau referensi yang
berkaitan dengan usaha budidaya tanaman kacang tanah.
Pengelompokan data terdiri dari data primer dan sekunder, dimana data primer yaitu data
yang diperoleh melalui wawancara dengan pedagang, sedangkan data sekunder diperoleh dari data
yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara.
1. R/C ratio
Merupakan perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang diperoleh dalam
waktu tertentu. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan
keputusan terhadap layaknya suatu usaha untuk di jalankan. Dan dengan analisis R/C rasio ini maka
dapat dilihat perbandingan antara penerimaan ( revenue ) dengan biaya ( cost ).
3.3.4. Rugi/Laba
Laba atau keuntungan adalah hasil yang diperoleh dalam melakukan suatu usaha setelah di
kurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam melakukan usaha tersebut. Rugi/laba dapat
dihitung dengan cara:
Laba/Rugi = Total Pendapatan (Rp) – Total Biaya (Rp)
Peningkatan jumlah
Tahun Jumlah penduduk (jiwa)
penduduk (%)
2006 335.129 0
2007 339.022 1,16
2008 333.929 -1,56
2009 346.807 3,85
2010 348.555 0,50
2011* 352.075 1,00
Jumlah 2.055.517 4,95
Rata-rata 342.586 0,99
Berdasarkan data jumlah penduduk di atas dapat dilihat bahwasanya peningkatan rata rata jumlah
penduduk adalah 0,99%. Besarnya konsumsi pada kacang tanah per tahun, dilihat dari jumlah
penduduk dapat diproyeksikan kebutuhan kacang tanah pada tahun 2020-2024 di Kabupaten Tapanuli
Utara .
2018 283.160 0
2019 319.600 12.87
2020 216.600 -32.23
2021 231.750 6.99
2022 364.160 57.13
2023 404.909 11,19
Jumlah 1.820.179 55,96
Rata-rata 303.363 11.19
Ket : * (data proyeksi)
Sumber data: BPS Kabupaten Tapanuli Utara (2011)
Tahun 2020-2024
Penjualan kacang tanah langsung kepada konsumen di sekitar lokasi usaha. Kacang tanah
yang dipasarkan terlebih dahulu harus di lakukan pengeringan. Jumlah permintaan yang semakin
meningkat, sementara barang yang tersedia sedikit, menyebabkan harga jual akan semakin tinggi.
Untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi perlu dilakukan strategi pemasaran, yaitu dengan
cara meningkatkan mutu barang sehingga dapat di pasarkan dengan harga yang cukup tinggi.
Tabel 8. Penjualan dan Pangsa Pasar Kacang Tanah Kabupaten Tapanuli Utara
Kota tahun 2020-2024
Produk yang dipasarkan, terlebih dahulu dilakukan penyeleksian dan harus memiliki kriteria
sebagai berikut :
V. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
5.1.1 Ciri-ciri produk
Benih yang digunakan adalah varietas Gajah. dan produk yang akan dijual dalam bentuk biji
kering sehingga siap untuk di pasarkan
Pengolahan Tanah
Pemberian kapur
Penanaman
Pemeliharaan
Penyiapan lahan diawali dengan pembersihan lahan dari rerumputan. Pengolahan tanah
pertama dilakukan dengan cara membalik lapisan tanah dengan menggunakan cangkul. Setelah 1
minggu, dilakukan pengolahan tanah ke dua dengan memecah bongkahan tanah sampai gembur
kemudian dilakukan penggaruan. Selanjutnya dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran 9 x 2
m dan jarak antar bedengan 40 cm dengan jumlah 8 bedengan, dan menebar pupuk kandang diatas
bedengan dengan dosis 1200 kg/ ha, Sedangkan untuk luasan lahan 200 m 2 adalah 48 kg, kemudian di
atas bedengan ditaburkan kapur dengan dosis 200 kg/ ha, untuk luasan lahan 200 m2 adalah 4 kg.
5.2.3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara meletakan benih diatas pupuk kandang yang sudah ditutupi
dengan tanah halus 2 cm dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm. setiap lobang tanam berisi 1 biji benih
kacang tanah kemudian di tutup dangan tanah halus. Benih yang akan digunakan benih varietas
unggul yaitu varietas Gajah (potensi produksi 1,6-1,8 ton/ha, umur panen 100 hari). Dan kemurnian
benih fisiknya tinggi dan (tidak tercampur dengan varietas lain). Jumlah benih yang di butuhkan
untuk budidaya kacang tanah sebanyak 2 kg untuk luas lahan 200 m² dengan kebutuhan benih untuk
1 ha adalah 80-100 kg/ha
5.2.4. Pemeliharaan
5.2.4.1. Pemupukan
Pemupukan harus memperhatikan kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman karena
jika unsur hara tanaman terpenuhi maka pertumbuhan tanaman bagus dan produksi akan optimal.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P),dan kalium (K).
Kebutuhan pupuk urea untuk tanaman kacang tanah adalah 50 kg / ha, SP36 150 kg/ha, KCL 100
kg/ha, untuk lahan 200 m2 membutuhkan pupuk Urea 1kg/ 200 m2, SP36 3 kg/200 m2, KCL 2 kg/200
m2.
5.2.4.2. Penyulaman.
Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam yang bertujuan untuk mempertahankan
jumlah populasi optimal persatuan luas lahan dari kemungkinan adanya benih yang tidak tumbuh.
Penyulaman dilakukan pada bekas lobang tanam yang lama. Kemudian lobang ditutup dengantanah
tipis. Proses penyulaman ini dilakukan karena banyaknya benih yang tidak tumbuh disebabkan oleh
penanaman yang terlalu dalam, bibit yang terangkat oleh air hujan.
5.2.4.3. Penyiangan.
Penyiangan pertama dilakukan pada waktu tanaman kacang tanah berumur 21 hari setelah
tanam dan pada penyiangan pertama ini dilakukan pembumbunan. Penyiangan ke dua dilakukan pada
umur 37 hari setelah tanam. Pada penyiangan kedua dilakukan juga pembumbunan, yaitu tanah
digemburkan dan kemudian di timbun didekat pangkal batang
5.2.4.4. Pembumbunan.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan ke dua, yang bertujuan untuk
memperkokoh tegaknya batang dan memberikan keleluasaan perkembangan akar mempermudah
menyerap hara.
dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran
tanaman, dan penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur ± 100 hari dengan cara mencabut batang
secara hati-hati agar tidak ada polong yang tertinggal, setelah dilakukan pencabutan segera dilakukan
perontokan. Potensi produksi kacang tanah untuk luasaan lahan 200m 2 yaitu 36 kg.
Pasca panen adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah panen. Kegiatan pasca panen
meliputi perontokan, pengeringan sampai polong jika digoyang sudah berbunyi, dan dilanjutkan
dengan pengupasan.
5.2.8. Pemasaran
Pemasaran dilakukan disekitar Kabupaten Tapanuli Utara yaitu masyarakat setempat atau
langsung ke konsumen yang membutuhkan kacang tanah.
Keterangan :
● Nilai sisa = 5 % x harga beli
● Depresiasi / Tahun = Nilai beli – Nilai sisa
Umur Ekonomis Alat
● Depresiasi / Periode = Depresiasi / Tahun × Umur Periode ( Bulan)
12 bulan
● Satu Periode = 4 Bulan
● Satu Periode = 2 Periode
6.1.3. Biaya Bahan Baku
Tabel 9. Biaya Bahan Baku Pada Produksi Kacang Tanah dengan Pemanfaatan
Benih kacang
Kg 2 20.000 40.000
1 tanah
2 Pupuk Urea Kg 1 3.500 3.500
3 Pupuk SP 36 Kg 3 4.000 12.000
4 Pupuk KCL Kg 2 9.000 18.000
5 Pupuk kandang Kg 48 200 9.600
6 Kapur Kg 4 150 2.700
7 Tali rafia Gulung 1 1.000 1.000
8 Pestisida Botol 1 25.000 25.000
111.800
Upah Biaya
No Jenis Kegiatan Satuan Jumlah (Rp) (Rp)
1 Pengukuran dan pengolahan lahan HKO 1 40.000 40.000
Pembuatan bedengan dan jarak
2 tanam HKO 0,5 40.000 20.000
3 Pemberian pupuk pada lahan HKO 0,28 40.000 11.200
4 Penanaman HKO 0,28 40.000 11.200
5 Penyulaman HKO 0,07 40.000 2.800
6 Penyiangan HKO 0,5 40.000 20.000
7 pemupukan HKO 0,5 40.000 20.000
8 Panen dan pasca panen HKO 1 40.000 40.000
165.200
Tabel 14. Pendapatan Pipilan Kacang Tanah dengan Luasan lahan 200 m 2 Selama
Satu Periode
No Jenis Produksi Harga / Kg ( Rp ) Pendapatan (Rp)
1 Kacang Tanah 15.000 540.000
540.000
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto. T. 2000. MeningkatkanProduksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering.
Malang
Adisarwanto. T. 2004. Meningkatkan produksi Kacang Tanah Di Lahan Sawah Dan Lahan Kering.
Malang.
Agustamar. 1998. Penelitian penggunaan sekam padi dan kapur pada zona perakaran untuk
memperoleh hasil dan kualitas polong kacang tanah. Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. Payakumbuh
Buckman, H.O. dan Brandy, N.O. 1982. Ilmu Tanah ( Terjemah-an Sugiman). Bharata Karya
Angkasa. Jakarta
Hinga, T. Dan F.D. James, 1997. Effective Microorganisme ( EM-4 ). Indonesian Kyusei Nature
Farming. Jakarta