OLEH :
KELOMPOK 2
MARCE
AHMAD ALI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat dan serta karunia-
Nya sehingga dengan izin-nya jualah sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“Budidaya Tanaman Kacang Hijau” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan
oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih :
1. Bapak / Ibu Selaku Dosen pembimbing mata kuliah Budidaya Tanaman Semusim
2. Teman-teman kelompok
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun. Dari semua pihak akan kami
terima dengan tangan terbuka demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua amien terima
kasih.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang
lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam
dunia tumbuh-tumbuhan.
Kemudian didalam tanaman kacang ada beberapa jenis tanaman yang ada di Indonesia ada 2
( dua ) tipe yaitu :
Tipe tegak.
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada
ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya
serempak.
Tipe menjalar.
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat
pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang.
1. Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya
baik dan mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan
merata.
2. Dipanen tepat pada waktunya ( sudah cukup tua ) , polong tidak pecah,
pengolahan basil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik.
3. Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
b. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor
sedalam 20- 30 cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki
struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh
tanaman dapat berlangsung dengan baik.
c. Penanaman
1. Waktu tanam
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal
musim hujan ( Oktober – Nopember ). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan
pada bulan April –Juni ( Palawija I ) atau bulan Juli –September) Palawija II ).
2. Cara tanam
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2
butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam
ditutup tanah secara tipis.
d. Pemeliharaan Tanaman
1. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI
dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per hektar.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri
kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan.
2. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman
dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu.
Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.
3. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat
tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur
40 bari setelah tanam. Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu
tanah digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman.
Pembumbunan bertujuan memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah
sehingga pertumbuhannya optimal.
4. Pengairan
Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis
untuk tanaman Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan
rase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan
cara dileb hingga tanah cukup basah.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa
dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan
epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon
dan plumula keluar ke atas tanah.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di
tempat dengan intensitas cahaya rendah adalah 15,276 cm. Pada tempat yang gelap,
kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon
auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara
optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat
namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada
tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau
ditempat gelap cenderung bengkok, batangnya sangat lemah dan warnanya agak
kekuning-kuningan, karena tidak mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas
yang sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan cepat. Dari data
diperoleh rata-rata panjang batang kecambah 9,92 cm.
2.5 Panen
Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan
produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai nsurea penentuan
saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :
- Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
- Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. –Sebagian besar polongnya
( 80 % ) telah tua. “
-Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati agar
polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup
penting di Indonesia. posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan
kacang tanah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau
masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang
dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini
harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan
dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas
yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasaca
panen. Dari segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pengairan,
pemupukan NPK dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi,
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Setiap tanaman dalam sikus
hidupnya pastiakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam
pertumbuhan tanaman kacang hiaju terdapat berbagai faktor pembatas yang
akan menentukan periode pertumbuhannya.Faktor-faktor pembatas tersebut
secara garis besar terdiri dari faktor abiotik dan biotik. Dalam praktikum ini
kami ingin mencoba mengetahui faktor-faktor pembatas pada pertumbuhan
kacang hijau.
DAFTAR PUSTAKA