FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
MAKASSAR
2019
Departement of Agrotechnology
Faculty of Agriculture
Pasca Panen merupakan suatu tahapan penanganan untuk hasil dari tanaman pertanian setelah melalui pemanenan.
Dalam hal penanganan pasca panen ini meliputi pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran hingga
penyimpanan dan pengemasan. Umumnya, untuk komoditi pangan seperti beras, masalah yang banyak ditemui oleh
para agen/pedagang disaat pasca panen khususnya pada saat penyimpanan yaitu adanya hama yang menyerang
pada gudang penyimpanan.
HAMA PADI PASCA-PANEN
Hama padi pasca-panen akan
menyerang pada proses penyimpanan.
Hama gudang berukuran relatif kecil.
Ukuran yang kecil menyulitkan dalam
pemantauan hama gudang.
Kumbang (ordo: coleoptera) dan
ngengat (ordo Lepidoptera) merupakan
hama utama. Lebih merusak ketika
sudah menjadi beras dibandingkan
dalam bentuk gabah. Sehingga untuk
penyimpanan yang relatif lama
sebaiknya disimpan dalam bentuk
gabah.
Hama gabah
Hama beras
Kutu beras (Sitophilus oryzae)
Jamur &
Penyakit
Apergillus Penicillium Rhizopus
04 05 06 04 05
penyimpanan hama
Penanganan Pasca Panen di Indonesia
Panen dan Perontokan
A. Panen
Pemanenan padi harus dilakukan pada umur panen yang tepat,
menggunakan alat dan mesin panen yang memenuhi
persyaratan teknis, kesehatan, ekonomi dan ergonomis, serta
menerapkan sistem panen yang tepat. Ketidaktepatan dalam
melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan
hasil yang tinggi dan mutu hasil yang rendah. Pada tahap ini,
kehilangan hasil dapat mencapai 9,52 % apabila pemanen padi
dilakukan secara tidak tepat.
1) Umur Panen Padi
2) Alat dan Mesin Pemanen Padi
B. Perontokan
Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah
pemotongan, penumpukan dan pengum-pulan padi. Pada
tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam
melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara
perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara
digebot menjadi menggunakan pedal thresher dan powe
Pengeringan
Pengeringan
Pengeringan merupakan proses penurunan
kadar air gabah sampai mencapai nilai
tertentu sehingga siap untuk
diolah/digiling atau aman untuk disimpan
dalam waktu yang lama. Kehilangan hasil
akibat ketidaktepatan dalam melakukan
proses pengeringan dapat mencapai 2,13
%. Pada saat ini cara pengeringan padi
telah berkembang dari cara penjemuran
menjadi pengering buatan.
Penggilingan
Penggilingan merupakan proses untuk mengubah
gabah menjadi beras. Proses penggilingan gabah
meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah,
penyosohan, pengemasan dan penyimpanan
Penyimpanan
Penyimpanan
Umumnya beras disimpan di gudang setelah dikemas dalam karung plastik
berukuran 40 Kg atau 50 Kg. Pengemasan dalam karung ini dilakukan secara
manual oleh petani. Bagian karung yang terbuka dijahit tangan hingga tertutup
rapat dan disimpan di dalam gudang penyimpanan.
Dalam gudang beras sering juga diserang oleh hama bubuk, biasanya hama bubuk
ini menyerang beras yang tidak kering benar saat pengeringan, hama bubuk tidak
menyukai beras yang kering karena keras. Selain itu, hama bubuk pun menyukai
tempat lembab sehingga ruangan gudang harus kering, yang dilengkapi dengan
ventilasi udara. Penumpukan karung berisi beras di dalam gudang pun harus
ditata sedemikian rupa agar beras yang sudah lebih dahulu disimpan dapat mudah
keluar lebih awal.
Penanganan Pasca Panen Di Jepang
Panen