Anda di halaman 1dari 20

Penyakit

Pascapanen Pada Padi


01
HAMA DAN PENYAKIT PASCAPANEN
KELOMPOK 1
Presented By :
Ketut Widie Asrame
(2006541108)
Hotma Ruli Tua Siagian
(2006541137)
Hatta Pamuji Situmorang
(2006541138)
Table of contents

01
BAB I

Deskripsi & 02
Klasifikasi BAB II
Tanaman
Hama dan
Penyakit
03
Pascapanen BAB III

Kesimpulan
01.

BAB I
Deskripsi & Klasifikasi
Tanaman Padi
Deskripsi Tanaman Padi

Padi adalah tanaman pangan utama yang tumbuh di


berbagai negara di seluruh dunia. Tanaman ini berasal dari
Asia Tenggara dan telah menjadi makanan utama bagi
masyarakat di wilayah tersebut selama lebih dari 10.000
tahun. Padi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan
Poaceae atau famili rumput-rumputan, dan secara botani
dikenal dengan nama Oryza sativa (padi sawah) atau Oryza
glaberrima (padi ladang).

Padi adalah salah satu sumber karbohidrat penting bagi


manusia, khususnya di Asia. Berdasarkan data Organisasi
Pangan dan Pertanian (FAO), produksi padi global pada
tahun 2021 mencapai sekitar 510 juta ton, dengan sekitar
90% diproduksi di Asia. Di Indonesia, padi juga merupakan
salah satu komoditas pertanian utama dan menjadi
makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Klasifikasi Tanaman Padi
Tanaman padi (Oryza sativa L.) termasuk ke dalam keluarga Poaceae atau Gramineae.
Klasifikasi tanaman padi secara lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
01.

BAB II
Penyakit Pascapanen Tanaman
Padi
Penyakit Pascapanen pada Padi
Penyakit busuk biji padi

Penyebab: infeksi cendawan Altenaria sp.

Gejala:
● Biji padi yang terkena infeksi akan menjadi berwarna
hitam kecoklatan, atau keabuan.
● Permukaan biji padi yang terinfeksi akan mengalami
pembusukan dan tampak berlubang.
● Kadang-kadang biji padi yang terinfeksi akan
mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap.
● Biji padi yang terinfeksi akan menjadi lebih ringan dari
biasanya karena sebagian besar bagian dalamnya sudah
rusak.
● Biji padi yang sehat dapat dengan mudah terpisah dari
biji padi yang terinfeksi.
Pengendalian

● Pembersihan biji padi sebelum penyimpanan


● Penggunaan bahan pengawet alami
● Menjaga kelembaban dan suhu yang tepat pada ruangan penyimpanan
● Penggunaan varietas padi yang tahan terhadap penyaki
● Pemanenan dan penanganan padi yang baik

Dengan melakukan tindakan pencegahan di atas, kita dapat mengendalikan infeksi cendawan
Alternaria sp pada padi dan mencegah terjadinya busuk biji padi yang dapat merusak kualitas dan
kuantitas hasil panen.
Penyakit Pascapanen pada Padi
Penyakit busuk bulir

Penyebab: infeksi cendawan Fusarium sp.

Gejala:
Pada fase penyimpanan, gejala penyakit busuk bulir
pada padi dapat dilihat dari adanya bulir padi yang
membusuk, berwarna coklat, dan memiliki bau yang
tidak sedap. Selain itu, bulir padi yang terinfeksi
cendawan Fusarium akan memiliki kadar air yang tinggi
dan terkadang menghasilkan zearalenon, yang
merupakan mikotoksin yang beracun bagi manusia dan
hewan. Bulir padi yang terinfeksi cendawan Fusarium
juga dapat menimbulkan kerusakan pada butir padi
seperti retakan kulit padi dan kandungan protein yang
rendah.
Pengendalian
Untuk mencegah terjadinya penyakit busuk bulir pada padi saat penyimpanan,
penting untuk menyimpan padi dalam kondisi yang kering dan tidak lembab, serta
menjaga kebersihan lingkungan penyimpanan. Selain itu, sebaiknya juga
memeriksa kualitas benih padi sebelum disimpan dan memastikan bahwa benih
padi bebas dari cendawan patogen seperti Fusarium sp.
Penyakit Pascapanen pada Padi
Blast Diseases

Penyebab: infeksi cendawan Pyricularia oryzae

Gejala:
● Bercak-bercak pada bulir padi
● Pembusukan bulir padi
● Kapasitas benih menurun
● Penurunan kualitas bulir padi
Pengendalian
● Mengurangi kelembaban dan kelembutan lingkungan penyimpanan padi. Pyricularia
oryzae lebih mudah berkembang biak pada lingkungan yang lembab dan lembut.
● Membersihkan karung penyimpanan padi. Karung yang digunakan untuk penyimpanan
padi harus bersih dan bebas dari kotoran atau sisa tanaman. Hal ini dilakukan untuk
mencegah adanya sumber infeksi jamur.
● Menggunakan bahan kimia. Penggunaan bahan kimia seperti fungisida dapat
membantu mengendalikan Pyricularia oryzae pada padi pascapanen.
● Menjemur padi terkena serangan. Pyricularia oryzae Jemur padi terkena serangan
Pyricularia oryzae selama beberapa hari untuk membunuh jamur dan mempercepat
pengeringan padi.
● Menjaga kebersihan lingkungan. Jaga kebersihan lingkungan sekitar tempat
penyimpanan padi dan hindari terjadinya penumpukan sampah atau sisa tanaman
yang dapat menjadi tempat hidup jamur Pyricularia oryzae.
● Menjaga kualitas benih. Pastikan benih yang digunakan untuk penanaman sehat dan
tidak terkontaminasi oleh jamur Pyricularia oryzae. Pilih benih yang berasal dari
sumber yang terpercaya dan lakukan proses pemilihan dan pengolahan benih dengan
baik.
Penyakit Pascapanen pada Padi
Penyakit Busuk Hitam Putih

Penyebab: infeksi cendawan patogen Rhizopus


Gejala:
Gejala penyakit busuk hitam putih pada gabah biasanya
dimulai dengan munculnya bercak hitam atau putih pada
permukaan gabah. Bercak ini kemudian dapat
berkembang menjadi busuk yang menyebar ke seluruh
permukaan gabah dan membusukkan biji gabah. Kondisi
ini dapat mengurangi kualitas gabah dan mempengaruhi
hasil panen.
Pengendalian

● Jaga kebersihan lingkungan sekitar penyimpanan gabah dan


pastikan kelembaban relatif dan suhu penyimpanan gabah
tidak terlalu tinggi.
● Pastikan gabah yang disimpan dalam wadah atau gudang tidak
terlalu padat dan memiliki sirkulasi udara yang cukup.
● Pastikan gabah dalam keadaan kering sebelum disimpan dan
jaga kelembaban relatif ruangan penyimpanan gabah.
● Lakukan pengolahan gabah dengan tepat dan gunakan
pestisida atau fungisida yang sesuai dan diizinkan.
Penyakit Pascapanen pada Padi
Penyakit Aspergillus flavus ear rot

Penyebab: infeksi Aspergilius sp.


Gejala:

Gejala yang muncul pada tanaman yang


terinfeksi Aspergillus flavus ear rot antara lain
busuk pada bagian ujung malai atau gabah yang
terletak di bagian bawah tanaman.Aspergillus
flavus pada biji padi dapat menyebabkan
perubahan warna biji menjadi kekuningan atau
kecokelatan, pengurangan kualitas biji, dan
produksi mikotoksin yang berbahaya bagi
kesehatan manusia dan hewan.
Pengendalian
● Pengendalian sanitasi lingkungan. Melakukan sanitasi lingkungan sekitar area
penanaman padi dan gudang penyimpanan padi dapat membantu mengurangi
risiko terjadinya infeksi Aspergillus sp pada gabah padi.
● Pengendalian kelembaban. Menjaga kelembaban gabah pada level yang tepat
dapat membantu mencegah pertumbuhan Aspergillus sp pada gabah. Kelembaban
yang terlalu tinggi dapat memicu pertumbuhan Aspergillus, sementara kelembaban
yang terlalu rendah dapat menyebabkan kekeringan pada gabah.
● Pemanenan dan Penyimpanan. Memastikan waktu pemanenan dan penyimpanan
gabah dilakukan dengan benar dapat membantu mencegah infeksi Aspergillus sp
pada gabah padi. Saat memanen padi, pastikan padi sudah kering dan bebas dari
kelembaban. Selain itu, pastikan padi disimpan pada suhu dan kelembaban yang
tepat.
● Perlakuan kimia. Penggunaan bahan kimia seperti fungisida pada tanaman dan
penggunaan bahan pengawet pada penyimpanan gabah dapat membantu
mencegah pertumbuhan Aspergillus sp pada gabah padi.
01.

BAB III
Kesimpulan
Kesimpulan

Padi adalah salah satu tanaman pangan yang penting dalam kehidupan manusia. Produksi padi
yang tinggi di dunia, terutama di negara-negara berkembang, sangat mempengaruhi ketahanan
pangan dan keamanan pangan. Namun, ada berbagai penyakit yang dapat menyerang tanaman
padi pascapanen yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Penyakit yang
sering menjangkit pada buli padi yaitu penyakit busuk biji padi (disebabkan oleh Altenaria sp.),
penyakit busuk bulir (disebabkan oleh Fusarium sp.), Blast Diseases (disebabkan oleh
Pyricularia oryzae), penyakit busuk hitam putih (disebabkan oleh Rhizopus), dan penyakit
Aspergilus flavus ear not (disebabakan oleh Aspergilus flavus). Oleh sebab itu, perlu adanya
pengendalian yang sesuai terhadap penyakit tersebut agar tidak terjadi pengurangan mutu
terhadap hasil padi yang telah diproduksi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai