Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Hama Walang sangit (Leptocorixa acuta) Pada Tanaman Padi

Mata kuliah Perlindungan Hutan

Nama dosen : Fahriza Luth S.Hut,M.p

Di Susun Oleh :

Dzikri Syahidan

NPM : 4122.2.18.11.0017

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

FAKULTAS KEHUTANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dari mata kuliah
perlindungan hutan.Disamping itu, mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini. Tak
lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah “perlindungan hutan” Bapa Fahriza Luth
S.Hut,M.p

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena
kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Sumedang, November 2019

Dzikri Syahidan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………..........................................................................................….. 2

DAFTAR ISI………………..........................................................................................…………..3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………........................................................……………...…..5

1.2 Rumusan Masalah………………………………...............................……….….…. 6

1.4 Tujuan …………………………………………………...................................….…..6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Walang sangit…………..........................................................…….…... 7


B. Apakah Walang sangit hanya menyerang tanaman padi saja...............................8
C. Bioekologi dan morfologi Walang sangit …….........................................……….. 8
D. pengendalian walang sengit…………........................................................................9

KESIMPULAN……………...............................................................................…………....…..12

DAFTAR PUSTAKA……………………….....................................................….....……..…....13

LAMPIRAN ................………..................................................................……...….....…....,,,.... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kementrian Pertanian dalam beberapa tahun terakhir ini telah mencapai swasebada beras. Untuk
mencapai keberhasilan tersebut tidaklah mudah karena adanya beberapa hama yang dapat mengganggu
tanaman padi, diantaranya hama serangga Walang Sangit (rice bug) dengan bahasa latinnya Leptocorisa
oratorius (Fabricius). Hama ini, bila diganggu akan mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau yang
kurang sedap. Agar tanaman padi tidak terserang oleh hama serangga Walang sangit dapat dilakukan
pencegahan di awal atau setelah terserang hama.

Di Indonesia walang sangit merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu menjadi
hama penting dan dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50 persen. Diduga bahwa populasi
100.000 ekor per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25 persen. Hasil penelitian menunjukkan populasi
walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15 persen.

Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa
serangan satu ekor walang sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27 persen. Kualitas
gabah (beras) sangat dipengaruhi serangan walang sangit. Diantaranya menyebabkan meningkatnya Grain
dis-coloration. Sehingga serangan walang sangit disamping secara langsung menurunkan hasil, secara tidak
langsung juga sangat menurunkan kualitas gabah.

Dalam rangka mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), penyuluh
pertanian di langangan perlu dibekali dengan informasi bagaimana cara mengatasi serangan hama walang
sangit pada tanaman padi. Seperti kita ketahui bersama, bahwa hama serangga walang sangit ini hampir
tidak pernah tidak ada pada setiap musim tanam padi, hanya saja tingkat serangannya yang berbeda-beda.
Untuk itu, hama serangga walang sangit ini adalah merupakan salah satu hama yang perlu di waspadai
karena bila lalai gabah menjadi hampa.

Walang sangit merupakan hama yang umum ada pada setiap musim tanam padi. Hama ini dapat
merusak bulir padi pada fase pemasakan. Mekanisme merusak Walang sangit adalah dengan menghisap
butiran gabah yang sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga Walang sangit ini akan mempertahankan
diri dengan mengeluarkan bau kurang sedap. Selain sebagai mekanisme pertahanan diri, bau yang
dikeluarkan juga digunakan untuk menarik walang sangit lain dari spesies yang sama. Walang sangit dapat
merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu.

4
Sampai sekarang belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama walang sangit. Berdasarkan
cara hidup walang sangit, tanam serempak dalam satu hamparan merupakan cara pengendalian yang sangat
dianjurkan. Setelah ada tanaman padi berbunga, walang sangit akan segera pindah dari rumput-rumputan
atau tanaman sekitar sawah ke pertanaman padi yang pertama kali berbunga. Sehingga jika pertanaman
tidak serempak pertanaman yang berbunga paling awal akan diserang lebih dahulu dan tempat
berkembangbiak . Pertanaman yang paling lambat tanam akan mendapatkan serangan yang relatif lebih
berat karena walang sangit sudah berkembangbiak pada pertanaman yang berbunga lebih dahulu.

Dianjurkan beda tanam dalam satu hamparan tidak lebih dari 2,5 bulan.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama serangga Walang sangit adalah menyebabkan beras
berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa.

Hama ini dapat dikendalikan melalui beberapa langkah, seperti:

- mengendalikan gulma, baik yang ada di sawah maupun yang ada di sekitar pertanaman

- meratakan lahan dengan baik dan memupuk tanaman secara merata agar tanaman tumbuh
seragam

- menangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum stadia pembungaan

- mengumpan walang sangit dengan ikan yang sudah busuk, claging yang sudah rusak, atau
dengan kotoran ayam

- menggunakan insektisida bila diperlukan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
ketika walang sangit berada di kanopi.

Salah satu akibat serangan hama serangga Walang sangit ini, beras akan mengalami perubahan
warna dan mengapur. Dengan demikian pencegahan yang dapat dilakukan setelah tanaman padi terserang
hama walang sangit adalah dapat menggunakan beberapa jenis insektisida (bila diperlukan) antara lain,
yang berbahan aktif seperti:

- BPMC dengan nama dagang Bassa, Kiltop, dan Baycard

- Fipronil dengan nama dagang Regent

- Metolkarb dengan nama dagang Rexal

- MIPC dengan nama dagang Mipcin, Mikarb, Dharmacin

5
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dimaksud Walang sangit (Leptocorixa acuta)?

2.Apakah Walang sangit (Leptocorixa acuta)hanya menyerang tanaman padi saja ?

3. Bioekologi dan morfologi Walang sangit (Leptocorixa acuta)

4.bagaimana cara mencegah Walang sangit (Leptocorixa acuta)

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu walang sangit

2. Untuk mengetahui bagaimana walang sangit menyerang tanaman

3. Untuk mengetahui Biekologi dan morfologi walang sangit

4. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah walang sangit

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hama Walang sengit

Walang sangit adalah anggota ordo Hemiptera (bangsa kepik sejati). Walang sangit
menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga (paniculae) dan juga cairan buah padi yang masih
pada tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning
(klorosis), dan perlahan-lahan melemah. Walang Sangit (Leptocorixa acuta) merupakan hama
yang menghisap cairan bulir pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit
menyebabkan beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit
menghisap cairan dalam bulir padi. Fase tanaman padi yang rentan terserang hama walang sangit
adalah saat tanaman padi mulai keluar malai sampai fase masak susu.

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hemiptera

Famili : Alydidae

Genus : Leptocorixa

Spesies : Acuta

Walang sangit (Leptocorixa acuta) mempunyai daerah sebaran yang sangat luas, hampir di
semua negara produsen padi. Daerah penyebaran (Leptocorixa acuta) antara lain Asia Tenggara,
Kepulauan Fiji, Australia, Srilangka, India, Jepang, Cina, Pakistan dan Indonesia. Di Indonesia L.
Acuta tersebar di daerah Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.Tanaman inang.

7
B. Apakah Walang sangit (Leptocorixa acuta) hanya menyerang tumbuhan padi ?

Walang sangit selain menyerang tanaman padi yang sudah bermalai dapat pula
berkembang pada rumput-rumputan seperti Panicium crusgalli L., Paspalum dilatatum Scop.,
rumput teki (Echinocloa crusgalli dan Echinocloa colonum).

C. Bioekologi dan morfologi Walang sangit (Leptocorixa acuta)


1. Telur

Telur berbentuk seperti cakram berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara
berkelompok. Kelompok telur biasanya terdiri dari 10 – 20 butir. Telur-telur tersebut biasanya
diletakkan pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun. Peletakan telur umumnya
dilakukan pada saat padi berbunga. Telur akan menetas 5 – 8 hari setelah diletakkan.
Perkembangan dari telur sampai imago adalah 25 hari dan satu generasi mencapai 46 hari.

2. Nimfa

Nimfa berwarna kekuningan, kadang-kadang nimfa tidak terlihat karena warnanya sama
dengan warna daun. Stadium nimfa 17 – 27 hari yang terdiri dari 5 instar.

3. Imago

Imago walang sangit yang hidup pada tanaman padi, bagian ventral abdomennya berwarna
coklat kekuning-kuningan dan yang hidup pada rerumputan bagian ventral abdomennya berwarna
hijau keputihan. Bertelur pada permukaan daun bagian atas padi dan rumput-rumputan lainnya
secara kelompok dalam satu sampai dua baris. Aktif menyerang pada pagi dan sore hari, sedangkan
di siang hari berlindung di bawah pohon yang lembab dan dingin.

4. Iklim Mikro

Perkembangan yang baik bagi hama Walang sangit terjadi pada suhu antara 27 – 300C.
Perkembangan Walang Sangit telah diketahui Gejala Serangan dan Kerusakan yang
ditimbulkanterjadi pada waktu temperatur sedang, curah hujan rendah dan sinar matahari terang.
Walang sangit dapat berkembang biak di lahan dataran rendah maupun di dataran tinggi.
8
D. Pengendalian Walang Sangit

Serangan OPT pada produksi padi seringkali menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Beragam cara telah dilakukan untuk mengendalikan keberadaan OPT di lapangan. Sehingga
kehadirannya tidak lagi menimbulkan kerusakan tanaman dan kerugian hasil produksi. Bermacam-
macam teknik telah dikembangkan untuk mengendalikan OPT pada tanaman padi. Demikian pula
untuk mengendalikan serangan hama walang sangit, telah ditemukan dan dipraktekkan beberapa
cara pengendalian yang cukup baik dan effektif mengendalikan keberadaan walang sangit di
lapangan. Pemilihan beragam cara yang digunakan untuk mengendalikan walang sangit ini
ditujukan untuk menyelamatkan hasil produksi padi atau gabah dari kerusakan akibat serangan
walang sangit. Secara langsung diharapkan penerapan cara pengendalian walang sangit dapat
mempertahankan jumlah atau kuantitas hasil produksi dan secara tidak langsung diharapkan
berbagai cara pengendalian yang diterapkan tesebut dapat mempertahankan kualitas beras tetap
baik dan sehat, terhindar dari grain dis-coloration, sehingga beras yang dihasilkan tetap padat
berisi, bersih, berwarna putih normal, berbau wangi khas beras dan berasa pahit. Tujuan akhirnya
adalah harga beras tidak jatuh dan kerugian petani secara ekonomis ditekan.

Berikut ini terdapat beberapa cara pengendalian yang dapat diterapkan dan telah terbukti
mampu mengendalikan walang sangit di lapangan, antara lain :

1. Pengendalian dengan sanitasi lingkungan

Walang sangit mempunyai inang yang cukup banyak berupa tanaman rumput-rumputan.
Untuk itu pada lahan-lahan pertanaman padi dan sekitarnya dari sebelum musim tanam sampai
selesai panen harus dilakukan pembersihan terhadap tanaman rumput-rumputan, sehingga tidak
ada tanaman inang alternatif yang dapat digunakan untuk bertahan hidup sebelum menyerang
tanaman padi. Pengendalian secara kultur teknik

Pengendalian ini dilaksanakan dengan mengatur pola tanam padi. Untuk mengendalikan
keberadaan walang sangit di lapangan, hendaknya dilakukan penanaman padi secara serentak pada
hamparan yang luas. Pada saat padi menjelang musim berbunga, walang sangit akan datang dan
berkembang biak satu generasi sebelum pertanaman padi tersebut dipanen.

9
Banyaknya generasi walang sangit dalam satu hamparan pertanaman padi tergantung pada
selisih waktu tanam pada hamparan tersebut. Semakin serempak penanaman padi dilakukan
semakin sedikit jumlah generasi walang sangit pada hamparan tersebut, dengan demikian selisih
waktu tanam dalam satu hamparan tidak boleh lebih dari 2,5 bulan. Selain itu dapat pula diberikan
tanaman perangkap, berupa tanaman padi yang ditanam dalam pot-pot, yang ditanam beberapa
hari sebelum penanaman padi di hamparan yang luas. Tanaman perangkap tersebut akan lebih dulu
memasuki masa berbunga dan pengisian bulir padi/gabah (periode masak susu), sehingga walang
sangit akan lebih dulu berkunjung dan menyerang tanaman padi dalam pot tersebut, untuk
selanjutnya akan lebih mudah menangkap dan mengendalikan walang sangit pada tanaman
tersebut.

2. Pengendalian secara biologi

Belum banyak diteliti dan dilaporkan bahan-bahan biologi yang sudah dikembangkan
effektif dan effisien dalam mengendalikan walang sangit. Namun demikian, untuk mengurangi
intensitas serangan walang sangit dapat digunakan Beauviria sp dan metharizum sp, yang
menyerang walang sangit pada stadia nimfa dan dewasa.

3. Pengendalian berdasarkan perilaku serangga

Walang sangit tertarik pada bau-bauan yang dikandung tanaman lycopodium sp dan
Ceratobium sp. Walang sangit juga tertarik pada bau busuk bangkai terutama bau busuk dari
bangkai kepiting/ketam dan keongmas/siput murbey. Ketertarikan ini dapat di gunakan sebagai
dasar tindakan pengendalian terhadap walang sangit.

Pengendalian walang sangit dengan menggunakan perilaku ketertarikannya terhadap bau-


bauan tertentu ini dapat dilakukan dengan modifikasi perangkap, artinya dibuat satu alat perangkap
khusus seperti botol plastik bekas wadah minuman air mineral yang dilubangi sebagai tempat
masuknya walang sangit, diberi umpan berupa berupa bangkai ketam/kepiting atau keong mas
yang diikat menggantung di dalam botol dan di bawahnya di berikan larutan sir sabun. Selanjutnya
diikat pada tiang bambu dengan jarak 3-5m. semakin banyak perangkap botol ini dipasang akan
semakin banyak walang sangit yang ditangkap.

10
Perangkap ini dipasang ketika pertanaman pada padi memasuki periode masak susu.
Dengan cara ini diharapkan walang sangit akan tertarik pada bau busuk bangkai yang dipasang,
untuk selanjutnya masuk kedalam botol, terperangkap didalamnya dan jatuh mati di larutan air
sabun yang ada di bawah bangkai. Pengendalian dengan cara ini cukup efektif dan murah/effisien.

4. Pengendalian dengan bahan tanaman yang menghasilkan bau penolak Walang sangit

Bahan tanaman yang dapat digunakan adalah tumbuhan liar ribu-ribu yang diambil
daunnya dan di tebarkan pada lahan petanaman padi menjelang periode masak susu. Daun ribu-
ribu di tebarkan merata dan terendam air akan mengeluarkan bau yang itidak disenangi oleh
walang sangit , sehingga walang sangit akan perdi dari lahan pertanian padi.

5. Pengendalian dengan bahan kimia (pestisida)

Pengendalian dengan bahan kimia (pestisida), pengendalian walang sangit dengan bahan
kimia (pestisida) ini dapat dilakukan apabila keberdaan populasi hama sudah sampai pada ambang
pengendalian yaitu 6 ekor walang sangit /m2. Pestisida yang di gunakan harus yan terdaftar dan di
ijinkan untuk pertanaman padi, di aplikasikan pada saat periode masak susu dan tetap mengacu
pada 6 tepat penggunaan pestisida (tepat jenis, dosis/konsentrasi, sasaran, waktu, tempat dan cara
aplikasinya).

Dengan mengendalikan keberadaan walang sangit sejak dini, sejak pertanaman padi
memasuki periode masak susu, maka produksi gabah akan dapat diselamatkan kuantitas dan
kualitasnya. Pertanaman padi yang bebas dari serangan walang sangit akan menghasilkan produksi
gabah yang bermutu baik dan produktifitas yang optimal. Dengan pengendalian yang optimal
terhadap walang sangit akan dihasilkan beras yang baik, dengan ukuran dan beras bernas, berwarna
putih normal, beraroma wangi khas beras dan berasa enak/tidak pahit.

11
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu :

1. Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan
dapat menyebabkan gagal panen.
2. Walang Sangit (Leptocorixa acuta) merupakan hama yang menghisap cairan bulir pada
fase masak susu.
3. Pengendalian hama walang sangit pada tanaman padi dapat dilakukan dengan cara
Pengendalian dengan sanitasi lingkungan, pengendalian secara kultur teknik, pengendalian
secara biologi, pengendalian berdasarkan perilaku serangga, pengendalian dengan bahan
tanaman yang menghasilkan bau penolak Walang sangit dan pengendalian dengan bahan
kimia (pestisida).

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2011. Pengenalan Gejala Kerusakan Tanaman. http://hutanku-

hutanku.blogspot.com/pengenalan-kerusakan-tanaman.html. Diakses pada 05 september


2013.

Anonim2. 2003. Pengendalian hama tanaman. http://www.sinartani.com/mimbar-


penyuluh/teknolohi-pengendalian-hama.html. Diakses pada tanggal 05 september 2013.

http://tugashamadanpenyakittanaman.blogspot.com/2014/04/makalah-walang-sangit.html

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai