Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“Penyakit Pada Tanaman Jagung dan Cara Pengendaliannya”

Oleh :

KELOMPOK

Kelas: Agroteknologi - C

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
Kata Pengantar
 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman dengan judul " Penyakit Pada Tanaman Jagung
dan Cara Pengendaliannya" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk
itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.

Kendari, 25 Mei 2019


 

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTRA ISI............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................5
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung....................................................6
2.2. Gejala Penyakit Pada Tanaman Jagung...........................................................6
2.3. Cara Mengendalika Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung....................6
BAB 3. PENUTUP.
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................9
3.2. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung (Zea mays) merupakan tanaman pangan yang menduduki peringkat


kedua setelah padi di Indonesia. Jagung sebagai bahan pangan memiliki kandungan
gizi seperti serat, vitamin B12, asam lemak esensial, isoflavon, mineral Fe, dan
provitamin. Selain sebagai bahan pangan, jagung juga digunakan sebagai bahan baku
industri makanan dan pakan ternak.
Salah satu penyebab menurunnya produktivitas tanaman jagung di Indonesia
adalah adanya penyakit penting tanaman. Penyakit penting tanaman jagung di
antaranya adalah penyakit bulai yang disebabkan Peronosclerospora maydis dan
penyakit hawar daun jagung disebabkan oleh Helminthosporium sp. Tanaman jagung
yang terserang patogen P.maydis tidak menghasilkan biji pada buaahnya sehingga
kehilangan hasil dapat mencapai 100% jika tidak dilakukan pengendalian). Tanaman
jagung yang terserang patogen Helminthosporium sp. dapat mengakibatkan kehilanga
hasil sebesar 50% bahkan dapat lebih besar jika serangan patogen terjadi sebelum
munculnya bunga jantan pada tanaman jagung .
Penyakit dapat di kendalikan dengan beberapa cara termasuk dengan
menggunakan fungisida. Namun penggunaan fungisida (metalaksil) untuk
mengendalikan penyakit bulai kadang-kadang dilaporkan tidak efektif karena
patogen bulai saat ini telah tahan terhadap metalaksil. Di sisi lain hampir semua
varietas jagung rentan terhadap penyebab penyakit bulai. Oleh karena itu, salah satu
pendekatan dalam pengendalian penyakit bulai adalah meningkatkan ketahanan
tanaman jagung terhadap penyakit bulai dan hawar. Pada penelitian ini ketahanan
tanaman jagung ditingkatkan dengan menggunakan aplikasi Trichoderma spp.
melalui benih. Aplikasi Trichoderma dilaporkan dapat meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan patogen.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apa saja penyakit yang menyerang tanaman jagung?
2. Bagaimana gejala yang ditimbulkan oleh penyakit yang menyerang
tanaman jagung?
3. Bagaiman cara mengendalikan penyakit yang menyerang tanaman jagung?
1.3. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui penyakit yang menyerang tanaman jagung


2. Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan oleh penyakit yang menyerang
tanaman jagung
3. Untuk mengetahui cara mengendalikan penyakit yang menyerang tanaman
jagung
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1. Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung

1. Hawar daun (Rhizoctonia solani)

Penyakit hawar daun adalah salah atau penyakit yang menyerang tanaman
jagung dan disebabkan oleh helmithosporium turcicum yang di tandai mulai
munculnya bercak pada daun berukuran kecil dan membentuk bulat atau oval yang
mana ukuran bercak tersebut semakin lama semakin memanjang dan menyebar
membentuk elips baru kemudian berubah menjadi nekrotik atau yang disebut dengan
hawar dengan warna hijau keabu – abuan semakin lama warnanya menjadi
kecokelatan.

2. Busuk Pelepah  (Rhizoctonia solani)

Busuk Pelepah merupakan Penyakit pada jagung selanjutnya, penyakit ini


sering kali menyerang area - area di pelepah daun pada tanaman jagung. Gejalanya
diawali dengan munculnya beberapa bercak yang berwarna agak merah kecolataan,
bercak akan terus membesar dan akan semktin meluas.

3. Penyakit bulai (Peronosclerospora maydis)

Penyakit bulai adalah Salah satu penyakit yang menyerang tanaman jagung
ketika usia tanaman masih muda, yaitu sekitar umur 1-2 Minggu setelah tanam.
Penyakit bulai akan menghambat pertumbuhan tanaman jagung terutama
perkembangan tongkol jagung.

4. Busuk batang (Fusarium sp.)

Penyakit busuk batang disebabkan oleh bakteri yang bernama Erwinia.


Penyakit busuk batang termasuk penyakit yang dapat menular. Penularannya melalui
biji yang terinfeksi. Penyakit busuk batang sering kali muncul pada saat musim hujan.
Faktor terjadinya busuk batang dikarenakan adanya cendawan yang beragam
jenisnya, seperti Diplodia maydis, cephalosporium acremonium, macrophomina
phaseolina dan sebagainnya. Penyakit busuja batang akan berakibat pada matinya
tanaman jagung sehingga gagal panen.

5. Karat daun (Puccinia polysora)


Penyakit lainnya yang menyerang tanaman jagung adalah karat daun atau nama
lainnya Puccinia polysora, penyakit ini ditandai dengan munculnya banyak bercak
yang berwarna cokelat pada daun dan semakin lama semakin menyebar. Jika tanaman
jagung yang terserang penyakit ini tidak segera di kendalikan maka daun pada
tanaman jagung akan menjadi layu dan akhirnya kering.

6. Penyakit gosong

Penyakit gosong adalah salah satu penyakit yang menyerang tanaman jagung,
penyakit ini yang menyebabkan bentuk dari tanaman dan hasil jagung gosong yang
disebabkan bakteri dan cendawan sehingga jagung - jagung tersebut tidak layak untuk
di perjual belikan.

Penyakit gosong merupakan salah satu dari sekian banyak jenis penyakit yang sering
menyerang tanaman jagung manis. Penyakit gosong ini disebabkan oleh cendawan
yang bernama Ustilago maydis. Penyakit gosong banyak ditemukan saat musim
kemarau tepatnya pada saat keadaan iklim sedang kering dan suhu sedang naik.

7. Kerdil jagung

Virus benam maize dwarf mosaik merupakan virus yang menyebabkan tanaman
jagung menjadi kecil atau kerdil, tanaman jagung akan sulit atau terhambat
perkembangannya.

8. Bercak daun  (Bipolaris maydis Syn)

Penyakit ini disebabkan oleh Bipolaris maydis Syn. Salasatu penyakit yang


menyebabkan tanaman jagung layu dan mati setelah 3-4 minggu adalah penyakit
bercak daun.

9. Busuk tongkol

Penyakit busuk tongkol dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang disebabkan
oleh beberapa jenis cendawan antara lain: Busuk tongkol Fusarium disebabkan oleh
infeksi cendawan fusarium moniliforme, busuk tongkol diplodia disebabkan oleh
infeksi cendawan diplodia maydis, dan busuk tongkol gibberella karena disebabkan
oleh cendawan gibberella roseum.
2.2. Gejala yang Ditimbulkan Oleh Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung
1. Hawar daun

Gejala Awal terinfeksinya hawar daun, menunjukkan gejala berupa bercak


kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan
berkembang menjadi nekrotik (disebut hawar), warnanya hijau keabu-abuan atau
coklat. Panjang hawar 2,5-15 cm, dan biasanya serangan penyakit ini dimulai dari
daun yang paling bawah dan terus meningkat ke atas. Pada kasus yang berat, tanaman
jagung yang terinfeksi penyakit ini akan lebih cepat mati sehingga proses pembuahan
tidak terjadi secara maksimal.
Cendawan tersebut paling banyak ditemukan pada saat musim hujan karena
pertumbuhannya yang sangat cepat. Kelembapan yang tinggi dan suhu yang tinggilah
yang menyebabkan serangan cendawan ini pada tanaman jagung manis. Penyakit
hawar daun biasanya menyerang bagian daun tanaman.
Gejala awal yang ditimbulkan dari serangan penyakit hawar daun adalah
adanya bercak berwarna cokelat pada permukaan daun. Lama kelamaan, daun akan
mengering dan akhirnya berguguran. Kerusakan yang akan diterima oleh tanaman
dari serangan penyakit hawar daun adalah hampir 60%.

2. Busuk Pelepah

Gejala yang ditimbulkan berupa bercak yang berwarna agak kemerahan lalu
mengalami perubahan, seiring waktunya, menjadi abu-abu dan kecokelatan. Penyakit
ini juga akan menghambat pengiriman nutrisi sewaktu proses pembuahan
jagung sehingga besar buah jagung tidak bisa mencapai ukuran maksimalnya.

3. Penyakit Bulai

Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai
kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari
di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih. Penyakit bulai pada tanaman
jagung menyebabkan gejala sistemik yang meluas keseluruh bagian tanaman dan
menimbulkan gejala lokal. Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih
muda biasanya tidak membentuk buah, tetapi bila infeksinya pada tanaman yang
lebih tua masih terbentuk buah dan umumnya pertumbuhannya kerdil.
4. Busuk batang

Gejala yang terjadi dari penyerangan penyakit busuk batang adalah tanaman
tiba-tiba menjadi rebah karena batang melunak dan terpelintir.
Gejala yang ditimbulkan adalah perubahan warna pada pangkal batang jagung dari
hijau menjadi kecokelatan, bagian dalam batang mengalami pembusukan, dan kulit
luar batang jagung terlihat tipis. Hal tersebut menyebabkan pohon jagung mengalami
kerapuhan dan tidak mampu menopang buah yang dihasilkan.

5. Karat daun

penyakit ini ditandai dengan munculnya banyak bercak yang berwarna cokelat
pada daun dan semakin lama semakin menyebar. Jika tanaman jagung yang terserang
penyakit ini tidak segera di kendalikan maka daun pada tanaman jagung akan menjadi
layu dan akhirnya kering.

6. Penyakit gosong

penyakit gosong akan menunjukkan gejala seperti pembengkakan yang terjadi


pada tongkol.

7. Kerdil jagung

Ditandai tanaman jagung menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau
dengan diselingi garis-garis kuning, jika dilihat secara keseluruhan tanaman tampak
berwarna agak kekuningan mirip gejala bulai namun permukaan daun bagian bawah
maupun atas apabila dipegang tidak terasa adanya serbuk spora. Penularan virus
dapat terjadi secara mekanis atau melalui serangga Myzus percicae dan
Rhopalopsiphum maydis secara nonpersisten. Tanaman jagung terinfeksi virus ini
umumnya menjadikan penurunan hasil secara signifikan.

8. Bercak daun

Gejala yang ditimbulkan berupa munculnya bercak yang berwarna hijau


kekuningan atau cokelat kemerahan pada daun. Penyakit ini bisa menyebabkan biji
buah jagung rusak bahkan tongkol jagung dapat gugur (terlepas dari pohonnya).
Penyakit ini juga sangat mudah menular melalui media angin ataupun percikan air
hujan. Salah satu penyakit yang menyebabkan tanaman jagung layu dan mati setelah
3-4 minggu adalah penyakit bercak daun.
9. Busuk tongkol

- Busuk tongkol Fusarium

Gejala penyakit ini ditandai permukaan biji tongkol jagung berwarna merah
jambu sampai coklat, kadang-kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti
kapas berwarna merah jambu. Cendawan berkembang baik pada sisa tanaman
maupun di dalam tanah, cendawan ini dapat terbawa benih, penyebarannya dapat
melalui angin atau tanah

- Busuk tongkol Diplodia

Serangan busuk tongkol diplodia ditandai adanya warna coklat pada klobot.
Jika infeksi terjadi setelah 2 minggu keluarnya rambut jagung menyebabkan biji
berubah menjadi coklat, kisut akhirnya busuk. Miselium cendawan diplodia berwarna
putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot. Infeksi dimulai dari dasar
tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke permukaan biji serta
menutupi kelobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora dan piknidia
berdinding tebal pada sisa tanaman di lahan

- Busuk tongkol Gibberella

Serangan dini pada tongkol jagung dapat menyebabkan tongkol jagung menjadi
busuk, kelobotnya saling menempel erat pada tongkol, serta buahnya berwarna biru
hitam di permukaan kelobot maupun bongkol

2.3. Cara Mengendalikan Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung


1. Hawar daun

Untuk mengendalikan penyakit hawar daun dapat dilakukan dengan cara


menyemprotkan cairan fungisida pada tanaman yang terserang penyakit hawar daun
sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Memusnahkan tanaman dengan cara membakar keseluruhan batang jagung yang
terinfeksi penyakit hawar.
Sedangkan untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan benih
dengan varietas yang tahan terhadap penyakit hawar daun. Selain itu, kebersihan
lingkungan sekitar penanaman juga harus diperhatikan lagi.

2. Busuk Pelepah
Penyakit ini dapat diatasi dengan cara-cara berikut ini:
 Menanam jenis bibit jagung yang tahan terhadap penyakit ini, seperti: Semar-
2, Rama, Galur GM 27
 Mengatur jarak tanam yang lebih luas
 Mengatur pengairan dengan baik
 Melakukan pergantian jenis tanaman lain pada lahan yang sama
 Melakukan penyemprotan fungisida yang memilik kandungan aktif
 mancozebatau karbendazim

3. Penyakit Bulai
Pengendalian penyakit ini bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti
Srikandi, Lamuru, dan Gumarang. Selain itu, bisa dilakukan penanaman serempak
dan melakukan periode waktu bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai
satu bulan di setiap tahunnya. Jika sudah ada yang terinfeksi bisa dilakukan eradikasi
atau pemusnahan total. Untuk pencegahan juga bisa digunakan fungisida metalaksil
pada benih tanaman dengan dosis 0,7 gram bahan aktif pada tiap kg benih.

4. Busuk batang

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah
Menanam jenis bibit jagung yang tahan terhadap penyakit ini, seperti BISI-1, BISI-4,
Surya, xp. 9702, Exp. 9703, CPI-2, FPC 9923, Pioneer-8, Pioneer-10, Pioneer-12,
Pioneer-13, Pioneer-14, Semar-9, Palakka, atau J1-C3.

a. Melakukan pergiliran tanaman, melakukan pemupukan berimbang (hindari


kelebihan kandungan Nitrogendan kekurangan Kalium)
b. Mengatur sistem pengairan yang baik, cara yang alami dapat dilakukan yaitu
dengan menyebarkan jamur antagonisTrichodermasp.

Selain itu, untuk mengendalikan penyakit busuk batang dapat dilakukan dengan
cara memusnahkan tanaman yang terserang penyakit busuk batang.

5. Karat daun

Penyakit ini dapat diatasi dengan cara berikut:

1) Menanam jenis bibit jagung yang tahan karat daun, sepertiLamuru,


Sukmaraga, Palakka, Bima-1, atau Semar-10
2) Memusnahkan pohon tanaman yang terserang penyakit
3) Menggunakan fungisida yang memiliki kandungan aktif benomil
6. Penyakit gosong

Untuk mengendalikan penyakit gosong dapat dilakukan dengan cara


menyemprotkan cairan fungisida sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Sedangkan untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan varietas
yang tahan terhadap penyakit gosong.

7. Kerdil jagung

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu :
(1) Mencabut tanaman jagung terinfeksi virus seawal mungkin agar tidak menjadi
sumber infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman musim mendatang;
(2)  Melakukan pergiliran tanaman, tidak menanam tanaman jagung secara terus
menerus di lahan yang sama;
(3)  Penyemprotan pestisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi.
Dosis/konsentrasi tidak melebihi anjuran dalam kemasan;
(4)  Tidak menanam benih jagung  dari tanaman terinfeksi virus.
8. Bercak daun

Penyakit ini dapat diatasi dengan cara berikut:


 Menanam varietas yang tahan bercak daunseperti: Bima-1, Srikandi Kuning-1,
Sukmaraga, atau Palakka
 Memusnahkan pohon jagung yang terserang penyakit
 Menggunakan fungisida yang mengandung bahan aktif mancozebatau
karbendazim
9. Busuk tongkol

Cara pengendalian busuk tongkol ini yaitu:

(1) Menggunakan pemupukan berimbang;


(2)  Tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lahan, jika musim hujan
bagian batang di bawah tongkol dipotong agar ujung tongkol tidak mengarah ke atas;
(3)  Pergiliran tanaman mengunakan tanaman bukan termasuk padi-padian, karena
patogen ini mempunyai banyak tanaman inang.
BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari hasil yang telah di bahas dapat di simpulkan bahwa tanaman jagung juga
merupakan tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Penyakit pada
tanaman jagung juga bermacam macam diantaranya: hawar daun, busuk pelepah,
penyakit bulai, busuk batang, karat daun, penyakit gosong, kerdil jagung, bercak
daun, dan busuk tongkol. Untuk menghindari penurunan produksi pada tanaman
jagung perlu diperhatikan  beberapa faktor yaitu pada pemilihan benih,diharapkan
mengunakan varietas ungul seperti varietas jagung Bt. Dan memperhatikan
pemakaian pupuk yang sesuai. Penerapan cara bercocok tanam yang baik untuk
menghindari banyaknya serangan hama dan penyakit pada tanaman budidaya.

3.2. Saran

Pengendalian penyakit biasanya selalu dikaitkan dengan bahan-bahan kimia


yang bias menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Pengendalian penyakit
sebaiknya dilakukan secara terpadu dengan memanfaatkan lingkungan sebagai
pengendaliannya, seperti dengan menggunakan musuh alami atau dengan bahan
organik.
DAFATAR PUSTAKA

Irawan Denny, Hasanuddin, dan Lahmuddin Lubis. 2013. Uji Ketahanan Beberapa
Varietas Jagung (Zea Mays L.) Terhadap Penyakit Karat Daun (Puccinia
polysora Underw.) Di Dataran Rendah. Jurnal Online Agroteknologi, 1(3):759-
767.

Mita, Nasrah. 2016. Komunikasi Pertanian Pengendalian Hama Penggerek Batang


(Ostrinia fumacalis)  Pada Tanaman jagung.
http://nasramitha.blogspot.com/2016/01/makalah-tanaman-jagung.html.
Diakses pada 25 Mei 2019.

Nurhudiman. 2014. Gejala dan Tanda Penting Tanaman Jagung.


http://brintek.blogspot.com/2014/04/gejala-dan-tanda-penyakit-penting.html.
Diakses pada 25 Mei 2019.

Triyanto. 2017. Pengendalian Busuk Tongkol Pada Tanaman Jagung.


https://kabartani.com/pengendalian-busuk-tongkol-pada-tanaman-jagung.html.
Di akses pada 25 Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai