Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“CONTOH TANAMAN YANG TERKENA PENYAKI”

NAMA : Rizky surya Pratama D

NPM : 214110228

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PRKANBARU

2023
1. Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)
Jenis tanaman yang terkena penyakit ini Tomat,cabai

Virus dapat ditularkan melalui penyambungan dan melalui serangga


vektor lalat putih Bemisia tabaci infeksi virus tomato yellow leaf curl virus
(TYLCV) merupakan salah satu penyebab rendahnya produksi tomat di Indonesia.
TYLCV termasuk ke dalam kelompok Gemini virus yang ditularkan oleh kutukebul
(whitefly = Bemisia tabaci). Pengendalian virus TYLCV yang aman dan
menguntungkan ialah dengan penggunaan varietas tahan yang merupakan salah satu
cara pengendalian hayati penyakit virus. Cara ini mempunyai kelebihan
dibandingkan pengendalian menggunakan pestisida dan kultur teknis. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan 30 galur tomat terhadap virus
TYLCV.

2. Penyakit mosaik ketimun pada tanaman tembakau.


jenis tanaman yang terkena adalah tembakau

Penyakit virus pada tembakau khususnya gejala mosaik, menimbulkan kerugian


yang kurang disadari oleh petani, khususnya pada tembakau rajangan, karena
tanaman yang sa- kit tidak langsung mati dan masih memberi- kan hasil walaupun
kualitasnya menurun. Pada tembakau cerutu penyakit virus menyebabkan kerugian
yang cukup besar, karena selain me- ngurangi produksi juga sangat berpengaruh
terhadap mutu daun yang dihasilkan. Daun tembakau yang terserang virus pada
umum- nya menunjukkan gejala mosaik, berkerut, atau menggulung, ukurannya
menjadi lebih kecil, rapuh, elastisitas dan daya bakarnya me- nurun. Menurut Lucas
(1975) daun yang terse- rang penyakit CMV menunjukkan perubahan warna secara
nyata seperti pola mosaik, keba- nyakan tanaman kerdil, daun menyempit dan
mengalami distorsi. Efisiensi fotosintesis pada daun yang terinfeksi virus juga
mengalami per- ubahan, seiring dengan berkurangnya kadar CO2 bersih dan
kandungan klorofil a/b (Gon- çalves et al. 2005). Besarnya kerugian tergan- tung
dari jenis virus yang menyerang, jenis tembakau, dan waktu terjadinya infeksi
Mosaik ketimun pada tanaman tembakau disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus
(CMV), atau Marmor astricum Holmes. CMV dapat ditularkan secara
mekanik.Virus mosaik ketimun adalah virus tanaman yang berbentuk polihedral
dengan diameter 28 nm, menginfeksi lebih dari 775 spesies tumbuhan dalam 67
famili dan dapat ditularkan oleh 75 spesies afid secara non-persistent.

3. Potato virus Y
Jenis tanaman yang terkena penyakit ini adalah kentang
PVY ditularkan oleh vektor Virus Myzus persicae, Kutu daun hanya perlu makan
tanaman yang terinfeksi virus sekitar 20 detik, PVY dapat dibawa dari satu tanaman
kentang ke tanaman lainnya melalui bibit yang terinfeksi. (Virologi Tumbuhan, n.d.)
4. Penyakit busuk pangkal batang Ganoderma
Penyakit ini menyerang tanaman kelapa sawit

Penyaki
t ini disebabkan oleh fungi Ganoderma boninense yang merupakan salah satu fungi
dari kelompok fungi busuk putih (white rot). Fungi ini memiliki kemampuan
mendegradasi senyawa ligin yang tinggi. Busuk pangkal batang merupakan gejala
umum dari penyakit yang disebabkan oleh Ganoderma boninense pada tanaman
kelapa sawit. Pada beberapa kasus, serangan Ganoderma menyebabkan gejala
busuk batang atas atau penyakit upper stem rot. Gejala penyakit busuk pangkal
batang dan penyakit busuk batang atas umum ditemukan pada lokasi kebun yang
sama. Perbandingan antara penyakit busuk batang atas dan busuk pangkal batang
berkisar antara 1:10 sampai 1:1.
5. Penyakit Blast.
Penyakit ini menyerang tanaman Padi

Penyakit ini disebabkan oleh fungi Pricularia oryzae Gejalanya dijumpai berak
dengan bentuk meyerupai “belah ketupat” pada daun padi.(Millenia et al., 2021)
Penyakit blas adalah penyakit bercak daun pada tanaman padi yang disebabkan oleh
cendawan Pyricularia grisea dikenal juga dengan nama Pricularia oryzae. Selain
daun penyakit ini juga menyerang pelepah, batang dan bulir padi. Pada awalnya
penyakit blas banyak menyerang tanaman padi darat (gogo), namun kini penyakit
blast juga menyerang tanaman padi sawah. Jamur P. grisea (Pricularia oryzae) dapat
menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian
sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi,
P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa
bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase
pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada
tangkai/leher malai disebut blas leher. Perkembangan parah penyakit blas leher
infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah
sebagai patogen tular benih (seed borne). Gejala penyakit blas secara fisik mudah
terdeteksi pada seluruh bagian tanaman padi. Gejala dapat dideteksi jika terlihat
adanya bercak pada daun, malai (busuk leher), batang dan bulir padi. Bercak pada
daun berbentuk belah ketupat atau lonjong. Pada bagian tepi bercak berwarna
kecoklatan dan pada bagian tengah bercak berwarna abu-abu atau putih. Serangan
pada malai terlihat jika ada tangkai malai yang membusuk. Gejala yang terjadi pada
malai biasa disebut juga dengan busuk leher (neck rot). Busuk leher akan
menyebabkan gabah hampa jika serangan terjadi sebelum masa pengisian bulir.
Sedangkan infeksi yang terjadi pada batang padi menyebabkan busuk batang dan
mudah rebah.
6. Penyakit “Bulai”
Penyakit ini menyerang tanaman jagung.

Penyakit ini disebut juga penyakit “Liyer” yang disebabkan oleh fungi Sclerospora
maidis. Bulai merupakan penyakit penting pada tanaman jagung. Penyakit telah
dilaporkan menyebabkan kerugian yang besar di berbagai negara produsen jagung.
Di Indonesia, bulai pernah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Kerugian
ditimbulkan bervareasi dari Provinsi yang satu dengan Provinsi yang lain. Kerugian
mencapai 90%, bahkan tanaman bisa puso, terutama bila penyakit menyerang
varietas yang rentan. Penyakit bulai dapat menyebabkan berbagai tingkatan gejala.
Penyakit bulai umumnya menyebabkan gejala klorosis. Pada mulainya terjadi
klorosis lokal yang terus dapat berkembang dan bila perkembangannya sampai pada
titik tumbuh karena kondisi lingkungan yang mendukung, maka gejala penyakit
bulai menjadi sistematik.
7. Penyakit Hawar Pelepah Daun
Penyebab: penyakit HPD adalah cendawan Rhizoctonia solani. Cendawan ini

memiliki 14 kelompok anastomosis dan yang menyebabkan penyakit HPD adalah

R. solani dari kelompok anastomosis 1. Selain dapat menyerang tanaman padi, R.

solani ditemukan juga menyerang tanaman jagung dan kacang tanah serta gulma

sebagai inang alternatif Kemampuan lain dari cendawan ini adalah hidup pada sisa-

sisa tanaman, sehingga sumber inokulum akan tersedia terus menerus jika tidak

dilakukan pengendalian

Gejala: penyakit HDP dapat dilihat pada selubung daun. Pada bagian tersebut akan

terdapat bercak berwarna coklat kemerahan. Bercak akan berubah menjadi putih

kelabu dan tepi bercak akan berwarna coklat. Adapun bentuk bercak sendiri dapat

berupa bulat lonjong dengan panjang 2 – 3 cm yang kemudian akan meluas. Pada

saat kondisi lembab, bercak juga akan ditemukan pada daun padi dan pelepah daun

membusuk sehingga padi menjadi rebah dan gabah menjadi kopong.

8. Penyakit Layu Pada Bawang


jenis tanaman yang terkena penyakit adalah Bawang Merah
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bakteri Pantoeaananatis juga dilaporkan
sebagai patogen yang diduga menyebabkan penyakit layu. Gejala yang
ditimbulkanya itu daun mengering, terdapat garis putih pada daun, semakin lama
warna menjadi gelap kecoklatan selain itu umbi pada bawang merah membusuk dan
tanaman menjadi layu.
9. Penyakit busuk cincin
bakteri bakteri Clavibacter michiganensis ssp. sepedonicum tanaman yang
terjangkit adalah kentang. Corynebacterium spedonicum adalah bakteri gram positif
yang berbentuk batang. Selnya tidak motil, tidak membentuk spora, berbentuk
pleomorfik batang dengan ukuran 0,4-0,6 μm x 0,8-1,2 μm. Penyakit busuk cincin
merupakan penyakit yang serius di daerah temperate, namun penyakit ini dapat
beradaptasi juga di daerah tropik karena terbawa umbi bibit.
Penyakit ini menyebabkan kelayuan daun dan batang (seringkali hanya
beberapa batang saja). Daun bagian bawah melemah dengan warna pucat di antara
tulang daun. Ujung daun menggulung ke atas, diikuti matinya tanaman secara cepat.
Pada kultivar kentang tertentu (seperti Russet Burbank) menyebabkan gejala kerdil
roset.
10. Penyakit busuk batang pada sorgum
penyakit ini menyerang tanaman Sorgum
Cendawan Fusarium menyerang tanaman sorgum di semua tahap pertumbuhan dan
dapat menyebabkan busuk pada bibit sehingga gagal untuk berkecambah atau
mengalami damping off, selain itu cendawan ini juga merusak bagian akar dan
batang sehingga cendawan ini disebut sebagai soil borne disease.(Soenartiningsih et
al., 2013)
11. Penyakit kresek
tanaman yang terjangkit adalah tanaman Padi
Disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang menyerang tanaman padi
sehinnga tanaman padi terjangkit penyakit kresek,dimana serangan oleh bakteri ini
dapat mengakibatkan kerusakan tanaman dan juga dapat menurunkan hasil produksi
tanaman padi. Bahkan, dalam serangan berat dapat mengakibatkan terjadinya puso.

12. Penyakit Embun Tepung (Powdery Mildew)

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan

Erysiphae diffusa yang menginfeksi

tanaman kedelai. Patogen E. diffusa

menginfeksi daun kedelai bagian bawah

sehingga pada permukaan daun bagian bawah terdapat bercak berwarna putih
seperti tepung yang merupakan kumpulan dari konidia dan konidiofor patogen E.

diffusa. Bercak kemudian menyebar ke bagian atas permukaan daun. Patogen

merupakan parasit obligat. Akibat infeksi patogen E. diffusa pada daun kedelai

maka terganggunya proses fotosintesis. Varietas Anjasmoro dan Mahameru

merupakan varietas yang rentan terhadap patogen E. diffusa. Perkembangan

penyakit embun tepung dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu,

kelembaban, dan cahaya matahari. Suhu dan kelembaban optimum untuk

perkembangan penyakit E. diffusa berkisar 22- 260C dan kelembaban mencapai 80-

88%. Memiliki inang alternatif yaitu Euphorbia hirta, Pseudoelephantopus spicatus,

dan Heliotropium indicum (Sumartini and Rahayu, 2017).

Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman dengan

mengganti tanaman dengan tanaman yang bukan inang patogen E. diffusa.

Melakukan eradikasi tanaman yang menjadi sumber inokulum. Pengendalian

dengan agens hayati seperti cendawan Lecanicillium lecanii mampu menekan

perkembangan penyakit E. diffusa (Inayati and Yusnawan, 2017). Aplikasi pupuk

kandang dan pemberian agens hayati Aspergillus sp. dan Talaromyces sp. mampu

menekan penyakit embun tepung pada tanaman pepaya (Firnando et al., 2020)

Anda mungkin juga menyukai