NPM : 214110228
FAKULTAS PERTANIAN
PRKANBARU
2023
1. Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)
Jenis tanaman yang terkena penyakit ini Tomat,cabai
3. Potato virus Y
Jenis tanaman yang terkena penyakit ini adalah kentang
PVY ditularkan oleh vektor Virus Myzus persicae, Kutu daun hanya perlu makan
tanaman yang terinfeksi virus sekitar 20 detik, PVY dapat dibawa dari satu tanaman
kentang ke tanaman lainnya melalui bibit yang terinfeksi. (Virologi Tumbuhan, n.d.)
4. Penyakit busuk pangkal batang Ganoderma
Penyakit ini menyerang tanaman kelapa sawit
Penyaki
t ini disebabkan oleh fungi Ganoderma boninense yang merupakan salah satu fungi
dari kelompok fungi busuk putih (white rot). Fungi ini memiliki kemampuan
mendegradasi senyawa ligin yang tinggi. Busuk pangkal batang merupakan gejala
umum dari penyakit yang disebabkan oleh Ganoderma boninense pada tanaman
kelapa sawit. Pada beberapa kasus, serangan Ganoderma menyebabkan gejala
busuk batang atas atau penyakit upper stem rot. Gejala penyakit busuk pangkal
batang dan penyakit busuk batang atas umum ditemukan pada lokasi kebun yang
sama. Perbandingan antara penyakit busuk batang atas dan busuk pangkal batang
berkisar antara 1:10 sampai 1:1.
5. Penyakit Blast.
Penyakit ini menyerang tanaman Padi
Penyakit ini disebabkan oleh fungi Pricularia oryzae Gejalanya dijumpai berak
dengan bentuk meyerupai “belah ketupat” pada daun padi.(Millenia et al., 2021)
Penyakit blas adalah penyakit bercak daun pada tanaman padi yang disebabkan oleh
cendawan Pyricularia grisea dikenal juga dengan nama Pricularia oryzae. Selain
daun penyakit ini juga menyerang pelepah, batang dan bulir padi. Pada awalnya
penyakit blas banyak menyerang tanaman padi darat (gogo), namun kini penyakit
blast juga menyerang tanaman padi sawah. Jamur P. grisea (Pricularia oryzae) dapat
menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian
sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi,
P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa
bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase
pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada
tangkai/leher malai disebut blas leher. Perkembangan parah penyakit blas leher
infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah
sebagai patogen tular benih (seed borne). Gejala penyakit blas secara fisik mudah
terdeteksi pada seluruh bagian tanaman padi. Gejala dapat dideteksi jika terlihat
adanya bercak pada daun, malai (busuk leher), batang dan bulir padi. Bercak pada
daun berbentuk belah ketupat atau lonjong. Pada bagian tepi bercak berwarna
kecoklatan dan pada bagian tengah bercak berwarna abu-abu atau putih. Serangan
pada malai terlihat jika ada tangkai malai yang membusuk. Gejala yang terjadi pada
malai biasa disebut juga dengan busuk leher (neck rot). Busuk leher akan
menyebabkan gabah hampa jika serangan terjadi sebelum masa pengisian bulir.
Sedangkan infeksi yang terjadi pada batang padi menyebabkan busuk batang dan
mudah rebah.
6. Penyakit “Bulai”
Penyakit ini menyerang tanaman jagung.
Penyakit ini disebut juga penyakit “Liyer” yang disebabkan oleh fungi Sclerospora
maidis. Bulai merupakan penyakit penting pada tanaman jagung. Penyakit telah
dilaporkan menyebabkan kerugian yang besar di berbagai negara produsen jagung.
Di Indonesia, bulai pernah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Kerugian
ditimbulkan bervareasi dari Provinsi yang satu dengan Provinsi yang lain. Kerugian
mencapai 90%, bahkan tanaman bisa puso, terutama bila penyakit menyerang
varietas yang rentan. Penyakit bulai dapat menyebabkan berbagai tingkatan gejala.
Penyakit bulai umumnya menyebabkan gejala klorosis. Pada mulainya terjadi
klorosis lokal yang terus dapat berkembang dan bila perkembangannya sampai pada
titik tumbuh karena kondisi lingkungan yang mendukung, maka gejala penyakit
bulai menjadi sistematik.
7. Penyakit Hawar Pelepah Daun
Penyebab: penyakit HPD adalah cendawan Rhizoctonia solani. Cendawan ini
solani ditemukan juga menyerang tanaman jagung dan kacang tanah serta gulma
sebagai inang alternatif Kemampuan lain dari cendawan ini adalah hidup pada sisa-
sisa tanaman, sehingga sumber inokulum akan tersedia terus menerus jika tidak
dilakukan pengendalian
Gejala: penyakit HDP dapat dilihat pada selubung daun. Pada bagian tersebut akan
terdapat bercak berwarna coklat kemerahan. Bercak akan berubah menjadi putih
kelabu dan tepi bercak akan berwarna coklat. Adapun bentuk bercak sendiri dapat
berupa bulat lonjong dengan panjang 2 – 3 cm yang kemudian akan meluas. Pada
saat kondisi lembab, bercak juga akan ditemukan pada daun padi dan pelepah daun
sehingga pada permukaan daun bagian bawah terdapat bercak berwarna putih
seperti tepung yang merupakan kumpulan dari konidia dan konidiofor patogen E.
merupakan parasit obligat. Akibat infeksi patogen E. diffusa pada daun kedelai
perkembangan penyakit E. diffusa berkisar 22- 260C dan kelembaban mencapai 80-
kandang dan pemberian agens hayati Aspergillus sp. dan Talaromyces sp. mampu
menekan penyakit embun tepung pada tanaman pepaya (Firnando et al., 2020)