Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit pada tanaman dapat disebabkan oleh mikroorganisme misalnya


jamur, virus, dan bakteri. Selain itu juga dapat disebabkan karena kurangnya salah
satu atau beberapa jeni unsur hara. Tanaman yang terserang penyakit biasa
terllihat bila ada perbahan atau kersakan organ-organ pada tanaman. Beberapa
contoh penyakit pada tanaman, yaitu sebagai berikut.

a. Penyakit layu cabai, penyakit ini


disebabkan oleh bakteri. Cabai yang
terkena penyakit ini mempunyai ciri-ciri
daun muda layu diikuti dengan
menguninggnya daun-daun tua.
b. Penyakit busuk daun bawang merah,
disebabkan oleh jamur Gejalanya di dekat
ujung daun timbul bercak hijau pucat, di
permukaan daun berkembang jamur
berwarna putih ungu, daun menguning,, layu
dan mongering. Daun yang telah mati akan
berwarna putih dan banyak jamur berwarna
hitam.
c. Penyakit hawar daun kentang, disebabkan oleh
jamur. Gejalanya pada tepi-tepi daun
ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu
rendah, kelembapan dan curah hujan tinggi.

d. Penyakit tungro pada tanaman padi.


Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh
kerdil dan tidak normal. Disebabkan oleh
virus tungro melalui perantara wereng.

1
e. Penyakit mosaic, banyak menyerang
tanaman tembakau yang disebabakan
oleh virus TMV (Tobacco Mosaic
Virus).

Penyakit pada tanaman ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan


pemberian pupuk yang cukup jika kekurangan unsur hara dan bila terserang
penyakit oleh mikroorganisme maka menggunakan bakterisida (menanggulangi
bakteri parasite), dan fungisida (menanggulangi jamur parasite) atau bubur
Bordeaux yaitu campuran yang mengandung kalsium karbonat dan senyawa
tembaga.

Tanda-tanda tanaman yang terserang penyakit, yaitu sebagai berikut.

 Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekuarangan
air. Jika tanaman sudah disiram teteap layu kemungkinan ada bagian akar
dan jaringan yang terserang virus atau bakteri.
 Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara
bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit, yang
dapat disebabkan oleh parasite, nonparasit, atau serangan hama.
 Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau
hijau pucat dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu
sakit. Tetapi perubahan warna daunjuga dapat disebabkan oleh rusaknya
klorofil atau karena kekurangan cahaya matahari.
 Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak-bercak berbentuk
lingkaran, kemudian kerning dan berbentuk lubang.
 Kerdil, terjadi pada daun, buah atau bagian lainnya.
 Daun mengeriting.
 Busuk pada batanng daun, atau buah.
 Semai roboh.

2
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penyakit pada Tanaman Duku

Penyakit yang menyerang tanaman duku adalah cendawan mati pucuk


cabang (Gloeosporium gloeosporoides) dan bercak cokelat pada buah yang
disebabkan oleh antraknosa (Colletotrichum gloeosporoides).

Antraknosa adalah
jenis penyakit tumbuhan yang ditemukan
pada berbagai tanaman pohon dan semak,
Antraknosa sering disebut hawar pada daun,
akar, ataupun ranting. Infeksi pada daun
akan lebih parah ketika musim hujan, karena
jamur antraknosa membutuhkan air dalam
penyebaran. Jamur penyebab antraknosa
tidak akan menyebar dalam kondisi kering.

3.2. Gejala Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Duku

Gejala yang terlihat apabila


tanaman terinfeksi oleh penyakit ini
adalah pada buah terdapat tanda bercak
melingkar cekung berwarna coklat pada
pusatnya serta berwarna coklat muda
pada sekeliling lingkarannya. Pada
perkembangannya, bercak tersebut akan
meluas kemudian menyebabkan buah membusuk, kering dan jatuh.

Gejala antraknosa bervariasi tergantung pada tanaman inang, cuaca, dan


waktu terjadinya infeksi. Daun dewasa cenderung lebih tahan terhadap infeksi,

3
namun ketika kondisi memungkinkan akan tetap terinfeksi, ranting dan dahan
pohon dapat terinfeksi yang menyebabkan cabang-cabang yang bengkok.

Jamur antraknosa banyak hidup pada daun dan ranting, pada awal musim
hujan jamur akan banyak memproduksi spora kecil dan disebarkan melalui
percikan air hujan. Awal pertumbuhan individu barunya tumbuh melalui daun
atau ranting muda.

Jenis penyakit ini tidak kalah hebatnya,penyakit ini paling berbahaya


apabila tidak tepat dalam pengendalian,kerusakan dari serangan penyakit ini
menyebabkan gagal panen dan penurunan kualitas buah dan produktifitas hasil
panen,

3.3. Tanda-tanda Tanaman Duku Terkena Penyakit Antraknosa

Dalam Diganosis seringkali tanda-tanda, yaitu kenampakan makroskopis


pathogen atau bagiannya memegang peranan penting. bahkan lebih penting dari
gejala. Tanda-tanda umumnya terbatas pada penyakit yang disebabkan oleh
jamur dan bakteri. Jamur-jamur parasit tertentu akan membentuk struktur-
struktur di luar badan tumbuhan, khususnya yang menghasilkan spora, karena
dengan demikian spora akan lebih mudah tersebar. Tanda-tanda yang sering
muncul adalah dalam bentuk miselium, karat, tepung, jamur hitam, smut
(gosong bengkak), cacar putih, bercak ter, tubuh buah, sklerotium dan lendir
bakteri.

Tanaman duku mengalami


penyakit antraknosa di akibatkan karena
jamur Colletotrichum gloeosporiods.
Jamur Colletotrichum sp. ditandai dengan
warna miselium putih keabu-abuan
sampai dengan hitam, arah pertumbuhan
ke samping, struktur miselium kasar, hifa
tidak bersekat, konidiofor tidak
bercabang serta konidia berbentuk bulan
sabit dan tidak bersekat.

4
3.4. Persebaran Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Duku

Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Jamur


ini berkembang pesat pada kelembaban di atas 90% dan suhu di bawah 320C.
Jamur Colletotrichum capsici dapat bertahan hidup di dalam tanah, sisa-sisa
tanaman atau buah yang telah terinfeksi. Sementara penularan penyakit
antraknosa dapat disebabkan oleh hembusan angin, alat-alat pertanian, percikan
air hujan dan penyemprotan pestisida, serta manusia.

Antraknosa umumnya menyerang hampir di semua bagian tanaman, mulai


dari ranting, cabang, daun hingga buah. Fase serangannya pun beragam, bisa
dimulai dari fase vegetatif (perkecambahan) atau pun fase generatif (pembuahan).

3.5. Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Duku

Pengendalian penyakit antraknosa ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,


diantaranya adalah:

 Menggunakan bibit yang sehat


 Menggunakan lahan yang bukan bekas dari tanaman
famili solanaceae seperti terong, tomat, paprika dll
 Melakukan perempelan tunas air, penyiangan dan pengaturan genangan
air. Semua cara tersebut merupakan bagian dari tindakan pencegahan,
yang ditujukan agar lingkungan sekitar tanaman tidak lembab, mengingat
antraknosa disebabkan oleh jamur yang perkembangannya sangat
didukung oleh lingkungan yang lembab.
 Menggunakan jarak tanam yang agak lebar, sekitar 65-70cm dan ditanam
secara zig-zag. Ini bertujuan untuk mengurangi kelembaban udara serta
menjadikan sirkulasi udara lancar karena jarak antar tanaman semakin
lebar.
 Menggunakan mulsa hitam perak agar sinar matahari dapat dipantulkan ke
bagian bawah permukaan daun/tanaman sehingga kelembaban tidak begitu
tinggi. Disamping itu penggunaan mulsa plastik dapat mencegah
persebaran spora melalui percikan air hujan.

5
 Menambahkan pupuk yang mengandung unsur kalsium tinggi. Pemberian
kalsium dapat membuat dinding sel tanaman menjadi lebih kuat dan lebih
susah ditembus oleh jamur. Pemberian kalsium dapat dilakukan dengan
cara pengocoran dolomit (CaMg(CO3)2)
 Alternatif pengendalian terakhir bisa dilakukan dengan menggunakan
fungisida kontak seperti mankozeb, propineb, klorotalonil, dan
tembaga hidroksida. Atau dengan fungisida sistemik seperti benomil,
metalaksil, dimetomorf, difenokonazol, tebukonazol, dsb

6
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Duku (Lansium domesticum Corr.) merupakan tanaman buah berupa


pohon yang berasal dari Indonesia. Duku umumnya merupakan tanaman warisan
dari generasi sebelumnya, yang tumbuh secara alami, sehingga petani pemilik
belum menerapkan budidaya duku sehat. Duku tidak dirawat secara optimal,
dibiarkan tumbuh begitu saja, bahkan pemeliharaannya hanya dilakukan ketika
menjelang dan pada saat panen. Meskipun demikian, duku memiliki peranan
penting dalam perekonomian daerah sebagai sumber penghasilan petani.
Penyakit yang menyerang tanaman duku adalah penyakit busuk akar,
penyakit antraknosa dan penyakitmati pucuk. Cara pengendalian hama dan
penyakit tersebut bisa dilakukan dari cara yang sederhana sampai menggunakan
bahan kimia.

4.2. Saran

Mengingat adanya penyakit pada tanaman duku, serta dengan cara


pengendaliannya, maka dalam upaya pemeliharaan tanaman duku diperlukan
adanya penanganan yang baik, baik dari pihak petani ataupun pemerintah
sehingga angka produksi tanaman duku akan meningkat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Fredi. 2019. Hama dan Penyakit Tanaman Duku.


http://fredikurniawan.com/hama-dan-penyakit-tanaman-duku/ (24 Agustus 2019)

Pedia, Tani. 2018. Hama dan Penyakit Tanaman Duku (indetifikasi serta teknis
pengendalian).
https://tanipedia.co.id/hama-dan-penyakit-tanaman-duku-indetifikasi-serta-teknis-
pengendalian/ (24 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai