TINJAUAN PUSTAKA
1
e. Penyakit mosaic, banyak menyerang
tanaman tembakau yang disebabakan
oleh virus TMV (Tobacco Mosaic
Virus).
Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekuarangan
air. Jika tanaman sudah disiram teteap layu kemungkinan ada bagian akar
dan jaringan yang terserang virus atau bakteri.
Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara
bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit, yang
dapat disebabkan oleh parasite, nonparasit, atau serangan hama.
Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau
hijau pucat dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu
sakit. Tetapi perubahan warna daunjuga dapat disebabkan oleh rusaknya
klorofil atau karena kekurangan cahaya matahari.
Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak-bercak berbentuk
lingkaran, kemudian kerning dan berbentuk lubang.
Kerdil, terjadi pada daun, buah atau bagian lainnya.
Daun mengeriting.
Busuk pada batanng daun, atau buah.
Semai roboh.
2
BAB III
PEMBAHASAN
Antraknosa adalah
jenis penyakit tumbuhan yang ditemukan
pada berbagai tanaman pohon dan semak,
Antraknosa sering disebut hawar pada daun,
akar, ataupun ranting. Infeksi pada daun
akan lebih parah ketika musim hujan, karena
jamur antraknosa membutuhkan air dalam
penyebaran. Jamur penyebab antraknosa
tidak akan menyebar dalam kondisi kering.
3
namun ketika kondisi memungkinkan akan tetap terinfeksi, ranting dan dahan
pohon dapat terinfeksi yang menyebabkan cabang-cabang yang bengkok.
Jamur antraknosa banyak hidup pada daun dan ranting, pada awal musim
hujan jamur akan banyak memproduksi spora kecil dan disebarkan melalui
percikan air hujan. Awal pertumbuhan individu barunya tumbuh melalui daun
atau ranting muda.
4
3.4. Persebaran Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Duku
5
Menambahkan pupuk yang mengandung unsur kalsium tinggi. Pemberian
kalsium dapat membuat dinding sel tanaman menjadi lebih kuat dan lebih
susah ditembus oleh jamur. Pemberian kalsium dapat dilakukan dengan
cara pengocoran dolomit (CaMg(CO3)2)
Alternatif pengendalian terakhir bisa dilakukan dengan menggunakan
fungisida kontak seperti mankozeb, propineb, klorotalonil, dan
tembaga hidroksida. Atau dengan fungisida sistemik seperti benomil,
metalaksil, dimetomorf, difenokonazol, tebukonazol, dsb
6
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Pedia, Tani. 2018. Hama dan Penyakit Tanaman Duku (indetifikasi serta teknis
pengendalian).
https://tanipedia.co.id/hama-dan-penyakit-tanaman-duku-indetifikasi-serta-teknis-
pengendalian/ (24 Agustus 2019)