Anda di halaman 1dari 14

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN DUKU

(Lansium domesticum Corr)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Perlindungan
Tanaman

Disusun oleh :

Elfirah Aprillia 175009033

FAKKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan


semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Pengendalian Hama
dan Penyakit Pada Tanaman Duku (Lansium domesticum Corr)” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Perlindungan Tanaman.
Makalah ini berisi tentang hama dan penyakit serta cara pengendaliannya
terhadap tanaman duku. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Tasikmalaya, 24 Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... iv

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ iv

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... v

1.3. Tujuan ....................................................................................................... v

1.4. Manfaat ..................................................................................................... v

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... vi

2.1. Pengertian Hama dan Penyakit .................................................................... vi

2.2. Hama dan Penyakit pada Tanaman Duku ................................................... ix

2.2.1. Hama Tanaman Duku ........................................................................... ix

2.2.2. Penyakit Tanaman Duku ....................................................................... xi

BAB III PENUTUP ............................................................................................. xiii

1.1. Kesimpulan ............................................................................................ xiii

1.2. Saran ...................................................................................................... xiii

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiv


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Duku (Lansium domesticum Corr.) merupakan tanaman buah berupa pohon


yang berasal dari Indonesia. Sekarang populasi duku sudah tersebar secara luas di
seluruh pelosok nusantara. Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa duku berasal
dari Asia Tenggara bagian Barat, Semenanjung Thailand di sebelah Barat sampai
Kalimantan di sebelah Timur. Jenis ini masih dijumpai tumbuh dengan bebas atau
masih liar di wilayah tersebut dan merupakan salah satu buah-buahan unggulan.
Buah duku merupakan buah yang sudah sangat terkenal di masyarakat
indonesia, hal ini dikarenakan rasanya yang manis dan enak. Walaupun buah duku
memiliki bentuk yang sama dengan buah langsat, namun rasanya berbeda, buah
langsat terasa lebih asam.
Walaupun tidak tumbuh sepanjang tahun, jika sudah musim nya, buah ini
sangat mudah untuk didapatkan, hal ini juga termasuk alasan mengapa buah duku
sudah sangat terkenal di masyarakat indonesia.

Di Indonesia, sudah banyak masyarakat yang berbisnis buah ini, karena


rasanya yang enak, buah ini sangat diminati banyak orang dan patut dijadikan
ladang bisnis. Namun, selain rasanya yang manis dan enak, tidak banyak hal lain
yang diketahui oleh masyarakat mengenai buah duku. Padahal, buah duku
memiliki manfaat yang sangat banyak.

Diharapkan dengan telah dikaji nya lebih mendalam mengenai buah duku,
akan semakin banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan buah duku
dengan lebih baik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang kami angkat
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud hama dan penyakit tanaman ?
2. Hama dan penyakit apakah yang menyerang tanaman duku ?
3. Bagaimana cara menanggulangi hama dan penyaki pada tanaman duku ?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi mengenai pengertian hama dan penyakit
tanaman.
2. Memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada tanaman
duku.
3. Memberikan informasi mengenai cara penanggulangan hama dan
penyakit pada tanaman duku.

1.4. Manfaat

Dapat bermanfaat sebagai sumber tambahan materi pembelajaran


mengenai hama dan penyakit pada tanaman.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hama dan Penyakit

Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang
dibudidayakan manusia. Hewan yang termasuk hama dikelompokan ke dalam
beberapa golongan, yaitu sebagai berikut :

 Mamalia (hewan menyusui), seperti; musang, tupai, tikus, dan babi hutan.
 Aves (ungags atau burung), seperti; burung dan ayam.
 Serangga, seperti; belalang, wereng, dan kumbang.
 Molusca (hewan lunak), seperti; siput dan bekicot.

Beberapa hama yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut.

a. Belalang setan (Aularches miliaris), menyebabkan kerusakan terhadap


tanaman besar, misalnya berbagai jenis pisang, kelapa, pinang dan jeruk.
b. Lalat buncis (Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan pada bagian
batang, daun, dan buah tanaman buncis. Lalat ini membuat saluran-saluran
didalam tanaman sehingga membuat tanaman layu sampai mati.
c. Tungau bercak dua (Tetranichus urticae), menyebabkan daun tanaman
menjadi bercak-bercak dan berwana kuning. Hama ini dapat menyerang
semua tanaman budidaya.
d. Hama penggerek umbi kentang, yaitu ulat berwarna kelabu Phthorimaea
aperculella dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi
ngengat berwarna kelabru.
e. Hama pemakan daun kubis, yaitu ulat berwana hijau muda, berbulu hitam,
kepala kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dengan ukuran yunbuh
sekitar 9 mm.
f. Hama pada bawang putih, yaitu berupa ulat berwarna hijau atau cokelat
tua dengan garis kekuningan, berukuran 25 mm. Menyebabkan bawang
putih berlubang dan daunnya berselaput tipis seta layu.
g. Hama penggerek buah manga, berupa ulat berwarna tubuh selang-selang
merah dan putih dan ulat cokelat kehitaman. Buah manga akan rusak dan
berlubang serta didalamnya terdapat kotoran ulat tersebut.
h. Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija.
i. Belalang, juga sering menyerang tanaman padi.
j. Burung pipit, dalam jumlah besar dapat merugikan petani karena biji
dimakan oleh burung tersebut.
k. Hama wereng, selain hama padi, wereng juga menjadi vector penyebab
penyakit tungro.
l. Babi hutan, menyerang tanaman budidaya terutama umbi-umbian.
m. Kera, menyerang tanaman budidaya buah-buahan dan sayuran.

Untuk menanggulangi serangan hama, dapat dilakukan dengan pemberian


pestisida. Terdapat beberapa macam pestisida, seperti : Insektisida (untuk
menanggulangi hama serangga), Molisida (untuk menanggulangi hama Mollusca),
dan Rodentisida (untuk menanggulangi hama binatang pengerat). Akan tetapi
penggunaan pestisida jangan berlebihan karena dapat merusak lingkungan, lebih
baik menggunakan Biopestisida untuk hama serangga yang terbuat dari campuran
daun mimba dan daun paitan. Sedangkan untuk hama pengerat dapat
menggunakan musuhnya. Contoh, tikus menggunakan ular.

Penyakit pada tanaman dapat disebabkan oleh mikroorganisme misalnya


jamur, virus, dan bakteri. Selain itu juga dapat disebabkan karena kurangnya salah
satu atau beberapa jeni unsur hara. Tanaman yang terserang penyakit biasa
terllihat bila ada perbahan atau kersakan organ-organ pada tanaman. Beberapa
contoh penyakit pada tanaman, yaitu sebagai berikut.

a. Penyakit layu cabai, penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang
terkena penyakit ini mempunyai ciri-ciri daun muda layu diikuti dengan
menguninggnya daun-daun tua.
b. Penyakit busuk daun bawang merah, disebabkan oleh jamur Gejalanya di
dekat ujung daun timbul bercak hijau pucat, di permukaan daun
berkembang jamur berwarna putih ungu, daun menguning,, layu dan
mongering. Daun yang telah mati akan berwarna putih dan banyak jamur
berwarna hitam.
c. Penyakit hawar daun kentang, disebabkan oleh jamur. Gejalanya pada
tepi-tepi daun ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah,
kelembapan dan curah hujan tinggi.
d. Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi
tumbuh kerdil dan tidak normal. Disebabkan oleh virus tungro melalui
perantara wereng.
e. Penyakit mosaic, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabakan
oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).

Penyakit pada tanaman ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan


pemberian pupuk yang cukup jika kekurangan unsur hara dan bila terserang
penyakit oleh mikroorganisme maka menggunakan bakterisida (menanggulangi
bakteri parasite), dan fungisida (menanggulangi jamur parasite) atau bubur
Bordeaux yaitu campuran yang mengandung kalsium karbonat dan senyawa
tembaga.

Tanda-tanda tanaman yang terserang penyakit, yaitu sebagai berikut.

 Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekuarangan
air. Jika tanaman sudah disiram teteap layu kemungkinan ada bagian akar
dan jaringan yang terserang virus atau bakteri.
 Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara
bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit, yang
dapat disebabkan oleh parasite, nonparasit, atau serangan hama.
 Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau
hijau pucat dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu
sakit. Tetapi perubahan warna daunjuga dapat disebabkan oleh rusaknya
klorofil atau karena kekurangan cahaya matahari.
 Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak-bercak berbentuk
lingkaran, kemudian kerning dan berbentuk lubang.
 Kerdil, terjadi pada daun, buah atau bagian lainnya.
 Daun mengeriting.
 Busuk pada batanng daun, atau buah.
 Semai roboh.

2.2. Hama dan Penyakit pada Tanaman Duku

2.2.1. Hama Tanaman Duku

1. Burung

Gejala : menyerang buah yang sudah matang, dan buah akan berjatuhan.
Serta mengakibatkan gagal panen.

Pengendalian :

 Membuat perangkap burung.


 Memasang pembungkus buah duku.
2. Kalelawar

Tentu tidak asing dengan jenis hama yang satu ini,hama ini
menyerang dengan cara memakan buah duku yang matang dan siap
panen,tentu serangan tersebut sangat fatal dan berakibat menimbulkan
kerugian dan produktifitas hasil panen menurun.

Gejala : menyerang buah yang sudah matang atau masak, dan buah akan
berjatuhan bahkan habis di atas pohon.

Pengendalian :
Pengendalian untuk jenis hama kelelawar ini dengan cara
membungkus buah duku sejak buah itu berukuran kecil. Bahan
pembungkus dapat berupa ijuk tanaman aren, kain bekas dan bongsang
yang terbuat dari anyaman bambu (jika tingkat serangan hama kelelawar
tinggi).

3. Kumbang penggerek buah


Jenis hama ini memiliki penamaan ilmiah Curculia
sp,menimbulkan kerusakan buah dan menurunkan mutu buah duku dengan
cara menyerang buah duku yang sudah matang,sehingga buah duku
berlubang dan busuk bila terkena air hujan.

Gejala : menyerang buah yang sudah matang juga, buah akan terdapat
lubang dan buah akan berjatuhan di tanah.
Pengendalian :

Pengendalian untuk jenis hama kumbang penggerek buah ini


dengan menjaga sanitasi kebun dan mengendalikan pertumbuhan dengan
mengunakan jenis insektisida bermerek dagang Canon 20 EC dengan
konsentrasi 2-3 cc/liter.

4. Kutu Perisai
Jenis hama ini memiliki penamaan ilmiah Asterolecantium
sp,menimbulkan kerusakan tanaman duku dengan menyerang daun dan batang
duku,sehingga batang tanaman duku mengalami hambatan pertumbuhan
akibat serangan kutu tersebut.

Gejala : menyerang daun mudah dan tua, batang duku dan juga batang buah
duku.
Pengendalian :
Pengendalian jenis hama ini dengan cara meningkatkan sanitasi kebersihan
kebun serta tetap meningkatkan pemeliharaan dan perawatan tanaman duku
sebaik mungkin dan mengunakan jenis insektisda untuk mengambat semakin
banyak hama kutu perisai tersebut.

5. Kutu Putih
Jenis hama ini memiliki penamaan ilmiah Psedococcus lepelleyi tingkat
serangan dari hama bila tidak dikendalikan dapat menyebabkan pertumbuhan
duku menjadi terhambat, karena jenis hama ini menutupi kuncup daun dan
daun muda buah duku.

Gejala : menyerap pada pucuk daun muda dan tuan, serta menyerang buah
yang masih pentil atau muda.

Pengendalian :

Pengendalian apabila tingkat serangan tinggi dengan tetap menjaga


kebersilahan areal kebun duku,mengunakan jenis varietas resisten terhadap
hama jenis kutu putih,jika diperlukan pengendalian dapat mengunakan jenis
insektisida untuk mengendalikan pertumbuhan hama tersebut.

2.2.2. Penyakit Tanaman Duku

1. Penyakit Antraknosa
Gejala : buah terserang terdapat bintik berwarna kecoklatan hingga hitam,
dan buah akan berjatuhan ketanah.

Pengendalian :

 Melakukan santitasi atau penyiangan kebun dengan maksimal.


 Melakukan penyemprotan bagian terserang menggunakan larutan
fungisida sesuai dosis.
2. Penyakit Mati Pucuk
Gejala : menyerang ujung daun, batang da ranting hingga kekuningan
bahkan hingga mati.

Pengendalian :

 Melakukan penyaingan di sekitar kebun


 Pemupukan dengan teratur.
 Melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif berupa Fermate
dan Manzate
.

3. Penyakit Busuk Akar


Gejala : menyerang akar tanaman duku sampai mati, jika terserang
tanaman duku akan berwarna kekuningan di bagian daun, daun berguguran
dan lama – kelamaan tanaman akan kering dan mati.

Pengendalian :

 Melakukan penyiangan sekitar tanaman duku.


 Melakukan pemupukan baik dan teratur.
 Dan penyemprotan bagian akar dengan fungisida berbahan aktif
sesuai petunjuk.
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Duku (Lansium domesticum Corr.) merupakan tanaman buah berupa


pohon yang berasal dari Indonesia. Duku umumnya merupakan tanaman warisan
dari generasi sebelumnya, yang tumbuh secara alami, sehingga petani pemilik
belum menerapkan budidaya duku sehat. Duku tidak dirawat secara optimal,
dibiarkan tumbuh begitu saja, bahkan pemeliharaannya hanya dilakukan ketika
menjelang dan pada saat panen. Meskipun demikian, duku memiliki peranan
penting dalam perekonomian daerah sebagai sumber penghasilan petani.
Tanaman duku dapat diserang oleh berbagai jenis hama dan penyakit.
Hama yang menyerang tanaman duku adalah kelelawar, kutu perisai, kumbang
penggerak buah dank utu putih. Penyakit yang menyerang tanaman duku adalah
penyakit busuk akar, penyakit antraknosa dan penyakitmati pucuk. Cara
pengendalian hama dan penyakit tersebut bisa dilakukan dari cara yang sederhana
sampai menggunakan bahan kimia.

1.2. Saran

Mengingat adanya hama dan penyakit pada tanaman duku, serta dengan
cara pengendaliannya, maka dalam upaya pemeliharaan tanaman duku diperlukan
adanya penanganan yang baik, baik dari pihak petani ataupun pemerintah
sehingga angka produksi tanaman duku akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Fredi. 2019. Hama dan Penyakit Tanaman Duku.


http://fredikurniawan.com/hama-dan-penyakit-tanaman-duku/ (24 Agustus 2019)

Pedia, Tani. 2018. Hama dan Penyakit Tanaman Duku (indetifikasi serta teknis
pengendalian).
https://tanipedia.co.id/hama-dan-penyakit-tanaman-duku-indetifikasi-serta-teknis-
pengendalian/ (24 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai