)
DI KELOMPOK TANI ANJASMORO IV DESA SUMBERBRANTAS
KOTA BATU
Oleh :
ANTONIUS KANUR
2015330094
2021
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN WORTEL (Daucus Carota L.)
DI KELOMPOK TANI ANJASMORO IV DESA
SUMBERBRANTAS KOTA BATU
Oleh :
ANTONIUS KANUR
2015330094
2021
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Menyetujui :
ii
RINGKASAN
ANTONIUS KANUR
Wortel merupakan salah satu jenis sayuran umbi yang memiliki peranan penting
dalam penyediaan sumber vitamin dan mineral. Sebagai sumber pangan hayati,
wortel banyak mengandung vitamin A dan zat-zat lain yang berkhasiat obat,
sehingga sangat baik untuk mencegah berbagai penyakit.
Wortel termasuk jenis tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak (perdu)
yang tumbuh tegak dengan ketinggian 30 cm – 100 cm atau lebih. Wortel
digolongkan sebagai tanaman semusim dan berumur pendek, yakni berkisar antara
70 – 120 hari, dapat hidup dengan baik di daerah beriklim sedang (subtropis).
Daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai. Batangnya pendek,
berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras dan berdiameter kecil (sekitar 1 cm -
1,5 cm). Bunga membentuk seperti payung berganda dan berwarna putih. Biji
berbentuk bulat pipih dan berwarna coklat. Akarnya tunggang dan menjadi besar
membentuk umbi, berdaging, warna kuning kemerahan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat serta perlindunganNya sehingga proposal Praktek Kerja Lapang
(PKL) dapat diselesaikan meskipun penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari laporan Teknik Budidaya Tanaman Wortel ( Daucus Carota L.)
Di Kelompok Tani Anjasmoro VI Desa Sumberbrantas Kota Batu Namun itu
semua bahan pembelajaran buat saya untuk kedepanya.
Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu syarat kelulusan yang
harus dipenuhi oleh Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang,
khususnya Program Studi Agroteknologi untuk memperoleh gelar sarjana strata 1,
agar dapat mengetahui dan membandingkan antara dunia kerja dan teori-teori
yang telah didapatkan selama masa perkuliahan dikampus Universitas
Tribhuwana Tunggadewi.
Malang,
Penyusun
Antonius Kanur
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 2
2.1 Tujuan ............................................................................................... 3
3.1 Manfaat.............................................................................................. 3
v
5.9 Pemupukan ........................................................................................ 21
5.10 Pengendalian Haman Dan Penyakit................................................. 21
5.11 Panen................................................................................................ 22
5.11.1 Ciri Dan Umur Panen....................................................... 22
5.11.2 Cara Panen....................................................................... 22
5.12 Pascapanen....................................................................................... 22
5.11.1Pengumpulan..................................................................... 22
5.11.2Pemn Otiran Pengolahan................................................... 23
5.11.3Penyimpanan...................................................................... 23
5.11.4Pengemasan Dan Pengangkutan........................................ 23
BAB VI PENUTUP...................................................................................... 24
6.1 Kesimpulan....................................................................................... 24
6.2 Saran................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 25
vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... 27
Gambar 1. Alat dan bahan................................................................. 27
Gambar 2. Pengolahan....................................................................... 27
Gambar 3. Penanaman....................................................................... 27
Gambar 4. Pemupukan....................................................................... 27
Gambar 5. Pengendalian.................................................................... 27
Gambar 6. Pepengolahan lahan.......................................................... 27
Gambar 7. Pembenihan...................................................................... 27
Gambar 8. Pemisahan beih wortel dari ranting.................................. 27
DAFTAR TABEL........................................................................................ 28
Tabel 1.1 Kandungan gizi Tanaman Wortel...................................... 28
Tabel 1.2 Data-data setiap Dusun..................................................... 28
vii
RIWAYAT HIDUP
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wortel (Daucus carota L.) adalah bukan tanaman asli Indonesia, berasal
dari Negeri yang beriklim sedang (sub-tropis) yaitu berasal dari Asia Timur dan
Asia Tengah. Ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu.
Di indonesia budidaya tanaman wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi
di daerah Lembang dan Cipanas (Jawa Barat). Namun dalam perkembangannya
menyebar luas ke daerah-daerah sentral (Anonim, 2007).
Wortel sebagai salah satu sayuran komersial sudah sangat dikenal oleh
masyarakat indonesia dan populer sebagai sumber vitamin A karena memiliki
kadar korotenen (Provitamin A), disamping itu juga wortel mengandung vitamin
B, vitamin C serta zat-zat lain seperti Kalori 42kal, Protein 1,2gr, Lemak 0,3gr,
Hidrat arang 9,3gr, Kalsium 39gr, Fospor 37gr, Besi 0,8gr, Vitamin A 12.000si,
Vitamin BI 0,006gr, Vitamin C 6gr. Berdasarkan dengan itu kegunaan wortel
selain sebagai sasyuran yang yang merupakan sumber sumber vitamin, wortel
juga mempunyai manfaat lain yaitu sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa
penyakit antara lain dara tinggi, gangguan pencernaanm radang usus besar,
membantu menyembuhkan rabun senja dan lain lain
1 Kalori 42 kal
2 Protein 1,2 gr
3 Lemak 0,3 gr
5 Kalsium 39 gr
6 Fospor 37 gr
7 Besi 0,8 gr
8 Vitamin A 12,000 si
9 Vitamin BI 0,06 gr
10 Vitamin C 6 gr
1
peningkatan pendapatan negara melalui pengurangan impor dan memacu laju
pertumbuhan ekspor. Di samping itu juga secara ekonomis agribisnis wortel
mempunyai prospek yang bagus untuk di ekspor ke luar negeri seperti ke
Hongkong, Singapura dan Malaysia. Hal ini dikarenakan lahan pertanian di
negara-negara tersebut semakin berkurang seiring dengan berkembangnya
industri. Air di Hongkong, Singapura dan Malaysia biasanya kurang mendukung
terutama saat musim dingin dan musim gugur sehingga praktis semua kebutuhan
sayuran tergantung ke negara lain.
Tanaman penyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk dapat tumbuh
dan berbunga. Wortel termasuk tanaman umbi akar yang dikategorikan kedalam
sayuran. Wortel memiliki susunan tubuh yang terdiri dari dari daun, batang dan
akar. Struktur batang pendek, akarnya tunggang, tumbuh pada musim kemerau
dan hujan memiliki siklus hidup 1-2 tahun, wortel memiliki umbi yang berwarna
kuning kemerah-merahan, karena mengandung betakaroten dan flavonoid yang
bersifat yang bersifat sebagai antioksida yang bermanfaat bagi tubuh (Lesmana,
2015).
Wortel memiliki tekstur serat kayu dan memiliki rasa yang manis lang.
Apabila wortel dimasak dengan kurang baik, teksturnya masih terasa keras dan
rasa manisnya belum keluar. Oleh karena itu, banyak anak-anak bahkan sampai
orang dewasa yang tidak menyukai sayuran teruatama wortel. Wortel juga
merupakan komoditas yang mudah rusak setelah pemanenan.
Wortel biasanya diolah untuk membuat masakan sup, capai, bistik, kari,
mie, dan sebagainya (Cahyono, 2002). Untuk memperpanjang masa simpan kini
wortel dapat diolah menjadi permen jelly yang sehat. Permen jelly yang berbahan
dasar dari wortel, tentunya akan disukai anak-anak karena berbentuk seperti
permen. Selain itu juga, kandungan seperti betakaroten (Vitamin A., Vitamin B,
(B1, B3, B6, dan B90), Vitamin C dan mineral merupakan zar gizi yang
bermanfaat bagi anak-anak dan orang dewasa (Lesmana 2015).
Permen atau kembang gula adalah jenis makanan selingan yang berbentuk
padat dibuat dari gula pemanis lainya atau campuran gula dengan pemanis lain
dengan atau tanpa adanya tambahan bahan makanan lain yang lazim, permen
berdasarkan teksturnya dikategorikan, dalam 3 jangka yaitu , permen keras,
permen renya, dan lunak (Koswara, 2009).
Salah satu contoh dari permen lunak yaitu permen Jelly, permen jelly
memiliki penampilan jernih, transparan, serta mempunyai tekstur dengan
kekenyalan tertentu (Atmaka et ai, 2013) oleh karena itu, permen jelly disukai
oleh anak-anak sampai orang dewasa, permen jelly merupakan permen yang
biasanya dibuat dari air, atau dari sari buah dan bahan pembentuk gel. Bahan
pembentuk gel yang biasa digunakan antara lain gelatin, karagenan, agar-agar dan
pektinm (Koswara, 2009).
Agar-agar selain pembentuk gel juga dapat berfungsi sebagai pengental,
pengemulsi dan sebagainya. Agar-agar memiliki tekstur yang rapuh tetaspi
2
lunak.gelatin memiliki karakteristik yang dapat meleleh di mulut dan biasanya
serinmg digunakan di industri pangan, salah satunya pada industri permen
(koswara, 2009). Maka dari itu, perlu dilakukan kombinasi agar-agar dan gelatin
untuk mendapatkan tekstur permen jelly yang ijinginkan. Selain itu, juga untuk
membandingkan dengan standfar yang telah ada.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari kegiantan Praktek Kerja Lapang (PKL)
Agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan mengenali kegiatan-
kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang pertanian secara luas.
Meningkatkan pemahaman kepada para mahasiswa mengenai hubungan
antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke dunia kerja.
Agar mahasiswa memperoleh keterampilan kerja dan pengalaman kerja
yang praktis yaitu secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta
memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang pertanian.
Meningkatakan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi,
terkait dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Tujuan khusus dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian
yang diaksanakan di Kelompok Tani Sumberbrantas.
Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan
budidaya tanaman sayuran khususnya pada tanaman wortel.
Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang ada dan cara
mengatasinya.
Mahasiswa dapat mengamati serta melihat secara nyata dan
mempraktekkan teori yang didapat di bangku kuliah.
Menambah wawasan sebagai bekal persiapan memasuki dunia kerja.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh yang dalam pelaksanaan Prakter Kerja Lapang
di Kelompok Tani Sumberbrantas adalah:
Bagi Mahasiswa, kegiatan Praktek kerja Lapang ini bermanfaat untuk
memahami dan menambah wawasan tentang aplikasi pertanian dilapangan kerja.
Bagi Fakultas, Praktek Kerja Lapang ini merupakan peningkatan kompetisi
dan keterampilan lulusan fakultas pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Bagi Instansi, kegiatan praktek kerja lapang ini di harapkan menjadi
hubungan kerja sama dalam hal pengembangan ilmu pertanian.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Keadaan Umum Tanaman Wortel
Tanaman wortel akan tumbuh baik dan bagus pada tanah bertekstur remah,
dalam dan subur. Tanah yang bembur sangat membantu perkembangan akar
merubah bentuknya menjadi umbi sedangkan tanah yangh subur (banyak ynag
mengandung humus)diperlukan untuk memenuhi zat-zat makan yang dibutuhkan
wortel bagi tanah yang kurang subur sebaiknya diberi pupuk. Derajat keasaman
tanah (pH) antara 3,0-6,8. Jenis tanah yang paling baik adalah andosol dan
umumnyaterdapat di daerah dataran tinggi (pegunungan).
Pada tanah yang asam (pH-nya rendah, kurang dari 5,0) tanaman wortel
sulit membentuk umbi demikian pulah tanah yang mudah becek ataupun
mendapat perlakuan pupuk yang berlebihan sering menyebabkan umbi wortel
berserat, bercabang dan berambut. Tanaman sayuran membutuhkan tanah yang
mempunyai syarat-syarat di bawah ini :
Tanah harus gembur hingga kedalaman tertentu.
Didalam tanah tidak terdapat batu, terutama untuk tanaman wortel yang
menghasilkan umbi
Air dalam tanah mudah meresap ke bawah, sehingga tanah tidak mudah menjadi
padat.
Dalam musim hujan, hendaknya air tidak menggenang ini berarti bahwa
pembuuangan air harus cukup baik.
Tujuan pembuatan petak pada tanaman sayuran adalah :
Memudah pembuangan air hujan, melalui drainase petakan.
Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman kedalam tanah.
Memudahkan pemiliharaan, karena kita dapat berjalan diantara petakan yang satu
ke petakan yang satu.
Menghindarkan terinjak-injak tanah tanaman sehingga tanah tidak mudah padat.
(Rismunandar, 1983).
Tanaman berikutnya harus terlebih dahulu, tanaman hortikultura yang dari biji
umumnya bersifat :
Berakar baik dengan batang yang tinggi.
Berumur panjang dengan pembungaan yang lama.
Terjadi penyimpangan dengan sifat induk.
(Arif, 1990).
Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin 922-
24˚Ϲ), lembab dan cukup sinar matahari Di Indonesia kondisis seperti ini biasanya
terdapat di daerah ketinggian antara 1.200-1.500 m dpl, tetapi sekarang wortel
sudah dapat ditanaman di daerah ketinggian 600 m dpl. Sebaiknya menanam
wortel di tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5.
Tanah yang kurang subur masi dapat ditanami wortel asalkan pemupukan intensif.
Kebanyakan dataran tinggi di indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian,
tanah perlu di kapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi
(Anonim, 1995).
5
2.3 Syarat Tumbuh
Iklim : tanaman wortel pada permulaan tumbuhnya menghendaki cuaca
yang agak dingin dan lembab. Tanaman ini dapat di tanam sepanjang tahun, baik
musim kemerau maupun musim hujan. Keadaan iklim yang sangat berpengaruh
pertumbuhan tanaman dan produksi umbi wortel adalah: suhu, cuaca, hujan,
kelembapan udara, cahaya matahari, dan angin.
Tanah : keadaan tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
wortel dan pertumbuhan umbi adalah ketiunggian tempat (letak geografis tanah :
sifat, kimia, biologi, serta derajat kemiringan tanah. Tanaman ini akan tumbuh
dengan baik pada tanah brtekstur remah, dalam dan subur. Tanah yang subur
diperlukan untuk membentuk umbi dan akar yang baik, sedangkan tanah yang
becek kurang disukai tanaman wortel.
Daerah : tanaman wortel cocok ditanam pada daerah ketinggian 400 m dpl.
(Anonim, 1979).
Wortel sangat kaya akan vitamin A, yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan mata dan menjaga jaringan epitel, yakni jaringan yang ada di
permukaan kulit. Selain zat-zat gizi, umbi wortel juga mengandung zat-zat lain,
antara lain alkaloia akonitina atau asetbincilakonin, benzoilakonina, akonina, dan
neupilina (cahyo, 2002).
Wortel banyak sekali macamnya, tetapi biasa ditanaman orang ada tiga
macam, yaitu tipe imperator, tipe chantenay dan tipe nantes:
Tipe imperator mempunyai umbi bentuk yang bentuknyakerucut, bulat
panjang dan ujungnya runcing memiliki panjang umbi 20 cm-30 cm, wortel ini
tidak begitu di sukai karena rasanya kurang manis sehingga kurang di sukai oleh
konsumen.
Tipe chantenay mempunyai umbi yang bentuknya bulat panjang dan
ujungnya tumpul. Panjang antara 15 cm-20 cm, wortel ini lebih di sukai karena
rasanya manis.
Tipe nantes mempunyai umbi yang bentuknya peralihan dua tipe
chantenay, yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 10 cm-15 cm. (Warsito dan
Soedijanto, 1981).
Sedangkan Ali dkk (2003) menggolongkan wortel berdasarkan panjang
umbinya yaitu:
Wortel berumbi pendek, umbi pendeknya adalah ciri umumnya. Jenis
umbi ini ada yang mempunyai umbi bundar seperti bola golf dengan panjang
sekitar 5-6cm. Ada yang memanjang seperti slinder seukuran jari dengan panjang
sekitar 10-15 cm. Wortel jenis ini termasuk wortel jenis nantes, yaitu bentuk
peralihan runcing dan tumpul.
Wortel berumbi sedang, umbi sekitar 15-20 cm. Jenis ini memilikio 3
bentuk. Bentuk pertama, yaitu memanjang seperti kerucut dengan ujung umbi
bertipe imperator (meruncing). Bentuk kedua chantenay yang tumpul. Sedangkan
6
bentuk yang ketiga adalah memanjang seperti slinder dengan ujung umbi bertipe
nantes.
Wortel berumbi panjang, bentuk umbi lebih panjang dari wortel berumbi
pendek dan wortel berumbi sedang yaitu sekitar 20-31 cm. Bentuk umbi seperti
kerucut dengan ujung bertipe imperator. Jenis ini tidak cocok ditanam sebagai
tanaman pekarangan.wortel ini perlu struktur tanah yang dalam, gembur, dan
terkena sinar matahari penuh.
Menurut sutaryono (1990), wortel diperbanyak dengan biji dan langsung
ditanam di kebun tanpa melalui persemaian terlebih dahulu. Cara menanamnya
ialah : mula-mula yang akan ditanami wortel dicangkul sedalam 40 cm. Hal
serupa juga dikemukakan dalam buku Budidaya Tanaman Hortikultura (Anonim,
1984) bahwa tanah untuk ditanami wortel digemburkan dengan cara dicangkul
minimal sedalam 30 cm, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang baik bagi
perakaran tanaman. Ditambahkan pula bahwa tanaman wortel menghendaki
kondisi tanah yang mengandung bahan makanan yang cukup baik di bagian
lapisan bawahnya, karena ia berakar lebih dalam. Jadi dapat diketahui bahwa
penggemburan tanah yang untuk tanaman wortel adalah dengan pencangkulan
sedalam 30-40 cm.
Menurut Anonim (1992), tanaman wortel memerlukan tanah yang
bertekstur remah serta kandungan bahan organik yang cukup. Ole karena itu pada
saat melakukan pengolahan perlu diberi pupuk organik, yaitu pupuk kandang
yang sudah masak. Hal ini juga dikemukakan oleh Sunaryono (1990) bahwa tanah
untuk tanaman wortel perlu diberi pupuk kandang atau kompos yang telah jadi
sebanyak 15 ton tiap Ha. Pada tanah-tanah yang masi subur, misalnya tanah bekas
tanaman kentang atau kubis dan lain-lain, pemberian pupuk kandang ini dapat
ditiadakan. Jadi dapat diketahui tanaman wortel memerlukan tanah yang subur,
yaitu tanah yang berstruktur remah dengan penambahan pupuk organik pada saat
pengolahan tanah juga tanah bekas tanaman kentang atau kubis.
Menurut Ali ddk (2003), Cahyono (2002) dan Tim penulis PS (1995),
penyiraman pada tanaman wortel harus dilakukan secara rutin, terutama pada
musim kemerau. Penyiraman dapat dilakukan sehari sekali atau dua kali sehari
tergantung kondisi tanah. Menurut Ali ddk (2003) dan cahyono (2002), pada
musim hujan penyiraman tanaman wortel dapat ditiadakan. Penyiraman pada saat
musim hujan hanya dilakukan pada saat tanah terlihat kering dan hujan sebelum
turun.
Tanaman wortel yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Penyeleksian
dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang lemah atau kering dan
meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti
dengan penjarangan uang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan
menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur.
Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5-10 cm. (Anonim,
1995).
7
Gulma atau tanaman pengganggu sering tumbuh disekitar tanaman. Gulma
merupakan tumbuhan lain disekitar tanaman liar. Dalam pertumbuhannya, gulma
akan saling memperebutkan air, cahaya, dan unsur hara dengan wortel yang
dibudidayakan. Sehingga gulma perlu dikendalikan dengan cara penyiangan.
Sewaktu penggemburan tanah (mendangir) dilakukan pula penutupan umbi wortel
yang di permukaan tanah. Bagian umbi yang terkena sinar matahari langsung,
berubah menjadi hijau. Wortel seperti ini kurang baik di mata konsumen sehingga
perlu dihindari. (Anonim, 2003).
Pupuk mengandung satu unsur atau lebih yang digunakan untuk
menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Sehingga memupuk
berarti menambah unsur hara bagi tanah pupuk akar dan tanaman (pupuk daun).
Sama dengan unsur hara bagi tanah yang mengenai unsur hara makro dan mikro,
pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cendrung makin
beragam merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkeco. Sebab pupuk
dengan merek apapun dan buatan manapun, dari segi unsur yang terkandung, pada
dasarnya adal;ah berasal dari pupuk makro atau pupukmikro. Jadi patokan dalam
membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997).
Pemeliharaan selanjutnya pada tanaman wortel adalah pemupukan yang
dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu dengan dosis 50 kg Urea/Ha,
disusul pemberian pupuk kedua (1 atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea
sebanyak 50 kg/Ha dan KCL 20 kg/ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah
dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan
menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarakk
sekitar 5 cm dari alur tanaman. (Anonim, 1995).
Pestisida merupakan salah satu komponen penting dalam upaya
peningkatan produksi pertanian, tetapi apabila penggunaannya tidalk
memperhatikan aturan yang ditentukan, maka akan menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif bagi lingkungan adalah
tercemarnya air, tanah, bahkan munculnya strai hama penyakit serta gulma yang
lebih resisten terhadap pestisida tertentu akibat penggunaan pestisida secara
insnsif pada areal yang sama. Selain itu terganggunya keseimbangan alamiah
seperti terbunuhnya musu-musu alami (non target organisme) yang berperan
sebagai penentu keseimbangan alam. Sedangkan dampak negatif bagi manusia
jelas akan menimbulkan bebagai penyakit. Sebaliknya pestisida yang diaplikasi ke
tanah (soil treatment) dapat mempengaruhi ekosistem dalam tanah (Alfizar, 2001).
Menurut cahyono (2002) dan Tim penulis PS (1995), wortel dipanen
setelah 100 hari. Cahyono (2002) menambahkan umur panen wortel juga
dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat. Kondisi iklim yang kurang sesuai,
misalnya suhu udara yang sangat dingin, dapat memperlambat pertunasan pada
awal pertumbuhan tanaman, sehingga memperpanjang masa pertunasan. Dengan
demikian umur panen menjadi lebih panjang dari umur panen normal.
8
Menurut cahyono (2002) dan tim penulis PS, dalam pemanenan tanaman
wortel bagian yang dipanen adalah umbi. Umbi wortel ini ada di dalam tanah
sehingga pemanenan harus dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman.
Cahyono (2002) menambahkan bahwa pencabutan harus dilakukan dengan hati-
hati agar umbi tidak terputus atau patah kemudian tertinggal di dalam tanah.
Waktu panen yang baik juga di kemukakan ole tim penulis PS (1995), bahwa
pemanenan sebaiknya di lakukan pagi hari agar segera dapat di pasarkan.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN PKL
10
Gambar 1. Alat yang digunakan
Membersihkan lahan dan mengolahnya
Gambar 2. Pengolahan
3.5 Penanaman benih wortel
Penanaman pada pagi hari dengan cara menabur secara merata pada
bedengan yang sudah siap ditanami wortel.
Gambar 3. Penanaman
Pemeliharaan meliputi penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian
hama dan penyakit, pemupukan.
Gambar 4. Pemupukan
Gambar 5. Pengendalian
11
BAB IV
KEADAAN UMUM TEMPAT PKL
12
Sejarah Pemerintahan Desa
Desa Sumberbrantas yang pada waktu itu secara administratif masih ikut
wilayah Desa Tulungrejo dan dulunya adalah sebuah Dusun yang jarak Dusun ke
Desa ±10 km secara tidak langsung pelayanan terhadap masyarakat tidak
maksimal, juga karena perkembangan Penduduk sangat cepat, baik sosial maupun
perekonomiannya maka masyarakat merasa perlu adanya pelayanan yang cepat
dan tepat . Dengan maksud untuk mandapat pelayanan secara optimal/maksimal
serta memudahkan masyarakat dalam hal mengurus surat menyurat agar lebih
dekat dan cepat, maka masyarakat Desa Sumberbrantas berkeinginan
memisahkan diri dari Pemerintahan Desa Tulungrejo degan cara mengajukan
permohonan pemekaran Desa ke Pemerintah Kota Batu melalui panitia pemekaran
wilayah desa yang dibentuk melalui musayawarah warga, sehingga pada tanggal
21 Desember 2005 Dusun Sumberbrantas diresmikan menjadi Desa Persiapan
oleh Walikota Batu Drs. IMAM KABUL Msi,MHum dan setelah selama ± 2
( dua) tahun menjadi Desa Persiapan, maka pada tanggal 22 Agustus 2007 juga
Oleh Walikota Batu Drs. IMAM KABUL Msi,MHum. Desa Persiapan
Sumberbrantas diresmikan menjadi Desa Definitif.
Karakteristik Desa
Sumberbrantas merupakan Desa yang terletak diwilayah barat daya lereng
Gunung Arjuno dan sebelah Timur gunung Anjasmoro sebelah selatan Gunung
Welirang merupakan daerah Pegunungan yang mempunyai hamparan lahan
pertanian yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Desa Sumberbrantas hampir seluruh penduduknya adalah petani yang pada
umumnya menghasilkan produk pertanian sayur mayur unggulan seperti
( Kentang, Kol, Wortel) dan tanaman Hortikultura lainnya yang di Export
hamper ke daerah-daerah seluruh indonesia.
Di Desa tersebut sesuai dengan namanya terdapat pusat mata air Sungai
Brantas yang mengaliri ke beberapa wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
Batas Wilayah Desa Sumberbrantas
Utara : Hutan / Kabupaten Mojokerto
Timur : Hutan Gunung Arjuno
Selatan : Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo
Barat : Hutan Gunung Anjasmoro
Luas Wilayah Desa Sumberbrantas
13
Luas Wilayah : 541, 1364 Ha
Desa Sumberbrantas terdiri dari tiga Dusun
Dusun Lemah Putih : 156,9295 Ha
Dusun Krajan : 108,2273 Ha
Dusun Jurang Kuali : 275,9796 Ha
Kondisi Geografis
a. Ketinggian Dari Permukaan Laut : 1.400 s/d 1.700 dpa
b. Curah Hujan : Tinggi
c. Topografi : Dataran Tinggi
d. Suhu Rata-rata : 8˚c s/d 18 ˚c
e. Koordinat : Lat. 07,76544 °S Long 112,52936 °E
N
DUSUN LK PR Jumlah KK Prosentase
O
1 2 3 4 5 6 7
1 Lemah Putih 1.253 1.207 2.460 753 49.9 %
2 Krajan 500 477 977 305 20 %
3 Jurang Kuali 746 727 1.473 473 30.1 %
JUMLAH 2.499 2.411 4.910 1.531
Jumlah Penduduk
Timur : Hutan Gunung Arjuno
Selatan : Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo
Barat : Hutan Gunung Anjasmoro
14
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
a. Masing-masing tanah pada samping bedengan, yaitu setengah bagian
digunakan untuk menutup benih untuk bedengan disamping kanan ( ke 1/3 bagian
bedengan).
b. Setengah bagian yang lain digunakan untuk menutup benih ke bedengan
di sampaing kiri ( ke 2/3 bagian bedengan yang lain ). Sistem pengolahan tanah
di kebun kelompok tani Anjasmoro IV berbeda dengan sistem pengolahan lahan
yang dilakukan oleh para petani biasa / di luar kelompok tani anjasmoro IV yang
menggunakan pupuk kandang (organik) ebagai pupuk dasar dengan pertimbangan
karena kekurangan anggaran. Sehingga hal ini akan mempengaruhi kesuburan
tanah.
16
air yang tinggi, memiliki daya kecambah yang rendah,atau terlalu lamah
disimpan, dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan tanaman gagal panen.
Tanaman wortel yang di budidaya di kebun kelompok tanih anjasmoro IV
merupakan tanaman wortel jenis lokal, jenis lokal ini lebubh tahan terhadap suhu
maupun iklim yang terjadi dibandingkan wortel jenis lain.
Sebagai bahan tanam, kelompok tani anjasmoro IV menggunakan benih
berupa biji yang di peroleh dari luar/membeli disamping menghasilkan sendiri.
Benih wortel berwarna coklat kehitaman, berukural kecil, ringan dan saling
melekat satu sama lain. Benih ini di peroleh dari tanaman wortel yang sengaja di
biarkan tumbuh hingga menghasilkan bunga dan di ambil bijinya.
Dalam hal pembenihan, seleksi terhadap tanaman induk harus di lakukan.
Tanaman yang akan di jadikan sumber benih sebaiknya memenuhi syarat sebagai
berikut:
Tanaman berumur 60-70 HST
Tanaman tumbuh subur dan kuat
Bebas hama penyakit
Seleksi tanaman wortel untuk benih di lakukan pada saat tanaman berumur
sekitar dua bulan. Seleksi di lakukan dengan tujuan agar di peroleh benih wortel
yang berkualitas.
Tanaman wortel yang akan di pakai sebagai benih adalah tanaman wortel
yang segar dan sehat. Tanaman di cabut, di vlihat umbinya, apakah memenuhi
persyaratan untuk pembenihan atau tidak. Terutama di lihat dan umbinya, umbi
tidak terlalu tua dan terlalu muda, umbi berukuran sedang, bentuknya bulat
memanjang. Bentuk umbi normal, tidak berakar, tidak tercabang dan tidak
berlekuk-lekuk, warna kulit umbi mengkilap kuning/jingga serta bertekstur halus.
17
Pemiliharaan tanaman dilakaukan hingga tanaman berbungg setiap bunga
yang muncul di seleksi dan sisakan 5-6 tangkai bunga yang terbaik. Bunga
dirawat hingga menghasilakan menghasilkan biji. Bunga wortel yang baru
tumbuhadalah berwarna putih, setelah menmghasilkan biji yang siap di ambil
sebagai benih, bunga terlihat mengering warnanya bembah menjadi cokla. Hal ini
terjadi saat tanaman berumur 180-190 HST. Setelah bunga mencapai waktu
panen, maka bunga tersebut di petik. Bunga yang paling baik adalah bunga yang
berdiameter sekitar 5 cm.
Proses selanjutnya adalah proses pembuatan benih. Proses ini meliputi:
Mengeringkan bunga di bawah sinar matahari selama 2-3 hari
Merontokan biji di dalam bunga
Menggosok-gosok biji dengan kedua tangan dengan tujuan untuk memisahkan
bulu pada biji dan ranting-rantingnya.
Biji yang sudah bersih dan kering telah siap untuk di tanam. Biji-biji ini
dapat langsung di tanam atau bisa juga di simpan terlebih dahulu. Biji yang
hendak di simpan hendaknya di masukan kedalam suatu wadah yang tertutup
rapat.wadah di simpan pada tempat yang dingin dan kering. Benih wortel ini dapat
bertahan sampai 6-8 bulan apabila di simpan dalam kemasan kedap udara dan
pada kondisi yang kering.
5.5 Penanaman
Waktu penanaman wortel yang paling baik adalah pada awal musim hujan
tetapi kadang petani di desa sumber brantas tidak perna memilih musim hujan
karena suhu dan cuaca disana sangat mendukung untuk tanaman wortel bahkan
untuk semua tanaman hortikultura. Didesa sumber brantas juga mempunyai curah
hujan cukup tinggi. Kondisi ini menguntungkan bagi pembudidaya tanaman
wortel sepanjang tahun karena ketersedian air mencukupi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman ini.
Di Kebun Tani Anjasmoro IV Desa Sumberbrantas, tanaman wortel
ditanaman secara tumpang sari dengan tanaman sawi. Benih di tabur atau secara
menyebar merata pada bedengan yang telah di persiapkan tanpa melalui
persemain terlebih dahulu. Kemudian benih ditutup dengan tanah secara tipis-tipis
dan merata. Hal ini dimaksudkan agar benih wortel tidak hanyut oleh percikan air
18
hujan dan untuk menjaga kestabilan kelembaban benih. Selanjutnya benih akan
tumbuh setelah sekitar 10-14 HST.
5.6 Pengairan
pengairan pada tanaman wortel sangat di butuhkan karena apabila wortel
kekurang air maka kualitas dan ukuran umbi yang kurang baik. Tujuan utama
pemberian air pada tanaman wortel adalah membasahi tanah guna untuk
menciptakan keadaan lembab pada seluruh sistem perakaran untuk memenuhi
kebutuhan air pada tanaman wortel.
Tanaman memerlukan air dalam jumlah yang cukup agar di hasilkan
pertumbuhan yang baik dan produksiyang tinggi. Pada fase awal pertumbuhan.
Tanaman wortel memerlukan yang cukup banyak. Kekurangan air akan
menyebabkan tanaman wortel layu sehingga pertumbuhan terhambat dan umbi
yang dihasilkan akan berbentuk tidak normal serta sehingga berukuran kecil
(kualitas dan kuantitas produk rendah). Sebaiknya tanaman wortel tidak
menghendaki keadaan tanah yang terlalau lembab atau basah. Kelebihan air pada
tanaman wortel akan menyebabkan akar tanaman membusuk dan dapat dan dapat
menyebabkan kematian. Di samping itu pemberian air yang berlebihan dapat
menurunkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara dan menghambat
sirkulasi udara di dalam tanah (aerasi), sehingga menimbulkan kondisi anacrob
(kekurangan oksigen) yang dapat membahayakan kehidupan tanaman.
Di kebun kelompok Tani Anjasmoro IV Desa Sumberbrantas, pada musim
penghujan pemberian air kadang tidak dilakukan karena kebutuhan air oleh
tanaman tercukupi oleh air hujan. Pada musim kemerau, penyiraman di lakukan
hampir dalam satu minggu dua sampai tiga kali penyiraman selamatanaman
wortel berumur kurang dari 100 HST. Penyiramannya dilakukan dengan
menggunakan alat bantu selang panjang dan pipa dan ujung pipa sudah di
pasangkan dengan kincir agar kincirnya berputar dan airnya menyebar.
Pemberiaan air perlu di kurangi seiring dengan pertumbuhan umbi wortel.
5.7 Penjarangan
Tanaman wortel akan tumbuh setelah berumur 10-14 HST. Sistem
penanaman tanaman wortel adalah dengan cara menaburkan benih di bedengan
yang sudah di ratakan namun tanam wortel tumbuhnya tidak teratur maka harus
perlu penjarangan.
Penjarangan tanaman wortel di lakukan setelah tanaman wortel berumur
sekitar 60-75 HST. Bersamaan dengan penyiangan kedua dan pendangiran
pertama, dalam penjarangan, tanaman wortel yang di cabut harus di buang, tujuan
penjarangan yaitu untuk menjaga jarak anta tanaman dalam bedengan sehingga
tidak terjadi kompetisi antar tanaman dalam memanfaatkan faktor-faktor
lingkungan seperti cahaya matahari dan unsur hara. Di samping itu. Penjarangan
juga ditunjukan untuk menyeragamkan tanaman. Penyeragaman tanaman di
lakukan untuk memperoleh tanaman wortel yang tumbuhnya baik dan subur serta
19
sehat yaitu dengan cara mencabut tanaman yang lemah, kerdil dan tidak sehat.
Sementara tanaman yang pertumbuhannya baik dan normal, di sisakan.
Penjarangan di lakukan dengan membuat jarak antara tanaman satu dengan
tanaman lain menjadi sekitar 5-10 cm, dengan mencabut tanaman yang kurang
sehat. Sehingga tanaman wortel tumbuh tidak terlalu rapat dan umbi berkembang
dengan optimal.
20
5.9 Pemupukan
Pemupukan adalah usaha untuk menambah atau mencukupi unsur hara
yang di butuhkan oleh tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan berkembagan
serta berproduksi tinggi. Ada dua macam pemupukan yaitu pemupukan dasa yang
di lakukan sebelum penanaman dan pemupukan susulan. Pemupukan dasa di
lakukan bersamaan dengan pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk
kandang.
Pemupukan susulan merupakan pemupukan yang dilakukan untuk
memenuhi unsur-unsur yang di perlukan untuk pertumbuhan tanamn dan
pembentukan umbi wortel. Pupuk yang di gunakan adalah pupuk urea dengan
kandungan unsur N.
Tanaman wortel memerlukan 3 kali pemupukan susulan dengan dosis
yang telah ditetapkan yaitu Urea 150 kg/ha, SP36 100 kg/ha, Ponska Merah 100
kg/ha dan ZA 20 kg/ha.
Untuk pemupukan pertama atau pupuk dasar diberikan pupuk kandang
sebanyak 50 ton/ha. Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanaman
berumur 35 hari setelah tanam yaitu dengan menggunakan Urea sebanyak 75
kg/ha, dan ZA 5 kg/ha.
Untuk pemupukan susulan kedua diberikan pada saat tanaman berumur 50
hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea sebanyak 75 kg/ha, ZA 5
kg/ha.
Untuk pemupukan susulan ketiga diberikan pada saat tanaman berumur 70
hari setelah tanam yaitu dengan menggunakan ZA 5 kg/ha dan ponska merah 100
kg/ha. Untuk Kelompok Tani Anjasmoro IV sendiri juga menggunakan pupuk
KCL untuk meningkatkan produktifitas wortel, karena dapat membesar umbi
wortel.
Hal yang utama di perhatikan pada saat pemupukan adalah mengusahakan
pupuk tidak terkena atau menempel pada daun tanaman wortel karena dapat
menyebabkan daun wortel menjadi terbakar.
21
rendah. Tanaman wortel di Kelompok Tani Anjasmoro IV pada umumnya sehat
dan frekuensi serangan hama dan penyakitnya juga jarang.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang budidaya wortel adalah
bercak daun dan bintil akar. Bercak daun disebabkan oleh sejenis cendawan
Cerospora. Penyakit ini menyerang daun tua, gejalanya dengan pinggiran hitam.
Penyakit bercak daun dapat dikendalikan dengan memilih benih yang
sehat atau benih diberi larutan fungisida terlebih dahulu. Untuk menurunkan
resiko serangan penyakit bercak daun, jaga selalu kebersihan kebun.
Penyakit bintil akar disebabkan oleh nematoda. Gejalanya bentuk umbi
benjol-benjol tak karuan. Pencegahan bias dilakukan dengan rotasi tanaman. Gilir
tanaman dengan jenis tanaman lain yang berbeda family. Penyemprotan kimia
yang di aplikasikan adalah nematisida.
3.11 Panen
3.11.1. Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri tanaman wortel sudah saatnya dipanen adalah sebagai berikut:
1. Tanaman wortel yang telah berumur ± 3 bulan sejak sebar benih atau
tergantung varietasnya. Varietas Ideal dipanen pada umur 100-120 hari
setelah tanam (hst). Varietas Caroline 95 hst., Varietas All Season Cross 120
hst., Varietas Royal Cross 110 hst., Kultivar lokal Lembang 100-110 hst.
2. Ukuran umbi telah maksimal dan tidak terlalu tua. Panen yang terlalu tua
(terlambat) dapat menyebabkan umbi menjadi keras dan berkatu, sehingga
kualitasnya rendah atau tidak laku dipasarkan. Demikian pula panen terlalu
awal hanya akan menghasilkan umbi berukuran kecil-kecil, sehingga
produksinya menurun (rendah).
Khusus bila dipanen umur muda atau "Baby Carrot" dapat dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1. umur panen sekitar 50-60 hari setelah tanam.
2. ukuran umbi sebesar ibu jari tangan, panjangnya antara 6-10 cm dan
diameternya sekitar 1-2 cm.
3.12 Pascapanen
3.12.1. Pengumpulan
Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai dipanen pada
suatu tempat yang strategis, misalnya di pinggir kebun yang teduh, atau di gudang
penyimpanan hasil.
22
3.12.2. Penyortiran dan Penggolongan
a) Pilih umbi yang baik sambil memisahkan umbi yang rusak, cacat, atau busuk
secara tersendiri.
b) Klasifikasikan umbi wortel yang baik berdasarkan ukuran dan bentuknya yang
seragam.
3.12.3. Penyimpanan
Simpan hasil panen wortel dalam wadah atau ruangan yang suhunya
dingin dan berventilasi baik.
23
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari kegiatan Praktek Kerja Lapang yang telah di lakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebun Kelompok Tani Anjasmoro IV merupakan kebun yang
mengusahakan berbagai tanaman sayuran-sayuran
2. Sayuran wortel merupakan tanaman komoditas unggulan di Kelompok
Tani Anjasmoro IV yang di usaahakan sepanjang tahun dengan sistem
tumpang sari.
3. Budidaya tanaman wortel meliputi kegiatan pengolahan tanah, pembibitan,
penanaman, pengairan, penjarangan, penyiangan dan pendangiran,
pemupukan serta pengendalian hama penyakit. Pencegahan terhadapa
hama dan penyakit tanaman wortel sangat diperlukan yaitu dengan
perawatan yang baik, menjaga keseimbangan biologi dan mencegah
masuknyahama dan penyakit pada tanaman wortel.
4. Tingkat pemasakan panen menentukan kualitas maupun kuantitas umbi
wortel. Penundaan waktu panen menyebabkan umbi wortel menjadi keras
dan berkayu. Bila umbi wortel di pungut terlalu awal akan menghasilkan
umbi yang kecil-kecil sehingga kualitasnya juga rendah. Pemanen yang
baik pada umur 90-120 HST
5. Tanaman wortel di tanamn di sepanjang tahun.
6.2 Saran
Setelah melihat secara langsung keadaan Kebun Kelompok Tani
Anjasmoro IV maka penulis dapat meberikan saran-saran yang mungkin
berguna berguna untuk kualitas maupun kuantitas hasil yang didapat yaitu:
1. Hendak tetap menjaga pemiliharaan tanaman yang tepat waktu, misalnya
proses pernyiangan dan pemupukan tidak tidak di tunda dalam
pelaksanaannya.
2. Hendaknya mencoba menerapkan istem pertanian organik dalam budidaya
pertanian sehingga kualitas hasil dapat ditingkatkan dan juga aman bagi
kesehatan manusia karena terhindar dari residu kimia.
3. Kenapa benih wortek tidak di seleksi dahulu agar bisa mengetahui baik
buruknya tanaman.
24
DAFTAR PUSTAKA
Alfizar. 2001 Agrista Vol.5 No.2: Laju Biodegradasi Fungisida Improdone Oleh
Mikroorganismetanak Pada Berbagai Jenis Tanah. FP Syah Kuala
Darusalam. Banda Aceh.
Rahayu.E dan N.V.Ali, 1995. Wortel dan Lobak. Penebar Swadaya, Jakarta
Siti, R. (2008). Analisis Usaha Tani Wortel di Desa Sukatani Kecamatan Pacet
Kabupaten Cianjur.(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
25
Sunaryono, Hendro. 1990. Kunci Bercocok Tanam Sayuran Renting Di Indonesia.
Sinar Baru. Bandung
Zhif dan Zacky. 2010. Budidaya Wortel. Blog.ub.ac.id. Di akses pada tanggal 20
Januari 2013
26
DAFTAR GAMBAR
pengolahan
Pemupukan
Penyiangan
27
DAFTAR TABEL
No Kandungan Jumlah
1 Kalori 42 kal
2 Protein 1,2 gr
3 Lemak 0,3 gr
5 Kalsium 39 gr
6 Fospor 37 gr
7 Besi 0,8 gr
8 Vitamin A 12,000 si
9 Vitamin BI 0,06 gr
10 Vitamin C 6 gr
N
DUSUN LK PR Jumlah KK Prosentase
O
1 2 3 4 5 6 7
1 Lemah Putih 1.253 1.207 2.460 753 49.9 %
2 Krajan 500 477 977 305 20 %
3 Jurang Kuali 746 727 1.473 473 30.1 %
JUMLAH 2.499 2.411 4.910 1.531
28