SILVIKULTUR
“PENYULAMAN”
Oleh:
PRETI
M1A121075
KELAS B
KELOMPOK VIII
HALAMAN SAMPUL............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat.......................................................................5
II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penyulaman..................................................................6
2.2 Jenis Tanaman Yang di Sulam.......................................................7
2.3 Tujuan Penyulaman........................................................................8
2.4 Syarat Penyulaman.........................................................................10
2.5 Mekanisme Penyulaman.................................................................12
2.6 Teknik Penyulaman
III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................14
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................14
3.3 Prosedur Kerja................................................................................14
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil................................................................................................15
4.2 Pembahasan....................................................................................17
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.....................................................................................20
5.2 Saran...............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................22
Dokumentasi.............................................................................................25
I PENDAHULUAN
tersebut dapat menjadi suatu triger bagi keberlangsungan proses dinamika hutan
dinamika hutan yang ada. Semua itu sangat tergantung dari luas, bentuk dan pola
penyebaran ruang terbuka yang tercipta, serta tergantung dari kualitas ruang
sebagai laju produksi biomassa yang dihasilkan oleh satu luasan tegakan hutan
dan penyakit, penyiraman dilakukan setiap hari dan bila ada hujan penyiraman
benih yang baru. Namun di samping penyulam, juga dilakukan seleksi tanaman.
Yaitu dengan cara, tanaman yang tumbuhnya lemah dicabut dan disisakan satu
dari pesemaian, penyulaman dilakukan dengan cara mengganti tanaman yang mati
atau tumbuhnya lemah dengan bibit baru dari pesemaian (Amin, 2015).
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati
baiknya bila menyediakan tanaman cadangan dalam polibag. Hal ini berguna jika
ada tanaman atau benih yang tidak tumbuh dapat segera disulam dengan tanaman
tanaman pokok yang mati atau ‘hilang’ dengan tanaman yang baru. Penyulaman
dilakukan dengan bibit yang relatif sama dengan tanaman yang digantikan.
Asumsi biaya pemeliharaan dan penyulaman adalah 30% total biaya pada tahun
pertama dan 15% total biaya pada tahun kedua. Penanaman dilakukan pada saat
hujan mulai stabil dengan tujuan untuk mengurangi risiko kematian bibit.
pada tiap lubang tanam, pemberian mulsa, pembuatan acir, dan pembuatan “press
block” yang merupakan metode menanam bibit tanaman di lahan kritis yang
mampu mengatasi kondisi tapak berpasir yang memiliki daya cekam air yang
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui apa itu penyulaman,
kemudian apa saja jenis-jenis tanaman yang disulam, tujuan dari penyulaman,
syarat dari penyulaman, mekanisme penyulaman dan teknik apa yang dilakukan
dalam penyulaman.
Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui apa itu
penyulaman, kemudian apa saja jenis-jenis tanaman yang disulam, tujuan dari
bekas tanaman yang mati diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah
tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya.
Bibit yang dipakai untuk ditanam haruslah yang berusia ± 3 bulan yang dicirikan
tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah
tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan
harus dilakukan pada bulan kedua dan ketiga dengan beberapa kaidah seperti
menggunakan bibit yang disiapkan untuk itu, yaitu sama umur dengan tanaman
pertama, kedua sebaiknya pada musim penghujan atau dikontrol penyiraman pada
tanaman pokok yang mati atau ‘hilang’ dengan tanaman yang baru. Penyulaman
dilakukan dengan bibit yang relatif sama dengan tanaman yang digantikan.
Asumsi biaya pemeliharaan dan penyulaman adalah 30% total biaya pada tahun
pertama dan 15% total biaya pada tahun kedua. Penanaman dilakukan pada saat
hujan mulai stabil dengan tujuan untuk mengurangi risiko kematian bibit.
pada tiap lubang tanam, pemberian mulsa, pembuatan acir, dan pembuatan “press
block” yang merupakan metode menanam bibit tanaman di lahan kritis yang
mampu mengatasi kondisi tapak berpasir yang memiliki daya cekam air yang
tanaman baik kematian alami ataupun akibat gangguan seperti kebakaran lahan,
Peran pengawas disini selain memastikan kegiatan sesuai dengan sop kerja juga
tidak melakukan gangguan pada tanaman yang sudah di lakukan (Khaidir, 2020).
jual tinggi yang ditanam di pekarangan Dusun Dadabong dan telah terjadi
permudaan alami melalui tunas akar. Potensi permudaan alam sonokeling sangat
melimpah namun belum diketahui potensinya dan belum dikelola secara optimal,
sehingga penelitian “Potensi Permudaan Alam Sonokeling pada Pekarangan di
Klasifikasi pohon dapat didasarkan pada ukuran pohon atau posisi tajuk di
dalam hutan. Pohon dominan di SPTN Wilayah III Kuala Penet Resort
Memiliki bentuk daun majemuk menyirip gasal yang berbentuk tumpul lebar serta
berwarna hijau di sisi atasnya, sedangkan daun sisi bawah berwarna keabu-abuan.
Bentuk tajuknya selebat berbentuk seperti kubah dan menggugurkan daun, Pohon-
arah seratnya lurus, licin, rata dan agak mengkilap dan jenis kayu sonokeling
diameter kecil sekitar 0,79. Sonokeling mempunyai corak indah karena pola
pembentukan kayu terasnya khas sehingga disebut trees with irregular heartwood.
Kekerasan kayu ini tergolong sedang sampai agak keras (Pandit, 2011).
pakan oleh lutung terjadi penurunan dari tingkat pohon dan dapat mengakibatkan
tidak terpenuhi regenerasinya dimasa yang akan datang, Hal ini menunjukkan
kemampuan regenerasi yang relatif rendah dan memiliki persaingan yang tinggi
dari tingkat pancang dan semai, akibat dari adanya persaingan menyebabkan jenis
tertentu lebih berkuasa dari jenis lainnya. Berdasarkan hasil analisis vegetasi baik
menunjukkan nilai INP yang rendah, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi
bahan baku industri mebel karena kayu yang sangat mahal dan berkualitas tinggi.
Kayu hasil hutan tanaman rakyat karena berasal dari batang pohon berdiameter
kecil, rata-rata berat jenisnya sedikit lebih rendah dibanding berat jenis kayu
konvensional. Pola penyebaran sel pembuluh tatabaur terdiri dari pori soliter dan
bergabung radial 2-3 pori, prequensinya 5-8 pori per mm2, diameter arah
mengambil tanaman dari bibit sulaman, yaitu dengan menggunakan bibit yang
tidak terlalu tua karena bibit yang terlalu tua tidak baik untuk dipindahtanamkan.
Selain itu penyulaman ini harus dilakukan secepat mungkin dengan tujuan supaya
pertumbuhan tanaman yang di sulaman tidak jauh tertinggal dari tanaman yang
tidak tumbuh. Penyiraman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari disesuaikan
dengan kondisi tanah dan curah hujan. Sedangkan untuk penyiangan dilakukan
apabila ada gulma di sekitar tanaman. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang
tumbuh. Penyiraman setiap pagi dan sore hari sesuai dengan kondisi tanah dan
curah hujan, Sedangkan penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman
berumur 2 dan 4 minggu dan untuk pembubunan seminggu sekali. Tujuan dari
pembubunan agar tanah menjadi gembur serta menutupi perakaran, sehingga tidak
mudah rebah pada saat tanaman sudah mulai tinggi (Pembengo, 2020).
tanaman dengan mencabut secara hati-hati agar seluruh akar dapat tercabut.
saat 7-14 hari setelah tanam (HST) agar pertumbuhannya serentak dan tidak
terlalu jauh ketinggalan dari tanaman yang pertama ditanam (Kartina, 2020).
2.4 Syarat Penyulaman
benih yang baru. Namun di samping penyulam, juga dilakukan seleksi tanaman.
Yaitu dengan cara, tanaman yang tumbuhnya lemah dicabut dan disisakan satu
dari pesemaian, penyulaman dilakukan dengan cara mengganti tanaman yang mati
atau tumbuhnya lemah dengan bibit baru dari pesemaian, Selanjutnya kegiatan
penyulaman dapat dilakukan sedini mungkin atau sejak tanam hingga umur 15
hari setelah tanam. Sementara itu pada sistem tanam langsung (Amin, 2015).
Jenis tanaman disusun berdasarkan syarat dan daya tumbuh yang sesuai
dengan lingkungan vertical garden di Fairmont Sanur Beach Bali. Tanaman yang
dipilih memiliki syarat tumbuh berupa kebutuhan cahaya penuh dan seminaungan,
semiintensif, serta kecepatan tumbuh labat dan sedang, Penyulaman tanaman pada
vertical garden di Fairmont Sanur Beach Bali dilakukan 3 bulan sekali atau
memotong pangkal tanaman yang ada pada batang pohon (Ardiana, 2019).
optimal per satuan luas serta waktu penyulaman sebaiknya dilakukan lebih cepat
pula. Salah satunya adalah melalui Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang
tidak tumbuh atau bibit yang mati maka akan segera di ganti. Penyulaman
pupuk dasar. Seleksi benih dilakukan terutama jika benih yang digunakan berasal
dari hasil pembenihan sendiri. Pada tahap ini benih yang layak tanam dan baik
dipisahkan dari benih yang tidak layak tanam. Penanaman dilakukan dengan
memperhatikan jarak tanam yang digunakan, dapat dilakukan dengan penanaman
sekitar 2-3 minggu setelah tanam, bila ada rimpang yang mati segera lakukan
penyulaman dan penyiangan yaitu penyiangan pertama dilakukan pada umur 2-4
minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Hal ini tergantung pada kondisi
meletakkan umbi bibit yang baru dan menimbunnya sedalam kurang lebih 7,5 cm.
Penyulaman dilakukan pagi atau sore hari. Bibit yang tumbuh abnormal atau mati
harus segera diganti atau disulam dengan bibit yang baru. Waktu atau periode
Cara penyulaman adalah membuat lubang dengan tugal pada tempat yang
pada waktu tanaman jagung berumur 7 hari setelah tanam, Perlindungan tanaman
sesudah penanaman, yaitu pada musim hujan. Penyulaman rumput dan legume
dilakukan kalau 25% dari setiap petak atau larikan tidak ditumbuhi rumput atau
legume unggul. Pohon dan gamal yang disulam adalah stek yang tunasnya belum
kuantitas dan kualitas tanaman. Pemeliharaan tanaman kina yang baik meliputi
lingkungan mikro yang sesuai dengan daerah asal kini di hutan hujan tropis
tinggi, oleh karena itu dibutuhkan teknik penanaman tumpang sari dengan
komoditas lain untuk membentuk iklim mikro pada tanaman (Maxiselly, 2018).
ini dilakukan di dalam lubang tanaman yang terdapat lebih dari satu tanaman dan
Penjarangan dapat dilakukan pada saat tanaman sudah bermur kurang lebih satu
(Wiratama, 2019).
khusus dan penyulaman yang tidak terlalu sulit karena tanaman ini merupakan
tanaman hutan yang memiliki daya adaptasi yang cepat pada kondisi
dapat tumbuh subur dan untuk serangan hama serta penyakit tanaman belum
penyakit pada pekan pertama, penyiangan gulma setiap saat, pemberian pupuk
organik cair setiap dua minggu, dan pengamatan serta penanggulangan serangan
hama dengan pestisida nabati. Upaya pemeliharaan tanaman dari serangan hama
(Kartini, 2018).
III METODE PRAKTIKUM
Bahan dan alat yang digunakan pada saat melakukan praktikum ini yaitu,
menulis hasil yang diperoleh pada Tally Sheet, kemudian Air di gunakan untuk
menggali lubang dengan ukuran yang telah di tentukan, Cangkul untuk menggali
2. Membersihkan lokasi
6. Mengambil dokumentasi
4.1 Hasil
UKURAN LUBANG
1 Sonokeling
(Darbelgia Latifolia 3 40 x 40 cm
Roxb)
2 Pohon Kuku
(Pericopsis Mooniana) 2 40 x 40 cm
3 Kayu Biti
(Vitex Cofassus 1 40 x 40 cm
4. 2 Pembahasan
Kayu sonokeling termasuk jenis kayu mewah (fancy wood) dewasa ini
memiliki ciri khas yakni sefat serat dan warnanya dekoratif. Oleh karena itu
banyak orang yang menyukainya, yaitu untuk kebutuhan meubel, ukiran, lantai,
papan dinding, alat olah raga dan kerajinan tangan. Masalah yang dihadapi di
dalam penanaman sonokeling sampai saat ini adalah kesulitan dalam pengadaan
biji. Masalah ini selalu dijumpai di semua daerah yang kelas perusahaannya
sonokeling. Hal ini disebabkan karena sonokeling jarang sekali atau tidak berbuah
tanaman pokok yang mati atau ‘hilang’ dengan tanaman yang baru. Penyulaman
dilakukan dengan bibit yang relatif sama dengan tanaman yang digantikan.
Asumsi biaya pemeliharaan dan penyulaman adalah 30% total biaya pada tahun
pertama dan 15% total biaya pada tahun kedua. Penanaman dilakukan pada saat
hujan mulai stabil dengan tujuan untuk mengurangi risiko kematian bibit.
pada tiap lubang tanam, pemberian mulsa, pembuatan acir, dan pembuatan “press
block” yang merupakan metode menanam bibit tanaman di lahan kritis yang
mampu mengatasi kondisi tapak berpasir yang memiliki daya cekam air yang
Tujuan penyulaman ini yaitu agar menggantikan tumbuhan yang mati dan
tumbuhan yang mati dengan tumbuhan cadangan yang pertumbuhan sejenis agar
Penyiraman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari disesuaikan dengan kondisi
tanah dan curah hujan. Sedangkan untuk penyiangan dilakukan apabila ada gulma
belukar yang ada disekitar lahan, kemudian tanah dicangkul untuk dijadikan
lubang tanam biasanya dilakukan masyarakat pada akhir musim kemarau, setelah
memasuki musim penghujan barulah bibit ditanam pada lubang tanam yang telah
5.1 Kesimpulan
1. Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati, rusak atau tidak
sehat dengan menggunakan bibit baru. Penyulaman dapat dilakukan 1-3 bulan
2. Pohon sonokeling merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki nilai
ekonomis tinggi karena termasuk jenis pohon yang memiliki kayu keras dan
serat yang indah. Oleh sebab itu, kayu sonokeling cukup potensial untuk
tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu dan juga untuk memenuhi jumlah
pada minggu pertama dan kedua setelah bibit.Bibit yang mati diganti dengan
kemudian lahan tanam yang tidak tumbuh bibitnya di sulam kemudian tunggu
Saran yang dapat saya ajukan yaitu pratikum harus lebih aktif lagi dalam
dengan baik, dan dapat dipahami dengan mudah sehingga data-data pengamatan
yang dihasilkan lebih akurat dan benar. Serta semoga ilmu yang di dapat selama