Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN BERKELANJUTAN

Dosen Pengampu :
Rika Despita, SST, MP
Yastutik, SST, M.Si
M. Sukron, SST

LAPORAN PRAKTIKUM
PENYIANGAN JAGUNG

Oleh :
Nur Sabrina Alfain (04.01.18.066)
PERTANIAN 4B

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan

hidayah serta Inayah NYA kepada kita terutama penulis, karena atas Ridho NYA

sehingga tugas mata kuliah “Teknolodi Produksi Tanaman Pangan

Berkelanjutan” ini dapat diselesaikan, tak lupa pula shalawat serta salam

semoga tetap tercurahkan pada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa kedamaian dan ketenangan bagi kita semua Aamiin.

Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Rika Despita, SST, MP selaku dosen pengampu I,

2. Yastutik, SST, M. Si selaku dosen pengampu II,

3. M. Sukron, SST selaku dosen pengampu III,

4. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan tugas terstruktur ini.

Penulis menyadari bahwa isi dari tugas terstruktur dan mandiri ini masih
jauh dari kesempurnaan, seperti pepatah mengatakan bahwa “TAK ADA
GADING YANG TAK RETAK” oleh karena itu kritik dan saran sangat
diharapkan untuk dapat menyempurnakannya.

Penulis

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Yang Berjudul : Praktikum Penyiangan


Disusun Oleh : Nur Sabrina Alfain
NIRM : 04. 01. 18. 066
Kelas : Pertanian 4B
Program Studi : Teknologi Produksi Benih Tanaman

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Dosen Pengampuh Penulis

Rika Despita, SST, MP Nur Sabrina Alfain


NIP. 19841212 200604 2 001 NIRM 04.01.18.066

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2

BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................... 4

3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum ....................................................... 4


3.2 Alat dan Bahan ............................................................................ 4
3.3 Metode Pelaksanaan ................................................................... 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM ...................................... 5

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 6

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 6


5.2 Saran ........................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

LAMPIRAN .................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak
dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia. Jumlah jagung yang
diproduksi oleh masyarakat belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar
karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang
bagaimana cara membudidayakan jagung yang benar dan baik dan tanah
atau lahan untuk tanaman jagung telah banyak dialih fungsikan sebagai
gedung-gedung dan lain-lain. Perusahaan swasta pun juga belum
memproduksi jagung secara optimal. Jagung juga sebagai makanan pokok
di suatu daerah tertentu dan diubah menjadi beberapa makanan ringan yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga kebutuhan akan jagung
meningkat di masyarakat.
Pengelolaan gulma pada setiap pembudidayaan tanaman sangat penting.
Pengelolaan gulma Pada pembudidayaan tanaman jagung di Indonesia
sangat penting untuk menunjang hasil produktifitas panen. Perawatan
tanaman jagung sangat penting dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan
tanaman yang optimal. Perawatan dan pemeliharaan ini mulai dilakukan,
sejak tanaman jagung masih dalam fase bibit hingga mencapai dewasa.
Penyiangan bertujuan untuk mengurangi persaingan penyerapan hara,
mengurangi hambatan produksi dan mengurangi persaingan penetrasi sinar
matahari. Tanaman yang ditumbuhkan harus mendapatkan semua nutrisi
dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan produksi
secara optimal. Biasanya Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah
tanam dan harus dijaga jangan sampai merusak akar tanaman utama.
Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubunan untuk
memperkokoh perakaran tanaman.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses penyiangan pada budidaya
tanaman Jagung.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan Jagung ( Zea mays ) merupakan salah satu tanaman pagan
dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara ) menggunakan jagung
sebagai pangan pokok. ( Tim Karya Tani Mandiri, 2010 ).
Jagung merupakan salah satu tanaman pokok utama, terutama di
negara-negara berkembang di dunia (Ayoola dalam Ibitoye, 2014). Tanaman
jagung relatif mudah dibudidayakan dan dalam melakukan perawatan, serta
sangat cocok dengan kondisi iklim dan cuaca yang ada di Indonesia. Tanaman
jagung dapat tumbuh pada dataran rendah hingga dataran tinggi. Lahan tanam
yang baik untuk budidaya jagung adalah di lahan kering yang berpengairan
cukup, lahan tadah hujan, lahan terasering, lahan gambut yang telah diperbaiki,
dan lahan basah bekas menanam padi.
Jagung memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan
populasi manusia (Gupta, et al. 2012). Dalam meningkatkan produksi jagung
yang lebih tinggi supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, diperlukan
teknologi produksi tanaman jagung yang baik dan tepat supaya dapat berjalan
sesuai tujuan. Banyaknya kendala yang kini terjadi seperti menurunnya
sumberdaya lahan bagi produksi pertanian, menurunnya kualitas sumberdaya
alam, dan perubahan iklim yang ekstrim sehingga perlu penanganan yang tepat
dalam memperbaiki kendala serta mengembangkan budidaya jagungnya yang
lebih produktivitas.
Jagung sebagai bahan pangan, dapat dikonsumsi langsung maupun perlu
pengolahan seperti jagung rebus, bakar, maupun dimasak menjadi nasi. Sebagai
bahan ternak , biji pipilan kering digunakan untuk pakan ternak bukan ruminan
seperti ayam, itik, puyuh, dan babi, sedangkan seluruh bagian tanaman jagung
atau limbah jagung, baik yang berupa tanaman jagung muda maupun jeraminya
dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Selain itu, jagung juga berpotensi
sebagai bahan baku industri makanan, kimia farmasi dan indutri lainnya yanng
mempunyai nilai tinggi, seperti tepung jagung, gritz jagung, minyak jagung,
dextrin, gula, etanol, asam organik dan bahan lainnya ( Budiman, 2010 ).
Sebelum ditanami jagung, lahan tanam dibersihkan dari gulma dan
tanaman liar (Agung, dkk. 2007). Kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan
pengolahan lahan, selain melakukan pembersihan gulma, kegiatan berikutnya

2
yang dilakukan adalah pencangkulan dan pemupukan pada lahan. Pencangkulan
dilakukan dengan memindahkan tanah bagian bawah sedalam 15-20 cm ke atas
permukaan lahan, sementara pemupukan dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan kandungan unsur hara yang ada pada lahan tanam. Waktu
pemberian pupuk yang paling efektif adalah bersamaan dengan kegiatan
pencangkulan, tetapi bisa juga dilakukan ketika akan membuat lubang tanam.
Selain kegiatan tersebut yang juga mendukung dalam teknologi budidaya adalah
jarak tanamnya.
Oleh karena itu jarak tanam harus diatur untuk mendapatkan populasi
yang optimum sehingga diperoleh hasil yang maksimum
(Febrina dalam Setyowati, 2013). Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur
panennya, karena semakin panjang umurnya maka tanaman akan semakin tinggi
dan memerlukan tempat. Apabila jagung berumur lebih 100 hari maka jarak
tanamnya dibuat 40cm x 100cm dua tanaman per lubang, jagung berumur
sedang sekitar 80-100 hari maka jarak 25cm x 75cm satu tanaman per lubang,
dan jagung berumur pendek panen.

3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tmpat Pelaksanaan
Pratikum Penyiangan pada tanaman Jagung ini dilakukan di pekarangan
rumah di desa Pandian, Kab. Sumenep. Penyiangan dilakukan pada
tanaman yang ditanam pada polibag. Praktikum ini dilakukan pada tanggal
10 Mei 2020 tepatnya pada pukul 16.00 WIB.
3.2 Alat dan Bahan
1. Alat
• Sekop
• Kamera
2. Bahan
• Tanaman Jagung yang ditanamn di polibag
3.3 Metode Pelaksanaan
1. Pertama kita harus menyiapkan alat dan bahan yang akan kita gunakan.
2. Untuk alat kita perlu menyiapkan sekop untuk mengambil rumput yang
sekiranya tidak dapat di cabut dengan tangan.
3. Untuk bahan kita mengambil tanaman jagung yang telah ditanamn di pot
dan terdapat gulma.
4. Cabuti gulma yang ada di polybag menggunakan sekop atau bisa juga
di cabut menggunakan tangan.
5. Setelah gulma pada polybag sudah bersih, selanjutnya kita
membumbun tanaman agar perakaran pada tanaman semakin kuat.
6. Siram tanaman.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perwatan dpada pembudidayaan jagung salah satunya yaitu melakukan
penyiangan, dimana penyiangan dilakukan Ketika daerah sekitar tanaman sudah
terdapat gulma dan gulma itu bisa menganggu pertumbuhan tanaman budidaya.
Biasanya penyiangan yang dilakukan oleh petani yaitu petani menggukan obat
gulma agar gulma tidak mudah tumbuh Kembali. Akan tetapi pada praktikum kali
ini saya menggunakan cara manual saja yaitu dengan cara mencabut gulma
menggunakan tangan dan menggunakan sekop untuk pembumbunannya.
Penyiangan menjadi sangat penting dalam proses pembudidayaan
tanaman jika gulma yang ada merupakan gulma yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman, dan juga apabila gulma yang ada tumbuh dengan pesat
dan banyak. Penyiangan ini dapat dilakukan setiap 5-7 hari sekali, karena untuk
pembudidayaan jagung dengan media polybag ini gulma yang tumbuh tidak
seperti pada pembudidayaan jagung di lahan luas.

5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penyiangan menjadi sangat penting dalam proses pembudidayaan
tanaman jika gulma yang ada merupakan gulma yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman, dan juga apabila gulma yang ada tumbuh dengan
pesat dan banyak. Pengelolaan gulma pada setiap pembudidayaan tanaman
sangat penting. Pengelolaan gulma Pada pembudidayaan tanaman jagung
di Indonesia sangat penting untuk menunjang hasil produktifitas panen.
Perawatan tanaman jagung sangat penting dilakukan untuk mendapatkan
pertumbuhan tanaman yang optimal. Perawatan dan pemeliharaan ini mulai
dilakukan, sejak tanaman jagung masih dalam fase bibit hingga mencapai
dewasa.
5.2 Saran
Dalam pembudidayaan jagung ini sebaiknya kita harus rutin dalam
melakukan penyiangan Ketika pembudidayaan dilakukan di lahan yang luas,
karena kemungkinan gulma yang akan tumbuh lebih besar dari pada
budidaya yang dilakukan dalam media polybag. Dan penyiangan ini harus
tepat sasaran, artinya jangan sampai kita salah mencabut antara gulma dan
tanamna jagung yang baru tersulam.

6
DAFTAR PUSTAKA
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Secara Hidroponik. CV.
Nuansa Aulia, Bandung. Diakses pada tanggal 13 Mei 2020

Gupta, Km. Saroj dan N.S.R.G., 2012. Sustainability of Scientific Maize


Cultivation Practices in Uttar Pradesh, India. Agricultural Technology, 8(3):
1089-1098. Diakses pada tanggal 13 Mei 2020.

Budiman, H.2010. Sukses Bertanam Jagung Komoditas Yang Menjanjikan.


Bandung: Pustaka baru Press. Diakses pada tanggal 13 Mei 2020.

Agung. 2007. Budidaya Jagung Hibrida. Agromedia Pustaka Tersedia: Jakarta.


Diakses pada tanggal 13 Mei 2020

Setyowati, N. dan U.N.Wikan. 2013. Pengaruh Jarak Tanam terhadap


Pertumbuhan dan Produksi Tiga Aksesi Jagung Pulut Lokal
Maros. Agrotopika, 18(1): 1-7. Diakses pada tanggal 13 Mei 2020

7
LAMPIRAN

PENYIANGAN TANAMAN
JAGUNG

Anda mungkin juga menyukai