Anda di halaman 1dari 14

Penyusunan Strategi Orang

Dewasa
Kelompok 7 :
1. Debby Sinthya Ramadhani
2. Diki Wahyudi
3. Galang Dwi Nugroho
4. Muhamad Ariseno
5. Nur Sabrina Alfain

Dosen Pengampuh :
Strategi Pendidikan Orang Dewasa

Dalam proses pembelajaran orang dewasa


(andragogi), ia menghendaki kemandirian dan
tidak mau diperlakukan seperti anak-anak,
misalnya ia diberi ceramah oleh orang lain
tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan. Apabila orang dewasa
dibawa pada situasi belajar yang memperlakukan
dirinya dengan penuh penghargaan, maka ia akan
melakukan proses belajar dengan penuh
penghargaan pula. Ia akan melakukan proses
belajar dengan pelibatan dirinya secara
mendalam. Situasi tersebut menunjukkan orang
dewasa mempunyai kemauan sendiri untuk
belajar. Oleh sebab itu perlu diketahui cara-cara
yang efektif untuk pembelajaran orang dewasa.
Faktor Psikis Dan Fisik Yang Mempengaruhi
Orang Dewasa Dalam Belajar.

Faktor Psikis Faktor Fisik

1. Harapan masa depan


1. Faktor penglihatan
2. Latar belakang sosial
2. Faktor Pendengaran
3. Keluarga 3. Faktor artikulasi
4. Daya ingat 4. Faktor penyakit
Prinsip Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa
Nilai dan Norma
1
Perbedaan orang dewasa dengan anak-anak dalam
pemahaman atas nilai dan norma adalah pada orang
dewasa terletak pada dirinya sendiri, sedangkan pada anak-
anak terletak pada pendidik.

2 Belajar Menemukan

Orang dewasa belajar dengan cara menemukan yaitu


informasi yang diterima menjadi sikap hidupnya setelah ia
menganalisis, mensintesis, merefleksi dan merenungkan.
Apabila informasi itu ternyata benar menurut dirinya maka
ia mengambil keputusan dalam dirinya berupa setuju –
tidak setuju, suka – tidak suka, boleh – tidak boleh,
maupun baik atau buruk.

3 Perhatian dan Motivasi

Proses belajar tidak akan terjadi tanpa perhatian dari


peserta. Perhatian dapat dibangkitkan dengan
penggunaan media dan metode pembelajaran yang
bervariasi. Hal tersebut memunculkan motivasi pada
diri peserta.
Prinsip Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa

4 Keaktifan

Prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu


merupakan manusia belajar yang selalu aktif untuk
ingin tahu. Keaktifan terlihat baik berupa kegiatan
fisik seperti membaca, menulis, mendengar,
berlatih, dan lain-lain, maupun kegiatan psikis
seperti menggunakan pengetahuan dalam
memecahkan masalah, membandingkan suatu
konsep, menganalisis, mensisntesis, menilai, 5 Keterlibatan Langsung
merefleksi, merasakan, dan lain-lain. Belajar harus
Belajar paling baik adalah belajar melalui
dilakukan secara aktif baik individu maupun
pengalaman langsung. Belajar dengan prinsip ini,
kelompok.
peserta tidak sekedar mengamati, tetapi ia harus
menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan,
dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Orang
belajar naik sepeda yang paling baik langsung
diberi sepedanya untuk dapat dinaiki. Belajar
bersepeda tidak dapat melelui modul dan
diceramahi. John deway mengungkapkan Learning
by doing. Belajar harus dilakukan dan dialami
secara langsung.
Prinsip Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa

6 Pengulangan

Prinsip belajar yang tidak kalah penting adalah mengulang-ulang.


Mengulang-ulang suatu materi pelajaran merupakan latihan untuk
mengembangkan daya-daya dalam diri individu. Daya-daya itu ialah
inteligensi, mengamati, menanggapi, mengingat, menghayal,
merasakan, berpikir, dan lain-lain. Ibarat mengasah pedang yang
terus menerus menjadi tajam. Air yang beratus tahun menetes pada
batu, batu itupun akan berlubang.

7 Tantangan

Dalam situasi belajar orang akan menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut selalu ada hambatan yang dapat diatasi
dengan mempelajari bahan ajar. Apabila tujuan sudah tercapai maka akan
menetapkan tujuan baru, demikian terus menerus sehingga terjadi belajar yang
terus menerus. Untuk itu agar dapat memberi tantangan yang lebih besar kepada
peserta didik perlu penggunaan metode eksperimen, inkuiri, dan lain-lain.
Prinsip Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa

8 Balikan dan Penguatan 9 Perbedaan Individual

Setiap peserta diklat memiliki


Peserta akan belajar lebih serius
karakteristik mental yang berbeda-beda.
manakala mengetahui hasil belajarnya
Kondisi seperti ini menyebabkan setiap
memuaskan. Hal tersebut akan menjadi
peserta diklat memiliki variasi
penguatan untuk belajar lebih serius
kecepatan belajar yang tidak sama.
lagi. Penguatan belajar yang
Kesadaran akan hal tersebut akan
disebabkan hasil yang memuaskan
mendorong peserta untuk menemukan
disebut penguatan positif.
cara belajar yang sesuai bagi dirinya.

Selain itu penguatan belajar dapat


disebabkan oleh rasa cemas karena
hasil belajar yang jelek. Misalnya dapat
nilai terendah. Penguatan ini disebut
penguatan negatif. Baik penguatan
positif maupun penguatan negatif akan
mendorong peserta untuk belajar.
Langkah-langkah Yang Dilakukan Pendidik Dalam Menerapkan Strategi Pembelajaran

1 Melakukan asesment kebutuhan


belajar, merumuskan tujuan,
mengidentifikasi hambatan, dan
menetapkan prioritas yang akan
digunakan untuk mengelola kegiatan
pembelajaran.

2 Memilih tema/pokok bahasan dan/atau


tugas yang harus dilakukan dalam
pembelajaran dan menentuka indicator
pencapaian tujuan pembelajaran.

3 Mengenai dan mengkaji


karakteristik peserta didik sebagai
bahan masukan dalam menyusun
rencana pembelajaran
Langkah-langkah Yang Dilakukan Pendidik Dalam Menerapkan Strategi Pembelajaran

4 Merancang kegiatan pembelajaran,


dengan memilih metode, media
pembelajaran yang digunakan secara
tepat dan pengelolaan waktu.

Memilih fasilitas pembelajaran dan


5 sumber bahan yang mendukung
proses pembelajaran.

6 Mempersiapkan tindak lanjut dari


kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan Kelemahan
1. Lahan merupakan asset 1. Modal petani terbatas.
produktif utama petani. 2. Skala pemilikan lahan
2. Usahatani padi menciptakan sempit.
lapangan kerja yang besar. 3. Sarana produksi semakin
3. Kontribusi pendapatan dari mahal.
usahatani padi cukup tinggi.
Peluang dan Ancaman

Peluang Ancaman
1. Permintaan beras terus terjadi
1. Posisi tawar petani lemah.
peningkatan.
2. Harga beras impor murah.
2. Adanya UU pelestarian lahan. 3. Biaya pembukaan sawah
3. Subsidi saprodi tersedia. baru mahal.
4. Perbaikan infrastruktur.
Strategi Pembelajaran
1. Peningkatan mutu intensifikasi utk meningkatkan pendapatan. Daya
saing dan posisi tawar petani.
2. Penerapan teknologi biaya murrah untuk mengatasi keterbatasan
sarana produksi.
3. Perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas, agar
usahatani padi lebih menarik dan mengurangi konversi lahan.
4. Perluasan areal dan pemanfaatan teknologi maju pada infrastruktur
yang sudah diperbaiki untuk meningkatkan produksi padi guna
memenuhi permintaan yang meningkat.
5. Pemanfaatan sumberdaya lahan dan subsidi saprodi utk
meningkatkan produksi padi. guna memenuhi permintaan beras.

Anda mungkin juga menyukai