Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL OBSERVASI

AGROEKOSISTEM SAWAH

TUGAS OBSERVASI AGROEKOLOGI

Oleh:
Ika Qurrota Ayunin
NIM 20140210130
Agroteknologi B

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015

I.

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Ekosistem sawah merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian


sederhana dan monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman. Selain itu ekosistem
yang berada di sawah bukanlah ekosistem alami, akan tetapi sudah berubah sehingga
akan sangat rentan terjadi ledakan suatu populasi di daerah tersebut. Dalam bersawah,
pengolahan lahan dilakukan secara intensif dan merupakan pertanian menetap.
Di lahan pertanian daerah Gangin dan Lemah Abang, Kabupaten Bantul, selain
ditanami padi, sawah juga ditanami tanaman lainnya seperti kangkung, kemangi,
bayam, dan kenikir. Dalam penanaman menggunakan pupuk organik dan anorganik dan
sistem pengairan persawahan di Bantul masih menggunakan sistem tradisional
yaitu dengan menggenangkan air.

1.
2.

B.
Rumusan Masalah
Apakah unsur biotik dan abiotik yang terdapat di ekosistem sawah?
Apakah hubungan atau interaksi antar komponen yang terdapat di dalam ekosistem
sawah?
C. Tujuan

1.
2.

Untuk mengetahui unsur biotik dan abiotik di ekosistem sawah.


Untuk mengetahui hubungan atau interaksi antar komponen yang ada di dalam
ekosistem sawah.

II.

HASIL OBSERVASI

A. Tempat dan Waktu Observasi


a. Tempat

1.

Dusun Gangin, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta.

2.

Dusun Lemah Abang, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

b. Waktu

: 10 Maret 2015

c. Narasumber

: Bapak Kardimantoro dan Bapak Suwanto

B. Hasil Observasi
a. Komponen Biotik
Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri daari komponenkomponen makhluk hidup di permukaan bumi, yaitu padi, kangkung, kemangi,
kenikir, bayam, talas, rumput, pawean, belalang, burung gereja, bangau, ular,
ulat, kepiting (yuyu), serangga, capung, tikus, katak, manusia.

b. Komponen Abiotik : sawah, sungai, air, tanah, udara, cahaya matahari.


1.Sawah
Sawah yang dimiliki oleh Bapak Kardimantoro di Dusun Gangin dan Bapak
Suwanto di dusun Lemah Abang berukuran sekitar 400 m 2 dan setiap panen
didapatkan panen padi sekitar 150 kg. Pengolahan tanah sawah dilakukan
secara perorangan oleh pemilik lahan. Pada saat dilakukan observasi di Dusun
Gangin, kondisi sawah baru saja dilakukan pemanenan, oleh karena hanya ada
sisa batang padi dan tanah sedang diolah oleh pemilik lahan. Sedangkan di
dusun Lemah Abang kondisi padi masih belum di panen.

2.Tanah
Keadaan tanah di kedua sawah subur dan jenis tanahnya liat. Tanah liat
berfungsi untuk menyimpan air lebih baik daripada jenis tanah yang lainnya.
3.Pupuk
Pupuk yang digunakan oleh Bapak Kardimantoro dari Dusun Gangin adalah
pupuk anorganik seperti Urea, Ponska, dan PSP. Alasan petani menggunakan
pupuk anorganik karena keadaan tanah yang tidak cocok jika menggunakan
pupuk organik. Namun berbeda dengan yang digunakan oleh Bapak Suwanto
dari Dusun Lemah Abang, beliau menggunakan pupuk organik seperti daun
jati, daun ehling dan pupuk kandang sebelum masa tanam, dan pada waktu
setelah penanaman barulah menggunakan pupuk anorganik seperti Urea, Mes,
dan Ponska.
4.Udara
Udara kedua sawah ini bersih dan segar karena tidak terlalu banyak kendaraan
yang lewat yang dapat menyebabkan polusi udara.
5.Air
Air sangat dibutuhkan oleh sawah untuk mengairi padi dan sayur-sayuran.
Kondisi air di kedua keruh karena bercampur dengan tanah.
6.Cahaya Matahari
Cahaya matahari cukup untuk menyinari seluruh sawah karena tidak ada
penghalang

III.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Interaksi antar Komponen


1. Komponen abiotik dan biotik memiliki hubungan yang erat karena komponen
abiotik mendukung kehidupan komponen tanaman di sawah. Contohnya tanah
sebagai media tumbuh tanaman, pupuk memberikan nutrisi pada tanaman agar
2.

dapat tumbuh lebih baik.


Komponen abiotik dengan abiotik : Panas yang disebabkan oleh matahari dapat
membuat air di sawah menguap sehingga menyebabkan air di sawah menjadi

3.

kering.
Manusia dengan komponen abiotik. Manusia bertugas untuk menjaga dan
mengelola komponen abiotiknya. Contohnya: manusia menyuburkan tanah

4.

dengan cara menambahkan pupuk


Manusia dengan komponen biotik. Manusia bertugas mengelola dan mendukung
kehidupan tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Contohnya: manusia
membersihkan gulma sekitar tanaman dengan herbisida atau mencabutnya satupersatu, manusia menanam padi di sawah agar suatu saat padi dapat
menghasilkan bulir padi dan

D. Peran/Status Komponen
1. Komponen Ekosistem Menurut Jenis
b.

Autotrof adalah organisasi yang dapat membuat makananannya sendiri

melalui fotosintesis.
Contoh: padi, kangkung, kemangi, kenikir, bayam, talas, rumput, pawean.
c. Heterotrof adalah organisasi yang tidak dapat membuat makanannya sediri,
sehingga memperoleh makanannya dari organisme lain.
Contoh: belalang, burung gereja, bangau, ular, ulat, kepiting (yuyu),
serangga, capung, manusia.
2. Komponen Ekosistem Sawah
a. Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dari
proses fotosintesis dan juga menghasilkan O2 yang digunakan makhluk
hidup untuk bernafas. Dalam ekosistem ini terdapat padi, bayam, kemangi,
kenikir, kangkung, talas, rumput, pawean dan gulma.

b. Konsumen adalah makhluk hidup yang mampu memanfaatkan hasil


pengolahan makanan dari kelompok produsen. Kelompok konsumen tidak
memiliki kemampuan untuk membuat makanan sendiri
1. Konsumen tingkat I : Belalang, keong mas, ulat, capung, tikus, burung.
2. Konsumen tingkat II : Burung, bangau, ular, katak.
c. Dekomposer, adalah organisme pengurai. Organisme yang termasuk
dekomposer adalah bakteri dan cacing.
d. Manusia berperan sebagai pengelola ekosistem sawah yaitu yang mengolah
sawah untuk bercocok tanam dan mengambil hasil dari tanaman yang
ditanam.
E. Stabilitas, Produktivitas, Keberlanjutan dan Kemerataan Ekosistem
a.

Stabilitas
Dari hasil observasi yang dilakukan, stabilitas di Dusun Gangin dan Dusun
Lemah Abang tinggi karena hasil panen padi tiap musim tidak terlalu berbeda

jauh dengan musim sebelumnya.


b. Produktivitas
Dari hasil observasi yang dilakukan, produktivitas sawah di Dusun Gangin
tinggi karena setiap musim tanam selalu ditanami padi, sedangkan di Dusun
Lemah Abang juga tinggi karena jika musim hujan ditanami padi dan jika
musim kemarau ditanami sayuran seperti bayam, kenikir dan kemangi.
c. Keberlanjutan
Dari hasil observasi yang dilakukan, keberlanjutan di kedua sawah tersebut
rendah karena selalu menggunakan pupuk, mungkin jika tidak menggunakan
pupuk hasil panen tidak akan setinggi seperti waktu menggunakan pupuk.
d. Kemerataan
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, sawah di kedua dusun kemerataannya
sedang karena menerapkan teknologi tinggi yaitu bergantung pada penggunaan
pupuk anorganik, namun masih menggunakan cara tradisional yaitu pengolahan
secara individu oleh pemilik lahan sehingga mudah diterapkan oleh para petani
lain. Sedangkan kemerataan lahan ladang juga tinggi karena tidak menerapkan
teknologi tinggi dan masih menggunakan cara tradisional sehingga bisa juga
diterapkan oleh para petani lain.
F. Perbedaan Ekosistem Sawah dengan Ekosistem Ladang

Sawah
Membutuhkan banyak air
Pengolahan tanah intensif
Hasil panen menentu

IV.

Ladang
Tidak membutuhkan banyak air
Pengolahan tanah tidak intensif
Hasil panen tidak menentu

SIMPULAN

Dari hasil obervasi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
sawah di Dusun Gangin dan di Dusun Lemah Abang memiliki unsur abiotik dan biotik
yang beragam dan terdapat campur tangan manusia untuk mengelola dan mengolah
ekosistem sawah mulai dari musim tanam sampai musim panen.
Dilihat dari aspek keberlanjutannya, ekosistem di Dusun Gangin dan Dusun
Lemah Abang sama-sama menggunakan pupuk, mungkin jika tidak menggunakan
pupuk hasil panen tidak akan sebanyak seperti menggunakan pupuk.

Secara

keseluruhan,

ekosistem

sawah

mempunyai

perbedaan

pada

produktivitasnya dengan ekosistem ladang karena ekosistem sawah produktivitasnya


selalu stabil dan pada ekosistem ladang, produktivitasnya pasang surut karena terkadang
tergenang air pada saat musim hujan.

DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Sains. 2011. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN DALAM EKOSISTEM
[IPA
SMK
KELAS
XII].
http://sainsedutainment.blogspot.com/2011/09/interaksi-antar-komponendalam.html
Ahmad,

Dadan.
2014.
Pengertian
Lingkungan
Biotik
dan
Abiotik
http://www.sridianti.com/pengertian-lingkungan-biotik-dan-abiotik.html .

PERTANYAAN
Septiana (20140210133)
Mengapa agroekosistem sawah dikatakan mempunyai keberlanjutan tinggi?

Anda mungkin juga menyukai