Anda di halaman 1dari 4

Keuntungan sistem pertanian monokultur

Monokultur merupakan pola tanam dengan membudidayakan hanya satu jenis tanaman
dalam satu lahan pertanian selama satu tahun. Pemilihan pola tanam monokultur sangat
dipengaruhi oleh tujuan suatu usaha tani dan juga keberadaan akan faktor-faktor
pertumbuhan khususnya air. Suatu usaha tani dengan tujuan komersial, terdapat
kecenderungan untuk memilih pola tanam monokultur. Pada usaha tani komersial,
keuntungan secara ekonomi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai. Pola tanam
monokultur dapat dilakukan dengan mengintensifkan tanaman yang paling memiliki
nilai ekonomis sehingga hasil produksi pertanian akan tinggi. Selain itu, pada
penanaman monokultur akan lebih mudah dan murah dalam perawatan karena hanya
ada satu tanaman. Kemudahan dan kemurahan ini akan semakin mengefektif dan
mengefisienkan proses produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan
suatu usaha tani.
Lahan pertanian dengan irigasi teknis yang memadai, hampir bisa dipastikan bahwa
pola tanam yang digunakan adalah monokultur tanaman padi. Hingga saat ini, padi
merupakan makanan pokok bagi lebih dari tiga perempat penduduk di Indonesia. Padi
merupakan salah satu komoditas yang harganya tidak terlalu fluktuatif seperti
komoditas yang lainnya. Menanam padi secara monokultur pada lahan dengan irigasi
yang memadai seperti menjadi penjamin kehidupan petani. Selain itu, padi merupakan
salah satu tanaman yang tahan terhadap genangan sehingga menjadi primadona pada
lahan sawah yang irigasinya baik (air tersedian sepanjang tahun).
Pola monokultur merupakan suatu pola tanam yang bertentangan dengan aspek
ekologis. Penanaman suatu komoditas seragam dalam suatu lahan dalam jangka waktu
yang lama akan membuat lingkungan pertanian menjadi tidak mantap. Ketidakmantapan
ekosistem pada pertanaman monokultur dapat dilihat dari masukan-masukan yang harus
diberikan agar pertanian dapat terus berlangsung. Masukan-masukan yang dimaksud
adalah pupuk ataupun obat-obatan kimia untuk mengendalikan organisme pengganggu
tanaman. Sehingga menyebabkan meledaknya populasi suatu jenis hama yang sulit
dikendalikan karena musuh alami untuk setiap jenis hama yang menyerang terbatas
jumlahnya.

Keuntungan sistem pertanian agroforestry


Agroforest biasanya dibentuk pada lahan bekas hutan alam atau semak belukar yang
biasanya diawali dengan penebangan dan pembakaran semua tumbuhan. Pembukaan
lahan ini biasanya dilakukan pada musim kemarau. Pada awal musim penghujan, lahan
ditanami padi gogo yang disisipi tanaman semusim lainnya (misalnya jagung dan cabe)
selama satu dua kali panen. Setelah dua kali panen tanaman semusim, intensifikasi
penggunaan lahan ditingkatkan dengan menanam pepohonan misalnya karet atau damar
atau tanaman keras lainnya. Pada periode awal ini, terdapat perpaduan sementara antara
tanaman semusim dengan pepohonan. Pada saat pohon sudah dewasa, petani masih
bebas memadukan bermacam-macam tanaman tahunan lain yang bermanfaat dari segi
ekonomi dan budaya . Misalnya, petani sering menyisipkan pohon durian atau duku, di
antara pohon karet atau damar. Tanaman semusim tidak ada lagi karena adanya masalah
naungan. Tumbuhan asli asal hutan yang bermanfaat bagi petani tetap dibiarkan kembali
tumbuh secara alami, dan dipelihara di antara tanaman utama. Tebang pilih akan
dilakukan bila tanaman pokok mulai terganggu atau bila pohon telah terlalu tua
sehingga tidak produktif lagi. Ditinjau dari letaknya, agroforest biasanya berada di
tepian hutan (forest margin) atau berada ditengah tengah antara sistem pertanian dan
hutan.
penampilan fisik agroforest yang
mirip dengan hutan alam merupakan suatu keunggulan dari sudut pandang pelestarian
lingkungan, sumberdaya air dan tanah
dilindungi dan dimanfaatkan. Kelebihan agroforest terletak pada pelestarian sebagian
besar keaneka-ragaman flora dan fauna asal hutan alam.
Agroforest mempunyai fungsi ekonomi penting bagi masyarakat
setempat. Peran utama
agroforest bukanlah produksi bahan pangan, melainkan sebagai
sumber penghasil
pemasukan uang dan modal. Misalnya: kebun damar, kebun karet
dan kebun kayu manis
menjadi andalan pemasukan modal di Sumatra. Bahkan, agroforest
seringkali menjadi satusatunya
sumber uang tunai bagi keluarga petani. Agroforest mampu
menyumbang 50 %

hingga 80 % pemasukan dari pertanian di pedesaan melalui produksi


langsungnya maupun
tidak langsung yang berhubungan dengan pengumpulan,
pemrosesan dan pemasaran
hasilnya.
Agroforest pada umumnya dianggap hanya sebagai "kebun dapur"
yang tidak lebih dari
sekedar pelengkap sistem pertanian lainnya, di mana produksinya
hanya dikhususkan untuk
konsumsi sendiri dengan menghasilkan hasil-hasil sampingan seperti
kayu bakar. Oleh
karena itu, sistem ini kurang mendapat perhatian.
Kelebihan dan Kekurangan Pola Tanam Tumpangsari
Kelebihan
a. Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), karena tanaman yang satu
dapat mengurangi serangan OPT lainnya. Misalnya bawang daun dapat mengusir hama
aphids dan ulat pada tanaman kubis karena mengeluarkan bau allicin,
b. Menambah kesuburan tanah. Dengan menanam kacang-kacangan- kandungan unsur
N dalam tanah bertambah karena adanya bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil
akar. Dengan menanam yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar
dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakardalam, tanah disekitarnya akan
lebih gembur.
c. Siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus, karena sistem ini dibarengi dengan
rotasi tanaman dapat memutus siklus OPT,
d. Memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman
akan menghasilkan panen yang beragam. Ini menguntungkan karena bila harga salah
satu komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga komoditas lainnya.
e.

Dapat

menambah

kesuburan

tanah

Menanam tanaman kacang-kacangan berdampingan dengan tanaman jenis lainnya dapat


menambah kandungan unsur Nitrogendalam tanah karena pada bintil akar kacangkacangan menempel bakteri Rhizobium yangdapat mengikat Nitrogen dari udara. Dan

menanam secara berdampingan tanaman yang perakarannya berbeda dapat membuat


tanah menjadi gembur.
f.

Meminimalkan

hama

dan

penyakit

tanaman

Sistem polikultur dibarengi denganrotasi tanaman dapat memutuskan siklus hidup hama
dan penyakit tanaman. Menanamtanaman secara berdampingan dapat mengurangi hama
penyakit tanaman salah satu pendampingnya, misalnya : bawang daun yang
mengeluarkan baunya dapat mengusir hama ulat pada tanaman kol atau kubis.
g.

Mendapat

hasil

panen

beragam

yang

menguntungkan

Menanam dengan lebih darisatu tanaman tentu menghasilkan panen lebih dari satu atau
beragam tanaman. Pemilihanragam tanaman yang tepat dapat menguntungkan karena
jika satu jenis tanaman memilikinilai harga rendah dapat ditutupi oleh nilai harga
tanaman pendamping lainnya

Anda mungkin juga menyukai