Anda di halaman 1dari 37

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

WARNA TANAH
TEMPERATUR TANAH
KEADAAN AIR TANAH
KEADAAN UDARA TANAH
PERMIABILITAS TANAH
TEKSTUR TANAH
STRUKTUR TANAH
KONSISTENSI TANAH
BERAT JENIS TANAH
POROSITAS TANAH
POTENSI MENGEMBANG DAN MENGKERUT
KEDALAMAN EFEKTIF TANAH
KELERENGAN

4.1. WARNA TANAH


warna merupakan petunjuk untuk beberapa

sifat tanah.
Warna tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang terdapat dalam tanah tersebut.
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya disebabkan oleh adanya perbedaan
kandungan bahan organik.
Makin tinggi kandungan bahan organik, warna
tanah makin gelap.

Di lapisan bawah, di mana kandungan bahan

organik umumnya rendah , warna tanah


banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe yang didapat.
Di daerah berdrainase buruk, yaitu daerah
yang selalu tergenang air. Seluruh tanah
berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat
dalam keadaan reduksi (Fe++). Pada tanah
yang berdrainase baik Fe terdapat dalam
keadaan oksidasi (Fe+++).
Warna-warna tanah tanah yang jelas terlihat
sehari-hari meliputi warna hitam, coklat,
merah, kuning dan abu-abu.

Warna yang kebiru-biruan dan kehijau-hijauan itu

terjadi kemudian. Sedangkan warna yang tidak


dominan bukanlah warna yang murni tetapi
merupakan campuran dari warna abu-abu, coklat
dan warna seperti karat.
Warna biru dan hijau yang murni tidak dijumpai
pada tanah,sedangkan dua warna atau lebih yang
terjadi pada suatu bidang permukaan tanah
disebut bercak-bercak (motling).
Dalam survai atau penelitian tanah di lapangan
telah dipergunakan daftar warna-warna sistem
Munsell secara Internasional yang dinamakan
Munsell Soil Color Chart (dari Amerika dan
Jepang).

Dalam buku munsell ini terdapat istilah hue yang

menunjukkan warna utama tanah, yaitu merah (R),


kuning (Y), Hijau (G) dan coklat (B),
Value yang menyatakan kekuatan atau intensitas
warna itu dan chroma yang menyatakan kejernihan
warna.
Dalam buku Munsel Soil Color Chart, hue dibedakan
menjadi 5R, 7,5R, 10R, 2,5 YR, 5YR, 7,5YR, 10YR,
2,5Y, 5Y, yaitu mulai dari spektrum dominan paling
merah (5R) sampai spektrum dominan paling kuning
(5Y). Disamping itu sering ditambahkan pula hue
untuk warna tanah tereduksi (gley), yaitu 5G, 5GY,
5BG, dan N (netral).

Value dibedakan dari 0 sampai 8, di mana makin

tinggi value menunjukan warna makin terang.


Chroma juga juga dibagi dari 0 sampai 8, di mana
makin tinggi chroma menunjukan kemurnian
spektrum warna atau kekuatan warna spektrum
makin meningkat.
Warna tanah dicatat dengan menggunakan notasi
dalam buku Munsell tersebut , misalnya 7,5 YR 5/4
(coklat). Ini berarti bahwa warna tanah
mempunyai hue = 7,5 YR, value = 5 dan chroma
= 4, yang secara keseluruhan disebut warna
coklat.

- Menaksir kondisi temperatur dan kelembaban tanah

- Menaksir tingkat pelapukan , biasanya semakin merah


warnanya maka tingkat pelapukan tanah semakin lanjut.
- Menilai kandungan bahan organik tanah, semakin gelap
warnanya biasanya semakin banyak kandungan bahan
organiknya.
- Menilai keadaan drainase, warna merah atau kuning
coklat menunjukan drainase baik, sedangkan warna
kelabu kebiruan dan berbecak-becak menunjukan
drainase yang jelek.
- Menilai adanya horizon pencucian dan horizon
pengendapan dalam suatu profil tanah; warna putih atau
pucat menunjukan horizon yang tercuci, sedangkan
warna merah gelap menunjukan horizon pengendapan.
- Menaksir banyaknya kandungan mineral; warna pucat
atau kekuning-kuningan biasanya berasal dari mineral
kuarsa, sedangkan warna merah biasanya banyak
mengandung mineral besi.

4.1. Temperatur Tanah


Temperatur tanah merupakan salah satu sifat

fisik tanah yang sangat berpengaruh pada


proses-proses yang terjadi dalam tanah,
seperti pelapukan dan penguraian bahan
induk, reaksi kimia tanah dll.
Temperatur tanah juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman melalui perubahan
kelembaban tanah, aerasi, aktivitas mikroba,
ketersediaan unsur hara, dll.
Temperatur tanah dapat mempengaruhi
aktivitas jasad renik tanah. Aktivitas jasad
renik tanah terjadi pada temperatur 18 300 C.

4.3. Keadaan Air


Air dalam tanah berasal seluruhnya dari atmosfir, terutama
Tanah
di daerah tropis air hujan merupakan sumber yang utama

yang jatuh di permukaan bumi.


Sebagian dari air itu akan dapat meresap ke dalam tanah,
yaitu yang disebut air infiltrasi . Sedangkan sisanya
mengalir di permukaan tanah sebagai aliran air permukaan
(run of ).
Air perkolasi adalah air infiltrasi yang terus mengalir/
merembes ke bawah meninggalkan daerah perakaran. Air
ini akhirnya akan tertahan oleh lapisan kedap air, kemudian
berkumpul di situ menjadi air tanah (ground water).
Air yang tergenang atau mengalir di permukaan tanah
terus berkurang karena penguapan ke atmosfir kembali.
Proses penguapan ini disebut evaporasi. Sedangkan
penguapan yang terjadi melalui tanaman disebut dengan
transpirasi. Dan air yang diuapkan melalui permukaan
tanah ditambah dengan penguapan melalui jaringan
tanaman disebut dengan istilah Evapotranspirasi.

Air dalam tanah menurut jumlah dan


keadaannya di bagi menjadi tiga :
Air Adhesi, yaitu air yang mengelilingi
butir/partikel tanah, tapi bukan berupa cairan,
karena jumlahnya paling sedikit jadi paling tidak
tersedia bagi tanaman
2. Air Higroskopis, yaitu berupa selaput air tipis
(film air) yang menyelimuti agregat tanah dan
terikat kuat sekali oleh agregat tanah. Air ini
juga tidak tersedia bagi tanaman karena
jumlahnya terlalu sedikit dan terjerap kuat oleh
agregat tanah sehingga akar tidak mampu
menyerapnya.
3. Air Kapiler, air ini terbagi menjadi dua keadaan,
yaitu :Titik Layu Permanen (TLP) dan
Kapasitas Lapang (KL).
1.

Air Kapiler, air ini terbagi menjadi dua


keadaan, yaitu :
Titik Layu Permanen disebut juga koefisien

layu atau kelembaban tanah kritis, yaitu


kandungan air tanah (%volume) yang paling
sedikit sehingga akar tanaman tidak mampu
mengisapnya. Akibatnya tanaman mulai layu
kemudian mati.
Kapasitas Lapang (K.L.) adalah jumlah
kandungan air (%volume) dalam tanah sesudah
air gravitasi turun sama sekali. Pada keadaan
ini tanah mengandung air yang terbanyak bagi
tanaman, yaitu pori makro terisi oleh udara dan
air yang tersedia, sedangkan pori-pori mikro diisi
seluruhnya oleh air.

Nilai
kapasitas lapang ini tergantung dari
Tekstur tanah : kapasitas lapang pada tekstur halus lebih
beberapa
faktor
sebagai
besar dari pada
takstur
kasar. berikut :

Struktur tanah : K.L. pada struktur dengan pori-pori halus

lebih besar dari pada K.L struktur tanah dengan pori-pori


kasar.
Bahan organik : K.L. tanah dengan bahan organik tinggi
lebih besar dari K.L. tanah dengan bahan organik rendah .
Jenis koloid : K.L. pada humus lebih besar dari K.L.liat, K.L.
humate lebih besar dari K.L. humine, lebih besar dari K.L.
fulvate; K.L. pada monmorilonit lebih besar dari
K.L.vermikulit, lebih besar dari K>L. illit, lebih besar dari K.L.
chlorit, dan lebih besar lagi dari K.L. pada kaolinit.
Macam kation yang diserap tanah : K.L. pada koloid natrium
lebih besar dari K.L. pada koloid kalium, lebih besar dari K.L.
koloid Mg, lebih besar dari koloid Ca.
Secara umum dapat dikatakan, bahwa kapasitas lapang
(K.L) pada tanah pasir < K.L. tanah lempung (loam) < K.L.
tanah debu (silt) < K.L. tanah liat (clay)< K.L. tanah gambut
(peat).

4.4. Keadan Udara Tanah


Udara tanah merupakan fase gas dalam sistem

tanah yang kompleks,yang komposisinya berbeda


dari satu tempat ketempat yang lain atau dari
waktu ke waktu,terutama dari hubungan yang
timbal-balik dengan kandungan air tanah.
Tata udara tanah disebut juga aerasi tanah.
Berdasarkan segi edapologis,tanah yang aerasinya
sempurna , yaitu dimana gas-gas tersedia untuk
organisme yang sedang tumbuh(khusus tanaman
tingkat tinggi) dalam jumlah cukup dan dengan
perbandingan yang wajar untuk meningkatkan
proses metabolisme sampai tingkat optimum bagi
organisme tersebut .

Udara tanah berbeda dengan udara


atmosfir, dalam beberapa hal :
Udara tanah itu pada umumnya mengandung

uap air yang lebih banyak dibandingkan udara


di atmosfir.
Kadar oksigen(O2) dalam udara tanah lebih
sedikit sedangkan kadar CO2 lebih banyak
bila dibandingkan dengan udara di atmosfir.

4.5. Permeabilitas
Permeabilitas yaitu suatu sifat yang menyatakan laju

pergerakan suatu zat cair melalui suatu media yang berporipori dan disebut pula konduktifitas hidraulika .
Dalam hal ini cairan adalah air tanah dan media berpori
adalah tanah itu sendiri .
Permeabilitas ini ada dua macam , permeabilitas pada tanah
jenuh air dan permeablitas pada tanah tidak jenuh air .
Yang dimaksud dengan permeabilitas jenuh ialah laju
gerakan air dalam tanah pada keadaan seluruh pori-pori
tanah tersebut diisi air , sedang bila tidak seluruhnya diisi air
tapi sebagian terisi oleh udara disebut permeabilitas tidak
jenuh
Permeabilitas air dalam tanah banyak tergantung pada
tekstur dan struktur tanahnya . berikut ini disajikan kelas
permeabilitas dari the United States Soil Survey

Perlindungan tanah dengan tanaman

penutup tanah akan memelihara kestabilan


agregat dan porositas , sehingga kapasitas
ifiltrasi dan juga permeabilitas diperbesar .
Celah dan lobang-lobang yang ditimbulkan
oleh serangga dan jasad hidup tanah lainnya
akan meningkatkan daya peresapan air .
Kapasitas infiltrasi dan permeabilitas dari
tanah yang tertutup hutan lebat adalah lebih
besar.

Perlu dibedakan antara


permeabilitas dan infiltrasi .
Permiabilitas adalah kemampuan dari tanah untuk

melewatkan udara dan air


Sedangkan infiltrasi adalah laju kecepatan air
melalui tanah . Kalau air tanah yang bergerak ini
terus kebawah sampai meninggalkan daerah
perakaran tanaman , prosesnya disebut perkolasi .
Banyaknya air yang dapat masuk kedalam tanah
dapat dinaikkan dengan keadaan yang ditimbulkan
oleh pengolahan tanah , pembuatan galengangalengan dan pengolahan menurut kontur .
Usaha mengurangi banyaknya evaporasi juga
dengan jalan memperbesar jumlah air yang meresap
kedalam tanah

4.6. Tekstur Tanah


Tekstur tanah adalah perbandingan

kandungan partikel-partikel tanah primer


berupa fraksi liat, debu dan pasir dalam
suatu massa tanah.
Partikel-partikel tanah primer itu mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda dan
dapat digolongkan kedalam tiga fraksi.
Ada yang berdiameter besar sehingga
dengan mudah dapat dilihat dengan mata
telanjang tetapi ada pula yang sedemikian
halusnya, seperti koloidal, sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pembagian ukuran fraksi-fraksi tanah (tekstur),


menurut sistem Departemen Pertanian Amerika
Serikat (USDA), (1938)
:
Fraksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Fraksi

Pasir sangat kasar (very coarse sand)


Pasir kasar (coarse sand)
Pasir sedang (medium sand)
Pasir halus (fine sand)
Pasir sangat halus (very fine sand)
Debu (silt)
Liat (clay)

Diameter
(mm)
2,00 1,00
1,00 0,50
0,50 0,25
0,25 0,10
0,10 0,05
0,05 0,002
< 0,002

Sistem Internasional
(Soil Science Society / ISSS). (1926).
Diameter fraksi
(mm)
1.
2.
3.
4.

Pasir kasar (coarse sand )


Pasir halus (fine sand) 0,20
Debu (silt)
Liat (clay)

2,00 0,20
0,02
0,02 0,002
< 0,002

3. Sistem Eropa :
Diameter Fraksi (mm)
Belgia
Jerman
Rusia
2,00 0,20
2,00 0,60
3,00

1. Pasir kasar
1,00
2. Pasir sedang 0,20 0,10
0,60 0,20
1,00
0,25
3. Pasir halus
0,10 0,05
0,20 0,06
0,25
0,05
4. Debu
0,05 0,002 0,060 0,002 0,05 0,001
5. Liat
< 0,002
< 0,002
<0,001

Secara kualitatif yaitu bahwa tekstur dapat

menggambarkan perasaan apakah itu halus


atau kasar.
Hal ini dapat dirasakan dengan jalan
mengambil sedikit tanah basah diantara jari
dan ibu jari. Kalau terasanya agak halus maka
kandungan liatnya cukup tinggi, sedangkan
kalau terasa kasar maka kandungan pasirnya
cukup tinggi.
Bagi yang berpengalaman dengan cara ini
sudah bisa menentukan kelas tekstur
dilapangan tanpa menggunakan segitiga
tekstur

4.7. Stuktur Tanah


Struktur tanah adalah susunan butir-

butir primer dan agregat-agregat tanah


yang secara alami menjadi bentuk
tertentu yang dibatasi oleh bidangbidang yang disebut agregat.
Struktur tanah merupakan suatu sifat
fisik yang penting , karena dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
serta perbaikan kesehatan
Agregat tanah sebaiknya mantab tidak
mudah hancur oleh adanya gaya dari
luar , seperti pukulan butir air hujan .

Stuktur profil tanah tertentu bisa terdiri dari suatu

pola struktur tunggal , sering sejumlah bentuk


agregasi dipergunakan untuk menilai horison demi
horison .
Ternyata bahwa proses dan karakteristik tanah ,
seperti gerak tanah , perpindahan lengas, tata
udara , berat volume tanah , porositas dan infiltrasi
banyak dipengaruhi oleh keadaan struktur tanah .
Dengan demikian segala kegiatan yang berupa
pengolahan tanah , pembajakan , pemupukan
,termasuk pengapuran dan pupuk organik , lebih
berhubungan dengan aspek struktur daripada aspek
tekstur tanah .

Struktur tanah terbentuk dengan jalan

penggabungan butir-butir primer tanah oleh pengikat


koloid tanah , yaitu koloid liat dan humus menjadi
agregat primer . Penggabungan agregat-agregat
primer ini tersusun lagi menjadi bentuk-bentukan
yang masing-masing di batasi menjadi bidang-bidabg
permukaan tertentu . Agregat primer biasa disebut
juga stuktur mikro , sedangkan agregat sekunder
yang merupakan stuktur pada lapisan tanah atas
atau lapisan olah disebut struktur makro (agregat
makro).
Agregat mikro berukuran antara 0,25-0,50 mm ,
sedangkan agregat makro berukuran paling besar
10mm . Yang dimaksud dengan bongkah adalah
agregat yang berukuran lebih dari 10mm .

Terdapat beberapa bentuk struktur tanah yang dapat


dilihat di lapangan , yaitu sebagai berikut :
1. Struktur yang sederhana
Pada struktur ini bidang belahan alami tidak ada atau tidak
nampak jelas . Struktur yang sederhana terdiri dari :
a. Struktur butir tunggal
sebenarnya bukan meruoakan struktur , melainkan
campuran butir butir primer yang kasar tanpa adanya atau
sedikit sekali bahan pengikat agregat . Struktur demikian
terjadi pada tanah tanah pasir , pasir berlempung , dan
pasir berdebu . Keadaan porositas tanah cukup tinggi dengan
pori-pori makro yang dominan sehingga mudah melakukan
air untuk infiltrasi dan penguapan .
b. Struktur pejal (masif)
Seperti halnya struktur butir tunggal , tetapi disini kosehinya
besar sekali sehingga pejal , dengan ruang pori yang
bersambung . Biasanya terdapat pada horison yang lebih
bawah. Contohnya gumpalan tanah pejal hasil pembajakan.

Struktur Gabungan (Compound


structure)

1.
2.
3.
4.

Struktur ini mempunyai permukaan bidang


bilah yang alami yang dapat dilihat dengan
jelas. Struktur gabungan ini terdiri dari :
Struktur kubus
Struktur tipe tiang prismatik
Struktur tipe lempeng
Struktur remah

1. Struktur kubus adalah tipe struktur di mana sumbu vertkal

dan horizontalnya hampir sama panjang. Struktur ini


termasuk tipe gumpal bersudut, yang mana rusukrusuknya bersegi tajam dan ada juga yang gumpal
membulat, yang mana rusuk-rusuknya bersegi tidak tajam.
2. Struktur tipe tiang prismatik adalah tipe struktur di mana
sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horizontal,
permukaan bidang bilah vertikal sangat dominan.
3. Struktur tipe lempeng adalah struktur di mana sumbu
horizontal lebih panjang dari sumbu vertikal, permukaan
bilah horizontal lebih dominan.
4. Struktur remah ini merupakan susunan agregat yang paling
dikehendaki dalam usaha pertanian. Pada keadaan ini
terdapat ruang pori-pori makro yang terisi oleh udara dan
juga terdapat ruang pori mikro yang mengandung air
kapiler yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman.

4.8. Konsistensi tanah


Konsistensi adalah ketahanan tanah

terhadap pengaruh-pengaruh luar yang


akan mengubah keadaannya.
Terdapat dua kekuatan utama yang
berperan pada konsistensi ini, yaitu gaya
kohesi (gaya tarik menarik antar partikel
tanah) dan gaya adhesi (gaya tegangan
permukaan) pada berbagai kelembaban
tanah.

Konsistensi tanah dalam hubungannya dengan


kelembaban tanah menurut Atternberg
diklasifikasikan menjadi :

1. Konsistensi lekat, dicirikan bahwa tanah dapat

melekat pada benda yang mengenainya.


2. Konsistensi liat atau plastik, dicirikan dengan
sifatnya yang elastik atau kemampuan dapat
diubah-ubah bentuknya dengan mudah.
3. Konsistensi lunak, dapat dicirikan dengan sifat
kegemburannya.
4. Konsistensi keras, dicirikan dari sifat
kekerasannya dan bila dibelah dapat pecahpecah.

4.9. Berat Jenis Tanah (Bulk


Density)

Berat jenis tanah atau bulk density adalah perbandingan


antara berat tanah kering dengan volume tanah
termasuk volume pori-pori tanah.
Berat tanah kering (g)
__________________
Volume tanah (cc)

Berat Jenis Tanah =

Berat jenis tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah.


Makin padat suatu tanah makin tinggi berat jenis
tanahnya, yang berarti makin sulit meneruskan air
ataupun makin sulit ditembus perakaran tumbuhan.
Pada umumnya berat jenis tanah berkisar antara 1,1 1,6
g/cc.

4.10. Porositas Tanah


Porositas tanah adalah prosentase kendungan pori-pori tanah.

Sedangkan pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi


bahan padat tanah.
Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu pori-pori
halus (mikro) yang diisi oleh air kapiler dan pori-pori kasar
(makro) yang terisi oleh udara tanah.
Tanah pasir mempunyai pori-pori makro lebih banyak dari
pada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori makro sulit
menahan air sehingga tanah mudah kekeringan.
Porositas tanah dipengaruhi oleh: - kandungan bahan organic
- struktur tanah
- tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organic tinggi, tanah-tanah
yang granuler atau remah mempunyai porositas yang lebih
tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur yang pejal
(massive atau padat).

4.11. Potensi Mengembang dan


Mengkerut (Nilai Cole)

Beberapa jenis tanah mempunyai sifat mengembang bila


basah dan mengkerut bila kering. Akibatnya pada musim
kering tanah mengalami pecah-pecah.
Sifat mengembang dan mengkerutnya tanah disebabkan
oleh kandungan mineral liat montmorilonit yang tinggi.
Besarnya pengembangan dan pengkerutan tanah
dinyatakan dalam nilai Cole (Coefficient of Linear
Extensibility).
COLE

Lm
------------ - 1
Ld

Lm = panjang contoh tanah lembab


Ld = panjang contoh tanah kering oven

Pentingnya Nilai COLE :


Jika COLE > 0,009 menunjukan bahwa tanah

mengembang dan mengkerut dengan nyata,


kandungan montmorilonit tinggi.
Jika COLE > 0,03 menunjukan bahwa di dalam
tanah ditemukan mineral liat montmorilonit
cukup banyak.

4.12. Kedalaman
Efektif tanah
Kedalaman efektif adalah kedalaman tanah

yang masih dapat ditembus akar tanaman.


Pengamatan kedalaman efektif dilakukan
dengan mengamati penyebaran akar
tanaman.

4.13. Kelerengan

Keadaan lingkungan diluar solum tanah yang sangat


besar pengaruhnya terhadap kesesuaian lahan untuk
berbagai penggunaan lahan adalah kelerengan.
Kelerengan dapat diukur dengan menggunakan
Clinometer, atau dengan Teodolit.
Kemiringan lereng biasanya dinyatakan dalam persen
(%) yang merupakan tangen dari derajat kemiringan
lereng tersebut. Ini berarti kemiringan 45 0 = 100%.
Makin curam lereng, kesesuaian lahan makin
berkurang.
Pada umumnya kemiringan lereng lebih dari 30%
tidak cocok lagi untuk tanaman pangan.

JANGAN REMEHKAN KEKUATAN


PIKIRAN
Jika saat ini tengah depresi dan

menganggap diri anda adalah orang yang


gagal, hati-hatilah karena pikiran anda akan
mewujudkannya menjadi kenyataan.
Jika saat ini anda merasa bahwa nasib anda
sudah berakhir dan anda tidak bisa keluar
dari masalah yang dihadapi, hati-hatilah
karena itulah yang akan terjadi pada diri
anda.
Jadi jelas apa yang anda pikirkan maka
itulah yang akan terwujud.

Anda mungkin juga menyukai