Jl. Mayor Sujadi No. 46, Kudusan, Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung, Jawa
Timur 66221
Abstrak
Bunga Mawar merupakan tanaman semak yang dikenal orang sebagai tanaman hias .
mawar mempunyai serangkaian manfaat sebagai tanaman hias , bunga tabur , obat – obatan,
dan sari kelopak mawar digunakan sebagai farfum dan bahan kosmetik . Pembiakan tanaman
mawar bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar . pembiakan dapat diakukan secara
generatif dan vegetatif. Stek merupakan pengembangbiakan secara vegetatif untuk mengatasi
kegagalan stek diberikan zat pengatur tumbuh auksin. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
membutuhkan zat pengatur tumbuh alami maumpun buatan. Rootone-F serbuk warna putih
yang mengandung 1- naftalenasetamida (NAA) 0.2 %, 2-metil 1 - naftalen asetat (MNAA) 0.03
indol 3- butirat 0.06 %, bahan aktif tersebut termasuk golongan auksin. Pada praktikum kali ini
mengunakan 18 batang stek dan 2 perlakuan perendaman konrol dan Rootone – F dengan 3
waktu perendaman yang berbeda yaitu 10,20,dan 30 menit. Pertama disiapkan terlebih dahulu
alat dan bahan, kemudian mencelupkan 9 tanaman Mawar ( Rosa damascene Mill.) ke dalam air
kontrol dan 9 tanaman Mawar ( Rosa damascene Mill.) ke dalam air yang sudah dicampur
dengan Rootone – F dengan waktu masing (10 menit, 20 menit, 30 menit) dengan konsentrasi
sama. setelah itu ditanam ke dalam polibag yang sudah disiapkan, 18 polybag dan di sungkup ,
ditunggu 4 minggu. Tujuan pengamatan ini untuk mengetahui pemberian Rootone-F dapat
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas
daun, jumlah akar, panjang akar pada stek mawar dan pembentukan akar adventif, mengetahui
waktu perendaman Rootone – F yang optimum untuk pembentukan akar adventif
Roses are shrubs known as ornamental plants. roses have a number of uses as an
ornamental plant, sow flowers, medicines, and rose petal extract is used as perfume and cosmetic
ingredients. Rose plant breeding aims to meet market demand. breeding can be generative and
vegetatively. Cuttings are vegetative propagation to overcome cuttings failure given auxin
growth regulators. Plant growth and development requires natural and artificial growth
regulators. Rootone-F white powder containing 1- naphthalenenenetamide (NAA) 0.2%, 2-
methyl 1 - naphthalen acetate (MNAA) 0.03 indole 3- butyrate 0.06%, the active ingredients are
included in the auxin group. In this practicum, 18 cuttings were used and 2 control and Rootone-
F immersion treatments with 3 different immersion times, namely 10, 20, and 30 minutes. First,
prepare the tools and materials, then dip 9 rose plants (Rosa damascene Mill.) Into control water
and 9 rose plants (Rosa damascene Mill.) Into water mixed with Rootone - F for each time (10
minutes, 20 minutes, 30 minutes) with the same concentration. after that it is planted into the
prepared polybags, 18 polybags and in a hood, waiting for 4 weeks. The purpose of this
observation is to determine that Rootone-F can have an effect on the growth of the number of
shoots, shoot length, number of leaves, leaf area, number of roots, root length in rose cuttings
and adventitious root formation, to determine the optimum soaking time of Rootone - F for root
formation. adventitious
Pendahuluan
100
tanaman secara vegetatif (cangkok,
Presentase
50 Kontrol
setek) yang mengandung fungisida untuk
0
mencegah infeksi dan berbagai penyakit ZPT Rootone-F
10 20 30
dibagian yang terluka bekas sayatan.
Lama perendaman (menit)
Cara penggunakan yang
direkomendasikan ialah mencampurkan Gambar 4.1. Presentase tanaman
serbuk Root-Up dengan air secukupnya hidup dengan perendaman
hingga membentuk pasta, kemudian pada Rootone – F usia 4
Minggu.
celupkan bagian tanaman yang terluka
sayatan (setek). Rootone-F
diformulasikan oleh Agrocarb adalah zat Berdasarkan gambar grafik
pengatur tumbuh sintetik berupa serbuk diatas dapat diketahui pada
warna putih yang mengandung 1- kelompok perendaman kontrol 10
naftalenasetamida (NAA) 0.2 %, 2-metil dan 20 menit grafiknya sama itu
1 - naftalen asetat (MNAA) 0.03 %, dikarenakan masing-masing hanya 1
indol-3- butirat 0.06 %, bahan aktif taman yang tumbuh sedangkan yang
tersebut termasuk golongan auksin, lainya mati sedangkan pada
sedangkan tetrametilthiuram disulfide kelompok perendaman kontrol 30
menit tanaman hidup semua sama a b
halnya dengan pelakuan konrol pada
perlakuan ZPT perlakuan 10 dan 20
menit memiliki persamaan yakni
taaman hidup semuadan perlakuan
30 berbeda karena hanya 2 tanaman.
presenase hidup paling tinggi 100 %
pada perlakuan kontrol lama
perendaman 30 menit dan pada 10 c d
dan 20 menit perendaman Rootone –
F sementara presentase terendah
33,34 % pada perendaman 10 dan 20
perakuan konrol.
16
14
Rata - rata Tinggi tanaman (cm)
12
10
8
6
4
2
0 sebelum
o p
sesudah
Lakitan (2006) menyatakan bahwa Gambar 4.9. Panjang Tunas tanaman Mawar (Rosa
pertambahan panjang tunas merupakan damascene Mill.) dengan pengaruh
hasil dari pertumbuhan dan Rootone – F Usia 4 Minggu.
perkembangan sel yang tergantung dari
4.6. Pengaruh Rootone – F terhadap Jumlah
suplai unsur hara yang diberikan oleh
Daun pada Tanaman Mawar (Rosa
akar untuk metabolisme dan sintesis
damascene Mill.)
protein. Hal inilah yang menyebabkan
panjang tunas stek mawar berpengaruh Zat pengatur tumbuh
nyata pada umur 4 mst. Berbeda dengan berpengaruh pada jumlah daun tanaman
hasil penelitian di atas Hasil penelitian mawar (Rosa damascene Mill.) seperti
yang dapat dilihat pada grafik bahwa tersebut tidak berbeda nyata dengan
semakin tinggi konsentrasi Rootone-F perlakuan ZPT konsentrasi 100 ppm dengan
yang diberikan maka semakin tinggi lama perendaman 1 dan 3 jam. Perpaduan
pula nilai jumlah daun yang dihasilkan, lama perendaman dan kosentrasi yang cukup
hal ini dapat disebabkan oleh efisiensi sehingga dapat memicu pertumbuhan jumlah
tanaman itu sendiri dalam daun yang banayak. Sementara pada
berfotosintesis, apabila tanaman makin penelitian Rabiatul dkk. (2017)
baik dalam berfotosintesis maka menunjukkan bahwa perlakuan M1
pertumbuhan tanaman tersebut juga akan memberikan respon yang paling baik yaitu
semakin baik. 16,83 helai, yang disusul oleh perlakuan
(M2) 12,50 dan (M3) 11,17. Ketiga
Hasil peneitian jumlah daun perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh
yang paling banyak terletak pada Rootone-F tersebut berbeda sangat nyata
perlakuan 30 menit peredaman Rootone dengan perlakuan (M0) yaitu 4,83 helai.
– F (23 helai) dan terendah pada
perendaman kontrol 10 menit ( 3 helai ).
Seprti yang dapat dilihat pada grafik
dibawah sehingga, dapat disimpulkan
lama perendaman berpengaruh nyata
terhadap jumlah daun tanaman mawar.
30
Rata-rata jumlah
20
10
daun
Kontrol
0 A B
ZPT Rootone-F
10 20 30
Lama perendaman (menit)
E F Daftar Pustaka
Gambar.. Jumlah Daun Tanaman Mawar (Rosa Adewiyah, Rabiatul, Husain Umar Dan
damascene Mill.) dengan pemberian ZPT Rootone – Muslimin.2017. Pengaruh
F Usia 4 Minggu. A (10 menit Rootone – F), B (10 Konsentrasi Rootone-F
menit Kontrol) , C ( 20 menit Rootone – F), D (20 Terhadap Pertumbuhan
menit Kontrol) , E (30 menit Rootone – F) dan F (30
menit Kontrol).
Stek Bambu Kuning (Bambusa
Vulgaris Schrad). Jurnal
Kesimpulan WARTA RIMBA ISSN: 2579-
6267 Volume 5, Nomor 1
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Halaman107-112
diambil kesimpulan sebagai berikut :