TINJAUAN PUSTAKA
Pacar air (I balsamica L), berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, ada juga
yang menyebutkan dari India. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-
19. Tanaman ini memiliki bunga dengan beragam warna, semisal pink, merah, putih,
oranye, peach, atau salem. Tinggi dari tanaman pacar air ini mencapai 30-80 cm,
biasanya bagian yang dijadikan ekstrak yaitu daun, batang, dan bunga. Habitat dari
tanaman pacar air ini dapat hidup pada daerah beriklim semi tropical, namun tidak
dapat hidup pada daerah yang kering dan gersang. Tanaman pacar air merupakan
tumbuhan yang dapat di pelihara dengan gampang, tingginya 30 – 80 cm. Tanaman
ini sangat peka terhadap hama, begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk,
biasanya tumbuh di pekarangan rumah pada ketinggian 1-900 m dengan hanya
menebar biji dari buah tanaman pacar air (Daliamarta, 2014).
Salah satu tumbuhan yang selama ini hanya dikenal sebagai tanaman hias adalah
pacar air (Impatiens balsamina L.) termasuk famili Balsaminaceae. Masyarakat
Bengkulu telah memanfaatkan tanaman pacar air sebagai obat luka potong, bengkak-
bengkak, koreng, obat panas dalam dan susah kencing bagi anak kecil, disamping itu
tanaman pacar air juga digunakan untuk memerahkan kuku. Disisi lain penelitian
yang telah dilakukan terhadap ekstrak etanol bunga putih pacar air memberikan efek
antihistamin, anti anapilaktik, anti bodi, anti puritik dan menurunkan tekanan darah.
Dalam pengobatan Cina, pacar air digunakan untuk mengobati penyakit encok, luka
memar dan beri-beri, serta pacar air di India digunakan juga sebagai racun ikan (Adfa,
2008).
2.2. Cahaya
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik
(air, karbonsioksida) dengan pertolongan energi cahaya matahari. Karena bahan baku
yang dipergunakan adalah zat karbon (karbon dioksida) maka dapat juga disebut
asimilasi zat karbon. Proses fotosintesis mereaksikan karbondioksida dan air menjadi
gula dengan menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya
hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan ada
sumber cahaya. Fotosintesis terjadi melalui 2 reaksi yaitu, reaksi terang dan reaksi
gelap.
Reaksi terang terjadi di grana sedangkan rekasi felap terjadi di stroma. Grana dan
stroma terdapat pada kloroplas tumbuhan. Didalam kloroplas terdapat pigmen yang
dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Pigmen tersebut antara lain
klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Klorofil a mampu menyerap cahaya merah dan
biru-ungu serta memantulkan cahaya hijau karena klorofil a terlihat hijau. Klorofil b
menyerap cahaya biru dan oranye serta memantulkan cahaya hijau- kuning.
Karotenoid menyerap cahaya biru-hijau. Klorofil b dan karotenoid menyerap energi
cahaya lalu ditransfer ke klorofil a (Hasanah et al., 2018).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan bahan disiapkan, media yang digunakan adalah kapas yang telah diberi
air sebanyak 15 ml. Benih yang digunakan pada tiap perlakuan sebanyak 5 benih.
Benih diberikan tiga perlakuan warna yang berbeda (Perlakuan pertama adalah
tumbuhan yang diberi kertas mika berwarna kuning, perlakuan kedua tumbuhan yang
diberi kertas mika merah, dan perlakuan ketiga tumbuhan yang diberi kertas mika
biru). Benih ditanam pada media lalu disimpan dalam polybag dan diberi plastik mika
yang memiliki warna sama pada tiap kardus. Pengamatan dilakukan selama 4 hari.
Data diperoleh dari analisis pengamatan jumlah daun, diameter batang, dan tinggi
tanaman. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur penggaris. Hasil
pengamatan akan diolah dalam bentuk grafik dan dibandingkan manakah hasil yang
paling sesuai bagi pertumbuhan tanaman pacar air (Impatiens balsamina L).
DAFTAR PUSTAKA
Adfa, M. 2008. Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina
Linn.). Jurnal Gradien. 4(1): 318-322.
Dalimartha, 2014. Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Penerbit
Puspa Swara.
Hasanah, F., Sari, S, M., Legowo, S.,Saefullah, A., dan Fatimah,S. 2018.
Pengaruh Intensitas Spektrum Cahaya Warna Merah Dan Hijau Terhadap
Perkecambahan Dan Fotosintesis Kacang Hijau ( Vigna Radiata L.). Gravity: Jurnal
Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika. 4(2): 25-32.
Nurunisa, D., Sasongko, B, A., dan Indrianto, A. 2018. Pengaruh Warna Cahaya
Light-Emitting Diodes (LED) Intensitas Rendah Dan Cekaman Dingin Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Phalaenopsis Hibrida. Jurnal Biota. 4(1): 41-48.