OLEH :
FEBRI YANDI
184110162
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktikum
Pestisida dan Teknik Pengaplikasiannya
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI BERBAHAN DASAR
DAUN PEPAYA BESERTA CARA PENGAPLIKASIANNYA
PADA TANAMAN TERSERANG HAMA
A. Tinjauan Pustaka
Penggunaan pestisida nabati telah berlangsung dari sejak tahun 1690 oleh para
Pepaya (Carica pepaya L.) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan
basah, bunganya berwarna putih, dan buahnya yang masak berwana kuning
kemerahan. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 6-8 meter dengan akar tunggang
yang kuat, helaian daunnya menjari menyerupai telapak tangan manusia dan
tersebar dimana-mana dan bahkan telah menjadi tanaman pekarangan, dan sentra
Pepaya merupakan salah satu sumber nabati protein nabati. Pepaya berasal
dari wilayah tropis Amerika yang merupakan buah yang popular dan digemari
semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar
tunggang dan akar-akar cabang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada
kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat
tidak berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang
panjang, berbentuk bulat, dan berlubang. Daun pepaya bertulang menjari dengan
Daun pepaya berkhasiat sebagai bahan obat malaria dan menambah nafsu
makan. Akar dan biji berkhasiat sebagai obat cacing, getah buah berkhasiat
sebagai obat memperbaiki pencernakan. Getah buah pepaya untuk kulit melepuh
karena panas, daun pepaya muda untuk pengobatan malaria, demam dan susah
buang air besar, akar jari pepaya untuk pengobatan karena digigit ular berbisa, biji
pepaya untuk pengobatan rambut beruban sebelum waktunya dan obat cacing
gelang, serta pengobatan lain misalnya maag, sariawan dan merangsang nafsu
Kandungan aktif daun pepaya menurut Trizelia (2001), yaitu enzim papain.
Papain merupakan suatu protese sulfihidril dari getah pepaya. Enzim papain
biasanya ditemukan di batang, daun, dan buah pepaya. Selain enzim papain,
bioaktif yang terdapat pada sampel uji. Dari uji fitokimia yang dilakukan oleh
Astuti (2009) daun pepaya mengandung flavonoid, saponin, dan alkaloid. Namun
pada pengujian fitokimia yang dilakukan Julaily, dkk. (2013), ekstrak daun
Kumbang koksi adalah salah satu serangga dari ordo Coleoptera. Famili
Coccinellidae secara umum mempunyai bentuk tubuh bulat, panjang tubuh antara
8-10 mm. Kumbang koksi mempunyai ciri khas pada sayap berwana merah
dengan garis dan bercak hitam yang bervariasi. Kumbang koksi betina muda dapat
memakan polen dan nektar selain daun untuk pertumbuhan dan perkembangan
makan yang besar selama awal bulan dan memproduksi telur sebanyak 3000 butir.
pasang kaki yang terletak pada bagian thorax, kepala prognathous yang aktif
beberapa spesies koksi yang juga memakan daun sehingga menjadi hama
tanaman, yaitu dari sub-famili Epilachninae. Serangga ini memakan daun dari
ukurannya dan perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama sekali bukan
khas sehingga mudah dibedakan dari serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk bulat
dengan sayap keras di punggungnya yang disebut dengan elitra. Elitra berwarna
oranye ditambah dengan pola seperti totol-totol berwarna hitam yang bervariasi
pada tiap individu. Elitra pada E.admirabilis telihat kusam tidak mengkilat
(Trisnadi, 2010).
Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1).
Daun papaya, 2). Gilingan/Blender, 3. Sabun Cuci Piring, 4). Handspray, 5).
2. Pelaksanaan Praktikum
1. Pembuatan Media
Pada praktikum ini yaitu membuat pestisida nabati, yaitu pestisida yang
berbahan dasar dari bagian dari tanaman. Bagian tanaman yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu daun papaya. Daun papaya kita ambil 4 helai dengan kriteria
daun tua dan tidak berwarna kuning. Kemudian pisahkan helaian daun dengan
tangkai daun. Setelah itu digiling halus, setelah halus masukkan kedalam 1 liter
diaduk hingga rata. Dan pestisida nabati berbahan dasar daun papaya siap
digunakan.
2. Pengamatan
bagian dari tumbuhan yang kita budidayakan. Pada praktikum ini tanaman yang
terserang adalah tanaman okra dan hama yang terdapat disana adalah hama
Hasil pengamatan pada hama kumbang koksi pada tanaman okra yang
nabati. Hama kumbang koksi diamati pada keesokan harinya tidak lagi terdapat
Hal ini terjadi karena, Getah pepaya mengandung kelompok enzim sistein
golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam amino non protein yang sangat
beracun bagi serangga pemakan tumbuhan. Residu yang dihasilkan dari pestisida
nabati dari daun pepaya ini lebih mudah terurau sehingga lebih anam bagi
lingkungan.
Papain termasuk enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu
substrat dengan pertolongan molekul air yang memiliki efek terhadap organisme
fisiologis serangga.
Saponin dan alkaloid merupakan stomach poisoning atau racun perut. Bila
senyawa tersebut masuk dalam tubuh serangga maka alat pencernaannya akan
terutama tiga hormon utama dalam serangga yaitu hormon otak (brain hormone),
D. Penutup
papaya cukup efektif dilakukan pada tanaman yang terserang hama. Dimana
setelah dilakukan penyemprotan pada hama kumbang koksi pada tanaman okra
dan diamati satu hari setelah dilakukan penyemprotan, hama tersebut tidak lagi
pertanian yang kita konsumsi mengandung bahan kimia, dan juga dari
menggunakan pestisida nabati ini tentunya residu yang dihasilkan mudah terurai
E. Daftar Pustaka