TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman cabai termasuk salah satu jenis tanaman perdu yang sudah lama
bentuk dan jenis pertumbuhannya. Bentuk buahnya bervariasi, mulai dari bulat
lonjong hingga panjang. Keragamannya pula terdapat pada warna merah, ungu,
hijau dan kuning menurut Mardinawati dan Syukur (2016), klasifikasi tanaman
Tumbuhan cabai besar memiliki adaptasi yang baik, yang mana dapat
tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, baik di lahan persawahan
maupun di lahan kering, cabai besar sangat peka terhadap tanah yang masam.
Pertumbuhan cabai besar akan sangat baik apabila ditanam pada tanah yang pH 6-
7. Suhu salah satu hal yang menjadi mengaruh pada pertumbuhan cabai, suhu yang
ideal untuk budidaya cabai besar adalah 25-27o C. Tanaman cabai membutuhkan
banyak air pada awal pertumbuhannya, dengan Curah hujan yang berkisar 600-
menyerap cairan tanaman. Kutu daun memiliki tipe mulut menusuk menghisap
4
sehingga dapat menghisap cairan bernutrisi dari berbagai bagian tanaman
contohnya bunga, batang, daun, hingga akar (Warren dan scalau, 2014).
Menurut CABI, 2017; Ditlin horti (2013) klasifikasi hama Myzus Persicae
Myzus persicae Sulz. yang berukuran kecil antara 0,6 – 3 mm, hidup
berkoloni dari berbagai instar nimfa sampai dewasa. Warna tubuhnya hijau dan
hijau pucat, ataupun jingga atau kuning. Memiliki anter yang sama dengan panjang
tubuhnya. Imago yang dewasa memiliki sayap yang disebut alatae sedangkan yang
tidak bersayap disebut apterae. Imago yang memiliki sayap bertanda bercak cokelat
Siklus hidup Myzus Persicae Sulz. mulai dari telur, nimfa dan imago, telur
akan menetas di umur 3 sampai 4 hari setelah diletakkan pada daun, selanjutnya
menjadi nimfa dimana stadia nimfa berumur 14 -18 hari kemudian akan berubah
menjadi imago. Imago kutu daun persik mulai aktif bereproduksi pada umur 5-6
hari setelah perubahan dari nimfa menjadi imago. Imago kutu daun dapat bertelur
sampai 73 butir telur selama hidupnya (Anggraini et al., 2018). Kutu daun persik
telurnya menetas dalam tubuh Ovovivipar dan Vivipar. Telur kutu daun persik
berbentuk oval dengan ukuran panjangn 0,6 mm, lebar 0,3 mm. Telur yang baru
keluar bewarna kuning atau kehijaun dan akan segera berubah menjadi kehitaman.
5
Nimfa dan imago mempunyai antena yang panjangnya sama seperti penjang
badannya selain itu nimfa dan imago mempunyai sepasang tonjolan di ujung
ekor (Pracaya, 2003). Sebagian besar kutu daun berproduksi secara seksual dan
(melalui tahap telur, nimfa, kemudian imago bersayap atau tidak bersayap). M.
persicae menyerang tanaman cabai besar dengan cara menghisap cairan daun muda,
pucuk bunga maupun bagian tanaman lain, dan daun dapat menjadi bercak-bercak
sebagai berikut:
besar ruang lingkupnya. Pepaya merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan
sedikit basah. Pepaya menyerupai palma, yang bunganya berwarna putih dan jika
buahnya masak berwarna merah kekuningan. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai
6
2.5 Kandungan Senyawa Aktif Biji Pepaya (Carica papaya L.)
Komponen kimia utama dari biji pepaya berupa protein (28% & 44%) serta
serat kasar (22% & 32%) untuk sampel yang dihilangkan lemaknya dan yang tidak
dihilangkan lemaknya lipid (28%) (Avila et.al., 2020). Biji pepaya dalam sifat
dan terpenoid (Gadzama et al., 2016; Salla et al., 20216). Ekstrak biji pepaya juga
antibakteri (Aravind et al., 2013). Ekstrak biji pepaya memiliki fitokimia yang
bersifat kualitatif antara lain saponin, tanin, fenol, alkoloid, terpenoid, antrakuinon,
Biji pepaya juga merupakan sumber saponin yang cukup baik dan
mempunyai sifat antimikrobia dan biji pepaya yang berwarna hitam memiliki rasa
yang cukup tajam dan sedikit pedas, terkadang dapat digunakan untuk pengganti
lada hitam. Biji pepaya mempunyai manfaat besar dalam bidang medis,
nabati sudah lama digunakan oleh para petani. Pada tahun 1690 sudah digunakan
perasan ekstrak daun tembakau untuk mengendalikan hama sejenis kepik pada
pengendalian hama pada masa itu, seiring jalannya zaman sampai sekarang
7
penggunaan pestisida nabati mulai ditinggalkan. Kejadian ini terjadi karena
ditemukannya pestisida kimia, yang kemudian digunakan secara luas. Mulai Sejak
Dampak yang sangat parah yaitu hama menjadi resistensi pestisida akibat
penyemprotan yang tidak sesuai dengan anjuran sehingga penggunakan dosis yang
lebih tinggi dan berulang kali akibatnya fatal untuk mengendalikan hama tersebut.
pestisida kimia (Sudarmo, 2005). Berdasarkan asal dan sifat kimianya insektisida
kimia yang berasal dari senyawa organik maupun anorganik (Pusat Penelitian Kopi
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk salah satu tanaman yang
yang dimanfaatkan untuk obat adalah daunnya. Daun pepaya memiliki kandungan
dihasilkan oleh tanaman apa saja. Senyawa flavonoid berperan sebagai antibiotik
pencernaan dengan cara meningkatkan permeabilitas dinding sel pada usus dan
meningkatkan penyerapan zat makanan (Hasiib et al., 2015). Papain adalah suatu
8
senyawa yang membantu proses pencernaan alami yang efektif melisis protein dan
membersihkan saluran pencernaan (Santoso dan Fenita, 2015). Saponin dan tannin
untuk menekan jumlah protozoa (Wahyuni dkk., 2014). Kandungan senyawa kimia
yang terdapat pada ekstrak etanol daun pepaya memiliki aktivitas sebagai