Anda di halaman 1dari 12

Menyeleksi Calon Benih Kopi

Mari anggap kamu membeli bibit kopi dari balai pertanian yang telah melalui proses seleksi, namun ini
bukan berarti kamu harus menanam semua benihnya. Lakukan penyortiran ulang di rumah untuk memilah
mana biji yang benar-benar baik dan mana yang tidak.

Biji calon benih kopi yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini:

o Berasal dari tanaman induk yang sudah terbukti menghasilkan buah yang berkualitas. Artinya,
sebisa mungkin cari rekomendasi dari petani kopi yang berpengalaman.
o Pastikan tanaman induk nya sehat dan tahan pada serangan hama juga penyakit
o Kalau bisa, tanaman induknya harus yang berasal dari hasil persilangan pertama alias F1
o Pastikan calon benih merupakan buah yang sudah masak agar cadangan nutrisinya banyak
sehingga cukup sampai proses perkecambahan nanti.
o Pilih yang mulus, tidak cacat, dan berukuran normal.
Setelah menyeleksi buah kopi yang berkualitas, maka kamu bisa melanjutkan ke tahap pembenihan.
Berikut langkah-langkahnya:

1. Masukkan buah yang sudah diseleksi ke dalam karung goni


2. Kemudian rendang karung goni ke dalam air sampai basah seluruhnya
3. Setelah itu, angkat karung dan injak-injak. Proses ini akan membuat kulit buah terkelupas secara
mudah
4. Cuci biji kopi sambil digosok dengan abu supaya lendirnya hilang
5. Rendam biji kopi di dalam air sekali lagi. Jika ada biji yang mengapung, sebaiknya buang saja
karena dalam biji tersebut sudah tidak ada kandungan sel benih
6. Pilah biji yang berukuran hampir seragam dan buang yang ukuranya terlalu besar maupun terlalu
kecil.
7. Pastikan biji kopi yang sudah dipilah bentuknya sempurna serta tidak cacat
8. Anginkan biji selama 1 sampai 2 hari untuk mengeringkannya. Hindari menjemur biji di bawah
sinar matahari langsung
9. Bila sudah kering, rendam biji ke dalam larutan anti jamur (larutan fungisida) selama 5 menit.
Jangan lupa, pastikan dosis dan aturan pakainya sudah sesuai dengan yang ada di dalam
kemasannya.
10. Simpan biji di tempat yang gelap, sejuk, dan kering jika tak ingin langsung digunakan. Sayangnya,
kalau tak langsung digunakan, kualitas benih bisa menurun. Bahkan kalau lebih dari 6 bulan,
persentase biji yang berhasil tumbuh hanya 60%-70%. Sedangkan kalau langsung disemaikan,
peluang tumbuhnya bisa sampai 90%-100%.
3. Proses Penyemaian Biji
Untuk menyemai biji kopi yang sudah diseleksi, kamu bisa mengikuti panduan ini:

1. Pertama pilih dulu lokasi persemaian yang berada di bawah pohon


2. Setelah tempatnya cocok, buat bedengan selebar 1 meter atau bisa juga disesuaikan dengan
kondisi lahannya.
3. Lapisi dengan menggunakan pasir halus dengan tebal 5 cm – 10 cm
4. Taburkan furadan untuk mencegah munculnya jamur, kalau tidak bisa dengan menggunakan
larutan fungisida secukupnya.
5. Tanamkan biji kopi hasil seleksi dengan posisi berbaris ke bedengan. Kedalamannya cukup 0,5 cm
– 1 cm.
6. Buat larikan secara rapi dengan jarak tanam 3 cm x 5 cm
7. Pastikan bagian punggung biji menghadap ke atas saat dibenamkan.
8. Jika kamu ingin mempercepat proses perkecambahan, kamu bisa melepas bagian kulit tanduk.
Cara ini sudah banyak digunakan oleh petani-petani kopi di Indonesia.
9. Letakkan alang-alang atau potongan jerami hingga menutupi bedengan supaya kelembabannya
terjaga
10. Siram bedengan pada pagi dan sore hari secara teratur sambil terus dipantau perkembangannya.
Biasanya biji kopi akan mulai berkecambah saat menginjak umur 4-8 minggu jika ditanam di dataran
tinggi yang hawanya sejuk. Sedangkan di dataran rendah, biji dapat berkecambah lebih cepat, yaitu sekitar
3-4 minggu.

Setelah berkecambah, bagian kepalanya akan terlihat seperti biji bulat dan seolah-olah berhenti tumbuh,
ini disebut juga dengan fase serdadu. Setelah satu bulan, bagian kepala akan merekah dan muncul lembar-
lembar daun kecil.
Jika sudah ada dua lembar daun, itu berarti benih sudah memasuki fase kepelan atau berumur 2-3 bulan.
Nah jika sudah berada dalam fase ini, kamu bisa memindahkan benih ke media polybag.
4. Menyiapkan Lahan untuk Menanam
Sebenarnya, lahan untuk menanam harus disiapkan jauh sebelum kamu siap menanam benih. Apalagi jika
di lahan tersebut belum ada tanaman peneduh, sebab kamu harus menyiapkannya 2-4 tahun sebelum
memulai budidaya kopi.

Mengapa begitu? Sebab tanaman peneduh ini memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu mengatur
intensitas sinar matahari yang masuk, karena kopi tidak memerlukan sinar matahari yang penuh dan
intens.

Untuk jenis pohon peneduhnya, kamu bisa menggunakan pohon sengon, dadap, atau lamtoro. Daun-daun
yang jatuh dari pohon ini dapat menjadi pupuk kandang bagi benih tanaman kopi.

Selain pohon peneduh, kamu juga harus memeriksa tingkat keasaman (pH) tanah. Pastikan pH-nya sudah
sesuai dengan jenis kopi yang akan kamu tanam. Untuk kopi arabika, pH yang baik berkisar antara 5 – 6,5
dan 4,5 – 6,5 untuk kopi robusta.

Kalau Grameds masih punya lahan kosong, bisa sekalian ditanami pisang yang mudah tumbuh. Lumayan
kan, kamu bisa punya penghasilan juga dari budidaya pisang. Untuk panduannya bisa dilihat di
buku Sukses Budi Daya Pisang di Pekarangan & Perkebunan karangan Bambang Cahyono.
5. Memindahkan Kopi ke Polybag
Setelah lahannya siap dan biji sudah berada dalam fase kepelan, kamu bisa mulai memindahkannya ke
polybag, caranya:

1. Siapkan sebuah tempat dengan atap paranet satu lapis untuk tempat pembibitannya. Paranet ini
nantinya akan mencegah sinar matahari dan juga air hujan secara langsung.
2. Kemudian, siapkan polybag yang sudah diisi media tanam sebelumnya. Media tanam ini terdiri
dari 1 bagian pasir, 2 bagian kompos, dan 2 bagian tanah
3. Letakkan polybag di tempat pembibitan yang sudah kamu siapkan
4. Pindahkan benih kopinya ke dalam polybag dengan cara mencungkil tanahnya. Jangan mencabut
akar benih untuk memindahkannya sebab dapat merusak akar yang baru tumbuh.
5. Pilih benih yang akarnya lurus, sebab kalau tidak lurus biasanya benih akan tumbuh menjadi
pohon yang kerdil.
6. Letakkan polybag dengan posisi berbaris dan beri jarak sekitar 1 meter agar perawatannya jadi
lebih mudah.
7. Siram bibit yang sudah dimasukan ke dalam polybag sebanyak 1 – 2 kali sehari.
8. Berikan juga pupuk di bulan ke-3 agar bibit tumbuh subur. Pupuk yang digunakan bisa terbuat
dari campuran urea, kotoran sapi, dan air dengan rasio 1:10:10. Untuk dosisnya cukup 1 batok
kelapa per tanaman untuk setiap minggu.
9. Setelah 8-9 bulan, bibit kopi sudah siap ditanam di perkebunan
6. Memindahkan Bibit ke Lahan

pixabay.com
Jika bibit, lahan, dan pohon peneduhnya sudah siap, Grameds hanya perlu memindahkan bibit yang ada di
polybag ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan. Dalam tahap ini, ada beberapa hal yang perlu
Grameds perhatikan:

1. Jika biji yang kamu tanam adalah kopi robusta, maka gunakan jarak tanam sekitar 2,75 x 2,75 m2.
Lalu untuk kopi arabika, jarak tanamnya 2,5 x 2,5 m2.
2. Perhatikan ketinggian lahan yang kamu miliki. Idealnya, semakin tinggi lahan maka jarak
tanamnya juga harus makin renggang. Begitupun sebaliknya, semakin rendah lahannya, semakin
rapat jarak tanamnya.
3. Pastikan lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebelum penanaman, dan ukurannya harus 60 x 60 x 60
cm3.
4. Saat menggali lubang tanam, tanah galian bagian atas dan bawah harus dipisahkan. Kemudian
biarkan lubang tanamnya terbuka.
5. Dua bulan sebelum bibit ditanam ke lahan, campurkan tanah bagian bawah dengan 200 gram
belerang dan 200 gram kapur. Setelah itu masukkan kembali tanah ke lubang tanam.
6. Satu bulan sebelum penanaman, tanah bagian atas dicampur dengan 20 kg pupuk kompos, lalu
masukkan kembali ke lubang tanam.
7. Ambil bibit di polybag, kemudian pangkas daunnya, sisakan ? saja untuk mengurangi penguapan.
8. Setelah semuanya dilakukan, pindahkan bibit ke lubang tanam. Namun sebelumnya, kamu harus
menggali sedikit lubang agar seluruh akar bibit bisa masuk ke dalamnya.
9. Tutup kembali lubang supaya tanamannya berdiri dengan baik. Bila perlu, pasangkan penopang
pada tanaman.
7. Proses Penyiraman
Setelah bibit berada di perkebunan, Grameds harus mulai melakukan perawatan secara rutin. Saat umur
penanamannya masih sekitar 1 sampai 6 bulan, lakukan perawatan paling tidak sebulan sekali. Setelah itu,
tingkatkan intensitasnya menjadi dua kali per minggu.

Bagian penting dalam perawatan yang wajib kamu perhatikan adalah penyiraman. Aktivitas ini tidak perlu
dilakukan setiap hari, tapi pastikan kamu menyelesaikannya secara berkala.

Khusus saat musim kemarau, lakukan penyiraman setiap dua minggu sekali dan air tidak boleh
menggenang terlalu lama di sekitar batang tanaman. Jika dibiarkan, akan membuat akar menjadi busuk.

8. Proses Penyiangan
Penyiangan atau pencabutan gulma perlu Grameds lakukan secara teratur. Tujuannya agar tanaman kopi
bisa mendapatkan makanan yang cukup dari hara dan humus yang ada di dalam tanah.

Maka dari itu, semua tanaman liar yang ada di sekitar pohon kopi harus dihilangkan dengan sempurna.
Jika tidak, mereka akan merebut nutrisi yang dari humus sehingga tanaman kopi tidak bisa tumbuh dengan
baik. Lakukan penyiangan setiap dua minggu sekali sampai tanaman kopi tumbuh besar.

9. Proses Penyulaman
Dalam perawatan tanaman kopi, Grameds juga harus melakukan proses penyulaman atau mengganti
tanaman yang rusak/mati dengan yang baru. Hal ini penting supaya jumlah tanaman kopi di area tanam
tetap terkontrol.

Gunakan benih kopi yang sama dengan yang sudah kamu tanam. Selama kamu melakukan perawatan
secara intensif, benih yang baru bisa tumbuh lebih cepat, kok.

10. Pemupukan
Ada dua opsi yang bisa kamu pilih dalam tahap ini. Pertama menggunakan pupuk buatan dan yang kedua
menggunakan pupuk organik. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, namun
sebaiknya utamakan pupuk organik dulu.

Soalnya pupuk organik tidak mengandung bahan kimia seperti insektisida dan peptisida yang bisa
membahayakan tanaman kopi. Di samping itu, kamu bisa membuat pupuk organik sendiri dengan
menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar kebun kopi.

Contohnya, manfaatkan kulit buah kopi sisa pengupasan serta daun-daun dari pohon pelindung untuk
diolah menjadi kompos. Pemberian pupuk ini bisa kamu kerjakan 1 – 2 tahun sekali dengan dosis 20
kilogram per tanaman.

Buatlah lubang melingkar di sekitar tanaman, kemudian masukkan kompos atau pupuk buatan ke
dalamnya.
11. Memanen Kopi
Budidaya kopi, jika semua prosesnya dilakukan secara intensif maka membuahkan hasil dalam waktu
kurang dari lima tahun. Tergantung jenis kopi yang kamu tanam. Untuk kopi robusta, buahnya akan mulai
muncul pada umur 2,5 tahun – 3 tahun. Sedangkan arabika pada umur 3 tahun – 4 tahun.

Setelah buahnya matang, kamu bisa mulai proses pemanenan dengan cara manual, yaitu memetik buah
dari pohonnya langsung. Sayangnya, saat panen perdana, biasanya belum bisa menghasilkan dalam
jumlah banyak. Tapi tanaman kopi akan terus berbuah hingga mencapai puncak produksi pada umur 7
tahun – 9 tahun.

Satu periode panen umumnya berlangsung antara 4 – 5 bulan. Dalam periode ini, pemetikan harus
dilakukan sekitar 10 – 14 hari sekali sampai tanaman tidak berbuah lagi.

12. Mendistribusikan Hasil Panen Kopi

pixabay.com
Saat panen, semua kopi yang dipetik dalam hari yang sama harus dikumpulkan dan disortir berdasarkan
kualitasnya. Setelah itu, lakukan beberapa tahapan ini:

1. Mengupas kulit buah menggunakan mesin pengupas berjenis silinder atau secara tradisional
seperti pada proses seleksi calon benih
2. Untuk kopi arabika, lakukan fermentasi agar lapisan lendir hilang.
3. Mengeringkan biji untuk mengurangi kadar air di dalamnya menjadi 12%
4. Sortir kembali biji berdasarkan ukuran, kebersihan, dan kemulusan
5. Simpan biji kopi yang siap didistribusikan di dalam gudang
Setelah menyelesaikan kelima proses tersebut, kamu bisa mulai mendistribusikan hasil budidaya kopi ke
konsumen. Tapi ingat, hindari menjual ke tengkulak karena harga jualnya sangat murah.

Daripada dijual ke tengkulak, coba bermitra dengan koperasi atau memasarkan hasilnya sendiri. Sekarang
kamu bisa memanfaatkan media sosial dan internet untuk membangun jaringan pemasaran.

Cara berikutnya adalah menjual langsung ke pemilik kedai kopi yang ada di kotamu. Jika tidak ada, coba
berangkat ke kota lain yang memang terkenal dengan wisata kuliner kopinya.

Gambaran lebih jelas mengenai semua tahap budidaya kopi di artikel ini dapat kamu temukan dalam
buku Panduan Berkebun Kopi yang ditulis oleh Pudji R.
Demikian panduan singkat budidaya kopi untuk pemula. Grameds juga bisa membaca dan mendapatkan
buku-buku terkait budidaya kopi di Gramedia.com agar kamu memiliki informasi
#LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang
BACA JUGA:

Kategori Ilmu Berkaitan Usaha / Bisnis


o Buku Merawat Hewan Peliharaan
o Buku Usaha Peternakan
o Buku Etika Bisnis
o Buku Forex
o Buku kewirausahaan
o Buku Cerita Anak
o Novel Romantis
o Novel Best Seller
Artikel Tanaman Pangan
o Angkak Merah
o Budidaya Bawang Merah
o Budidaya Jamur Tiram
o Budidaya Jamur Merang
o Budidaya Jahe
o Budidaya Jahe Merah
o Budidaya Jagung
o Budidaya Kopi
o Budidaya Tanaman Tomat
o Budidaya Tanaman Porang
o Budidaya Vanili
o Cara Memilih Sayuran
o Cara Menanam Jagung
o Cara Menanam Bawang Putih
o Daun Katuk
o Jenis Apel
o Jenis Buah Berry
o Jenis Cabai
o Jenis Durian
o Jenis Kopi
o Jenis Pisang
o Jenis Mangga
o Jenis Kacang-Kacangan
o Jenis Tanaman Porang
o Kapulaga Jawa
o Manfaat kencur
o Manfaat Lidah Buaya
o Manfaat Daun Insulin
o Manfaat Daun Kratom
o Manfaat Ubi Ungu
o Macam Macam Bumbu Dapur
o Tanaman Yang Cocok Di Dataran Tinggi
o Tanaman Obat
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk
memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah,
universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

o Custom log
o Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
o Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
o Tersedia dalam platform Android dan IOS
o Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
o Laporan statistik lengkap
o Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Written by Ananda
YOU MAY ALSO LIKE

KESEHATAN

11 Efek Begadang Bagi Pria dan Kesehatan Tubuh! Stop Sekarang!


by Fandy Aprianto Rohman

RECOMMENDATION

4 Rekomendasi Film Horor Thailand yang Seru dan Mendebarkan


by Fandy Aprianto Rohman

KOREA

10 Pemain Goblin dan 7 Alasan Untuk Menonton K-Drama Ini!


by Rifda Arum


TRIVIA

10 Negara Paling Selatan di Dunia dan Keunikan Dibaliknya!


by ziaggi

BIOGRAFI

Biografi Pablo Escobar, Kartel Narkoba Terkaya di Kolombia


by Fandy Aprianto Rohman

KOREA

Profil Tiffany SNSD dan Perjalanan Solo Karirnya yang Berwarna!


by Rifda Arum
RECENT POST
 11 Efek Begadang Bagi Pria dan Kesehatan Tubuh! Stop Sekarang!Maret 8, 2023
 4 Rekomendasi Film Horor Thailand yang Seru dan MendebarkanMaret 8, 2023
 10 Pemain Goblin dan 7 Alasan Untuk Menonton K-Drama Ini!Maret 8, 2023
 10 Negara Paling Selatan di Dunia dan Keunikan Dibaliknya!Maret 8, 2023
 Biografi Pablo Escobar, Kartel Narkoba Terkaya di KolombiaMaret 8, 2023
 Profil Tiffany SNSD dan Perjalanan Solo Karirnya yang Berwarna!Maret 8, 2023
 Profil Han Jisung Stray Kids, Rapper Muda yang MultitalentaMaret 8, 2023
 Profil Jeongyeon TWICE dan Cerita Hiatus Kedua KalinyaMaret 8, 2023
 Kemampuan Sanji One Piece dan 15 Fakta Karakternya!Maret 8, 2023
 15 Tips Trading Saham Untuk Para Pemula Biar Cuan!Maret 8, 2023

Anda mungkin juga menyukai