Anda di halaman 1dari 4

CARA MENANAM CABAI RAWIT

1. Siapkan media semai

Langkah pertama yang harus kamu lakukan yaitu menyediakan media semai.


Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul sedalam kira 40 cm. 
Sebaiknya media untuk penyemaian adalah sebuah lahan yang dicampur tanah, pupuk
kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 3:2:1.
Untuk mencegah serangan penyakit, media semai terlebih dahulu disterilisasi.
Di mana sterilisasi dilakukan dengan menjemur di bawah panas matahari. Kemudian
didinginkan, dimasukan ke dalam wadah penyemaian yang kemudian disiram.
Tapi kamu juga bisa memakai wadah semai seperti polybag kecil, kantung plastik, daun
pisang, nampan plastik, atau memanfaatkan gelas plastik bekas minuman yang diberi
lubang.
2. Pemilihan benih cabai rawit
Kini telah banyak tersedia benih cabai rawit hibrida dengan keunggulannya masing-
masing.
Namun sebaiknya memilih benih cabai rawit yang baik, yakni menyeleksi benihnya
sendiri. Benih cabai rawit bisa didapatkan dari dalam buahnya.
Potong secara membujur kulit buahnya. Lalu buang biji yang terdapat pada bagian
pangkal dan ujung buah, selanjutnya ambil biji di bagian tengah. Pasalnya biji pada
bagian tengah paling berkualitas.
Kemudian rendam biji cabai rawit tersebut di dalam air bersih dan buang biji yang
mengambang. Sedangkan biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam
di dalam air.
Jika sudah, jemur biji tersebut hingga kering selama 3 hari.
3. Proses penanaman cabai rawit

Sesudah menyelesaikan langkah kedua. Kemudian masukkan benih kedalam polybag


sedalam 0,5 cm dan tutup permukaannya dengan media tanam.
Setelah itu, mulailah menanam bibit cabai rawit dan sirami dengan baik.  
Namun perlu diingat, bahwa tanaman cabai rawit membutuhkan cahaya matahari yang
cukup sepanjang hari.
Jika kurang sinar matahari, tanaman akan tumbuh meninggi, daun serta batang lemas,
umur panen lebih lama dan produksinya pun rendah.
Cabe rawit mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit
ditanam.
4. Pengaturan mulsa dan air

Freepik
/prostooleh
Sepanjang musim tanam, pastikan tanaman cabai rawit menerima setidaknya 2 cm air
selama seminggu.
Sementara jika tinggal di daerah yang sangat panas dan kering, tambahkan lapisan tebal
mulsa organik untuk membantu mempertahankan kelembapan tanah dan memoderasi
suhu tanahnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas.
Namun sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu
pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
5. Penyiraman dan pemupukan
Agar bisa tumbuh dengan subur, maka tanaman cabai rawit membutuhkan air dan
nutrisi yang cukup dengan pemberian pupuk.
Nah, seperti yang sudah disebutkan pada langkah ke empat. Sebaiknya diperlukan
penyiraman tanaman cabai rawit dengan teratur. Airilah tanaman secara menyeluruh
dan dalam.
Sedangkan aplikasi pemberian pupuk ada 2 cara, yaitu sistem kocor dan
ditabur. Aplikasikanlah pupuk kompos yang dicampur merata dengan tanah.
Itulah 5 langkah cara menanam cabe rawit di halaman rumah. Namun jika ingin skala
kecil, cobalah dahulu di dalam pot sekecil 25 cm.
6. Panen

Untuk tanaman sejnis cabai rawit, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk panen adalah
sekitar 60 hingga 80 hari.
Proses panen bisa dilakukan terus menerus selama 2 atau 3 hari, tergantung seberapa
banyak cabai yang ditanam.
Lakukan panen setiap pagi menggunakan gunting panen dan pilihlah cabe yang sudah
matang namun tidak terlalu tua saja.
Setelah selesai, simpan hasil panen di tempat yang teduh dan tidak lembap untuk
menghindari jamur.+

Anda mungkin juga menyukai