Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1.  Latar belakang


Dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia, maka akan bertambah pula sampah
yang akan di hasilkannya. Maka bagaimana cara pengolahan sampah menjadi sangat penting
untuk dibahas. Jika pada tahun 2011 saja jumlah penduduk dunia mencapai 7 milliar, maka
pada tahun 2050 jumlahnya diperkirakan mencapai 9,3 milliar (BPS, 2011). Tidak ada data
yang pasti mengenai sampah yang ada di Indonesia maupun di dunia. Namun dapat
diperkirakan bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia ini maka
kebutuhan akan pemenuhan akan meningkat dan konsekuensi lainnya adalah peningkatan
jumlah sampah.
Di Indonesia dengan semakin meningkatnya jumlah sampah maka pola lama
pengelolaan sampah di Indonesia yang berupa pengumpulan-pengangkutan-pembuangan (P3)
mulai bergeser ke pemilahan-pengolahan-pemanfaatan-pembuangan residu (P4).
sebagaimana diundangkannya UURI No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah. Selain itu
dalam rencana nasional Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat juga telah dicantumkan
bahwa penangan sampah memerlukan upaya mulai dari partisipasi masyarakat hingga
pemerintah. Pengolahan sampah menjadi sangat penting karena sangat berpengaruh pada
biaya pengolahan. Sampah yang tercampur akan membutuhkan biaya pengolahan yang lebih
mahal. Oleh karena kunci dari pengelolaan sampah adalah pemilahan, atau pemisahan antara
jenis sampah yang satu dengan jenis sampah yang lain.
Lalu bagaimana pengolaan sampah yang berasal dari rumah tangga akan di bahas
dalam makalah ini. Dimana dalam proses pengolahannya masyarakat berperan dalam
pengolahan dan pemanfaatkan sampah organik dan sampah anorganik.

1.2. Tujuan
1.   Menjelaskan tentang maksud dari sampah anorganik.
2.    Menjelaskan tentang cara mengolah sampah anorganik.

1.3 . Rumusan Masalah


1. Apa maksud dari sampah anorganik?
2. Bagaimana cara mengolah sampah anorganik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Sampah

A. SAMPAH ANORGANIK
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah
Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau
dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

a)    Jenis-Jenis Sampah Anorganik


Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari
logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas,
botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah
atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah
dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk
mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur
kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan
diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.
b)    Dampak Sampah Anorganik
1.    Gangguan Kesehatan
•    Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong
penularan infeksi;
•    Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus
2.   Menurunnya kualitas lingkungan
3.   Menurunnya estetika lingkungan Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan
menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
4.    Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau
wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman,
2
dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah
kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
c)    Cara Mengolah Sampah Anorganik
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa
didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
•    Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya.
Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah
memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut.
Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng,
patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari
sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan
pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.

•    Sampah kaleng


Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari.
Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan
bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis
dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan
daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah
berakhir.
•    Sampah botol
Botol kaleng memiliki nilai tinggi, apalagi mashh utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur
ulang lagi untuk dicetak menjadi botol baru celengan. Harga sampah botol bekas minuman
lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman

3
•    Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas,
dompet, cover meja, dan tempat tisu.

4
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1)    Sampah sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses.
2)    Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama.
3)    Cara mengolah sampah anorganik adalah dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur
ulang untuk beragam kebutuhan karena sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara
alami.

3.2. Saran
Menurut sebagian orang sampah itu tidak berguna, namun tidak sepenuhnya
sampah itu tidak berguna.untuk itu masyarakat harus tau jika sampah yang selama ini di
anggap tidak berguna ternyata dapat menjadi barang yang memiliki nilai
kegunaan,dengan mengolah atau mendaur ulang sampah seperti sampah anorganik
masyarakat juga ikut mengurangi sampah di lingkungan,dan menjaga agar tidak terjadi
pencemaran.selain itu sampah juga dapat memiliki nilai jual jika di manfaatkan menjadi
kerajinan tangan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Artiningsih, NKA, 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah Rumah Tangga.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Cristian. H. 2008. Modifikasi Sistem Burner. Jakarta: Universitas Indonesia.
Darto, K. A. 2007. Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di
Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sulistyawati E dan Ridwan N. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan sebagai Pupuk Organik
dalam Meningkatkan Produktivitas dan Menurunkan Biaya Produksi Budidaya Padi.
Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai